Kategori: Tanggapan

Tanggapan Home Credit atas Surat Bapak Andri Supriadi

Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com,

Sehubungan dengan keluhan dari Bapak Andri Supriadi di MediaKonsumen.com pada 28 November 2022 di kolom Surat Pembaca dengan judul “Home Credit Tolong Hentikan Teror Telepon Kepada Saya yang Bukan Nasabah Anda” maka dengan ini kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh Bapak Andri.

Kami telah melakukan investigasi internal lebih lanjut sehubungan dengan keluhan yang disampaikan oleh Bapak Andri, yakni terkait dengan kegiatan penagihan yang kurang berkenan.

Kami sudah menghubungi Bapak Andri melalui e-mail dan WhatsApp pada 29 November 2022 untuk menyampaikan permohonan maaf sekaligus menginformasikan bahwa nomor telepon dari Bapak Andri telah kami hapus dari daftar penagihan kami.

Kami terus berusaha untuk memperkuat kualitas pelayanan kami. Apabila Bapak Andri masih memiliki pertanyaan seputar Home Credit, silakan menghubungi kami melalui e-mail ke care@homecredit.co.id dan akun media sosial kami @HomeCreditID (Facebook/Twitter/Instagram).

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan dimuatnya surat tanggapan ini kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

PT Home Credit Indonesia
Irientha Amanda Putri
PR and Communications Manager

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Surat Pembaca Terkait Tanggapan Ini

Home Credit Tolong Hentikan Teror Telepon Kepada Saya yang Bukan Nasabah Anda

Kepada Yth. Home Credit Indonesia, Saya Andri Supriadi, sudah berbulan-bulan terganggu dengan telepon penagihan yang dilakukan pihak HOMECREDIT kepada saya,...
Baca Selengkapnya

Komentar

    • Untuk kasus ini ok, selesai, tp bukan berarti bisnis pinjol berhenti atau tidak gunakan lg cara² teror spt itu utk kasus² lain yg serupa, krn nampaknya cara² teror spt itu sdh mnjadi cara utama semua bisnis pinjol, itu sdh spt SOP mrk, "makanan utama" mrk agar bisnisnya bertahan, spt "nasi" bagi kt agar kehidupan berlanjut, sebab tujuannya adalah menggunakan org lain utk memaksa nasabah mrk membayar cicilannya. Mmg itu cara² kotor tp ya itulah cara pinjol bertahan. Faktanya setelah kasus ini masih ada byk kt dgr kasus² lain dg keluhan yg serupa tp gak viral, gitu...
      Bagi anda yg korban sbnrnya bs langsung melaporkan aksi² teror spt itu ke polisi kl mmg nmr anda dijadikan "nomor kontak darurat" atau "nomor kerabat yg bs dihubungi" tanpa seijin atau konformasi terlebih dahulu dari pinjol ybs ke anda, sebab itu jelas² pelanggaran atas penggunaan data pribadi secara tidak sah n itu tindak pidana!!!
      Mmg byk masyarakat blm tau soal ini atau malas melapor, makanya pinjol² masih leluasa gunakan cara² teror spt itu.
      Skl² hajar mrk, laporkan k polisi!!!

  • Harus diviralkan baru diselesaikan kalau ga diviralkan pasti akan diteror terus itulah cara cara yang dilakukan pinjol yang katanya legal maupun ilegal

  • Menurut saya seharusnya dituntut saja HCI nya, agar bener2 mereka melakukan perbaikan. Sudah diteror ujung2 nya maaf, itupun setelah Viral.

    • Iya harus dituntut, sudah merugikan, sistem mereka ngaco, kalo ada nomor penjamjn, minimal ditelepon dulu saat mau pencairan, apakah mau jadi penjamin ?

  • Gampang amat cuman minta maaf doang. Perbaiki sistem yang ada jangan cuma ini saja yang diselesaikan. Pikirin efek ke orang lain.

  • Harus dilaporkan teror dan ancaman,jangan cuma berhenti di sini,tuman. Kelihatan bekerja tidak profesional.masak menyelesaikan masalah menunggu rame dulu. Teror kenceng,selesaikan masalah nunggu rame

  • 2 kosa kata yang paling munafik dan menjijikan khas template corporate adalah "senantiasa" dan "ketidaknyamanan" - setelah orang diperlakukan secara brutal dan mereka cukup memakai kata "kurang nyaman" - hahahaha memang kurang peka dan agak sinting perilaku manusia corporate ini.

    • Mungkin setelah ini saya tidak akan berlangganan home credit lagi, kurang nyaman, suka miscall, tapi tidak dilanjutkan..

  • Gimana nasabah gak matiin hp, bayangkan aja kalo dc nelpon kontak darurat yg bukan apa apanya nasabah sampe segitunya, bisa dibayangin gimana kalo dc nya nelpon nasabah, pasti ruar biasa bahasa dan waktunya

  • Kl mau kasih pinjaman ya disurver dulu buat apa pinjamannya apa buat usaha lalu difoto tempat usahannya jgn asal kasih pinjaman aja