Surat Pembaca

Kerasnya Hidup di Era Digital

Salam. Saya ingin bercerita tentang yang saya alami di aplikasi pinjaman online Akulaku. Singkat cerita, saya download aplikasi Akulaku untuk mengajukan pinjaman, dengan verifikasi data pribadi saya yang ditentukan oleh aplikasi pinjaman tersebut. Saya lolos verifikasi dan diberikan pinjaman awal dengan limit Rp300 ribu.

Tidak berselang waktu, saya langsung bayarkan lagi dengan menginginkan limit pinjaman saya dinaikkan. Benar, limit pinjaman saya naik ke Rp900 ribu. Tidak berselang waktu lama, saya bayarkan dengan cepat lagi, supaya bisa menaikkan limit pinjaman. Saya berpikir biarlah saya rugi bayar bunga. Lalu proses verifikasi lagi, lolos dengan tenor diberikan Rp1.200.000, dalam jangka waktu 30 hari.

Tidak lama kemudian saya bayarkan lagi, ingin menaikkan limit. Namun limit pinjaman saya tidak berubah, saya pikir mungkin saya bayarkan ini baru bisa dinaikkan. Sekitar 2 mingguan saya membayar pinjaman saya lagi, yang masih jauh dari jatuh tempo. Saya bermaksud mengajukan pinjaman sesuai dengan tawaran iklan di aplikasi, dengan limit Rp3.000.000 dan tenor tiga bulan. Saya lalu mengajukan pinjaman dengan limit Rp3.000.000 sesuai di aplikasi, tapi ternyata saya hanya bisa mengajukan Rp300 ribu.??

Saya tetap mengajukan pinjaman Rp300 ribu lagi, tapi dari aplikasi pinjaman Akulaku menyebut tidak lolos verifikasi. Saya hubungi pihak aplikasi dengan layanan yang tercantum di aplikasi dan meminta kebijakan, malah disarankan untuk menaikkan kredibilitas kredit saya, diharuskan untuk membeli produk di aplikasi Akulaku dengan cara membayar cash. Ketentuan yang tidak jelas, dengan limit PayLater Rp900 ribu yang diberikan, tapi tidak bisa untuk digunakan.

Kebijakan sistem aplikasi pinjaman online Akulaku, sangat membuat saya kecewa atas suku bunga yang telah saya bayarkan sebagai konsumen.

Ibrahim
Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Akulaku terhadap Surat Saudara Ibrahim

Kepada Yth. Redaksi Mediakonsumen.com di Tempat Dengan hormat, Terkait dengan surat pembaca konsumen dari Saudara/i Ibrahim pada tanggal 11 April...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Emang gak jelas kok AKULAKU, apapun masalahnya, solusi cuma belanja di apk dgn cara cash...
    Tapi gak pernah slsai masalahnya, aneh!!

  • Manusia bijak muncul, bukan komen soal yang dikeluhkan, malah komentarin utngnya, yang ngutang siapa, yang sok pusing siapa, emangnya ts bikin surat ini buat ente? Kenapa jadi pada sewot, ini media konsumen, coba komentar cerdas dikit sesuai topik, jangan dungu terus, kalau punya pendapat soal yang dipersalahkan ts silakan komen, kalau gak punya ya diem ja, soal utang atau gak utang bukan urusan ente, si jgan bloon komen

  • Emang bs wkwkwkwk.. Bikin headline cerita gini bisa.. Bikin content ajaa hasilin duit drpd mikir cari utangan duit. Ada2 ajaa..

  • Saya setiap hari dispam WA Allobank dikasih limit kredit 16 jt aja ga mau berurusan dgn pinjol. Serem takut ga kebayar hidup dikejar-kejar utang. Selagi masih bisa dibeli lebih baik jgn berurusan dgn pinjol, klo sudah kejebak hutang pusingnya tujuh keliling

  • Terimakasih atas komentarnya..
    Saya hanya cerita yg saya alami..
    Komentar anda yg anda lontarkan itu itu jawaban balasannya di alam lain..

  • Memang betul sih di era di gital ini memang keras tapi ada juga yang lembeknya kerasnya ya itu banyak yg terjerat pinjol segala jadi abis.bukan tambah kaya malah tambah payah.lembeknya bisa klik langsung jadi.kalau pinjol kedepannya di tutup kedepannya indonesia apakah tambah amburadur atau kah masyarakatnya tambah maju atau maju mundur cantik

  • gini aja nulis surat pembaca.
    hadehh...
    dah sana pakai aplikasi lain spt adakami, kredit pintar, dsb

1 3 4 5