Surat Pembaca

Telepon Mengaku dari BRI Berujung Autodebit oleh BRI Life

Yang terhormat (walau mungkin nanti tidak akan saya hormati lagi) PT. Bank Rakyat Indonesia dan PT. Asuransi BRI Life.

Setelah lebih dari 10 tahun menjadi nasabah BRI, saya percaya bahwa BRI adalah lembaga keuangan yang baik dan tidak pernah mengecewakan nasabah. Namun, penilaian saya mulai berubah setelah kejadian beberapa hari terakhir ini. Kenapa BRI malah menipu dan merugikan nasabah ya? Kenapa BRI tidak bisa melayani dengan baik dan membantu nasabah ya?

Itulah pertanyaan pertanyaan saya berdasarkan rangkaian cerita sebagai berikut:

Tanggal 14 Januari 2024

Saya mendapat kabar dari orang tua di kampung halaman jika saya mendapat surat dari Direktur BRI Life yang ternyata berisi ringkasan polis asuransi BRI Life (padahal saya tidak pernah mendaftar asuransi itu).

Selanjutnya, saya mengecek rekening, dan ternyata ada autodebit pada tanggal 27 Desember 2023 pukul 23.59 WIB senilai Rp370.000,-

Saya ingat-ingat lagi, apa ini ada hubungannya dengan peristiwa tanggal 21 Desember 2023 ketika saya menerima telepon dari nomor +62 21 31173590 pada pukul 13.07 WIB selama 23 menit 5 detik. Saat itu, penelepon yang mengaku dari BRI (bukan BRI Life) menginformasikan kalau saya sebagai nasabah BRI akan mendapat jaminan perlindungan kesehatan dengan berbagai manfaat.

Sedikit ragu, saya tanyakan kepada penelepon itu, apakah ada konsekuensi atas program itu? Harus membayar tiap bulan kah? dijawab dengan mantab oleh penelepon itu, TIDAK. Cerdasnya atau lebih tepat liciknya orang itu, ia tidak pernah sekalipun menyebutkan kata-kata asuransi, polis, premi, atau istilah-istilah asuransi lain, sehingga saya tergiring untuk percaya bahwa itu merupakan program dari BRI.

Ditambah lagi penelepon itu memiliki beberapa data pribadi saya yang membuat saya semakin percaya. Berbekal prasangka baik kepada BRI yang akan menyenangkan nasabahnya, dan bekal ketololan diri pribadi, akhirnya saya dipandu untuk menyetujui program yang disebutkan penelepon itu.

Kalaupun benar saya ditipu oleh penelepon tadi, tapi kenapa kemudian BRI Life (bekerjasama dengan BRI) melakukan pemotongan pada rekening saya? Artinya yang menipu saya sebenarnya BRI Life ya? Apakah BRI Life menjebak saya untuk ikut asuransi yang sama sekali tidak pernah dijelaskan kepada saya? Sekali lagi, berarti saya ditipu BRI Life, yang katanya sudah mendapat izin dan pengawasan dari OJK? Jika benar demikian, sungguh alangkah kejinya cara yang dilakukan oleh BRI Life, dan tentu saja, sungguh bodohnya saya.

Tanggal 15 Januari 2024

Saya mendatangi BRI KCP Depkeu untuk meminta penjelasan BRI terkait autodebit yang dilakukan oleh BRI. Setelah melakukan pengecekan, dengan sangat yakin CS BRI menjelaskan bahwa autodebit itu dari asuransi CIGNA, dan menuduh saya terkena kasus penipuan asuransi Cigna melalui telemarketing. Saya dengarkan dulu penjelasan CS, sambil saya tanyakan, “bukan dari asuransi BRI Life itu mbak?

Jawab CS dengan sangat yakin: “kalau asuransi BRI Life tidak pernah melakukan penawaran melalui telemarketing pak”. Aahh…kembali saya coba ditipu oleh CS BRI.

Karena mulai tidak sabar, akhirnya saya tunjukkan ringkasan polis yang pernah saya terima sambil menjelaskan kronologinya.

CS BRI melakukan pengecekan data, dan akhirnya mengakui bahwa autodebit itu dari BRI Life, yang katanya tidak pernah melakukan telemarketing. Saya meminta penjelasan kepada CS BRI terkait penipuan yang dilakukan oleh BRI Life dan bagaimana BRI melakukan autodebit atas rekening saya, tetapi tidak saya dapatkan jawaban yang jelas.

CS BRI menyarankan saya untuk bertemu dengan agen BRI Life yang ada di KCP itu juga, dan setelah meminta penjelasan kepada agen BRI Life, hasilnya sama saja, tidak ada penjelasan yang jelas, dan hanya menyarankan datang ke kantor pusat BRI Life.

Akhirnya, saya menemui kembali CS BRI dan menanyakan apakah autodebit berikutnya bisa dihentikan? Jawabnya, tidak bisa. Saya pulang membawa kekecewaan pada BRI dan BRI Life, sebuah lembaga keuangan resmi yang konon kabarnya sudah mendapatkan izin dari OJK dengan nomor KEP-140/NB.11/2017.

Tanggal 16 Januari 2024

Saya mencoba keberuntungan dengan mendatangi BRI Unit Veteran dengan harapan ada solusi atau bantuan dari BRI, namun hasilnya sama. CS BRI hanya menyarankan untuk menghubungi nomor BRI Life.

Lagi-lagi saya pulang membawa kekecewaan, walaupun kali ini sudah disertai keyakinan bahwa BRI dan BRI Life ternyata tidak sebaik yang saya duga selama ini, tidak membantu, dan sangat keji sekali (terlalu kasar rasanya jika saya sebut dengan kata menjijikkan).

Semakin kuat keyakinan saya ketika mengetahui ternyata di internet, banyak kasus yang senada dengan yang saya alami (termasuk di mediakonsumen.com), contohnya:

Berbekal rasa kecewa, saya tuliskan peristiwa ini melalui https://mediakonsumen.com sebagai sarana pelepasan rasa kecewa saya, dan harapan agar barangkali dapat menjadi pelajaran bagi pembaca (walaupun sudah pasti pembaca lebih pintar dan teliti jika dibandingkan saya).

Sengaja tidak saya lanjutkan upaya saya untuk menelepon ataupun mendatangi kantor BRI Life, mengingat saya sudah tidak ingin lagi menanggung kerugian uang, tenaga, waktu, dan pikiran untuk berurusan dengan pihak yang sudah terbukti tidak baik.

Usaha lanjutan saya hanya menulis di mediakonsumen.com, dan rencananya akan membuat pengaduan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku pengawas dan pemberi izin PT Asuransi BRI Life.

Dan jika waktunya sudah tepat, akan saya akhiri ikhtiar saya dengan memutuskan segala bentuk hubungan dengan PT BRI dengan menutup rekening saya, sekedar sebagai bentuk perlawanan nasabah lemah yang dizalimi oleh lembaga keuangan besar.

Akhir kata, terima kasih mediakonsumen.com sudah menyediakan media ini, dan terima kasih pula kepada para pembaca yang mungkin akan mendukung ataupun menyalahkan saya.

Dan, kepada: yang mulai tidak saya hormati PT BRI dan PT Asuransi BRI Life: “Anda punya kuasa, saya punya usaha dan doa.”

Tantri Apriansyah
Semarang, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan perihal “Telepon Mengaku dari BRI Berujung Autodebit oleh BRI Life”

Kepada Yth. Redaksi Media Konsumen Di Tempat U.p. Desk Surat Pembaca Sebelumnya kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Saking nge-gas nya, TS tidak baca polisnya bahwa itu semua bisa dibatalkan dalam waktu 14 hari kalendar. Ini malah ke CS BRI, kenapa engga ke CS BRI Life?

    • selama membaca polis itu, saya tidak menemukan kalimat "bisa dibatalkan dalam waktu 14 hari kalendar" kak. dan saya jg sudah dipertemukan dgn CS BRI Life ketika menemui CS BRI di kantor cabang itu. Jadi dimana letak ngegas saya? atau kakak yg terlalu ngegas tanpa membaca keseluruhan cerita saya ? tapi bagaimanapun, terimakasih sudah ikut berkomentar kak. salam.

        • antara polos dan tolol ya kak? hehe. tapi ya begitulah, saya hanya berusaha jujur dan menyampaikan, serta melakukan apa yang saya anggap benar. Terimakasih sudah ikut berkomentar kak Alikha. Salam.

  • Make it simple si kak, tinggal ajukan pemberhentian pendebetan asuransi, jadi coba deh diinget lagi apakah waktu itu sempet bilang IYA/SETUJU, jadi saranku mending langung hub pihak asuransinya biar gak ke debet lagi

    • terimakasih komentarnya kak. saya berusaha selalu make it simple. cuma kalau saya ajukan pemberhentian pendebetan asuransi, brarti secara tdk langsung saya pernah menyetujui asuransi bri life itu, padahal kronologinya tidak seperti itu. Bahwa saya pernah bilang setuju, memang iya, tapi bukan utk program asuransi dr bri life itu. Jadi jika waktunya sudah tepat, saya akan ikuti saran kakak dgn make it simple, walaupun dgn cara lain yg agak berbeda dgn cara kak. Terimakasih Kak.

  • Yg saya heran kenapa CSnya juga bilang bukan dari BRI life terdebet...gak malu kah berbohong

    • mungkin jg sih tidak bermaksud berbohong kak, hanya saya terlalu yakin bukan dr bri life tanpa pengecekan terlebih dulu. dan bisa jadi juga karena sebelumnya sudah sangat banyak kasus autodebet asuransi cigna. yang saya heran sih kok bisa-bisanya bilang bri life tidak pernah melakukan telemarketing. Btw, terimakasih sudah ikut berkomentar kak.

    • sayangnya saya tidak punya rekaman percakapannya, tapi terimakasih saran dan komentarnya kak Iwan.

      • Ia yg sabar gan.lain kali pakai aplikasi truecaller gan jadi yg nelpon biasa ketahuan id dia.jadi kalau udah asuransi jangan di angkat.kalau di angkat langsung tembak anda dari asuransi ya .kalau dia jawab langsung jwab gak minat .trus tutup telpon langsung blokir pakai truecaller tdi

  • Kalo kasus saya Danamon Manulife (Bisa dibaca di postingan MK ini),bedanya saya kena debet 500rb dan polis blm terbit jadi bisa disanggah (Asuransi sudah batal sejak digenjutsu telp telemarketing pertama,tapi knp tetep kena debet).Mungkin krn hal ini,saldo saya dibalikin cepat H+1 sesaat postingan tayang.

    • wah, kalau kasus kakak emg pemaksaan itu ya, walaupun awalnya dijelaskan terkait artikel seputar Danamon Asuransi Manulife. kalau saya tidak dijelaskan produk asuransinya, preminya, tapi langsung dipaksa autodebet. Mungkin emang modus perusahaan asuransi kaya gitu ya kak. Btw, terimakasih sudah ikut berkomentar kak Saiful.

  • Kalu tidak bisa dihentikan autodebetnya, ditutup saja rekeningnya otomatis tidak bisa debet lagi.

    • Simpelnya begitu. Tapi apakah kalau bikin rekening bri baru tidak akan terdebet otomatis lagi?

      • kalau saya, rencananya mungkin tidak akan membuka rekening baru di bri kak. Terimakasih komentarnya kak Daniel.

    • iya kak, rencananya akan menutup rekening, cuma ini masih mencari waktu longgar untuk bisa datang lagi ke kantor cabang. Terimakasih komentarnya kak Yohanes. Salam.

  • Bener2 terlalu.
    Itu isinya program BPJS Kesehatan diselipin semua sama BRI Life ke polis.

    Nih ya untuk semua pemirsa, jangan mau ikutan program kek bginian dr siapapun.
    Negara sdh menyiapkannya !!

    Untuk TS, push terus minta dikembalikan dana nya. Kemudian ketika dana kembali, cepat tutup rekeningnya. Dan nanti kalau pembuatan rekening baru di lain bank, jangan dicontreng penawaran dalam bentuk apapun.

    • dana sudah dikembalikan walaupun saya gak minta dan ga ngepush kak Dhan (kayaknya sih karena efek bercerita di media konsumen)
      btw, makasih sarannya kak Dhan, cuma untuk nutup rekening saya masih menunggu situasi dulu.

  • Kalo saya jadi abang, saya ambil semua uang pindahkan ke bank lain, sudahin prosedur yang bertele², kesalahan kalo tidak mau disebut penipuan oknum pihak perusahaan, nasabah yang suruh repot hubungin sana sini.

    • terimakasih saran dan tanggapannya kak Menang, saya masih menunggu waktu yang tepat untuk melakukan tindakan final.

  • Aduh ini masalahnya anda yg salah sendiri namanya call dr Bank manapun, menawarkan produk entah itu jaminan kesehatan, kartu kredit dll nya tidak ada yg gratis. Disini anda mengiyakan berarti ikut program itu. Klo sy selalu bilang maaf saya tidak berminat. Krn bank melalui call marketingnya selalu begitu. Tidak ada yg gratis jaman skrg eventhough jaminan kesehatan sekalipun.

  • Tutup aja BRI nya masih banyak bank bagus, ni bank banyak masalah dari fraud bobol brimo dan parahnya mereka menyalahkan nasabah dan gak mau mengganti rugi.

    • siap terimakasih saran nya kak Arif Nugroho, sementara ini untuk langkah menutup rekening masih dalam tahap pertimbangan (karena ada perubahan situasi)