Surat Pembaca

Driver Gojek Meretur Pesanan Tanpa Mengantarkannya ke Alamat yang Benar

Mitra Gojek nyasar ke alamat orang lain saat mengantarkan paket saya dan langsung meretur barang pesanan saya ke penjual tanpa persetujuan siapa-siapa. Kejadian ini terjadi saat saya memesan barang di aplikasi Bukalapak dengan nomor transaksi: 233615771982, menggunakan layanan pengiriman Go-Send same day dengan resi: GK-11-736415720. Tetapi mitra Gojek ini tidak pernah datang ke alamat saya untuk mengantar paket tersebut.

Pada hari itu, saya 24 jam di rumah dan hampir tiap hari memang saya di rumah tidak ke mana-mana. Saat melihat HP, ada banyak panggilan tak terjawab di WhatsApp saya. Saya penasaran siapa yang menelpon saya karena banyak panggilan tak terjawab tanpa meninggalkan pesan apa-apa di WhatsApp saya.

Mulailah saya chat, dan dia mengaku ojol yang mau mengantar paket saya. Saya senang, tetapi kemudian dia bilang mau retur karena dia sudah datang ke alamat saya. Saya heran karena saya tidak melihat dan tidak mendengar ada ojol datang ke alamat saya saat itu.

Lalu saya bertanya ke mitra Gojek, salah alamat gak dan saya minta bukti. Dan ternyata dia salah alamat, dari rumah yang dia datangi masih 4 pintu lagi baru ketemu rumah saya, jadi masih ada jarak 200 meter lagi yang harus di tempuhnya untuk sampai ke alamat saya.

Tetapi dia langsung muter balik karena alasan tidak bisa menghubungi saya, tanpa ada nyali untuk bertanya dulu ke orang yang ada di sana. Akhirnya, paket tersebut benar-benar dia retur.

Kemudian saya komplain ke Bukalapak, akhirnya uang pesanan saya dikembalikan, tetapi uang ongkirnya tidak dikembalikan karena alasan pihak Gojek akan menagih order yang sudah dijalankan. Sudah banyak pertanyaan saya ajukan ke customer service Bukalapak, tetapi apapun yang saya tanyakan tidak pernah dijawab selain jawaban yang itu-itu saja.

Jujur, saya kapok beli barang di Bukalapak dengan layanan yang buruk seperti ini. Bukannya membela dan membantu customer-nya menyampaikan keluhannya ke pihak Gojek, tapi malah ikut-ikutan memihak mitra Gojek.

Begitu juga dengan pihak Gojek saat saya komplain, tidak mau mengembalikan uang saya dengan alasan mitra nya sudah menjalankan ordernya dan sudah menelpon saya tapi tidak bisa tersambung.

Padahal bukan sebuah keharusan dan kewajiban saya harus bisa ditelpon saat melakukan orderan ojol. Karena alamat saya sudah lengkap dan jelas, makanya tiap kali saya order paket tidak pernah gagal seperti ini, dan ojol-ojol yang pernah mengantar paket ke alamat saya tidak pernah menelpon. Begitu sampai, mereka langsung ketok pintu dan kasih paket ke saya.

Jadi menurut saya, masalah penerima paket tidak bisa dihubungi, tidak bisa dijadikan alasan untuk membenarkan mitranya yang salah alamat. Sehingga saya harus bayar ongkos kirimnya. Memangnya pihak Gojek yakin mitranya benar menelpon saya saat itu? Saya aja gak yakin. Masa panggilan sebanyak itu HP saya gak bunyi. Saya menduga itu hanya miskol untuk mendapatkan laporan panggilan keluar dari HP mitranya, dan ini hanya bisa dibuktikan oleh operator HP. Jadi tidak bisa hal ini dijadikan alasan. Karena semua orang juga bisa mengalami hal yang sama, tidak mendengar panggilan masuk di HP nya. Lagipula tidak ada peraturan Gojek yang mengharuskan dan mengwajibkan sipenerima paket harus bisa ditelpon agar paket bisa diantar.

Konsumen sudah memberikan alamat yang jelas dan lengkap, yang seharusnya alamat yang tercantum di aplikasi itulah yang wajib dan harus ditemukan oleh mitra Gojek. Jika mitra Gojek gagal mengantarkan paket ke alamat yang tercantum di aplikasi, seharusnya konsumen tidak bayar karena ojol tidak ada datang. Tapi malah saya disuruh bayar. Konsumen diharuskan bayar ongkos kirim mitranya yang nyasar. Yang namanya gagal kan gak dibayar dong.

Memang bagaimana SOP pihak Gojek ke mitranya mengirimkan paket? Apa boleh seenak jidat mitramu meretur paket? Belum sampai ke alamat yang tercantum di aplikasi sudah langsung putar balik dan retur aja itu paket. Bukankah hal ini bisa merugikan banyak pihak?

Yang dirugikan tentu saja bukan saya, tetapi seller juga karena sudah packing paket tapi dikembalikan begitu saja sama mitramu, tanpa ada bukti dari dia bahwa sudah datang ke alamat yang benar. Dia bisa langsung meretur paket begitu saja dan minta bayaran.

Sebenarnya sudah banyak yang share kejadian yang saya alami ini di grup Facebook. Mitra Gojek dengan seenaknya bisa meretur paket. Parahnya lagi, ke seller mereka marah-marah dan memfitnah pembeli sehingga seller jutek dan menyalahkan si pembeli atas apa yang terjadi. Mereka percaya saja dengan apa yang disampaikan mitra Gojek ini ke mereka. Tidak bisa ditelpon lah, alamat ini itulah, orangnya gak ada. Intinya pembeli dibuat bersalah sama mitra Gojek baik sama penjual maupun pihak Gojek. Namun mereka tetap dapat bayaran.

Jadi, tolong dong pihak Gojek sistemnya diperbaiki. Harus punya aturan ke mitranya, jangan seenaknya aja meretur paket. Kalau memang kalian harus dibayar karena mitramu sudah menjalankan orderannya. Seharusnya ada peraturan juga bahwa mitramu harus dan wajib menemukan alamat, sesuai yang ada di aplikasi. Lalu mendokumentasikan (foto) rumah yang didatangi mitramu sebagai bukti benar mitramu sudah menjalankan orderannya.

Jangan cuman menerima bukti riwayat panggilan keluar dari mitramu itu. Lalu dengan enteng bilang mitra sudah menjalankan orderannya. Ini bisa jadi cela untuk mitramu berbohong, hanya melakukan mis-call lalu bilang tidak bisa dihubungi dan orangnya gak ada padahal sama sekali dia tidak menemukan alamat si konsumen alias salah alamat.

Tolong untuk diperhatikan oleh pihak Gojek. Wajibkan mitramu memfoto rumah yang dia datangi sebagai bukti dia sudah datang ke alamat yang benar, jika ingin meretur paket tersebut. Jangan cuman bukti panggilan keluar yang kalian terima dari mitramu itu. Itu bisa diakalin oleh oknum mitramu. miscall berkali-kali lalu bilang sudah menelpon tapi tidak dijawab. Dan mereka lebih memilih mendatangi alamat seller daripada si pembeli. Ini benar-benar tidak masuk akal saya. Padahal jarak dia saat itu ke pembeli lebih dekat daripada si penjual tapi memilih meretur paket sesukanya.

Jujur, setelah kejadian ini yang saya alami, saya jadi kapok memesan barang menggunakan Gojek. Memang sudah banyak yang share pengalaman ini di medsos. Cuman kata orang kalau bukan kita sendiri yang mengalami tidak percaya. Dan sekarang saya percaya karena sudah mengalaminya. Pantas saja mitramu banyak yang mengeluh di sosmed, orderan Gojek makin sepi. Bagaimana gak sepi, konsumen pada kapok menggunakan jasa kalian. Sistemnya sewenang-wenang oleh mitramu saja, mungkin para mitra Gojek pakai istilah ‘gue pegang paket lu, gue yang berkuasa’.

Sistem seperti ini tidak bisa terus dibiarkan. Pihak Gojek harus punya bukti, MINIMAL FOTO RUMAH konsumenlah jika benar mitramu sudah datang ke alamat yang sesuai dengan yang tercantum di aplikasi. Barulah kalian berhak minta dibayar. Kalau mitramu gak sampai karena nyasar ke rumah orang lain, kenapa konsumen harus bayar?

S. Sarantika
Kramat Jati, Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Dari sini bisa di nilai bahwa anda orang yg ego, anda hanya bisa berasumsi dengan pikiran dan kemauan sendiri padahal sudah jelas driver menjalankan tugasnya sesuai SOP.Jadi begini y mba FYi DRIVER SAMEDAY pick up barang 5 - 10 item barang sekaligus dengan titik pick up dan titik antar yg berbeda dengan jarak 1- puluhan km.Ketika mengantarkan barang ke titik antar DRIVER menemukan KENDALA alamat ,maka yg di lakukan driver adl MENGHUBUNGI penerima untuk memastikan alamat yg sesuai apabila penerima tidak bisa di hubungi maka driver akan menghubungi CS gojek terkait kendala alamat ,dan CS gojek tidak serta merta menerima LAPORAN RETUR melainkan di CROSSCHECK terlebih dahulu perihal SOP mulai dr titik pick up,history perjalanan ke titik antar,dan upaya menghubungi penerima apakah sdh sesuai dan itu menggunakan PULSA pribadi.SARAN saya klo pesan ONLINE pastikan alamat SESUAI dan NOMOR penerima selalu AKTIF atau STANDBY saat tracking ada pengiriman barang.NOTE : Driver online di bayar berdasarkan JARAK yg di TEMPUH dr titik pick up sampai titik antar ,lain halnya kurir EKSPEDISI di bayar per ITEM barang yg di antar(tarif flat sesuai domisili) makanya bisa kirim puluhan sampai ratusan item perhari .Klo alamat tdk ketemu/pelanggan tdk bisa d hubungi biasanya akan di kembalikan ke gudang untuk di antar keesokan harinya

    • Mulya, kamu melihat ke egoan saya dari mana iya? Ini bukan masalah ego. Ini masalah aturan. Karena tidak ada aturan, para ojol bisa sesuka hati nya meretur paket. Kalau ada aturan pastilah si driver tidak meretur paket saya ke seller yang jarak nya lebih jauh.

  • Siapa yang salah dan benar relative dan subjective.

    Solusi terbaik adalah mengikhlaskan
    Rejeki tidak akan lari kemana.

    • Lu kita, benar. Siapa yang salah siapa yang benar hanya bisa di buktikan di pengadilan si. Tapi masalah receh begini masa kita bawa ke pengadilan.

      Solusi yang saya harapkan cuman satu, yaitu pihak gojek harus punya aturan ke mitra nya. Bagaimana mereka mengantarkan paket. Jangan sesuka hati meretur paket dengan alasan ini itu tanpa ada bukti. Sehingga merugikan customer nya.

  • Saya sebagai driver ingin memberikan sedikit pandangan.
    1. Efek dari penyamaran nomor oleh aplikator telepon membuat miskomunikasi parah antara mitra driver dengan konsumen khususnya gosend instan pesanan e-commerce! Sementara sekarang nomor telepon hanya digunakan sebagai identitas akun, namun jalur internet menggunakan wifi, dan jaringan seluler off, otomatis tidak akan bisa ditelpon kecuali lewat mwdsos seperti WA, sementara nomor disamarkan membuat mati komunikasi! Mutalk ini kesalahan aplikator,dan korbannya adalah mitra driver dan konsumen!
    2. Setelan akurasi GPS perangkat konsumen belum tentu dalam setelan akurasi tinggi, sehingga titik puck up dan do tidak akurat!
    3. SOP menjalankan order, sudah pasti driver sangat paham. Ketika terjadi trouble, otomatis driver akan menelepon konsumen, makanya dalam kasus ini driver sudah berusaha menelpon konsumen, terbukti dengan banyaknya miscall di HP perangkat konsumen!
    4. Saling pengertian sebaiknya dikedepankan, demi kebaikan bersama.
    5. Kebijakan penyamaran nomor telepon oleh aplikator harus dievaluasi,kalau tidak ingin konsumen pindah aplikasi karena terbukti sangat bermasalah dan bisa merugikan beberapa pihak.

    • Nadendra, Menurut saya, masalah nomor telepon tidak bisa dijadikan alasan ini itu. Selain ada aturan dari pemerintah menjaga privasi konsumen tentu ada kendala lain baik dari sinyal, perangkat, dll yg bisa menggagalkan komunikasi. Sehingga yang harus di benarin adalah aturan. Gojek harus punya aturan, dalam kondisi apa paket bisa di retur. Dan harus ada bukti pendukung. Apakah dengan kondisi hati si driver yang kesal bisa jadi alasan paket di retur?

      • Ibuk maha bener maha kuasa ,jika sih driver berkendala karena pelanggan Sulit di hubungi pihak gojek pusatpun memberikan opsi Retur Buk!.

        • Yusimson, lha kan itu yang saya permasalahkan. Lu kemana aja? Ko gak nyambung.

          Saya kan udah bilang, pihak gojek hanya mendengar satu pihak saja tanpa bukti dari driver kalau dia sudah sampai ke alamat yang benar.

          Itukan masalahnya, harusnya pihak gojek punya aturan bagaimana paket di retur sama mitra nya. Minimal ada bukti dimana posisi dia mencari alamat itu, sesuai gak lokasi dia dengan alamat yang tercantum di aplikasi.

          Jangan hanya laporan tidak bisa ditelpon lalu kesal paket diretur sesuka hati si driver.

          • Driver sudah melakukan SOP yang benar masa iya driver mesti tgu berjam2 cuman buat paket ibuk !!!
            Ongkir juga tak seberapa dipotong gojek juga 20%. Pendapatan bersih driver cuman 80% dari ongkir yang tertera di apk buk.
            Itu juga diretur gak dapat apa2 sih driver anda ini masih seangkuh ini paket hati nurani lah.

  • Solusi paling mudah seperti yg biasa saya lakukan jika ada driver atau kurir yg tanya kejelasan alamat, foto rumah dan kirim ke driver atau kurir dan berikan ancer2 nya. Bisa dipastikan driver dan kurir tidak akan tanya lagi dan tidak akan kesasar. Kalau cuma nomer rumah, seberapa besar sih tulisan nomer rumah? Belum lagi dimana anda tulis nomer rumahnya?

    • Hery, yang kamu bilang itu kalau ada komunikasi, dalam kasus saya kan si driver gagal melakukan komunikasi. Lalu si driver tidak melihat nomor rumah padahal sebagai ojol itu sebagai ke harusan bagi para ojol agar bisa sukses mengantarkan paket. Masalah nomor rumah kecil/besar itu sudah tugas mereka mencari.

  • Hadeh orang seperti Anda nyusahin orang lain. Gosend same-day antar barang lebih dari satu paket loh gk mungkin dong harus nungguin respon Anda seorang. Driver gojek punya SOP 15menit tidak ada respon paket retur.
    Banyak customer titik lokasi beda eh nyalahin driver, ingat driver gojek/grab berpatok pada titik lokasi bkn pada alamat yg tertulis.
    Lain kali suara HP bunyikan yg kencang biar kalau ada yg telpon kedengaran.

  • Cb bayangkan jika driver gojek tidak aturan mw sampai kapan nunggu di lokasi tanpa kepastian. Karna dr itu pihak gojek sdh antisipasi kejadian seperti ini di lapangan jd Abang ojol ny bs dgn tenang bekerja. Dan untuk Cs jg jika driver tdk sesuai laporkan jika memang driver yg salah saya yakin pihak gojek akan memberikan sanksi ke driver.
    Saran aja untuk kedpanya agar tidak ada salah paham. Klwpn MW order lewat kurir manapun/aplikasi apapun. Baiknya kasih clue Bu/petunjuk yg memudahkan driver.
    agar ketika ibu gk bs di hub driver mempunyai petunjuk. Jgn cm alamat lengkap saja. Sprti yg sdh dblng td kadang nomor acak.
    Kasih aja clue misalny ciri khas alamat kita."dr pos ronda/lapangan nanti ketemu warung belok kanan rumah barisan kanan ke lima yg di dpnya ada ayunan".rmh Ibu ... Yg tetangga biasa panggil.
    Trmksh semoga mencerahkan. Dan saling mengerti satu sama lain.

    • Kevin, itu yang saya permasalahkan ke si driver dan pihak. Titik point susah benar. Alamat jelas dan lengkap lo dengan petunjuk nya tapi si driver bisa nyasar ke rumah kosong. Dan saat saya hubungi, jarak dia belum jauh tapi lebih memilih meretur paket ke seller yang alamat nya lebih jauh.

      Ini karena tidak ada aturan dari gojek. Jadi para ojol bisa sesuka hati nya yg kesal buat meretur paket dgn alasan ini itu tanpa ada bukti.

  • Thio, saya nyusahin driver nya dimana? Titik poin benar. Alamat sudah jelas dan lengkap dengan petunjuk tapi mala nyasar ke alamat orang lain.

    Kalau masalah si driver mengantarkan barang lebih dari satu itu bukan masalah customer kali. Tapi itu resiko perkerjaan dia. Dan masalah telpon itu masalah personal. Tidak bisa dijadikan alasan krn bnyk faktor orang tidak mendengar panggilan masuk.

    • Karna lu udah buang2 waktu driver untuk mengantarkan paket berikutnya.
      Emang paket lu doang yang di antar.
      Ya kalo lu susah di hubungin ya pasti di retur.

      • Hermansyah, kalau waktu nya tidak mau terbuang kenapa tidak tanya warkop yang ada disana? Tujuan si driver menelpon saya kan buat tanya alamat. Kenapa tidak menanyakan orang di sekitar? Atau mencoba cari nomor rumah saya disana?

        • Lu kata driver babu atau gmn?
          Proses Retur paket itu paling ribet dimana sih driver harus berada di titik antar di aplikasi.
          Jika tidak dititik antar driver tidak akan bisa melakukan retur dan itu juga butuh waktu 15 - 30 menit buk.
          Gunakan hati nurani ada untuk berpikir buat apa sih buk pakai otak buat apa sih driver tlp berkli2?
          Untuk konfirmasi karena persyarat Retur ya bgtu ribet.
          Coba Ibuk angkat tlp sewaktu driver itu tlp clear masalahnya , ah Tholol.

          • Yusimson, kalau kamu selalu permasalahkan soal telpon, kenapa kamu tidak pernah bilang, coba si driver waktu itu mau bertanya alamat ke orang di sana, karena disana ada warkop yang buka dan kenal dengan saya pasti lah dia gak nyasar ke rumah kosong itu.

    • Khan udah banyak yg jelasin di atas Bu
      Gojek memberikan waktu tunggu buat konsumen merespon 15 menit
      Kalo ABG gojeknya udah 15 menit nungguin respon dari ibu tapi tidak juga ada respon
      Dgn bukti sudah banyak melakukan panggilan tapi tidak ada respon
      Secara sistem paket akan dilakukan retur Bu
      Jadi menurut saya Bu
      Kalo emang ibu ada melakukan order melalui gojek samday.ibuk cek tu app sesudah gojeknya melakukan pickup.15 menit sx cek hp ibu tu
      Secara kerja ABG gojeknya udah benar dan sesuai SOP kerja Bu
      Coba ibu pikirkan baik2
      Salah gak kalo ABG gojeknya udah di titik lokasi antar.terus ABG gojeknya telfon ibu.tapi tidak direspon.trus paket ibu diretur

      • Deo, kan itu yang saya permasalahkan ke pihak gojek. Kenapa hanya laporan seperti itu bisa paket di retur. Padahal customer tidak bisa dihubungi itu bisa karena banyak faktor seperti sinyal, perangkat, tidak dengar bunyi panggilan. Bahkan juga bisa dimanfaatkan oknum untuk melakukan miscall doank seperti yang saya duga. Soal nya hp gak bunyi saat dia menelpon. Padahal klw ada telpon, suara panggilan kan akan semakin keras. Sementara saat itu tdk ada suara panggilan masuk.

        Hanya laporan sepihak dan tidak menyertakan bukti posisi si driver dimana saat itu, pihak gojek bisa meretur paket. Ini lho yang saya persoalkan.

        Ditambah si driver tdk melakukan pencarian maupun bertanya ke orang disekitar. Padahal kalau dia bertanya, pasti orang akan kasih tau. Krn di aplikasi saya sudah sebutkan nama rumah nya, yang mana jika disebut nama rumah yang saya buat diaplikasi tersebut, semua orang disini tau.

        Tapi saya bertanya ke tetangga dan warkop disini bilang gak ada ojol yang mencari saya. Artinya si driver hanya mengandalkan telpon saja. Ga apa2 klw cuman mengandalkan telpon. Cuman pastikan dia sudah benar di alamat saya. Tapi kalau dia gak ketemu, kenapa tidak bertanya ke orang, gitu lho.

        • Lu gak ngangkat tlp malah driver dan sistem gojek Lo salahin Tholol juga ada batasannya kali buk !

          • Yusimson, kamu ada masalah apa? Kamu jomblo iya? Kalau ada masalah, dibicarakan baik-baik. Jangan cuman ngatain orang tololl. Padahal yg tolol itu kamu lho. Karena ciri-ciri orang tolol adalah suka membuly karena tdk bisa mengutarakan isi otaknya. Paham lu?

            Lu ada otak gak?
            Utarakan aja isi otak kau itu, jangan cuma ngatain tolol padahal yg tolol itu kamu.

  • Maaf Bu saya juga ojol dari cerita ibu saya boleh penjelasan dari sudut pandang saya...

    Pertama diliat dari cerita kayanya titik GPS ibu yg ga akurat dah meskipun sudah cantumin alamat lengkap (saya udah pernah ngalamin seperti ini walaupun alamat si customer benar) misal alamat jl. Baru nomor 100 rt. 12 rw. 3 tapi titik koordinator ga sesuai dengan alamat itu... Pernah dapat orderan mixue tapi titik mixue nya ga sesuai geser beberapa meter n di lokasi titiknya itu ga ada mixue nya padahal alamat dan nomor rukonya bener (makanya perlu di pastiin manual titik GPS sendiri, soalnya ojol bukan tukang pos yang nganter sesuatu berdasar alamat doang, tapi yg paling utamanya ya titik GPS, dimana ibu nentuin titiknya disitu ojol itu bakal brenti (kadang saya bertemu beberapa customer yg kekeuh klo titik GPS nya sesuai padahal ngga)

    Kedua ibu bilang klo jarak driver ke rumah ibu yg di dalam gang tinggal 4 pintu lagi/masih 200 meter, saya berasa janggal disini rumah di gang jarak 4 pintu tpi jaraknya sampe 200 meter...

    Ketiga si driver bawa paketnya sameday itu artinya dia bawa paket lebih dari 1 (bisa sampe 7 paket se pengalaman saya) misalkan paket ibu pengantaran ke 3 itu artinya masih ada 4 paket lagi yang harus di antar, dan si driver ga mungkin nunggu ibu sampe respon panggilan dia, kalo si driver udah merasa cukup lama ngehubungin ibu tapi ibunya no respon trus alamat ga bisa ditemuin ya wajar opsi retur jadi pilihan terbaik soalnya driver juga punya tanggung jawab buat nganter paket lainnya (disini driver dirugikan juga karna ga bisa nyari orderan lagi setelah selesain semua pengantaran gara-gara harus balikin paket ke seller) yg harusnya semua pekerjaan kelar tpi ada 1 yg masih menggantung...

    Keempat mungkin si driver lelah juga si, pengalaman saya nganter sameday ke daerah orang yg ga kita hafal pas siang terik itu bikin emosi ga stabil juga apalagi komen diatas ada yg bilang nomor rumah di jakarta itu sering ngacak, alamat customer kadang ada yg ga jelas, tanya orang sekitar ga ada yg kenal, ditambah kaya kasus ibu dia telpon ke ibunya ga di angkat2 jadi ya retur aja daripada nungguin yg ga jelas...

    Itu menurut saya yg sebagai ojol juga 🙏

    • Siapa saya, sudah saya bilang titik poin benar alamat jelas dan lengkap dengan petunjuk nya. Saya sering pesan ojol, bukan kali ini aja. Tapi baru driver ini yang nyasar ke rumah kosong itu. Saya juga sudah menghubungi dia, tapi tetap memilih meretur karena mungkin dia kesal, dia lebih memilih mengantarkan paket itu ke seller daripada ke saya. Padahal jarak nya lebih dekat ke saya daripada ke seller.

      Saya menduga si driver bersikap seperti itu karena tidak ada aturan dari gojek ke mitranya, makannya dilapangan kayak preman sesuka-sukanya aja.

      • Ibu Ranti,,dari awal ibu selalu mempertanyakan Aturan di gojek,, aturan bagi driver saat mengantarkan barang sdh sangat jelas..
        1.Sampai di titik antar sesuai GPS
        2.Apabila TDK ditemukan pelanggan saat sdh sesuai titik GPS,maka driver wajib menghubungi pelanggan minimal 3x, ( dan ini diperkuat oleh pengakuan ibu Ranti yg ada beberapa telp masuk ke nomor ibu )
        3.Menunggu 15 menit di titik antar sesuai GPS
        4.Apabila itu semua sdh dilakukan dan masih tidak bisa menghubungi pelanggan maka driver diperbolehkan untuk retur barang pesanan ke seller
        Itulah ATURAN yg menjadi pegangan untuk driver dlm mengantarkan pesanan ( Sameday atau Instan )
        Tidak ada Aturan untuk bertanya ke Warkop, Warung kelontong, Toko Hp, Tetangga dst..

        • Matthew, bukan aturan itu yg saya pertanyakan bro. Yg saya pertanyakan aturan pihak gojek yg meretur paket hanya berdasarkan laporan bodong dari mitranya.

          Harus nya pihak gojek, sebelum mitranya meretur itu paket, mitranya diwajibkan memberikan bukti posisi si driver saat itu, minimal foto alamat rumah customer lah. Kan ada nomor rumah, misal nomor rumah customer no. 5, iya fotolah nomor rumah 3 atau 4,6 dstnya.

          Klw cuman bukti laporan panggilan keluar aja, mana bisa itu dijadikan bukti. Bagaimana klw mitranya berbohong? Jgn bilang para ojol gak mungkin berbohong. Byk ko yg berbohong di lapangan. Bukti nya kemarin ada ojol ojek yg minta uang parkir, padahal sy udah tahunan langganan ke seller, gak ada tukang parkir di sana. Tp dia minta.

          Tidak bisa juga pihak gojek hanya menggunakan laporan aplikasi yg memberikan laporan bahwa si driver sudah sampai di titik lokasi. Krn alat secanggih apapun, bisa diakalin manusia.

          Masa hny dlm waktu 2 jam si driver sdh bisa sampai di titik lokasi. Sedangkan instan aja, paling cepat 2,5 jam lho.

    • Yusimson, bukan masalah benar/salah. Tapi ini masalah aturan. Mitra gojek bisa kayak preman dilapangan sesuka hati nya meretur walaupun dia tidak menemukan alamat.

        • Yusimson, jangan suka melihat nominal kerugian seseorang. Disini saya tidak menyebutkan kerugian iya. Saya cuman mempermasalahkan aturan si driver yang sesuka hati nya meretur paket walaupun dia tidak menemukan alamat saya.

          Lagian kalau saya sebutkan nominal kerugian saya, apa kamu bersedia membayar sekarang disini? Atau kamu cuman ngebacot donk? Sok kaya aja lu gitu? Padahal aslinya lu kere.

        • Yusimson, tololan kamulah daripada gue. Gak bisa kasih komentar apa-apa atas masalah orang selain merendahkan, padahal diri lu sendiri lebih rendah dari saya.

          Biasakan berkomentar dengan topik yang dibicarakan iya. Biar gak keliatan tololnya.

          Dan satu lagi, jangan sok kaya bisa menganti kerugian orang lain, tapi pas ditantang ganti rugi mala ngeles kayak bencong lu.