Surat Pembaca

Ancaman DC Kredivo atas Kekurangan Pembayaran

Teruntuk Kredivo yang terhormat dan jajaran penagih hutangnya yang amat sangat mengecewakan sekali. Mohon maaf sebelumnya jika saya berhutang dan menunggak, dari cicilan 12 kali, saya sudah membayar sampai 10 kali, dimana sebentar lagi lunas dan tanggung jika tiba-tiba saya berhenti bayar.

Di sini saya hanya minta keringanan bayar, bukan pemotongan atau apapun yang mustahil dari kalian. Saya hanya minta dapat diberi waktu kelonggaran waktu dan mencicil sebisa saya ini. Kondisi ini membuat keuangan saya kurang baik dan mungkin itu dirasakan oleh beberapa orang saat ini juga. Bulan ini tagihan saya Rp1.260.000 dan itu memang sudah terlambat. Saya baru bisa bayar Rp1 juta, dan saya tetap akan bayar sisanya sebisa saya, bukan tidak bayar sama sekali (berarti ini pembayaran ke-11).

Saya sampai kirim ini ke Media Konsumen ini karena kalian tidak merespon saya dan bahkan DC preman Anda sudah mengancam saya. Sebelumnya DC preman kalian bahkan sudah 2 kali  saya dan ke rumah mertua saya, seakan-akan saya akan kabur atau gagal bayar. Jadi mohon Kredivo bisa mengerti situasi saya saat ini.

Penagih DC preman, ketika saya bilang mau mediasi ke Kredivo, dia marah-marah sambil mengatakan “SILAHKAN BERI TAHU KREDIVO, NAMA SAYA INI DAN NO HP SAYA INI”. Saya berharap Kredivo bisa menanggapi surat saya ini, karena DC preman Anda yang sudah keterlaluan. Setelah saya transfer 1 juta ini, dia beserta timnya bilang mau nyamperin ke kantor saya buat ngambil yang sisanya ini.

Windi Putri
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Kredivo atas Surat Ibu Windi Putri

Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kesetiaan pengguna Kredivo. Menanggapi surat konsumen yang ditulis oleh Ibu Windi Putri,...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Makanya kalo blm mampu dan gak ngerti kredit gak ush kredit, sebelum kredit pikir dulu, sanggup sama cicilannya ato gak, jangan asal maen beli² aja.
    kredivo jg punya pegawai yang harus mereka gaji, kalo konsumen pada macet cicilan trs dikasi keringanan semua gmna mau tetep jalan perusahaannya? Jangan seolah-olah merasa konsumen jadi korban klo udh ditagih.
    selama ini pake kredivo baik² aja, gak ada masalah..

    • @yosef alhamdulilah masih ada org tidak terimbas pandemi seperti skrg ini seperti anda. Jd anda belum merasakan betapa sulitnya keuangan, dan semoga selalu diberi kelancaran untuk bayar kredit

      • Komen anda gak ngenakin bgt bosss... Gak semua orng berutung seperti anda boss... mestinya anda bersyukur di saat pandemi ini ke uangan anda stabil dan g ribet harus kredit sana sini cuuuk...

    • @Yosef

      Bener banget.
      Memang banyak orang tidak mengerti arti Hutang Riba’.

      Hutang Riba’ itu melambangkan Kemiskinan.

      1. Miskin harta
      2. Miskin ilmu, (gak ngerti kredit, bunga tinggi tetap di terima)
      3. Miskin waktu, (gaji bulanan vs tagihan mingguan)
      4. Miskin iman, (riba’ tetap dimakan)
      5. Miskin Kepercayaan, (yah kalau sering ngutang telat bayar pasti besok besok susah di percaya)

      Bisa di simpulkan Miskin segalanya, sehingga merasa sama sekali tidak ada yang menghargai, harga diri terasa di injak injak, itulah sengsara hutang riba’.

      Dulu, sebelum ada pinjol tidak separah ini, orang miskin harta juga masih bisa hidup enak.

      Ketika ada pinjol, yang miskin makin terasa miskinnya.

      Coba tanya tuh sama nenek nenek yang lewat, nek, nenek miskin kok hidupnya tetap santuy,?

      Ya jangan ngutang cuy,

      Trus nek, cucuy cucuy nenek kemana.?

      Cucuy nenek lagi sibuk kerja buat bayar hutang.

  • Klo ada unsur pidana dalam penagihan, lapor pihak berwajib aja DC nya, biar di tangkap DC nya

  • Sejujurnya bukan salah DC nya, cara untuk menagihnya pun juga tidak ada unsur mengancam. Disini kan dia kerja dibawah tekanan oleh pihak atasan, ya ga mungkin juga dong itu dc seenak udelnya aja nagih kalau bukan disuruh sama atasan. Kalian juga harusnya kalau mau berhutang pikir lagi lah, bukan susah di kalian aja tapi susah di dc nya juga. Gak ada pembayaran dia juga kena imbasnya, sama2 nyari nafkah untuk keluarga jangan saling mematikan rezeki orang. Jangan langsung menyalahkan dr satu sisi aja, ya kalau gak mau ditagih sama dc mungkin lain waktu bayarnya jangan sampe telat mbak. Cuma masukan aja gak ada pembelaan kedua belah pihak:)

    • @M.

      DC detect nih,

      Anda DC penyusup.

      Anda bilang bukan salah DC.?

      Justru Kekuatan Fintech ada pada DC. Kalau tidak ada DC, ngapain orang pusing bayar hutang cepet cepet kalau memang tak punya uang, mending tidur nyenyak.

      Kan karena anda, nasabah walau PSBB terpaksa keluar mencari nafkah.

      • Sorry bang, ane kerja bukan sebagai DC. Ane kerja sebagai buruh pabrik.
        Kaya nya harus dilingkari lagi deh kata2 abang yang bilang gara2 DC nasabah terpaksa keluar mencari nafkah. Terus kalau nasabahnya gak nyari nafkah dia makan dr mana ya bang???? Apa harus duduk manis ongkang angking kaki itu nasabah dirumah aja langsung dapet uang banyak? Kayanya emang semua manusia itu udah kewajiban mencari nafkah deh bang, apalagi yang sudah berumah tangga. Semua kita sama bang lagi kondisi kaya gini juga semua pada susah masalah materi, begitupun saya bang saya kerja di masa pandemi ini untuk keluarga untuk ibu saya untuk bertahan hidup, gaji tetap tidak terima full.
        Karna saudara saya sendiri juga ngalamin ko bang berhutang di pinjol dan di tagih oleh pihak DC karna telat pembayaran, tapi selama DC itu datang menagih ke saudara saya tidak pernah ada pengancaman apapun. Biarpun bayarnya nyicil saudara saya tapi dia tetap nerima ko bang. Balik lagi ke masing2 nasabah nya jalan pikiran nya gimana, ada yg semakin bodoamat gak mau bayar tanggung jawabnya di tagih ya pasti dr pihak pinjol pasti terus menerus meminta hak nya di nasabahnya dan ada juga yang di tagih biar kata telat tapi dia ada rasa tanggung jawab nya untuk membayar walaupun menyicil, pasti pihak perusahaan pinjol pun juga tidak akan semenah menah juga bang. Koreksi kalau salah ya bang.
        Disini saya tidak membela kedua belah pihak ko bang.

        • @M

          DC teriak DC.. hahaha...
          gak usah malu mas kerja sebagai DC. gpp ngomong aja..
          tanpa sadar anda sedang menunjukan Jati Diri DC anda loh.. hahahaha...

          • @Windi

            Secara teori, orang yang senang tertawa terbahak bahak, suatu saat jika sedih akan menangis tersedu sedu.

            Sayang berjuta sayang akan luka berjuta luka.

            Maka dari itu, belajarlah untuk merespon dunia ala kadarnya.

            Di balik harta orang kaya terdapat hak orang miskin. Jika anda ingin kaya maka pikirkanlah orang miskin mana yang akan anda bantu.

            Dibalik kebahagiaan dan kesedihan anda, itupun kebahagiaan dan kesedihan orang orang terdekat anda.

            Anda bukan milik anda sendiri.

          • Mbak windi yang hobi nya suka berhutang boleh dateng ke tempat kerja saya di daerah gunung putri, PT Simone Acc. Saya kerja buruh pabrik bukan DC mbak:)))

        • @M.

          “ Kaya nya harus dilingkari lagi deh kata2 abang yang bilang gara2 DC nasabah terpaksa keluar mencari nafkah “

          Penjelasannya seperti ini,

          Biasanya orang mencari nafkah cuma setengah hari atau paling lama 12 jam sehari. Itu juga dapat gak dapat pasti pulang.

          Ketika di desak DC,
          Ada yang keluar mencari nafkah berminggu minggu, ninggalin keluarga, takut pulang karena belum dapat uang.

          Anda mungkin belum membaca kasus kasus lain yang lebih parah dari ini.

          Saya tetap tidak setuju dengan anggapan anda bahwa ‘bukan salah DC’.

          Andapun hanya menceritakan pengalaman saudara anda, bukan pengalaman anda sendiri.

          Intinya,

          1. DC sudah pasti kejam.

          Jangan meragukan kebrengsekan DC, karena mereka di gaji untuk brengsek.

          2. Nasabah yang mendapat perlakuan kejam, ada yang maklum, ada yang mengumbar ke media.

          Nasabah yang maklum adalah nasabah yang pintar dan tahu diri.

          Sedangkan nasabah yang mengumbar ke media adalah nasabah yang sama brengseknya seperti DC, sama sama sumber kegaduhan.

          Itu teori singkatnya. Namun sekali lagi, dan perlu juga anda lingkari, saya tidak setuju jika anda bilang ‘bukan salah DC’.

          • InsyaAllah lebih baik saya tidak berhutang dengan berurusan orang lain, lebih baik saya jual barang saya dari pada berhutang bang.
            Dc pun juga nagih pasti sesuai SOP, balik lagi ke masing2 orangnya mungkin ada yg nagih nya keterlaluan dan mungkin ada yg nagihnya masih punya hati nurani. Nah balik lg ke nasabah nya juga kalau dia ada rasa tanggung jawab untuk bayar bisa di cicil se adanya.
            Kita sama sama susah ko bang, tapi jangan sampe lah kelilit utang sama pinjol/rentenir. Kalau kita ga sanggup bayar ya pasti udah ada konsekuensi nya, dan pastinya nasabah juga harus terima konsekuensinya gimana.

  • Dulu Katanya Fintech Terbaik tapi Mulai menggunakan Cara penagihan yang sama Dengan Yang ilegal, Sepertinya sudah tak ada beda antara fintech Legal dan ilegal..Cara penagihan pun semua pasti sama...maka tak ada kata lain Seluruh Fintech Lending adalah Rentenir Online Yang dilegalkan...Tak ada yang perlu ditakutkan, Fintech Pinjol jelas cacat Hukum dan tidak ada Dasar Hukumnya..maka jika Anda Merasa dibuat tak nyaman, diteror diancam..ditagih ke keluarga anda tak perlu bayar Pinjaman anda..Aturan penagihan ada SOP, AFPI pun Punya Aturan ..Anda sudah menjadi Korban Pengancaman Yang Bisa menuntut Balik kerugian Imateril jika itu mengganggu psikis Anda... dan Anda tetap akan Menang...Pengancaman Bisa dipidanakan dengan jerat pasal 368 KUHP jika dilakukan secara verbal apalagi
    dengan kekerasan..atau Dengan UU ITE 29 Jika Terdapat muatan Pencemaran nama baik, fitnah, Penyebaran, ancaman dsb melalui media Elektronik...dan Setiap nasabah masih Mendapat UU perlindungan Konsumen dan UU HAM...Tantang Mereka untuk Melaporkan Anda Dengan Kepala Tegak...Mari Bubarkan Pinjol dari Bumi Indonesia dengan cara mengajukan Gugatan Hukum Pembubaran Pinjol secara Kolektif...Dan dengan cara jangan Lagi lagi menggunakan Jasa mereka....

  • Klo pihak fintech melaporkan kita dengan pasal penggelapan itu gimana yah. Mohon bantuan jawaban nya
    Karna kita hanya beli barang dengan cara cicil. Gak lama ambil cicilan saya di phk