Surat Pembaca

Telepon Penagihan dari Home Credit Bukan Kepada yang Berutang Sangat Mengganggu

Nama saya Jeffrey, saya ingin menyampaikan keluhan mengenai Home Credit yang sejak sekitar Februari/Maret 2020 telah melakukan telepon ke nomor saya dan saya merasa sangat mengganggu, tapi tidak tahu harus melakukan apa untuk menghentikan telepon dari Home Credit. Siapa tahu ada yang bisa membantu untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya (sudah lebih dari setengah tahun teror ini dilakukan).

Berawal dari nomor telepon gak dikenal di awal tahun 2020 yang ternyata dari Home Credit, mencari seseorang yang bernama Bapak Andre. Saya bilang saya tidak kenal, kemudian dijelaskan bahwa ada seseorang yang bernama ibu Marni telah meminjam/membeli sesuatu menggunakan Home Credit kemudian tidak membayar cicilan dan mencantumkan nomor saya dengan nama Bapak Andre sebagai anaknya.

Saya jelaskan saya tidak kenal dengan satu pun nama tersebut dan nomor saya sudah saya gunakan sejak 2003 (sudah sekitar 17 tahun). Penelepon kemudian meminta maaf karena salah dan pembicaraan berakhir. Tapi ternyata teror telepon tidak berhenti meski sudah berkali-kali saya jelaskan keadaannya. Mereka meminta maaf dan kemudian menelepon lagi. Terus terang saya gak punya waktu untuk meladeni hal-hal seperti ini. Kemudian saya berkonsultasi dengan kenalan saya yang bekerja di bidang hukum (waktu itu tanggal 6 Maret 2020).

Menurut kenalan saya lebih baik diblok saja nomor telpon pengganggu tersebut karena kalau mau lapor polisi malah lebih ribet dan belum tentu digubris. Kemudian saya bloklah nomor-nomor pengganggu tersebut.

Nomor yang diblok sudah cukup banyak (yang dilampirkan hanya sebagian saja). Nomor yang diblok hanyalah nomor yang menelepon dan saya angkat kemudian yang menelepon mencari bapak Andre, jadi nomor yang tidak saya angkat (yang pasti lebih banyak dari yang saya angkat) tidak saya blok, tapi tetep saja mereka menelepon dengan nomor yang lain dan tentu saja kembali mengganggu.

Saya juga pernah menawarkan untuk ketemu dengan saya, agar jelas bahwa saya tidak ada hubungan sama sekali dengan Home Credit dan teror telepon ini bisa berhenti tapi mereka menolak, dan meminta maaf. Tapi tetap saja telepon dari Home Credit tidak berhenti, berikut adalah data telepon hari ini dan beberapa hari lalu

Data telepon hari ini (sampai pukul 12 tadi, sampai saat ini mereka sudah menelepon kembali sekitar 3 – 4 kali):

Data telepon kemarin, Sabtu 10 Oktober 2020:

Data telepon Jumat 9 Okt 2020:

Data telepon Rabu 7 Oktober 2020:

Setelah saya cari cari di google, ternyata saya tidak sendirian, banyak yang seperti saya, bahkan di mediakonsumen sendiri juga cukup banyak yang komplain (di luar orang yang benar-benar punya hutang dengan Home Credit). Yang jadi pertanyaan apakah tidak ada yang bisa dilakukan? Apakah ini adalah hak setiap warga Indonesia untuk boleh menelepon siapa aja yang dia mau walaupun mengganggu ?

Mudah-mudahan ada solusi untuk masalah saya ini. Terima kasih.

Jeffrey Rusli
Harapan Indah, Bekasi

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Home Credit atas Surat Bapak Jeffrey Rusli

Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Bapak Jeffrey Rusli di MediaKonsumen.com pada 11 Oktober 2020 di kolom...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Sy jg mengalami hal yg sama, sy beri alamat saya dengan maksud biar ketemu, pengen saya gorok itu yg nelp, sdh buat sy emosi, buat dc hci sy tunggu kedatangan nya segera

  • Saya jg mengalaminya. Dan smpe skrg d teror trs, pdhl sdh blg gak kenal sma orang yg mencntmkn no saya.. Dan saya pun sdh keluhkan ke pegawai hci yg d kota saya dn toko kami dlu pernah krja sma sama hci tp tanggapannya menjengkelkan..

  • Halo bpk jeffrey. Beberapa bulan Lalu sy jg mengalami hal yg sama. Saya smpai tidak berani angkat telp dr nomor tak dikenal.
    Ini yg saya lakukan, saat saya sudah benar benar kesal sy katakan sy akan lapor polisi jika home credit masih menelpon saya. Kemudian sy katakan lbh baik sy yg cari tahu mengenai orang yg mereka cari krn sy juga ikut terganggu, sya katakan bahwa keluarga saya dari kepolisian sehingga saya bisa ikut mencari jejak orang yg dicari oleh home credit ini. Gunakan hal ini krn pihak mereka akan secara langsung mencoret no anda dari daftar telp tagihan mereka. Ini berhasil untuk saya, semoga dapat membantu.

  • Tidak mau berurusan dgn debt collector, menerima teror, makan kata2 kasar tiap hari? Gampang banget, BAYAR UTANGNYA, beres kan? Dan JANGAN UTANG lagi kalau kira2 kita akan susah bayarnya, mudah bukan? Kalau kira2 kita akan kesulitan bayar utang, ya tidak usah utang. Utang saudara, teman kan lbh mudah. Tp kalau sudah terkenal NDABLEG ya saudara atau teman ya mikir 2 kali mau kasih panjaman.

  • Setelah membuat surat pembaca ini, akhir nya kemaren, hari senin 12 Oktober 2020 malam, pihak Home kredit telah melakukan konsfirmasi terhadap saya melalui Whatsapp dan email dan menyatakan bahwa nomor telepon saya yang terdaftar sebagai referensi pada kontak pelanggan Ibu Marni telah di hapus

    semoga kesalah pahaman ini telah berakhir,
    terima kasih media konsumen

    Jeffrey Rusli

    • terima kasih juga kepada member konsumen indonesia yang telah memberikan berbagai macam solusi untuk membantu masalah saya ini, semoga kita semua tidak mengalami hal2 seperti ini lagi ke depannya, terima kasih banyak

      Jeffrey Rusli

  • pak J Rusli , solusinya sulit jg kie, hampir semua nasabah plus keluarga atau saudara kenalan yg pernah byr Telat akan kena TeroR oleh HCL, hcl orang2 pinter2 tp tdk ngerti, di kasih penjelasan tdk ngerti jd pinterx 11-12 dngn goblok akhirnya. mungkin sabar dngn istigfar dan tiap tlpn di blokir trs, tp rasa jengkel.masih ada, doa bareng2 hcl cpt2 di tutup oleh pemerintah (klau mau)..
    salam sehat tuk semuax.

  • Pinjol itu punya sistem yang bisa baca seluruh kontak di ponsel. Jadi yang tidak kenal sekalipun kalau kontaknya tersimpan otomatis bakal sering ditelp kalau nomornya masih aktif. Harusnya yang beginian harus jadi bahan pertimbangan OJK untuk ditinjau kembali.