Surat Pembaca

Relaksasi BCA Finance Menjebak Nasabah

Saya debitur atau nasabah BCA Finance, untuk sebuah unit kendaraan mobil Suzuki. Saya memilih BCA Finance karena uang DP di awal pengajuan kredit besar, yaitu Rp53 juta lebih, untuk sebuah mobil LCGC yang nilai hanya Rp130-an juta. Jadi pengajuan fasilitas pembiayaan ke BCA Finance, hanya sekitar Rp80-an juta saja.

Tanggal 29 Januari 2016, saya tanda tangan akta perjanjian pembiayaan, dengan cicilan sebesar Rp1,7 jutaan per bulan selama 5 tahun. Bagi saya saat itu, cicilan tersebut tidak akan memberatkan saya dengan gaji karyawan di sebuah media cetak.

Setelah saya resign dari kerja dan berwirausaha, sambil menjadi driver online (GoCar), saya masih menjalankan kewajiban saya dalam membayar cicilan, sampai cicilan ke-51 (sisa 8 bulan). Sampai akhirnya pandemi covid melanda, menyusul kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, sangat membuat ekonomi keluarga kami terpuruk. Sehingga dirasa sangat sulit untuk mengupayakan dalam memenuhi kewajiban membayar cicilan.

Bulan Maret 2020, sesuai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, kami sebagai driver online diberikan fasilitas relaksasi kredit. 1 tahun, selama April 2020- Desember 2020, saya dibebaskan dari cicilan per bulannya. Sisa kredit sebesar Rp14 juta, dicicil kembali 15 bulan. Besar cicilan Rp1,1 jutaan per bulannya dan cicilan baru dimulai pada awal tahun 2021. Menurut saya waktu itu, ini sangat membantu saya dan keluarga di tengah pandemi.

Pada periode bulan Januari 2021- Maret 2021, saya masih bisa bayar. Namun tabungan saya, yang saya siapkan untuk membayar cicilan, saya pakai untuk membayar pajak mobil 3 tahun, dengan nilai Rp8 jutaan. Sehingga pada periode bukan April – Oktober 2021, saya kesulitan untuk membayar cicilan karena efek pandemi yang berkepanjangan.

Selama keterlambatan saya selama 5 bulan, tidak pernah ada dari pihak BCA Finance maupun kolektor menghubungi saya. Saya pikir mungkin karena kondisi seperti ini, mereka masih ada kebijakan dalam penagihan.

Sampai akhirnya kemarin, 2 orang oknum yang diberi kuasa oleh BCA Finance datang ke rumah dan mengajak saya ke kantor BCA Finance Pondok Pinang untuk bernegosiasi mengenai keterlambatan cicilan. Dengan pikiran positif, ini mungkin bisa jadi jalan keluar saya dalam menghadapi permasalahan cicilan saya.

Sesampai di kantor BCA Finance, petugas BCA Finance malah memojokan saya atas wanprestasi (lalai dalam kewajiban membayar) dan berakibat mobil harus ditinggal sampai ada proses pelunasan. Namun saat saya mau mengajukan mengajukan pelunasan sebesar Rp18 juta, sesuai sisa kredit dan denda, mereka meminta saya untuk membayar Rp10 juta lagi untuk biaya pembatalan penarikan unit. Luar biasa cara mereka menekan nasabah yang dalam kesulitan.

Saya dipaksa menandatangani sebuah surat serah terima unit dan meninggalkan unit saya sampai proses pelunasan selesai. Intimidasi yang saya rasakan, saya dipojokkan atas kesalahan lalai dalam cicilan. Akhirnya saya tandatangani dan memproses pelunasan di hari berikutnya. Karena mereka menjamin saya tidak akan dipersulit untuk mendapatkan mobil saya kembali.

Esok harinya saya mengajukan pelunasan. Karena saya nasabah relaksasi, baru bisa besoknya keluar informasi rincian biaya pelunasan. Sampai akhirnya keluar biaya pelunasan, dengan total Rp30 jutaan, yang di dalamnya ada biaya pelepasan unit, biaya parkir kendaraan dan biaya bunga relaksasi (sesuai gambar obrolan dengan pihak collector BCA Finance).

Sekali lagi, luar biasa sekali BCA Finance mempermainkan nasabah yang sedang dalam kesulitan ekonomi di tengah pandemi. Di saat pihak lain saling berbagi aksi dengan bantuan sosial, mereka malah memeras ditengah kesulitan para nasabah.

Saya sebagai nasabah mengakui ada wanprestasi dan dengan sebenarnya masih memiliki etika baik untuk menyelesaikan hutang, dengan tidak menggelapkan unit, merawat dengan baik. Malah saya bertanggungjawab menunaikan pembayaran pajak tahunan selama saya pegang.

Kendaraan itu kaki saya untuk menafkahi keluarga saya sebagai driver online saat ini. Apabila mobil itu diambil apakah kalian memikirkan bagaimana ke depannya keluarga saya.

Saya berharap ada jawaban dari pejabat terkait mengenai kasus dan ketidakadilan yang saya alami. Setelah kejadian ini, dunia akhirat saya berjanji dan akan mengajarkan anak dan keturunan saya, untuk tidak berurusan dengan perusahaan pembiayaan seperti BCA Finance.

Salam.

Ali Yusmaika Putra
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

    • Laporkan polisi! Pakai pengacara milyaran!

      gw yakin kalah.

      baca aja komentar gw dibawah ini

  • Oi bang. Saya rasa BCA ada benar nya. Lu udah dikasi keringanan relaksasi, malah gak bayar tanpa pemberitahuan.

    "saya pikir mungkin karena kondisi seperti ini, mereka masih ada kebijakan dalam penagihan."

    itu pikiran lu kan? Bukan pikiran bank? Lu ada tanya gak gimana klo saya gak bayar? Gak ada kan? Itikad baik pun gak ada. Setiba di BCA finance, lu mau bayar 18 jt. Berarti kan lu punya duit. Munafik lu...!!

    lalu hitungan gw, sehari keuntungan bersih anggap minimal 100.000. Lu 30 hari kerja dah dari driver online. Lu dapat 3 jt. Ya lu wajib kasi 1,1 jt buat bank. Sisa nya buat lu makan. Eh ini malah gak dikasi ke bank, duit nya disimpen atau foya2 atas relaksasi.

    niat lu busuk bang. Gw setuju lu bayar 30 juta akibat ulah busuk dan kemunafikan lu...!!!

    • Bang.. Semenjak pandemi saya ga narik onlen, yang saya lakukan sehari2nya jualan cabe bawang, sayuran didepan rumah.. Tau knpa saya bisa bayar melunasi pada hari itu? Bapak saya, teman saya tau saya dibawa sm ambon dan ga bisa pulang bawa mobil.. Duid yg saya pakai buat lunasin itu duid bapak saya, dan sebagian dr teman, yang akhirnya mereka datang ke kantor BCA utk menyelesaikan smw.. Jgn menuduh klo ga tau permasalahannya.. Saya walaupun anak tunggal ga pernah minta apa-apa sama orangtua, bapak saya sdh sepuh 75 tahun, dan saya ga mau merepotkan beliau klo saya ada masalah, selama saya bisa selesaikan sendiri saya ga akan merepotkan smw.. Lebih baik bijak lg dalam berkomentar.. Smw yang saya ceritakan bisa dipertanggungjawabkan.. Sini main ke cilandak, dengar dr smw warga di sekitar saya.. Apa yg terjadi pd keluarga saya selama pandemi, apa yg saya hadapi, apa yang saya lakukan.. 40 thn dari lahir sampainsaya tinggal di cilandak..

      • Untung nya banyakan mana jualan cabe sama narik onlen? Klo banyakan narik onlen, dan lu ambil jualan cabe, berati lu bodoh.
        kalau pun banyakan jualan cabe, berarti keuntungan bersih tiap bulan kan 3 jt, karena narik onlen minimal keuntungan bersih 3 jt. Nah lu kemanain 3 jt itu? Buat foya foya kah?

        kalaupun lu niat nya gak mau narik onlen, ya lu jual itu mobil. Kan duit nya lumayan buat modal jualan cabe. Tapi gak dilakukan. Ente klo gak bisa bisnis, ya narik onlen lah. Gengsi gitu narik onlen?

        gak usah munafik lah, 3 juta per bulan itu pasti ada. Secara januari 2021 sudah pulih perekonomian.

        kalau dapat duit itu buat bayar hutang, karena itu KEWAJIBAN anda. Ente tanpa pemberitahuan, berarti siap dengan resiko denda dari BCA. Lu curang gak bayar, ya BCA jg curang. Sama sama curang kan?

        lalu ente bilang WANPRESTASI, itu artinya aset ente diambil untuk bayar hutang. Pelajarilah arti wanprestasi sebelum mengajukan wanprestasi.

        • Cabe sehari 5 kilo untung 3rban perkilo, saya jalanin itu krn siapa yg mau narik onlen disaat pandemi? Coba cek supir onlen disekitar anda, berapa penghasilan mereka perhari dimasa pandemi kmrin, kliling seharian hbs bensin hbs waktu mending saya jalanin yg ada dulu... Anda orang pintar, bisa menghitung pendapat orang lain cuma dari sebuah artikel dan komentar.. Saya jalanin jualan kecil2an didepan rmh saya utk membantu jualan istri.. Menghidupi 3 anak saya (1 orang SMP, 1 SD dan 1 berumur 6 bulan).. Saya sdh bilang, saya ga ambil keuntungan dr kondisi saya, yang penting saya bisa dapatkan kendaraan saya kembali dgn melunasi dr uang saya dpt dr bantuan keluarga jg simpati teman2 dekat saya..
          Poya-poya dikondisi saya skrng? Semoga Tuhan memberikan keluasan hati utk berprasangka baik utk anda..

      • @media Ga usah diladeni pak orang komen ga jelas. Disini memang banyak yg gitu, komen kasar dan ga jelas diladeni makin senang. Diemin aja ga usah dikomen. Semoga cepat selesai masalahnya dan bnyk rejeki.

        • Iya pak, saya didepan CS di wisma BCA aja smpai nangis ceritain kejadian saya dan mereka ga bisa berbuat apa krn wewenang sdh Debt colector, makanya saya beranikan diri lapor disini

          Terimkasih atas supportnya pak, sangat berharga sekali buat saya, wlwpun saya tidak kenal bapak, semoga diberi kemudahan jg utk urusan bapak...

          • Kesalahan bapak menandatangani kesepakatan yg ga jelas. Krna ada kasus seperti ini unit motor pun hilang krna mau2nya tanda tangan. Seharusnya bayar tunggakan dan cicilan saja

    • begitu di sita baru ada niat lunasin berarti kl ga ada dc yg samperin ga bakal di bayar2 .wkwkwkwk

    • Waduhh, kalau begini mah buat naro duit sehari2 aja di bca, atm dan edc nya dimana2. Ngeri bener deh riba itu ? wajib jauhi riba no kompromi, kalau pingin mobil harus cash dan perbanyak tabungan di investasi yg sangat aman dan menguntungkan, seperti s&p 500 dan nasdaq 100

    • Lapor ajah kepolisi,ada berita dimana mobil saudara nya ditarik dan dibawa ke kantor lising dan dipkasa tanda tangan,dan akhirnya lapor polisi dan sekarang unit mobile di sita Ama kepolisian dan depcolector nya dijakdikan tersangka ,karena mereka memaksa,dimana kalau keikhlasan maka korban tidak akan melaporkan kejadian ke pihak berwajib,jadi sebaik lapor ajah kepolisi

  • ini perampokan berkedok pinjaman. Jelas sekali mereka sudah ada "rencana": diamkan, panggil ke kantor, paksa ttd surat pelepasan. jadi semua memang sudah direncanakan pak dg rapi dan terstruktur.

    • nunggak 1 bulan asik ga di tagih .bulan ke 2 asik ga di tagih .bulan ke 3 asik ga di tagih lagi .bulan ke 4 asik ga di tagih.bulan ke 5 asik ga di tagih .nanti2 aja bayarnya. bulan ke 6 di sita .tolong gw di zolimi sama bca finance ....

  • ? ? ? ? ?  ? ? ? ? ? ? ? ?   ? ? ?  ? ? ? ?  ? ? ? ? ?  ? ? ? ?  ? ? ? ?  ? ? ? ? ?  ? ? ? ?  ? ? ? ? ? ? ?  ? ? ? ? ? 

  • Terkadang kita memang harus pintar pintar dalam menghadapi sesuatu. Terkadang juga kita gk boleh gampang menuruti apa yg di katakan seseorang. Dari uraian dan balasan komentar bapak, saya yakin bapak orang yg jujur dan baik. terkadang pihak pihak tertentu selalu memanfaatkan kebaikan seseorang. salah satunya ya kasus ini. Seharusnya perusahaan leasing memberikan solusi terbaik buat nasabahnya agar pelunasan unit bisa lancar kembali. bukan malah mempersulit pelunasan yg hanya tinggal menghitung bulan. Terima kasih sudah membagikan pengalaman bapak. tentunya hal ini akan menjadikan pertimbangan banyak orang termasuk saya agar tidak berurusan dengan BCA finance dan sejenisnya. Padahal jika perusahaan melayani dengan baik nasabahnya, pasti perusahaan tersebut akan memiliki keutungan. salah satunya promosi gratis dari nasabah yg puas dengan pelayanan perusahaan finance tersebut. Semoga masalahnya terselesaikan dengan baik. semoga bapak dan keluarga di berikan rezeki yg melimpah. aamiin