Surat Pembaca

Penagihan oleh Debt Collector Kredit Plus Mengancam dan Mengintimidasi

Selamat siang,

Saya Dita Dwi Arimas dan saya memiliki tunggakan dengan ada 4 jenis barang yang tertunggak di kreditplus. Alasan saya tidak membayar full karena saya sudah TAUBAT RIBA dan jika dihitung harga unit barang tersebut (nominal pokok) 3 dari barang sudah melebihi hutang pokok saya. Hanya 1 yang belum berjenis iphone 7 plus yang saya beli di JD.ID dan sudah memasuki pembayaran ke 4.

Singkat cerita saya didatangi debtcol berinisial TSN dengan NIK 73412. Saat dia menagih pembayaran yang tertunggak lebih dari 3 bulan dia menghubungi saya, dan saat itu dia kondisi sedang mabok, dan sangat berbicara kasar dengan saya sampai menghina saya dengan sebutan “pelacur, anjing dan lainnya bahkan menyuruh saya menjual diri untuk melunasi hutang di Kreditplus”. Saksi hidup saat ini ada yang sekarang orang tersebut sudah keluar dari pekerjaanya sebagai debtcoll kreditplus.

Akhirnya debtcoll an TSN menghubungi saya kembali melalui pesan singkat Whatsapp dan mengakui sedang mabuk dan kondisi tidak enak jadi seperti itu. Dan chat tersebut masih saya simpan sebagai bukti bahwa ini sudah diluar SOP penagihan, padahal Kreditplus diawasi dan terdaftar di OJK. Setelah beberapa bulan TSN tidak mengunjungi saya dan digantikan oleh rekannya yaitu YU dengan NIK 29119 kurang lebih di bulan April 2020.

Di saat itu dia memang sudah mulai mengancam karena saya memang tetapi didasari tidak mau membayar RIBA dan diperkuat dengan iman tauhid dan saya bergabung dengan Yayasan Lembaga Hukum Indonesia Anti RIBA. Dan di hari Kamis tanggal 18 Juni 2020 debtcoll tersebut datang kerumah saya dan bertemu dengan Ibu saya dengan ancaman dan intimidasi ibu saya dengan nada bicara tinggi dan mengancam ingin menampar Yayasan Lembaga Hukum Indonesia Anti Riba dan mengancam malam akan datang kembali malam hari dengan didampingi Pak RT setempat.

Saya tunggu orang tersebut tidak datang dan akhirnya datang di hari Senin 29 Juni 2020, dan orang tersebut berbicara sangat kasar dan membentak di luar rumah saya, dan mengancam saya karena saya tetap dengan pendirian saya tidak mau membayar hutang RIBA. Saya dan keluarga memiliki rekaman video DC tersebut dan akan bertindak secara hukum atas perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik saya.

Saya menuntut pihak Kreditplus agar segera menyelesaikan perkara ini. Debtcoll menantang saya dan keluarga saya agar kemanapun baik ke pihak kepolisian, OJK, dan Lembaga lainnya. Debtcoll menunjukan identitasnya dan mengarahkan ke kamera hp saya (foto terlampir untuk redaksi) untuk dan menantang dipertemukan oleh pihak Lembaga Anti Riba (Pagari). Dan akhirnya perwakilan Pagari berbicara oleh debtcoll dan tetap mengintimidasi. Setelah mau pulang saya ditunjuk oleh debt coll tersebut dan diancam akan selalu datang kesini setiap hari membuat onar dan dia selalu ada di sekitaran wilayah rumah saya.

Pihak Kreditplus saya sangat merasa diintimidasi dan diancam oleh pihak penagih anda, dan saya akan melaporkan kejadian ini dan menuntut keras pihak Kreditplus agar lebih memperhatikan SOP penagihan kepada konsumennya. Terima kasih.

Dita Dwi Arimas
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan KreditPlus atas Surat Ibu Dita Dwi Arimas

Dengan Hormat, Bersama dengan surat tanggapan ini, sebelumnya kami ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kendala yang di alami oleh...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • hutang memang wajib dibayar pak & ibu, yang wajib ditinggalkan adalah ribanya. Maka saya sudah jelaskan barang tersebut sudah saya bayar sesuai dengan harga / jumlah pokok dari hutang saya,. dan saat ini tersisa hanya riba / biaya denda, ongkos yang berupa riba / kelebihan dari nominal pokok saya.

    • Mba yah baik...., Coba posisikan mba yg menjadi kredit plus, mau untung dari mana untuk membayar gaji karyawan kalau bukan dari bunga cicilan???? Dan mba sendiri menabung kah di bank???? Apa kah ga emba makan bunga nya? Kalau bunganya mba ga makan yah bagus bener, tapi kemungkinan besar mba makan kan???? Ga usah beragument dengan riba lah......, Bayar lah kewajiban mba sesuai perjanjian, setelah itu jangan kredit lagi....., Jangan menyusahkan orang lain mba, itu juga dosa loh......

  • Ngaku tobat masih menggunakan barangnya.

    Tobat itu bayar sesuai akad sampe lunas atau pulangin barangnya..

    Taubat kaya gitu dzolim bnyak yg dirugikan.

    • apakah ada dalil yang mengharamkan barangnya? jika ada boleh share disini. Bacalah dengan bijak semua atas jawaban komentar disini. Apa itu riba bagi yg belum tau, dan apa saja yg tergolong riba ? dan mengapa harus ditinggalkan ? kenapa saya terjerat riba ?

      sudah dijelaskan ya pak, janganlah menjadi seperti tong kosong nyaring bunyinya. Berbijaklah dalam berkomentar. Terima kasih

      • saya sepakat dengan mbk masalah ribanya tpi saya kurang sepakat masalah barang nya masih mbk pake ...saran saya bara itu memang di beli dengan perjanjian kredit/riba tpi barang masih mbk pake ...lebih baik di jual aja terus uangnya mbk sumbangin ...klau mbk mau beli tidak riba usahakan beli cash

        • saya tidak bilang barang itu masih saya gunakan atau tidaknya kan mas, karena tidak perlu saya bahas detail ini urusan saya dan leasing. Cuma netizen disini banyak yang pandai, dan mengurui saya. Tetapi saya tetap dengan pendirian saya untuk hanya melunasi jumlah pokok dan sudah di cek slik juga nominalnya berapa bahkan ada yg lebih. Say no to riba mas.

          • ini pilihan, jika yang sudah tau mengenai dosa tetapi masih dijalani ya terserah. Riba itu perintah buat ditinggalkan, buat yg sudah tau dr awal dan ternyata masih dilakukan mungkin ada sebagian dr yg komentar disini. Tapi maaf jangan ajak2 saya berzinah dengan ibu saya lagi. Hutang harus dilunasi, ingat dengan cara meninggalkan riba juga bs melunasi hutang kok. Allah selalu memudahkan hambanya.

            Pertebal ilmu tauhid dan bertaubat selagi ada waktu.

    • Hahaha... Itulah..
      Surah Al~Baqarah itu buat pemberi hutang, bukan yang ngutang, yang ngutang tunduk pada penjanjian dan itu kewajiban, sama hal niat, jika diawal misal kita sudah niat puasa senin kamis selama 30 hari kedepan, berarti itu wajib hukumnya, begitu pula penjanjian...

  • Mending lunasi dulu baru lah berhenti
    Jangan berhenti gtu aja, ntr malah makin menjadi-jadi
    Polisi tidak ngurusi hutang piutang, sebab sebelum melakukan pinjaman pasti'nya kan baca aturannya..

    • Saat saya akad kredit itu saya belum tau apa itu riba, dosanya sebesar apa dan selama saya belum tau hukum riba dibayar itu haram saya masih jalani, ketika saya tersadar karena diuji dengan musibah dan cobaan bertubi-tubi saya sadar selama ini dosa apa yg sudah dilakukan ? ternyata dengan berzinah oleh ibu kandung sendiri

      Silahkan berpendapat apakah ini riba atau bukan jika
      Harga unit itu adalah 2.700.000 dicicil selama 9 dengan nominal cicilan 408.000 dan saya sudah membayar 8x sejumlah 3.264.000
      jika sesuai cicilan total 3.672.000

      dari 4 barang tersebut ketiga nya sudah saya lunasi tunggakan pokok, dan barang yang belum lunas (1 unit) dalam kondisi hilang dan saya tetap bertanggung jawab akan membayar hutang saya sesuai tunggakan pokoknya seperti pihak leasing juga melaporkan tunggakan pokok ke SlLK dengan nominal sesuai harga unit itu tanpa BDO

      selisih kelebihan itu berupa biaya seperti bunga dll, belum lagi denda keterlambatan. Apakah itu masih wajib dibayarkan ?? dan apakah itu bukan riba ??
      sedangkan kewajiban saya melunasi tunggakan pokok sudah saya lunasi. Kecuali 1 barang lagi yg akan saya bayarkan sesuai tunggakan pokok tanpa BDO (Bunga, denda, ongkos lainnya)

      untuk barang yg sudah saya bayar sesuai tunggakan pokok tidak saya kembalikan, karena sudah hak saya memilikinya karena sudah saya bayar sesuai tunggakan pokok

      itikad baik saya, dengan mengirimkan surat penghapusan BDO 0% (bunga,denda,ongkos) kepada pihak kreditplus. Namun belum ada respon dari mereka, malah saya mendapatkan tindakan yg tidak profesional oleh DC kreditplus.,

  • Lunasi semuanya secepat mungkin dan tanpa bikin masalah baru apapun alasannya setelah selesai baru jauhi riba dan tobat nasuha.

    • Saat saya akad kredit itu saya belum tau apa itu riba, dosanya sebesar apa dan selama saya belum tau hukum riba dibayar itu haram saya masih jalani, ketika saya tersadar karena diuji dengan musibah dan cobaan bertubi-tubi saya sadar selama ini dosa apa yg sudah dilakukan ? ternyata dengan berzinah oleh ibu kandung sendiri

      Silahkan berpendapat apakah ini riba atau bukan jika
      Harga unit itu adalah 2.700.000 dicicil selama 9 dengan nominal cicilan 408.000 dan saya sudah membayar 8x sejumlah 3.264.000
      jika sesuai cicilan total 3.672.000

      dari 4 barang tersebut ketiga nya sudah saya lunasi tunggakan pokok, dan barang yang belum lunas (1 unit) dalam kondisi hilang dan saya tetap bertanggung jawab akan membayar hutang saya sesuai tunggakan pokoknya seperti pihak leasing juga melaporkan tunggakan pokok ke SlLK dengan nominal sesuai harga unit itu tanpa BDO

      selisih kelebihan itu berupa biaya seperti bunga dll, belum lagi denda keterlambatan. Apakah itu masih wajib dibayarkan ?? dan apakah itu bukan riba ??
      sedangkan kewajiban saya melunasi tunggakan pokok sudah saya lunasi. Kecuali 1 barang lagi yg akan saya bayarkan sesuai tunggakan pokok tanpa BDO (Bunga, denda, ongkos lainnya)

      untuk barang yg sudah saya bayar sesuai tunggakan pokok tidak saya kembalikan, karena sudah hak saya memilikinya karena sudah saya bayar sesuai tunggakan pokok

      itikad baik saya, dengan mengirimkan surat penghapusan BDO 0% (bunga,denda,ongkos) kepada pihak kreditplus. Namun belum ada respon dari mereka, malah saya mendapatkan tindakan yg tidak profesional oleh DC kreditplus.,

  • wkwkkwkk.. trik baru nih..
    minta ditalangin dulu beli barang, bayar nyicil, maunya tanpa bunga..
    dikira tuh duit yg nalangin milik guru ngajinya apa..

    • mohon maaf ya mba,lebih baik dipikir jika berkomentar. Berbijaklah dalam berbicara. Memang tong kosong nyaring bunyinya mba.

  • Iya Bu mendingan lunasi dulu hutang nya.. karena perjanjian ttep perjanjian.. walaupun sekarang ibu baru mengerti arti riba.. hutang ttep hutang ga bisa pake alasan apapun untuk menghindari nya. Bettul kata Mbah kyai..

    • mohon disimak komentar lain yang sudah ada jawabannya mengenai apa kata Lunas apa kata riba itu sendiri.

      Terima kasih

  • Sumpah ini lucu sekali hahahahah.
    Anda berhutang, Dan sudah setuju dan TANDA TANGAN di surat perjanjian waktu mau kredit barang.
    Ternyata ada yak trik macam begini ahahah.
    Bisa bangkrut perusahaan kredit kalo gini wkwkw.

    Riba dari mana sih ?
    Pihak kredit plus udh beli hp dari produsen, dengan harga normal, dan menjual kembali ke anda dengan harga sekian , DAN DI BAYAR DENGAN MENCICIL.

    Anda kan beli ke kredit plus . bukan di toko nya anda beli.
    Gw tanya riba nya dmn?

    Itu sama aja anda bilang orang jual bakso , dan anda sebut riba wkwk
    (Tukang bakso beli bahan pokok , dan menjual nya kembali dengan mengambil untung dengan cara di olah dan di cicil untuk org banyak)

    Jgn meng ada2
    Kalo utang ya bayar . jangan mengatas namakan agama demi keuntungan anda pribadi .

    Kalo takut haram. Brg yg anda pake itu juga haram.

    • silahkan dibaca pak komentar2 lain yg sudah ada jawabannya pak. Jangan menjadi manusia seperti istilah

      Tong kosong nyaring bunyinya

      terima kasih

  • Pemakan Riba adalah Penikmat Bunga, bukan yang meminjam uang Aminah......
    Jadi yang dosa adalah sipemberi Pinjaman, bukan yang diberi pinjaman, dan Anda tetap harus melaksanakan kewajiban, Anda tidak berdosa, kecuali setelah selesai semua lalu anda meminjam lagi, itu baru dihitung dosa.
    Makanya kalau Anda tanya Ustadz atau Ulama, pilihan cuma 2,
    1. Selesaikan pinjaman sesuai perjanjian
    2. Kembalikan Barang
    Jika 1 tidak dilaksanakan dan barang juga tidak dikembalikan, Anda tetap berdosa.
    Itu jelas dan pasti.

    • Ibu Dita Dwi Arimas....
      Anda sangat pintar. Anda berlindung atas nama agama, dari sebuah perbuatan yg tdak terpuji yg anda lakukan.
      Anda memang sangat2 PINTAR.

      Dalam hadist, disampaikan mengenai permasalahan hutang “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam membeli makanan dari seorang Yahudi dengan tidak tunai, kemudian beliau menggadaikan baju besinya” (HR Al-Bukhari) Hal ini menunjukkan bahwa ketika Rasul pernah berhutang, maka ia menggadaikan baju besinya sebagai bentuk jaminan dan proses pembayarannya. Untuk itu, sebelum waktu akad atau waktu perjanjian hutang habis, maka si penghutang harus segera menyelesaikannya.

      "Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah).

      "Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim).

      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
      ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺭَﺟُﻞٍ ﻳَﺪَﻳَّﻦُ ﺩَﻳْﻨًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺠْﻤِﻊٌ ﺃَﻥْ ﻻَ ﻳُﻮَﻓِّﻴَﻪُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻟَﻘِﻰَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺳَﺎﺭِﻗًﺎ
      “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.”[7]
      Anda akan memiliki 2 DOSA besar.
      1. Sebagai Pencuri.
      2. Dosa Riba (berjinah dengan org tua sendiri). Karena anda sudah menandatangani perjanjian tersebut.
      Sebagai sesama muslim saya hanya bisa mengingatkan.
      Semoga anda tidak di dalam golongan PENCURI di mata ALLAH SWT.

      • Nabi Muhammad pernah menggadaikan baju besi nya *TANPA RIBA*
        Bayar hutang wajib
        Tidak RIBA nya

  • Coba mbak mikir,misalkan ni ya misalkan mbak yang diposisi kredit plus gimana. Mw gak? Janji tp kd ditepati. Terlepas dari riba ada kewajiban. Lunasi aja,barangnya jd halal kog. Coba dibalik deh. Malu sama foto akad dan ttd kreditnya mbak dulu mbak.

    • jika kondisi dibalik dan saya sudah paham riba tetapi saya masih bekerja di tempat riba, saya pribadi memilih untuk pergi dari tempat itu. Karena kembali lagi, saya sudah tau dan paham kenapa harus dilanjutkan ? Hutang memang wajib dibayar, riba yang wajib ditinggalkan. Rezeki bukan hanya dr pendapatan atau gaji mas/mba. Rezeki dan keberkahan itu datang dari tempat dan sumber kita mencarinya. Sampai kapan anda akan berzinah dengan ibu kandung anda sendiri ??

      sekali lagi saya tekankan,. hutang jumlah pokok sudan di Lunasi dan dibayarkan. hanya sisa 1 yg belum dan segera saya lunasi dengan nego pembayaran sesuai hutang pokok.Karena bagi yg sudah tau mengenai riba, haram hukumnya dilaksanakan mba/mas.

      Perdalam ilmu tauhid dulu, baru tau apa itu riba.

    • Waduh setelah saya membaca komentar dan balasan dari si Mbaknya kok saya jadi kaya geli sendiri ya. Bisa2nya dgn alasan tobat riba, anda meninggalkan kewajiban yg anda sudah setujui sebelumnya dgn dalih lebih zalim mana dgn zinah dgn ibu sendiri. Hahaha. Susah sih kalau sudah mabuk agama, logika yg konon diberikan Tuhan supaya umatnya dapat berpikir juga dikesampingkan. Haha

      • Alhamdulillah apapun perkataan anda bapak / ibu, saya sudah menjalankan sesuai ajaran agama saya, bahwa hutang wajib dibayarkan, dan riba wajib ditinggalkan karena itu perintah dari Allah.

  • Ass...selmt pagi buat sodara kaum muslimin dan muslimat semua adalh kita sodara....tolong dikasih penjelasan yg baik bagi sodara2kita biar ktmu jln solosinya sperti apa..klo mnurut sya sie simpel klo punya hutang hrus dibyar klo tdk klo gk mau bayat ya tdk usah mnghutang...simpel kan...!!malulh cerita2 maslh hutang mah...jngn bgtu tdk baik...trims

Penulis
dita dwi arimas