Relaksasi BCA Finance Menjebak Nasabah

Saya debitur atau nasabah BCA Finance, untuk sebuah unit kendaraan mobil Suzuki. Saya memilih BCA Finance karena uang DP di awal pengajuan kredit besar, yaitu Rp53 juta lebih, untuk sebuah mobil LCGC yang nilai hanya Rp130-an juta. Jadi pengajuan fasilitas pembiayaan ke BCA Finance, hanya sekitar Rp80-an juta saja.

Tanggal 29 Januari 2016, saya tanda tangan akta perjanjian pembiayaan, dengan cicilan sebesar Rp1,7 jutaan per bulan selama 5 tahun. Bagi saya saat itu, cicilan tersebut tidak akan memberatkan saya dengan gaji karyawan di sebuah media cetak.

Setelah saya resign dari kerja dan berwirausaha, sambil menjadi driver online (GoCar), saya masih menjalankan kewajiban saya dalam membayar cicilan, sampai cicilan ke-51 (sisa 8 bulan). Sampai akhirnya pandemi covid melanda, menyusul kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, sangat membuat ekonomi keluarga kami terpuruk. Sehingga dirasa sangat sulit untuk mengupayakan dalam memenuhi kewajiban membayar cicilan.

Bulan Maret 2020, sesuai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, kami sebagai driver online diberikan fasilitas relaksasi kredit. 1 tahun, selama April 2020- Desember 2020, saya dibebaskan dari cicilan per bulannya. Sisa kredit sebesar Rp14 juta, dicicil kembali 15 bulan. Besar cicilan Rp1,1 jutaan per bulannya dan cicilan baru dimulai pada awal tahun 2021. Menurut saya waktu itu, ini sangat membantu saya dan keluarga di tengah pandemi.

Pada periode bulan Januari 2021- Maret 2021, saya masih bisa bayar. Namun tabungan saya, yang saya siapkan untuk membayar cicilan, saya pakai untuk membayar pajak mobil 3 tahun, dengan nilai Rp8 jutaan. Sehingga pada periode bukan April – Oktober 2021, saya kesulitan untuk membayar cicilan karena efek pandemi yang berkepanjangan.

Selama keterlambatan saya selama 5 bulan, tidak pernah ada dari pihak BCA Finance maupun kolektor menghubungi saya. Saya pikir mungkin karena kondisi seperti ini, mereka masih ada kebijakan dalam penagihan.

Sampai akhirnya kemarin, 2 orang oknum yang diberi kuasa oleh BCA Finance datang ke rumah dan mengajak saya ke kantor BCA Finance Pondok Pinang untuk bernegosiasi mengenai keterlambatan cicilan. Dengan pikiran positif, ini mungkin bisa jadi jalan keluar saya dalam menghadapi permasalahan cicilan saya.

Sesampai di kantor BCA Finance, petugas BCA Finance malah memojokan saya atas wanprestasi (lalai dalam kewajiban membayar) dan berakibat mobil harus ditinggal sampai ada proses pelunasan. Namun saat saya mau mengajukan mengajukan pelunasan sebesar Rp18 juta, sesuai sisa kredit dan denda, mereka meminta saya untuk membayar Rp10 juta lagi untuk biaya pembatalan penarikan unit. Luar biasa cara mereka menekan nasabah yang dalam kesulitan.

Saya dipaksa menandatangani sebuah surat serah terima unit dan meninggalkan unit saya sampai proses pelunasan selesai. Intimidasi yang saya rasakan, saya dipojokkan atas kesalahan lalai dalam cicilan. Akhirnya saya tandatangani dan memproses pelunasan di hari berikutnya. Karena mereka menjamin saya tidak akan dipersulit untuk mendapatkan mobil saya kembali.

Esok harinya saya mengajukan pelunasan. Karena saya nasabah relaksasi, baru bisa besoknya keluar informasi rincian biaya pelunasan. Sampai akhirnya keluar biaya pelunasan, dengan total Rp30 jutaan, yang di dalamnya ada biaya pelepasan unit, biaya parkir kendaraan dan biaya bunga relaksasi (sesuai gambar obrolan dengan pihak collector BCA Finance).

Sekali lagi, luar biasa sekali BCA Finance mempermainkan nasabah yang sedang dalam kesulitan ekonomi di tengah pandemi. Di saat pihak lain saling berbagi aksi dengan bantuan sosial, mereka malah memeras ditengah kesulitan para nasabah.

Saya sebagai nasabah mengakui ada wanprestasi dan dengan sebenarnya masih memiliki etika baik untuk menyelesaikan hutang, dengan tidak menggelapkan unit, merawat dengan baik. Malah saya bertanggungjawab menunaikan pembayaran pajak tahunan selama saya pegang.

Kendaraan itu kaki saya untuk menafkahi keluarga saya sebagai driver online saat ini. Apabila mobil itu diambil apakah kalian memikirkan bagaimana ke depannya keluarga saya.

Saya berharap ada jawaban dari pejabat terkait mengenai kasus dan ketidakadilan yang saya alami. Setelah kejadian ini, dunia akhirat saya berjanji dan akan mengajarkan anak dan keturunan saya, untuk tidak berurusan dengan perusahaan pembiayaan seperti BCA Finance.

Salam.

Ali Yusmaika Putra
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

58 komentar untuk “Relaksasi BCA Finance Menjebak Nasabah

    • 6 November 2021 - (17:16 WIB)
      Permalink

      Saya turun prihatin dengan apa yang Bapak Ali alami. Saya hanya bisa berdo’a, semoga di berikan jalan keluar dan kemudahan dalam mencari rezeki. Serta di lepaskan dari jeratan hutang riba. Aamiin.

      10
      2
  • 6 November 2021 - (17:18 WIB)
    Permalink

    Pengalaman saya di Buana Finance Cab Bekasi ga seperti itu pernah ngalami Col 1 Bahkan sampai Col 2 Kolektor Aktip selalu mengingatnya walaupun satu2 1 mereka berusaha mengarahkan yang terbaik, sampai kewajiban Normal, dan bunga denda juga sangat kecil padahal angsuran mencapai 3,7 JT Selah Lunas pun beberapa bulan kemudian baru saya selesaikan malah di kasih diskon Denda 40% dan Ga dikenakan biaya penyimpanan BPKB, ga semua Finance
    Yang akal2an Cerita kawan di tempat lain ada juga Col2 Mau bayar 1 di suruh bayar buka Blokiran bayar angsuran Plus Biaya Bolkir Jadi Membengkak, alasan sistem Padahalkan Mereka tingal minta keatasan Buka di teradata, intinya Jebakan2 Oknum Finance Berbagai cara agar gagal bayar biasanya Debitur yang Menjelang2 Ahir mau lunas Macam2lah di buatnya ga semua Finance, sih saya Bersyukur dulu Akad Kredit di Buana Finance Cab Bekasi sampai Lunas Ga Ribet Profesinal Semua Teamnya

    6
    8
  • 6 November 2021 - (17:45 WIB)
    Permalink

    Kok bisa ya, ngga bayar angsuran sampe 5 bulan ngga dihubungin sama sekali, temen dulu ada kredit motor di suzuki finance telat bayar 1 hari lewat jatuh tempo aja udah ditelponin wkwkwk..

    • 6 November 2021 - (17:59 WIB)
      Permalink

      Mereka klaim datang ke kantor, efek pandemi kantor bnyk yg tutup apalgi kantor saya dulu bergerak di media dan penerbitan. Dikontrak kantor hanya alamat surat menyurat., tp alamat rumah sudah sesuai dengan KTP dan mudah utk ditemui kapan saja. Tim matel yg mereka tunjuk saja mudah temukan alamat saya. Dan saya kooperatif bersedia ikut mereka ke kantor BCA finance tanpa perlawanan sedikit pun. Karena saya juga mau selesai dalam kewajiban saya.

      8
      4
      • 7 November 2021 - (20:07 WIB)
        Permalink

        judulnya” relaksasi bca finance menjebak nabasah” di bagian mana relaksasi dari bca finance yg menjebak anda? selama relaksasi di kenakan denda bunga ? jelas2 permasalahannya karena nunggak 5 bulan dan ga ada hubnya sama relaksasi dari bca finance.kocak mmg +62 di kasih hati minta jantung pula.

        1
        23
        • 7 November 2021 - (20:18 WIB)
          Permalink

          YTh bapak ricky.. Siapa yang tau pandemi ini berkepanjangan dan membawa dampak sangat dasyat buat pekerja supir online. Klo saya tau akan begini saya ga akan ambil relaksasi. Diluar dr masalah yang saya hadapi, Klo anda dengar berita presiden dlm hal ini pemerintah memberikan kelonggaran buat UMKM, supir onlen yg teedampak pandemi.
          Saat saya mau melunasi sisa pembayaran utk pengambilan unit, perbedaan penanganan pelunasannterjadi utk nasabah relaksasi, dan saya dibebankan biaya2 diluar kewajiban yang salah satunya biaya terkait relaksasi.. Itu yang saya alami.

          • 7 November 2021 - (21:15 WIB)
            Permalink

            jadi bagian mana dari relaksasi yg menjebak anda? kl anda ga ambil relaksasi ga bakalan nunggak 5 bulan ? +62 mmg kocak lalai sama kewajiban nuntut hak wkwkwkwkwk

            1
            19
          • 28 November 2022 - (02:15 WIB)
            Permalink

            Saya juga baru september kemarin. Emang bener2 bca finance agak laen memang. Masa mau pelunasan 68jt gara2 merasa tertipu juga dengan adanya relaksasi . Lah ada biaya pinalty et 5%, other fee nya sendiri 5jt, total kompone. Relaksasi ada 7,5jt. Denda keterlambatan 2bln yang mana katanya 0,4% dari angsuran widiwwww buset deh bisa ngga ngotak gt dendanya . Paling murah angsurannya tapi banyak permainan di dalamnya.

        • 8 November 2021 - (09:36 WIB)
          Permalink

          ini dcnya pastinya
          banyak permainan ketika mengajukan relaksasi di BCa fin
          tahunya nnti muncul ada biaya penanganan relaksasinya kita mau pelunasan
          item nya banyak dan harus wJib bayar,
          silahkan saja dan buktikan sendiri, saya ngalami sendiri bulan yg lalu.

      • 8 November 2021 - (09:42 WIB)
        Permalink

        sabar ya pak.
        saya pribadi pernah mengalami seperti yf bpk dan kel alami dan saya tahu bagaimana rasanya saat kita sdg susah2nya, tagihan dtg terus dan tdk ada satupun yg prihatin dgn kondisi kita dan berusaha membantu jalan keluar. itulah RIBA pak, mudah2an bpk bisa seperti saya meninggalkan riba/pinjaman duit berbunga dlm kehidupan krn tdk akan mendapat berkah dlm hidup, duit byk selalu saja kurang. Saya cuma bisa mendoakan bapak agar masalah ini segera selesai dgn cara yg baik dan tdk menyusahkan bpk dan keluarga dan semoga Allah berikan kelapangan rezeki, hidayah utk bisa meninggalkn riba dan diberikan keberkahan dlm setiap aspek kehidupannya, aamiin

      • 9 November 2021 - (15:22 WIB)
        Permalink

        Sayapun mengalamai hal yang sama dengan bca finance, tidak pantas mereka memeras biaya penarikan unit disaat nasabahnya bersedia melunasi dan membayar denda keterlambatan, mereka makan uang haram! Laporkan ke ojk dan lembaga terkait lainnya pak! Kami rakyat kecil sedang betul2 kesulitan saat ini malah diperas biaya penarikan unit yang jumlahnya jutaan rupiah, kelewatan!

    • 7 November 2021 - (11:40 WIB)
      Permalink

      Wkwkwkwk.. baru saja saya mw menanggapi.. sepengalaman saya, bca finance salah satu leasing yg masih mending.. saya jg pernah pakai Su**ki finance.. jangankan telat sehari, belum telat aja sudah dihubungi collector nya.. kan mengganggu.. telat 2 minggu udah SP2, udah kayak kriminal aja kita, dan bahasa2 yg digunakan juga kurang beretika.. tobat pakai SF..
      Pengalaman orang memang berbeda2 ya.. semoga kita semua belajar dr pengalaman masing2..

      • 28 November 2022 - (02:14 WIB)
        Permalink

        Saya juga baru september kemarin. Emang bener2 bca finance agak laen memang. Masa mau pelunasan 68jt gara2 merasa tertipu juga dengan adanya relaksasi . Lah ada biaya pinalty et 5%, other fee nya sendiri 5jt, total kompone. Relaksasi ada 7,5jt. Denda keterlambatan 2bln yang mana katanya 0,4% dari angsuran widiwwww buset deh bisa ngga ngotak gt dendanya . Paling murah angsurannya tapi banyak permainan di dalamnya.

  • 6 November 2021 - (21:55 WIB)
    Permalink

    yang sabar mas, entah siapa yg salah. tapi dari mas nya sudah mengakui “Saya sebagai nasabah mengakui ada wanprestasi dan dengan sebenarnya masih memiliki etika baik untuk menyelesaikan hutang”. semoga ada tanggapan baik dari pihak terkait yaaa.. 5bulan loh waduu. dan ada iktikad baik dari kedua belah pihak biar sama sama enak.

  • 7 November 2021 - (02:03 WIB)
    Permalink

    Wadouh.. Parah amat y, denda dll nya, gk jadi ambil mobil via bca finance kalo gitu… Saving aja sampe cukup beli cash.. Gk ribet belakang, semoga cepat kelar masalahnya..

    17
    1
  • 7 November 2021 - (03:35 WIB)
    Permalink

    Sebagai eks leasing saya ingin memberikan pendapat. Sbg konsumen harusnya kita dituntut paham akan aturan. Tujuannya agar paham dan mengerti kalau ada kasus spt ini. Kenapa ? Terkadang oknum leasing sering memanfaatkan ketidakpahaman kons ttg fidusia sehingga dengan bujuk rayu agar kons mengikuti keinginan mereka. Padahal di dalam kontrak konsekuensi dr keterlambatan wanprestasi adalah adanya denda. Lantas jika kita membayar angs + denda seharusnya tidak boleh ada penarikan. Lalu biasanya oknum selalu menyampaikan, silahkan titip kendaraan + ttd surat penyerahan lalu silahkan melakukan pelunasan kalau sudah ada dan a (Jgn mau broo. Itu sama aja secara kontrak anda dianggap menyerahkan objek jaminan fidusia secara sukarela) n membuat posisi anda lemah. Saran saya buat laporan ke BPSK dan solusi terakhir buat laporan kepolisian. Karena walaupun anda tanda tangan surat penyerahan, itu dapat batal demi hukum karena oknum leasing melakukan paksaan dibantu pihak ke 3 mereka. Karena apa, unit tersebut masih atas nama sendiri dan mereka tidak boleh melakukan trik2 seperti itu. Lalu lihat apakah ketika anda terlambat adakah surat peringatan yg diberikan perusahaan ? Adakah pihak perusahaan yg datang utk memberikan solusi ??

    44
  • 7 November 2021 - (04:11 WIB)
    Permalink

    10 juta itu untuk bayar perusahaan debt colector setau sy…biaya penarikan dalam kota 10jt, untuk penarikan mobil diluar kota biayanya 20-30jt ? dan dibebankan kpd debitur jika mau pelunasan setelah mobil ditarik.

  • 7 November 2021 - (04:55 WIB)
    Permalink

    wah kalo begitu caranya ya saya sangat mendukung penggelapan mobil… gak usah dibayar… kalo memang sesuai yang diceritakan tersebut
    – etika baik sudah ada
    – tidak menggelapkan mobil
    – bersedia melunasi
    dan yang terakhir.. yaitu KOOPERATIF
    kalo kooperatif aja sudah di tekan.. yo mending geblaske sisan….

    24
    • 7 November 2021 - (13:48 WIB)
      Permalink

      Saya pikir mungkin karena kondisi seperti ini, mereka masih ada kebijakan dalam penagihan.

      Itu bukan niat baik. Tapi mengambil keuntungan dari relaksasi. Hati hati masbro terkecoh sama tulisan penulis. Dia sanggup melunasi 18 jt. Jd dia udah punya duit, tp gak mau mgelunasi

      4
      19
      • 7 November 2021 - (18:34 WIB)
        Permalink

        Saya sedikit pun ga ambil keuntungan dr masalah yang saya laporkan.. Saya hanya menuntut hak saya membayar sesuai kewajiban saya aja.. Mobil itu saya perjuangkan dr 6 tahun lalu semasa saya msh kerja di media cetak.. Setelah saya wirausaha sambil narik onlen jalanin hidup sederhana dan apaadanya aja, untuk ambil fasiltas KJP utk sekolah saya aja, saya ga bisa krn saya punya mobil.. Semua saya jalanin dengan sabar dan ikhlas.. Mobil itu yang saya pakai utk cari nafkah dan bahagiakan anak2 saya.. Jd saya harap bapak stevan jangan menuduh saya yg bukan-bukan.. Saya bkn orang yg banyak uang untuk bayar lawyer atau advokat, cuma di media ini saya mungkin bisa memperjuangkan hak saya.. Terimkasih

        10
    • 7 November 2021 - (13:51 WIB)
      Permalink

      Laporkan polisi! Pakai pengacara milyaran!

      gw yakin kalah.

      baca aja komentar gw dibawah ini

      1
      4
  • 7 November 2021 - (13:45 WIB)
    Permalink

    Oi bang. Saya rasa BCA ada benar nya. Lu udah dikasi keringanan relaksasi, malah gak bayar tanpa pemberitahuan.

    “saya pikir mungkin karena kondisi seperti ini, mereka masih ada kebijakan dalam penagihan.”

    itu pikiran lu kan? Bukan pikiran bank? Lu ada tanya gak gimana klo saya gak bayar? Gak ada kan? Itikad baik pun gak ada. Setiba di BCA finance, lu mau bayar 18 jt. Berarti kan lu punya duit. Munafik lu…!!

    lalu hitungan gw, sehari keuntungan bersih anggap minimal 100.000. Lu 30 hari kerja dah dari driver online. Lu dapat 3 jt. Ya lu wajib kasi 1,1 jt buat bank. Sisa nya buat lu makan. Eh ini malah gak dikasi ke bank, duit nya disimpen atau foya2 atas relaksasi.

    niat lu busuk bang. Gw setuju lu bayar 30 juta akibat ulah busuk dan kemunafikan lu…!!!

    8
    36
    • 7 November 2021 - (18:01 WIB)
      Permalink

      Bang.. Semenjak pandemi saya ga narik onlen, yang saya lakukan sehari2nya jualan cabe bawang, sayuran didepan rumah.. Tau knpa saya bisa bayar melunasi pada hari itu? Bapak saya, teman saya tau saya dibawa sm ambon dan ga bisa pulang bawa mobil.. Duid yg saya pakai buat lunasin itu duid bapak saya, dan sebagian dr teman, yang akhirnya mereka datang ke kantor BCA utk menyelesaikan smw.. Jgn menuduh klo ga tau permasalahannya.. Saya walaupun anak tunggal ga pernah minta apa-apa sama orangtua, bapak saya sdh sepuh 75 tahun, dan saya ga mau merepotkan beliau klo saya ada masalah, selama saya bisa selesaikan sendiri saya ga akan merepotkan smw.. Lebih baik bijak lg dalam berkomentar.. Smw yang saya ceritakan bisa dipertanggungjawabkan.. Sini main ke cilandak, dengar dr smw warga di sekitar saya.. Apa yg terjadi pd keluarga saya selama pandemi, apa yg saya hadapi, apa yang saya lakukan.. 40 thn dari lahir sampainsaya tinggal di cilandak..

      12
      • 7 November 2021 - (20:49 WIB)
        Permalink

        Untung nya banyakan mana jualan cabe sama narik onlen? Klo banyakan narik onlen, dan lu ambil jualan cabe, berati lu bodoh.
        kalau pun banyakan jualan cabe, berarti keuntungan bersih tiap bulan kan 3 jt, karena narik onlen minimal keuntungan bersih 3 jt. Nah lu kemanain 3 jt itu? Buat foya foya kah?

        kalaupun lu niat nya gak mau narik onlen, ya lu jual itu mobil. Kan duit nya lumayan buat modal jualan cabe. Tapi gak dilakukan. Ente klo gak bisa bisnis, ya narik onlen lah. Gengsi gitu narik onlen?

        gak usah munafik lah, 3 juta per bulan itu pasti ada. Secara januari 2021 sudah pulih perekonomian.

        kalau dapat duit itu buat bayar hutang, karena itu KEWAJIBAN anda. Ente tanpa pemberitahuan, berarti siap dengan resiko denda dari BCA. Lu curang gak bayar, ya BCA jg curang. Sama sama curang kan?

        lalu ente bilang WANPRESTASI, itu artinya aset ente diambil untuk bayar hutang. Pelajarilah arti wanprestasi sebelum mengajukan wanprestasi.

        16
        • 7 November 2021 - (21:00 WIB)
          Permalink

          Cabe sehari 5 kilo untung 3rban perkilo, saya jalanin itu krn siapa yg mau narik onlen disaat pandemi? Coba cek supir onlen disekitar anda, berapa penghasilan mereka perhari dimasa pandemi kmrin, kliling seharian hbs bensin hbs waktu mending saya jalanin yg ada dulu… Anda orang pintar, bisa menghitung pendapat orang lain cuma dari sebuah artikel dan komentar.. Saya jalanin jualan kecil2an didepan rmh saya utk membantu jualan istri.. Menghidupi 3 anak saya (1 orang SMP, 1 SD dan 1 berumur 6 bulan).. Saya sdh bilang, saya ga ambil keuntungan dr kondisi saya, yang penting saya bisa dapatkan kendaraan saya kembali dgn melunasi dr uang saya dpt dr bantuan keluarga jg simpati teman2 dekat saya..
          Poya-poya dikondisi saya skrng? Semoga Tuhan memberikan keluasan hati utk berprasangka baik utk anda..

      • 7 November 2021 - (21:01 WIB)
        Permalink

        @media Ga usah diladeni pak orang komen ga jelas. Disini memang banyak yg gitu, komen kasar dan ga jelas diladeni makin senang. Diemin aja ga usah dikomen. Semoga cepat selesai masalahnya dan bnyk rejeki.

        • 7 November 2021 - (21:14 WIB)
          Permalink

          Iya pak, saya didepan CS di wisma BCA aja smpai nangis ceritain kejadian saya dan mereka ga bisa berbuat apa krn wewenang sdh Debt colector, makanya saya beranikan diri lapor disini

          Terimkasih atas supportnya pak, sangat berharga sekali buat saya, wlwpun saya tidak kenal bapak, semoga diberi kemudahan jg utk urusan bapak…

          • 8 November 2021 - (13:58 WIB)
            Permalink

            Kesalahan bapak menandatangani kesepakatan yg ga jelas. Krna ada kasus seperti ini unit motor pun hilang krna mau2nya tanda tangan. Seharusnya bayar tunggakan dan cicilan saja

    • 7 November 2021 - (23:33 WIB)
      Permalink

      begitu di sita baru ada niat lunasin berarti kl ga ada dc yg samperin ga bakal di bayar2 .wkwkwkwk

    • 8 November 2021 - (10:00 WIB)
      Permalink

      Waduhh, kalau begini mah buat naro duit sehari2 aja di bca, atm dan edc nya dimana2. Ngeri bener deh riba itu ? wajib jauhi riba no kompromi, kalau pingin mobil harus cash dan perbanyak tabungan di investasi yg sangat aman dan menguntungkan, seperti s&p 500 dan nasdaq 100

    • 8 November 2021 - (04:38 WIB)
      Permalink

      Lapor ajah kepolisi,ada berita dimana mobil saudara nya ditarik dan dibawa ke kantor lising dan dipkasa tanda tangan,dan akhirnya lapor polisi dan sekarang unit mobile di sita Ama kepolisian dan depcolector nya dijakdikan tersangka ,karena mereka memaksa,dimana kalau keikhlasan maka korban tidak akan melaporkan kejadian ke pihak berwajib,jadi sebaik lapor ajah kepolisi

  • 7 November 2021 - (17:01 WIB)
    Permalink

    ini perampokan berkedok pinjaman. Jelas sekali mereka sudah ada “rencana”: diamkan, panggil ke kantor, paksa ttd surat pelepasan. jadi semua memang sudah direncanakan pak dg rapi dan terstruktur.

    • 7 November 2021 - (23:40 WIB)
      Permalink

      nunggak 1 bulan asik ga di tagih .bulan ke 2 asik ga di tagih .bulan ke 3 asik ga di tagih lagi .bulan ke 4 asik ga di tagih.bulan ke 5 asik ga di tagih .nanti2 aja bayarnya. bulan ke 6 di sita .tolong gw di zolimi sama bca finance ….

  • 7 November 2021 - (19:36 WIB)
    Permalink

    ? ? ? ? ?  ? ? ? ? ? ? ? ?   ? ? ?  ? ? ? ?  ? ? ? ? ?  ? ? ? ?  ? ? ? ?  ? ? ? ? ?  ? ? ? ?  ? ? ? ? ? ? ?  ? ? ? ? ? 

  • 8 November 2021 - (02:40 WIB)
    Permalink

    Terkadang kita memang harus pintar pintar dalam menghadapi sesuatu. Terkadang juga kita gk boleh gampang menuruti apa yg di katakan seseorang. Dari uraian dan balasan komentar bapak, saya yakin bapak orang yg jujur dan baik. terkadang pihak pihak tertentu selalu memanfaatkan kebaikan seseorang. salah satunya ya kasus ini. Seharusnya perusahaan leasing memberikan solusi terbaik buat nasabahnya agar pelunasan unit bisa lancar kembali. bukan malah mempersulit pelunasan yg hanya tinggal menghitung bulan. Terima kasih sudah membagikan pengalaman bapak. tentunya hal ini akan menjadikan pertimbangan banyak orang termasuk saya agar tidak berurusan dengan BCA finance dan sejenisnya. Padahal jika perusahaan melayani dengan baik nasabahnya, pasti perusahaan tersebut akan memiliki keutungan. salah satunya promosi gratis dari nasabah yg puas dengan pelayanan perusahaan finance tersebut. Semoga masalahnya terselesaikan dengan baik. semoga bapak dan keluarga di berikan rezeki yg melimpah. aamiin

  • 8 November 2021 - (03:36 WIB)
    Permalink

    Leasing tetaplah leasinv, bisa cuci tangan dg surat kuasa kpd pihak ke 3, cb laporkan dl pada lembaga YLKI dan OJK

    1
    1
  • 8 November 2021 - (05:32 WIB)
    Permalink

    Njenengan kurang jeli membaca peluang, puncak pandemi kemarin itu berkah bagi sopir yang bisa baca peluang. Saya juga driver online, selama puncak pandemi 2019 -2020 mlh bisa nglunasin cicilan mobil yang harus nya masih 3th lagi. Profesi sopir, disaat angkutan reguler dilarang beroprasi oleh pemerintah njenengan mlh jualan cabe.. Yo wis angel…

  • 8 November 2021 - (13:29 WIB)
    Permalink

    Namun saat saya mau mengajukan mengajukan pelunasan sebesar Rp18 juta, sesuai sisa kredit dan denda, mereka meminta saya untuk membayar Rp10 juta lagi untuk biaya pembatalan penarikan unit.
    ———————–

    Turut prihatin dengan kejadian penulis. Kalau begini apa yang direlaksasi coba? Laporkan ke sini om… https://kontak157.ojk.go.id/appkpublicportal/Pengaduan . Semoga dapat solusinya.

  • 8 November 2021 - (23:31 WIB)
    Permalink

    Jadinya gimana ini… DP dan Cicilan setelah 51x gk dianggap dan diganti y.. Truzz mobil disita senilai 130 jt, dg depresiasi harga turun jadi milik leasing BCA finance… Truzz, denda dll kalo gk bs bayar apa gk dijual oleh leasing dan selisih harganya dianggap pelunasan dan sisa uang dikembalikan k pemilik/nasabah.. Ato semua milik leasing.. Enakk bener bisnis gitu, uang plus bunga dapat, barang agunan berupa mobil juga dapat… Keadilannya dimana y..

 Apa Komentar Anda mengenai BCA Finance?

Ada 58 komentar sampai saat ini..

Relaksasi BCA Finance Menjebak Nasabah

oleh media dibaca dalam: 2 menit
58