Surat Pembaca

Menunggu Tanggung Jawab Gojek dan Driver Gojek

Saya adalah mahasiswa FKP Unair yang saat itu di Tanggal 28 November 2022 kira2 pukul 9 pagi berangkat kuliah dan ditabrak oleh driver Gojek yang dengan kecepatan tinggi sengaja menerobos lampu merah yang sudah merah, kejadian begitu cepat ketika saya sadar dan meringis kesakitan dan sudah berada IGD dengan muka berdarah.

Dari saksi yang melihat kecelakaan tsb saya terpental jauh dari titik kecelakaan, di mana wajah saya mendarat duluan, sehingga menyebabkan luka menganga pada bawah hidung, robek pada dahi atas tengah, luka pada hidung, luka pada kedua tangan, kedua kaki, luka tergores pada perut saya. dan akibat dari kecelakan tsb saya harus cuti kuliah.

Saya menyaksikan dengan jelas kedua orang tua saya di IGD RS Unair menangis melihat kondisi saya yang terbaring dengan muka berdarah. Setelah melalui proses radiologi, thorax, USG dan CT scan maka saya diputuskan untuk operasi plastik, operasi berjalan cukup lama dari pukul 17.00 sampai dengan 23.00.

Kesedihan dan rasa kecewa kami sekeluarga masih tersisa sampai saat ini karena dari Pihak driver Gojek ataupun perusahaan Gojek belum berbuat serius dan bertanggung atas kecelakaan tsb, kami butuh tindakan nyata baik dari segi materil dan moril.

Si penabrak yaitu driver Gojek yang bernama Chairil Inwar info dari saksi sempat akan melarikan diri saat diteriakan oleh saksi sebagai penabrak saya. Tim satgas Gojek yang hadir di IGD terkesan arogan memaksa orang tua saya agar segera mediasi, memaksa meminta KTP saya dengan dalih sebagai laporan kecelakaan. Tim satgas Gojek juga mengaku-ngaku mereka yang membawa saya ke IGD dengan ambulance tapi kenyataan bukan mereka yang membawa namun dari PMI Surabaya.

Dan lebih anehnya Satgas Gojek menantang orang tua saya bisa berperkara hukum dan menyebut dirinya lebih paham hukum dan menyebut Gojek dan dirinya sudah melakukan tanggung jawab. Asumsi kami ada upaya dari Gojek dan timnya mengelabui kasus kecelakaan tsb sebagai kasus Gojek yang ditabrak mahasiswa.

Saya mohon para CEO Gojek jangan hanya berdiam saja, ada banyak kasus-kasus Gojek lainnya butuh segera tindakan Anda. Lakukan sesuatu agar Gojek bisa makin lebih baik dan bermartabat.

Terima kasih.

Naufal Nur Syihab
Kota Surabaya

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Kalau menuntuk ke pihak Gojek yah sampai kiamat mereka gak perduli Om, Pihak yang bisa dimintai tanggung jawab adalah ke si penabrak anda sebagai mitra Gojek, karena diantara mereka (pihak gojek & pengemudi) sudah ada kesepakatan yg isinya begini:

    https://www.gojek.com/app/kilat-contract/
    10.1 ....Anda bertanggung jawab secara penuh atas setiap kerugian dan/atau klaim yang timbul dari penggunaan Aplikasi Mitra untuk penyediaan Layanan Mitra, baik oleh Anda atau pihak lain, ...dst...dst

      • secara hukum betul perusahaan gojek bisa lepas tangan apalagi pemilik gojek itu kan mentri pendidikan jadi perusahaan bukan swasta murni tapi swasta yg memiliki power wajar kalo management nya arogan penyelesaian nya ,memang betul fihak gojek bisa gugat ke korban tapi belum di putuskan pengadilan jadi belum tentu menang kog ,hehehe ini negara hukum mari kita buktikan supaya keadilan bisa di tegakan kesan saya mari kita tinggal kan gojek kalo arogan begitu

    • Ini yang harus jadi concern bagi pihak gojek. Karena gimanapun driver itu ujung tombak perusahaan.

      • Menurut sepengetahuan saya,tanggung jawab 1 ada di mitra gojek,ke 2 ada santunan dari jasa raharja,coba di urus

          • Prihatin dan ikut sedih atas kejadian seperti ini, kalo mau di lanjut ke jalur hukum, kumpulkan bukti cctv di sekitar kejadian waktu itu, klo di traffic light pasti ada data base rekaman cctv. Langsung lapor pihak berwajib saja mas, tuntutan ke pihak mitra gojeknya sebagai si penabrak. Semoga lekas sembuh sehat, kuat, dan kembali beraktifitas seperti biasanya. Aamiin ?

      • Bukan..!
        Driver di Gojek, bukan ujung tombak.
        Mereka sepertinya 'punya prinsip'
        Hilang sekian banyak driver tidak masalah, TOH BUKA LAMARAN SESAAT SAJA RATUSAN BAHKAN RIBUAN YANG MENDAFTAR.
        itu yang membuat mereka Gojek besar kepala.
        Saya mantan Mitra Gojek,
        Ketika saya di PM (putus Mitra) saya di anggap melakukan kesalahan Besar, yang mana sebelum jadi mitra tidak ada keterangan atau pemberitahuan Tata Tertib yang harus di patuhi, kesalahan saya karena saya menyambung komunikasi dengan Costomer/ tamu.
        Sampai-sampai saldo Gopay (Driver) yang saya punya, dari saldo Rp 800rb sekian hampir 900rb, hanya Rp 300an ribu yang saya terima, di potong ini itu.

        Singkat cerita, management Gojek, cara memberlakukan Driver sebagai mitra, masih kurang Manusiawi.

        Semoga kedepan management Gojek bisa berbenah, lebih memanusiakan Manusia yang menjadi Mitranya (khususnya Driver Ojol)
        Salam NKRI Damai sehati dan sejiwa MERAH PUTIH.

    • Yang sabar tuk Penulis, semoga urusannya bisa cepat selesai dengan baik dan benar.

    • Kebiasaan pengusaha cuci tangan dengan klausul hukum seperti itu, tutup gojek online kalau tidak mau tanggungjawab. Masyarakat yang dirugikan, pihak selain gojek yang selalu dirugikan. Bagaimana kalau driver gojek yang ditabrak? Mungkin penabraknya akan dihadiri dijalan dan atau mengganti rugi gojeknya, Bulan hanya ganti rugi pengobatan tapi juga ganti rugi penghasilan selama sakit.
      Melihat arogansi maka keberadaan gojek online perlu dievaluasi.

  • Turut sedih atas kejadian yg Anda alami.
    sy bukan bermaksud membela gojek, hanya kl lihat dari posisi driver sebagai mitra (bukan karyawan) , gojek tidak bs diminta bertanggung jawab penuh atas apa yg dilakukan mitra, apalg memang driver sendiri yg melanggar aturan lalu lintas. kayanya driver itu jg ud diputus jd mitra krn pelanggarannya.
    saran sy, coba bernegosiasi baik2 lg dgn pihak gojek utk biaya rumah sakit, krn kemungkinan besar drivernya jg ga ada uang.
    semoga lekas pulih utk TS

    • Pasti sipenabrak, akan bilang ga ada biaya. Seandainya terbalik kejadiannya, Maka akan lebih galak lagi.
      Percuma minta dari gojeknya, karena akan berakhir disatgas gojek tersebut. Apalagi anda dan orangtua sudah diintimidasi sama mereka dari cerita diatas.

      • Laporin polisi aja kalo ga mau ganti biaya masukin saja toh. Kan berat juga di drivernya ekonomi mw gimana. Biar impas

    • Masalahnya Gojek belum tentu mau membantu karena driver bukan karyawan tapi hanya sebatas mitra.

  • Beberapa waktu yang lalu di Surabaya Barat ada driver gojek meninggal kecelakaan, dilindas truk tangki air. Mungkin ada yg ingat.
    Tidak ada santunan dari Gojek dari info yang saya dapat dari driver² yang melayat langsung. Cuma dapat santunan dari paguyuban dan teman² nya yang keliling minta santunan.
    Cuma berbagi info, saya cuma pemilik resto yang kebetulan banyak kenal driver online.

    • Turut sedih atas kejadian yang menimpa Anda dan semoga Anda (TS) lekas pulih dan dapat beraktifitas seperti sediakala. Untuk insiden kecelakaannya. Semoga ada win-win solution, tanpa perlu intimidasi ke salah satu pihak.

    • Kalo ada BPJS segera urus surat keterangan sebagai korban tabrak lari dari polisi. Nanti BPJS yang akan nanggung biaya perawatannya.

  • Perkarakan saja pihak mitra dan GO-JEK ke jalur hukum.
    Ga usah takut dengan ancaman satgas.
    Apa itu? Dia mau berlagak seperti preman atau gimana?
    Memang sesekali harus ada efek jera. Karena ojol ini kalau diframing lebih banyak sebagai pihak terzolimi, tapi giliran mereka yang berbuat kasus semua diam.
    Coba aja kasusnya dibalik: Ojol yang ditabrak pengemudi lain, wah pasti ramai kasusnya, dari mulai komunitas, satgas, sampai pihak aplikator dan media semua bersuara.
    Untuk ts jangan takut tempuh jalur hukum, ga perlu mediasi, tuntut kerugian ke pihak mitra dan GO-JEK. Semoga lekas sembuh dan bisa dapat keadilan.

    • Ngakak nuntut ke hukum..elo kirain gampang datangkan saksi2 kejadian..menghadirkan saksi di pengadilan itu ga gratis harus ksh ongkos ke saksi itu pin klo saksi mau hadir..lalu biaya pengacara..biaya waktu korban kuliah..blon lg ntar banding kasasi
      Bisa sampai bertahun2..

      • Itu kan dari sudut pandang anda sebagai netizen. Beda hal kalau sudut pandang Anda sebagai korban. Emang kalau sekedar ngetik di jari mah gampang. Ojol emang cuma mau menang sendiri.

        • Di negara manapun status antara driver ( gig workers ) dan aplikator itu cuma mitra, bahasa legalnya kontraktor. Aplikator tidak bertanggung jawab atas tindakan driver, bisanya cuma minta maaf. Bedanya di negara maju drivernya pakai mobil semua,dan disana kl punya mobil ya wajib punya asuransi sana seperti SIM. Kalau ada apa² di jalan ya asuransi yang tanggung.
          Kalau mau aplikator yang tanggung jawab ya tuntut ke MK soal UU Tenaga Kerja.
          Turut prihatin buat korban, ya jalan satu² nya langsung musyawarah dengan driver. Aplikator mah driver sekarat aja ga mau tahu, itu di seluruh dunia juga begitu.

          • Driver saat menabrak korban statusnya masih mitra aplikator. Dengan kata lain driver masih ada sangkutpautnya dengan GO-JEK.
            Kalau semua orang berpikiran sepertimu dan akun batman diatas makin rusak hukum di dunia.
            Tinggal orang jadi pengusaha, bikin perusahaan, rekrut mitra (bukan karyawan) lalu bodo amat soal permasalahan.
            Mau mitranya jungkir balik, nabrak orang, bikin orang meninggal, bawa sabu, terlibat kriminal dll yang penting aplikator taunya dia cari duit buat mereka.
            Sistem rusak namanya.

        • Ga ada yang nglarang bang nuntut, masa cuma karena komen orang ga dikenal di internet langsung ga berani nuntut ?
          Kita ini cuma ngasih fakta, kalau mau begini harus mau begitu. Faktanya seperti itu, bukan cuma retorikal. Seperti abang bilang, gampang tinggal ketik. Tuntut, tuntut, tuntut. Kita ini cuma ngasih tahu, setidaknya pernah berurusan dengan masalah begitu. Biar siap gitu kalau mau maju apa aja yang dipersiapkan. Mental ,moral dan material. Mungkin itu yang dimaksud akang @batman

      • Kalau semua orang seperti anda, mungkin pengadilan sepi.kalau semua orang cara berpikirnya seperti anda,rusak negeri ini,hukum milik siapa? Ngata ngatain blon lagi. Hak dia untuk menuntut silakan, Dia jga punya hak untuk menuntut keadilan.

        • Benar sekali. Semua berhak menuntut keadilan. Bukan hanya bermain kata-kata saja.

        • Biarkan saja, kalau dia ada di posisi korban pun belum tentu dia bisa berkata seenak jidatnya begitu.

      • Di aplikasi sebelah mah ada santunan sama asuransi buat kecelakaan. Masa sekelas gojek ga ada kan aneh

    • kalo ga paham hukum jangan asal ngomong, gw juga awam, tapi gw pernah tau kerabat gw yang dapet masalah ga mao ambil jalur hukum, kenapa? MAHAL, dikira pengacara cuma 200rb an doang kali. dan tau kan gojek perusahaan yang besarnya mungkin jauh lebih besar dr tpt lu kerja sekarang, dan cari tau dulu kontrak kerja antara mitra sama perusahaan seperti apa, pertanggungannya kaya gimana, jangan asal ajak jalur hukum tapi ZONK. kalo kalah si sidang, terus dituntut balik sama gojek (siapa yang tau?) MAKIN BONCOS YANG ADA. buat TS semoga bisa sehat lagi ?

      • Kalau semua orang berpikiran sepertimu yakinlah akan banyak orang yang dizolimi dengan mereka yang punya uang lebih banyak. Termasuk dirimu sendiri. ?

    • Tampaknya Media Konsumen isinya ojol semua, komentar anda yg bagus ini diberi tanda jelek ?....... hahahaha

  • Kalo udh urusan ame OJOL
    Udehh hampa...

    Kalo buat driver mah gak mungkin bisa ganti rugi..paling2 dia pasrah mau di apain..
    Cuma sekedar info aja..klo di jalan santun aja patuhi rambu2 lalu lintas...Lo ngebut2 buat belain oderan...Lo tuh cuma di isep keringet Lo klo bisa darah Lo juga di isep Ama Aplikator.
    Inget Santun aja d jlan inget anak dan keluarga di rmh..Lo cmn mitra ..gak ada Kekuatan Hukum.
    Yg Merdeka itu cokong2 dan Oknum Yg Rakus ..Udeh Zaman ya ojol merdeka Udeh ilang..
    Salam Ban Halus
    Mudah2n Mitra gjk ada jalan yg terbaik. Mksh

  • Gojek sebagai mitra memang tidak bisa diminta pertanggung jawaban.. Laporin aja kepolisi.. Biar itu driver suruh tanggung jawab.. Kalo ga mampu menurut saya kandangin aja minimal anda ga gregetan

  • Pertama, saya prihatin & berbela sungkawa atas musibah yg Anda alami. Semoga segera di Beri Kesembuhan yg sempurna dari ALLAH SWT.
    GOJEK memang harus nya segera berbenah dengan aturan aturan nya, terutama bila sudah merugikan pihak ke 3.
    Karena yg saya tau,
    jangan kan dengan pihak ke 3,
    dengan Mitra nya (para Abang ojol) GOJEK itu gak peduli sama sekali, & sangat menindas.
    Kalo dengan peraturan yg ada sekarang (yg selalu cuma sepihak dari GOJEK & tanpa ada musyawarah dengan Mitra2nya),
    GOJEK ini harusnya DIBUBARKAN !!
    KARENA CUMA APLIKATOR PENINDASAN & PERBUDAKAN MODERN !!
    Kalo gak mau dibubarin, harus segera di kaji ulang & direvisi semua kebijakan yg cuma menguntungkan pihak GOJEK.
    Sayang PEMERINTAH & PEJABAT2 INDO PADA BRENGSEK, mana mereka peduli.
    HARUSNYA MEREKA HADIR SEBAGAI REGULATOR.
    Liat aja awal kehadiran GOJEK sudah sangat merusak harga pasar & menabrak aturan2 yg ada, akhirnya korbanya para SUPIR ANGKOT, walaupun disisi lain membuka lapangan kerja baru.
    Tapi itu tidak sebanding, karena bonus2 cuma di awal (bakar uang) sekedar gebrakan awal menarik minat konsumen secara instan.
    Sekarang GOJEK mulai menjadi APLIKATOR PENINDASAN BAGI MITRA MITRA nya !!
    SAAT NYA PEMERINTAH MENG-EVALUASI KEHADIRAN GOJEK, AGAR BILA TERJADI KEJADIAN SEPERTI INI DAPAT DIKENAKAN PERTANGGUNG JAWABAN & TIDAK LAGI MENINDAS MITRA MITRAnya

    • Komentar bagus pun ada yang tidak suka. Sepertinya ada pasukan gak pernah tidur disini yang kerjanya komentari semua artikel

  • Kemungkinan akan beda cerita kalau kasusnya dibalik. Pasti bakalan lebih rame.

  • lapor polisi. oh iya untuk akun kloningannya si tony, tuh orang kayaknya sakit deh. wkwkwkwk

Penulis
naufal