Surat Pembaca

Driver Gojek Meretur Pesanan Tanpa Mengantarkannya ke Alamat yang Benar

Mitra Gojek nyasar ke alamat orang lain saat mengantarkan paket saya dan langsung meretur barang pesanan saya ke penjual tanpa persetujuan siapa-siapa. Kejadian ini terjadi saat saya memesan barang di aplikasi Bukalapak dengan nomor transaksi: 233615771982, menggunakan layanan pengiriman Go-Send same day dengan resi: GK-11-736415720. Tetapi mitra Gojek ini tidak pernah datang ke alamat saya untuk mengantar paket tersebut.

Pada hari itu, saya 24 jam di rumah dan hampir tiap hari memang saya di rumah tidak ke mana-mana. Saat melihat HP, ada banyak panggilan tak terjawab di WhatsApp saya. Saya penasaran siapa yang menelpon saya karena banyak panggilan tak terjawab tanpa meninggalkan pesan apa-apa di WhatsApp saya.

Mulailah saya chat, dan dia mengaku ojol yang mau mengantar paket saya. Saya senang, tetapi kemudian dia bilang mau retur karena dia sudah datang ke alamat saya. Saya heran karena saya tidak melihat dan tidak mendengar ada ojol datang ke alamat saya saat itu.

Lalu saya bertanya ke mitra Gojek, salah alamat gak dan saya minta bukti. Dan ternyata dia salah alamat, dari rumah yang dia datangi masih 4 pintu lagi baru ketemu rumah saya, jadi masih ada jarak 200 meter lagi yang harus di tempuhnya untuk sampai ke alamat saya.

Tetapi dia langsung muter balik karena alasan tidak bisa menghubungi saya, tanpa ada nyali untuk bertanya dulu ke orang yang ada di sana. Akhirnya, paket tersebut benar-benar dia retur.

Kemudian saya komplain ke Bukalapak, akhirnya uang pesanan saya dikembalikan, tetapi uang ongkirnya tidak dikembalikan karena alasan pihak Gojek akan menagih order yang sudah dijalankan. Sudah banyak pertanyaan saya ajukan ke customer service Bukalapak, tetapi apapun yang saya tanyakan tidak pernah dijawab selain jawaban yang itu-itu saja.

Jujur, saya kapok beli barang di Bukalapak dengan layanan yang buruk seperti ini. Bukannya membela dan membantu customer-nya menyampaikan keluhannya ke pihak Gojek, tapi malah ikut-ikutan memihak mitra Gojek.

Begitu juga dengan pihak Gojek saat saya komplain, tidak mau mengembalikan uang saya dengan alasan mitra nya sudah menjalankan ordernya dan sudah menelpon saya tapi tidak bisa tersambung.

Padahal bukan sebuah keharusan dan kewajiban saya harus bisa ditelpon saat melakukan orderan ojol. Karena alamat saya sudah lengkap dan jelas, makanya tiap kali saya order paket tidak pernah gagal seperti ini, dan ojol-ojol yang pernah mengantar paket ke alamat saya tidak pernah menelpon. Begitu sampai, mereka langsung ketok pintu dan kasih paket ke saya.

Jadi menurut saya, masalah penerima paket tidak bisa dihubungi, tidak bisa dijadikan alasan untuk membenarkan mitranya yang salah alamat. Sehingga saya harus bayar ongkos kirimnya. Memangnya pihak Gojek yakin mitranya benar menelpon saya saat itu? Saya aja gak yakin. Masa panggilan sebanyak itu HP saya gak bunyi. Saya menduga itu hanya miskol untuk mendapatkan laporan panggilan keluar dari HP mitranya, dan ini hanya bisa dibuktikan oleh operator HP. Jadi tidak bisa hal ini dijadikan alasan. Karena semua orang juga bisa mengalami hal yang sama, tidak mendengar panggilan masuk di HP nya. Lagipula tidak ada peraturan Gojek yang mengharuskan dan mengwajibkan sipenerima paket harus bisa ditelpon agar paket bisa diantar.

Konsumen sudah memberikan alamat yang jelas dan lengkap, yang seharusnya alamat yang tercantum di aplikasi itulah yang wajib dan harus ditemukan oleh mitra Gojek. Jika mitra Gojek gagal mengantarkan paket ke alamat yang tercantum di aplikasi, seharusnya konsumen tidak bayar karena ojol tidak ada datang. Tapi malah saya disuruh bayar. Konsumen diharuskan bayar ongkos kirim mitranya yang nyasar. Yang namanya gagal kan gak dibayar dong.

Memang bagaimana SOP pihak Gojek ke mitranya mengirimkan paket? Apa boleh seenak jidat mitramu meretur paket? Belum sampai ke alamat yang tercantum di aplikasi sudah langsung putar balik dan retur aja itu paket. Bukankah hal ini bisa merugikan banyak pihak?

Yang dirugikan tentu saja bukan saya, tetapi seller juga karena sudah packing paket tapi dikembalikan begitu saja sama mitramu, tanpa ada bukti dari dia bahwa sudah datang ke alamat yang benar. Dia bisa langsung meretur paket begitu saja dan minta bayaran.

Sebenarnya sudah banyak yang share kejadian yang saya alami ini di grup Facebook. Mitra Gojek dengan seenaknya bisa meretur paket. Parahnya lagi, ke seller mereka marah-marah dan memfitnah pembeli sehingga seller jutek dan menyalahkan si pembeli atas apa yang terjadi. Mereka percaya saja dengan apa yang disampaikan mitra Gojek ini ke mereka. Tidak bisa ditelpon lah, alamat ini itulah, orangnya gak ada. Intinya pembeli dibuat bersalah sama mitra Gojek baik sama penjual maupun pihak Gojek. Namun mereka tetap dapat bayaran.

Jadi, tolong dong pihak Gojek sistemnya diperbaiki. Harus punya aturan ke mitranya, jangan seenaknya aja meretur paket. Kalau memang kalian harus dibayar karena mitramu sudah menjalankan orderannya. Seharusnya ada peraturan juga bahwa mitramu harus dan wajib menemukan alamat, sesuai yang ada di aplikasi. Lalu mendokumentasikan (foto) rumah yang didatangi mitramu sebagai bukti benar mitramu sudah menjalankan orderannya.

Jangan cuman menerima bukti riwayat panggilan keluar dari mitramu itu. Lalu dengan enteng bilang mitra sudah menjalankan orderannya. Ini bisa jadi cela untuk mitramu berbohong, hanya melakukan mis-call lalu bilang tidak bisa dihubungi dan orangnya gak ada padahal sama sekali dia tidak menemukan alamat si konsumen alias salah alamat.

Tolong untuk diperhatikan oleh pihak Gojek. Wajibkan mitramu memfoto rumah yang dia datangi sebagai bukti dia sudah datang ke alamat yang benar, jika ingin meretur paket tersebut. Jangan cuman bukti panggilan keluar yang kalian terima dari mitramu itu. Itu bisa diakalin oleh oknum mitramu. miscall berkali-kali lalu bilang sudah menelpon tapi tidak dijawab. Dan mereka lebih memilih mendatangi alamat seller daripada si pembeli. Ini benar-benar tidak masuk akal saya. Padahal jarak dia saat itu ke pembeli lebih dekat daripada si penjual tapi memilih meretur paket sesukanya.

Jujur, setelah kejadian ini yang saya alami, saya jadi kapok memesan barang menggunakan Gojek. Memang sudah banyak yang share pengalaman ini di medsos. Cuman kata orang kalau bukan kita sendiri yang mengalami tidak percaya. Dan sekarang saya percaya karena sudah mengalaminya. Pantas saja mitramu banyak yang mengeluh di sosmed, orderan Gojek makin sepi. Bagaimana gak sepi, konsumen pada kapok menggunakan jasa kalian. Sistemnya sewenang-wenang oleh mitramu saja, mungkin para mitra Gojek pakai istilah ‘gue pegang paket lu, gue yang berkuasa’.

Sistem seperti ini tidak bisa terus dibiarkan. Pihak Gojek harus punya bukti, MINIMAL FOTO RUMAH konsumenlah jika benar mitramu sudah datang ke alamat yang sesuai dengan yang tercantum di aplikasi. Barulah kalian berhak minta dibayar. Kalau mitramu gak sampai karena nyasar ke rumah orang lain, kenapa konsumen harus bayar?

S. Sarantika
Kramat Jati, Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Yusimson, belagu amat lu jadi cowok. Sok kaya padahal aslinya kere. Ditangtang mengganti kerugian mala ngeles dan ngebacot.

      • Yusimson ini anak siapa iya? . Kenapa dia kebakaran jenggot disini? Ampe kata tolol terus ditiap komentar nya.

        Kamu driver itu?
        Makanya klw jadi driver jangan kayak preman, kesal gak diangkat telpon paket langsung kau retur. Kerja gak boleh kesal iya. Kalau kamu mau dimengerti orang, cobalah mengerti orang lain juga.

  • Kalo yang dipermasalahkan adalah aturan... Aturan.. dan aturan. Itu terus yang jadi persoalan. Perusahaan sudah punya aturan mangkanya aturan tersebut dipakai ketika ada kendala dalam suatu permasalahan. Juga mitra harus menuruti aturan dalam melaksanakan pekerjaannya. Ya jika mitra terkendala dalam penyelesaian pekerjaannya.. pasti mitra lapor ke perusahaan yang memberikan pekerjaan tersebut. Dan menunggu solusi dari pekerjaan tersebut apa dikirim atau di kembalikan lagi. Saya juga sebagai driver ojol kalo menemukan konsumen yang ribet lebih baik saya batalin daripada di selesaikan. Daripada diselesaikan trus si pelanggan merespon dengan bintang 1 apalagi sampai mengadu ke perusahaan bisa" akun saya jadi susah tuk dapet orderan selanjutnya bahkan bisa juga suspen. Mending cari aman dengan tidak menyelesaikan orderan tersebut dan mengembalikannya. Dengan begitu akun driver aman dari kekesalan pelanggan. Dan bisa lancar lagi untuk menjalankan tugas" selanjutnya. Mungkin itu saja jawaban sekaligus tanggapan saya sebagi mitra..

    • Dudut, peraturan gojek yang kalau si driver dapat bintang 1 langsung di suspen atau tidak dapat orderan juga perlu dipertanyakan. Tidak boleh perusahaan semena-mena seperti itu. Kamu bisa laporakan ke dinas Tenaga kerja kalau itu aturan mereka.

      Mungkin krn peraturan ini juga akhirnya mitra nya dilapangan kayak preman, semena-mena juga meretur paket tanpa ada aturan dari gojek. Mitra nya harus dibayar customer sekalipun mitra nya tidak pernah datang ke alamat customer nya.

  • Sudahlah Bu akui kesalahan dan ikhlas.

    Coba kita rinci apa² yg kejadian yg ibu jelaskan. 1. Driver udah ada di lokasi kurang 200m (itu fakta). Jadi g mungkin ya dia g niat ngirim wong udah jauh² ke daerahnya ibu.
    2. Driver g niat ngirim (asumsi yg belum tentu benar). Lah di point 1 dia udah samapai
    3. Driver g serius menghubungi anda (asumsi juga). Kalau g serius ngapain misscall-nya banyak, kan cukup sekali atau dua kali aja.
    4. Driver miss call anda anda g angkat (fakta) dan disini anda harus akui bahwa itu kesalahan anda jangan terus cari alasan dengan asumsi² yg g jelas.

    5. Percuma juga saya kasih poin² diatas sepertinya anda ini type orang yg ngeyel harus dianggap benar Tampa melihat kesalahn diri sendiri dulu.

    • Agus Hariono, yang saya permasalahkan bukan siapa yang salah siapa yang benar. Yang saya permasalahkan aturan dari gojek. Kalau aturannya pembeli harus bisa di telpon iya dibuat aturan itu. Karena menurut saya, masalah telpon ini tidak bisa dijadikan alasan buat si driver nyasar ke alamat orang lain.

      Karena customer tidak bisa ditelpon itu banyak faktor, selain sinyal bisa juga krn perangkat HP, dan bisa juga customer tidak mendengar panggilan.

      Keharusan si driver adalah menemukan alamat yang tercantum di aplikasi. Kalau sudah ketemu silahkan di foto barulah si driver dibenarkan untuk meretur. Bukan karena si driver kesal telpon nya gak diangkat lalu sesuka hati nya bisa meretur paket.

    • Anda sudah memberikan fakta kepada orang tholol tetap akan di tepisnya, sekian dan terimakasih 🙏.

      • Yusimson, biasanya orang yang mengatai orang lain tolol itu sedang mengatakan dirinya sendiri tolol lho. Kamu tolol iya? Gak bisa berkomentar dengan topik yg dibahas cuman bisa membully?. Orang yg suka nya membully adalah orang tolol yang tidak bisa kasih argumen.

        Dasar menbencong lu, ditantang ganti rugi mala ngeles

          • Yusimson, wajar lah kalau kau malu. Kalau gak malu parah berarti ketololan lu.

            Tidak bisa berargumen akhirnya membully. Sebelum berkomentar belajar dulu iya. Pembully itu ada karna tolol, gak bisa mengutarakan isi pikiran nya. Akhirnya membully. Paham lu Yusimson?

  • kl lihat dr chat driver "kl diantar lg kena charge", kemungkinan besar disistemnya itu dia sdh diset utk return barang. istilahnya TS ud telat mau minta dianterin lagi krn driver ud disuruh return barang.
    perihal detil kenapa spt itu (apa krn kesal ud telp ga diangkat,ato krn ga bs nunggu respon lama2, dll) bs macam2, dan sebenarnya perlu melihat dr sudut pandang 2 pihak, bukan hanya sisi TS. jadi menurut sy harusnya tidak perlu sampai menulis dipublik. kl sy menilai post ini seperti curhat saja, krn TS pada dasarnya tidak/belum paham sistem digojek.
    tidak fair jg memberikan suatu saran yg kita tidak paham detil cara kerjanya hanya karena kita tidak mendapatkan hasil yg kita harapkan ketika menggunakan.

    • Chrisma Wati, bukan begitu kak. Justru saya tau aturan mereka makanan saya mempermasalahkan aturan mereka yang tanpa bukti kakak, gitu lho. Hanya karena laporan si driver, customer tidak bisa dihubungi lalu paket di retur tanpa minta bukti ke mitra nya, apakah mitra sudah di alamat yg benar atau tidak.

      Itu yg saya persoalkan. Kalau mitra nya gak nyampe ke alamat alias nyasar, apa customer bisa disalahkan sepenuhnya krn tdk bisa dihubungi? Sementara banyak faktor kenapa konsumen tdk bisa di hubungi. Sedangkan alamat tidak dicari si driver padahal sudah jelas dan lengkap.

      Dan yang saya alami ini sudah banyak dialami orang lain lho kak, paket bisa diretur seenaknya saja sama mitra gojek tanpa ada bukti apa-apa customer nya disalahin. Itu yang saya persoalkan.

      Jadi ini bukan curhat iya kak, silahkan kk simak lagi. Baru kasih komen argumen.

    • mohammad, saya baru tau kalau gojek suka suspen mitranya. Apalagi berdasarkan laporan satu pihak. Katanya juga jika dapat bintang satu, mitra nya juga di suspen. Sebenarnya ini tidak boleh terjadi. Bisa jadi ini penyebab mitra nya lebih memilih meretur paket daripada dapat bintang satu. Ini sangat merugikan customer.

      • Kata Ibu, HP dapat terkendala sinyal dan lain hal. Tapi ibu selalu menyebutkan warkop dan tetangga, ibu kan ada di dalam rumah bagaimana ibu tau bahwa driver tidak bertanya ke orang sekitar? Jika ibu bilang ada warkop disana dan seharusnya driver bertanya, apakah warkop tersebut punya Ibu? Apakah di warkop tersebut tidak sedang melayani pembeli? Atau warkop itu sedang buka atau tutup? Apakah pasti ada orang di warkop tersebut yang tidak akan meninggalkan warkop tsb? Dan saat ibu di dalam rumah apakah ibu juga melihat ada tetangga sekitar ibu yang sedang di luar rumah supaya driver dapat bertanya? Driver menelepon ibu karena ibu yang punya rumah jadi pasti ibu tau letak rumah ibu dimana. Karena itu untuk pengantaran yang sameday atau instan seharusnya memberikan no hp yang dapat di hubungi karena Ibu yang memesan pengiriman tersebut supaya barang dapat di terima di hari yang sama. Karena siapa tau driver tidak mengenal lokasi rumah ibu dan membutuhkan arahan ke rumah Ibu. Ibu bilang banyak yang sudah mengantar ke rumah Ibu sebelumnya karena drivernya mengenal lokasi rumah Ibu atau sudah sering mengantar ke dekat lokasi Ibu.
        Bukan hanya hp yang bisa terkendala Bu, ada banyak faktor pengantaran yang tidak kita tau. Lagipula driver juga masih manusia yang punya keterbatasan.
        Itu pendapat saya sih. Terima kasih.

        • Nita, sebelum kasih argumen. Alangkah baik nya postingan saya di baca dan komentar2 saya juga disimak.

          Saya tau karena si driver bilang tidak ada orang disini. Padahal saat itu saya di rumah dan banyak tetangga juga. Lalu saya bertanya ke tetangga dan juga warkop yg ada disini. Ada ojol yang nyari saya gak tadi, jawab mereka gak ada. Gitu lho bu.

          Saya tau klw ojol itu ada kendala dilapangan, tapi para ojol ini gak mau tau kendala kenapa customer gak angkat HPnya saat ditelpon.

          Andaikan ada aturan dari pihak gojek, antara driver dan customer tidak akan saling menyalahkan begini.

          Tapi pihak gojek sewenang-wenang sama mitra nya dan customer nya. Hanya dengan laporan satu pihak, customer nya di salahkan dan mitra nya di suspen.

          Aturan itulah yang saya protes bu, perusahaan besar ko gak ada aturan mala sewenang-wenang aja.

        • Udah mba Nita biarkan saja tidak usah diladeni biarkan beliau menulis sesuka hati setelah gojek menolaknya. Saya rasa itu pelajaran yg baik dr gojek Buat orang2 yg egois tapi ya sudahlah kalau mba nya masih mau ladenin sampe tahun depan jadinya novel di kolom ini.

          • My, kenapa lu kepanasan?. Hihii.. Wwkkwkk..
            Lu bukan siapa2 gojek, ko lu yg gerah.

            Ini media konsumen, kan emang buat nulis keluhan. Kenapa lu yg kepanasan?

            MK aja lolosin tulisan gue,artinya keluhan ini sudah memenuhi syarat. Trus knp lu yg seot si?

            Lu kepanasan krn argumen lu gak saya terima iya?

            Iya iyalah.. Mana saya terima argumen sampah. Lu yg sok tau kasus orang, terus kasih argumen dan berharap argumen lu uda benar dan harus saya terima?

            Kalau kasih argumen silahkan my, tapi jgn kau paksa pendapat lu itu udah benar dan sy harus Terima. Emang siapa lu?

    • Yusimson, kamu kemana sukanya kasih komentar sampah disini?

      Apa kamu gak bisa mengungkapkan isi otak kau?
      Atau kau gak punya otak?

        • Yusimson, tukang bully suka komen iya. Hanya bisa membully gak bisa berargumen. Begitulah ciri-ciri manusia tolol, sukanya membully krn tdk punya otak.

        • Pilih la platform ojol yang benar2 amanah kak.. pelayanan pemain lama belum tentu sebaik pemain baru.. mudah2an kakak paham😉.

          • Hendrik, iya aku paham. Tapi selama gojek masih ada. Pasti akan tersenggol juga ama layanan ini. Apalagi saya yg suka pesan barang lewat marketplace. Karena ada seller yg tdk kasih opsi lain selain gojek. Makanya kasih masukan aja. Syukur2 diterima. Dan gojek bisa lebih memperhatikan peraturan bagaimana seharusnya mitranya menjalankan orderan. Jangan sampai merugikan customer. Karna sudah banyak korbannya para seller yg paketnya tiba2 dibalikin aja ama ojol ini. Tapi mereka tetap dibayar.

      • Haduh ojol disalahkan...
        Tapi sring sih dapat pelanggan habis order hp gak standby di telpon di chat berkali kali gak bales bales...

        • Amanda, jadi maksud kau HP customer harus standby terus saat kami order ojol?. Lalu buat apa kami kasih alamat jelas dengan segala petunjuknya?.

          Emang kalian bisa pastikan berapa jam nyampe di lokasi?

          Klw perkiraan customer si ojol nyampe paling cepat 2,5 jam lagi. Tiba2 si ojol uda nyampe dilokasi dalam waktu 2 jam apa salah customer juga?

          Klw jadi ojol, gak perlu telepon customer klw alamat sudah jelas dan lengkap dengan petunjuknya. Klw gak bisa cari alamat, mendingan gak usah jadi ojol de.

          • Di satu sisi sy menyalahkan gojek atas sikapnya. Di satu sisi sy jg menyalahkan anda atas sikap anda jg. Anda memberi nmr hp biar bisa di hubungi kalau kurir kesulitan mencari alamat anda (kurir ekspedisi beda sama kurir gojek karena bkn org yg sama).

          • Muhammad, coba tanya langsung ojol nya. Mungkin kamu kenal, nama ojol nya Slamet Bahtiar nama akunnya disini Yusimson. Dia nelpon atau cuman miscall?

            Klw ojol nelpon dan saya dengar ada panggilan, pastilah saya angkat gan. Tapi inikan gak nelpon tapi miscall doank.

            Dan alamat saya sudah sangat jelas disertai petunjuknya, jadi tanpa saya ditelpon2 pun alamat bisa ditemukan seperti ojol lain yg pernah antar paket ke alamat saya. Gak ada pakai telpon2, lgs tiba dan ketok pintu.

            Emang gue lg sial aja gan, dapat ojol gojek yg bloonn saat itu. Keliatan si oonnnya si ojol dari foto profil nya. Emang rada2 gak beres si ojolnya. Ditambah aturan gojek nya emang abu2 gitu, jd ojol blooonn itu bisa lgs retur tanpa bukti apa2.

    • Mencoba cari pembelaan disini malah dihujat😂.
      Makanya Bu Ego nya di turunin dikit. Emang ibu kira Sistem Go-Jek asal²an .
      Model kayak ibu ini percuma dikasi saran. Dia gak akan terima karena egonya terlalu tinggi. Sudah merasa paling benar

      • Hafiz, saya posting ini bukan untuk mendapatkan pembelaan. Saya posting pengalaman saya, dan keluhan saya serta harapan saya.

        Saya gak butuh pembelaan kamu atau siapa pun. Yang saya heran banyak yang kepanasan dengan kasus saya ini. Padahal tidak tau kejadian sebenarnya. Kalau ada yg kasih saran, dan saran itu masuk akal pasti saya Terima ko. Sayang nya disini yg berkomentar tdk ada yg memberikan saran.

      • Oi ******, makanya klo telp tuh diangkat, jangan lu kira pinjol.

        Untuk pulangin paket gk semerta Merta balikin doang,

        Ada prosedurnya.

        1. Kita harus menghubungi pelanggan sampai 15 menit.
        2. Kita sudah di titik lokasi.
        3. Laporan ke gojek
        4. Telp ke penjual
        5. Kirim bukti ss klo sudah di lokasi
        6. Baru pulangin minta otp ke penjual.

        Ente taro titik salah kali tuh, klo di maps cuma nulis alamat sering ngaco pantat.

        Lebih ribet ngurus balikin barang karena udah rugi bensin rugi waktu, buang pulsa.

        Koreksi diri dulu dasar , salahin orang terus bisanya

        • Sunny, siapa yang nyalahin lu Sunny? Kenapa lu nuduh gue punya pinjol. Lu kira gue gembel kayak lu?

          Klw ada prosedur itu, coba jelaskan si driver pilih jalur mana hingga bisa sampe dalam waktu 2 jam di lokasi dengan layanan sameday dari pengiriman antar kota.

          Driver lewat jalur tol kah Sunny?

  • Dari cerita mba nya di atas menurut saya yg salah mba. Karena driver udah berusaha konfirmasi tapi seolah2 di ignore.
    1. Apakah titik lokasi sudah benar
    Kalau titik yg mba pilih beda 4 rumah ya dia bingung, konfirmasi kebenarannya tapi ga di jawab. Masih bagus dia retur kalau dia antar sesuai titik juga mbanya lebih parah.
    2. Pake layanan instan / sameday
    Karna kalau dia pakai sameday drivernya harus antar banyak barang.

    Saya aja yg stay d apt yg ketauan gedungnya, driver ttap konfirmasi titip d mana. Memang menurut mbanya ga ada keharusan angkat tlp driver tapi kan mba yg rugi sendiri.

    • My, sebenarnya kalau ada peraturan yg jelas dari pihak gojek tidak akan ada driver dan customer saling menyalahkan begini.

      Tapi karena peraturan gojek gak jelas, hanya menerima laporan mitranya klw customer tidak bisa di hubungi, paket customer bisa langsung di retur tanpa pihak gojek meminta bukti ke mitra nya klw dia sudah sampai di alamat yg tercantum di aplikasi.

      Ini jelas merugikan konsumen. Bagaimana klw mitranya berbohong? Jangan bilang gak mungkin berbohong. Banyak ko ojol yg berbohong. Bukti nya kemarin ada ojol gojek yg minta uang parkir ke saya. Katanya ada uang parkir. Padahal saya uda tahunan langganan di Tokopedia NOW, tidak pernah ojol minta parkir. Setelah saya bilang gini, ojol nya langsung kabur. Ini cuman salah satu contoh aja lho.

      • Mohon maaf sebelumnya saya rasa mbanya juga harus koreksi diri u/ semua hal tsb agar kedepannya tidak terjadi kesalahan macam tsb & merugikan diri mbanya. Kecuali kasusnya mba sama kaya yg alami dulu, itu juga saya langsung kroscek ke driver. Jaman pandemi driver ga boleh titip barang di reception jadi hanya di pos security masuk apartemen. Tapi pas saya tanya tidak ada & status sudah selesai karena saya pakai yg instan. Taunya Karna drivernya ga percaya langsung kirim ke receptionist di lobby untung saya pribadi ga garang gusu complain. Krn kalau tidak satu complain saya yg salah tanpa cek menyebabkan tutup rejeki orang yg mencari rupiah di jalan. U/ parkir & tips anggap saja banyak amal. Tapi dari pelajaran tsb ada hikmah cek dulu sebelum ngomong & pikir dulu sebelum komplain. Tapi kalau mbanya selalu menyalahkan orang tanpa saling koreksi ya saya rasa juga percuma banyak yg perduli & kasih saran d surat pembaca ini.

        • My, saya disini tidak ada membenarkan saya yang paling benar iya. Dan saya juga tidak sepenuhnya menyalahkan si driver.

          Yang saya permasalahkan adalah aturan pihak gojek, andaikan aturan nya jelas dan ketat. Saya rasa si driver tidak akan melakukan tindakan seperti ini ke customer. Terlepas dia yg salah atau saya yang salah. Sikap dia meretur paket ke alamat yg lebih jauh daripada alamat saya, itu diluar logika menurut saya. Apa untungnya coba buat dia meretur itu paket saya. Tapi itu dia lakukan karena kesal ditambah lagi gak ada aturan pihak gojek meretur paket yg seperti apa yg bisa dilakukan mitranya. Dia tidak perlu memberikan bukti apa2, cukup bukti panggilan keluar aja, maka kuasa ada ditangannya.

          Makanya banyak seller jadi korban para ojol. Meretur paket sesuka hati mereka dgn alasan ini itu tanpa kasih bukti apa-apa.

        • Hafiz, iya sudah canggih tapi gak punya peraturan. Andaikan ada peraturan yang meng wajibkan mitranya memberikan bukti yang bisa dipertanggungjawabkan si driver. Tentu mitranya gak berbohong dan gak akan bersikap seperti preman sesuka hati nya aja meretur paket customer.

      • *****, otak yang mendirikan gojek jauh lebih hebat dari pada lu cuma bisa ngedumel sama pinjol doang

        Emang gitu ya orang tulul berlaga sok pinter terus padahal *****😁🤣

        • Sunny, iya bener. Otak pendirian ojol emang hebat. Yg gak punya otak itu kau Sunny. Makanya gak bisa berargumen yg baik selain berkata kasar.

          Emang ciri orang toeloll itu kayak lu. Gak bisa berargumen hanya bisa mengumpat dgn kata kasar.

          • Yusimson, komen barbar lu disini iya krn gak aku tanggapin lagi komentar sampah lu, akhirnya komen nyampah jadi nya lu iya. Dasar manusia sampah lu iya.

            Kasihan banget orang be go ini, uda makan belom orang be go?

      • Sya pernah jd ojol dan seller juga buyer setia marketer online, ijo oren biru merah.. semua gk ada masalah.

        Asal TITIK JELAS, patokan mudah diketahui bergairah dengan tetangga.. dan penting HP aktiv. Baik wa atau telp.

        Sya udah 3 lakon yg sya kerjakan. Dan penting hp aktiv and gak ada masalah. Kita ojol bisa retur kapanpun asal sudah di titik. Sistem ojol bisa melacak dan ada riwayatnya apakah kita sudah sampai disana atau belum. Dan jika sudah apakah kita sudah menelpon pembeli. Dan lagi2 ojol pun melacak Hp kita apakah pernah ada telpon keluar untuk menghubungi pembeli. Kalau udah kita telp gak diangkat2. Sop udah kelar nasib.. malah kita RUGI bolak balik.

        Mana ada kita iseng Miscall doank ojol itu tarif kecil ,macet dan panas....

        Makanya ibu jd ojol jgn ke pembeli doank.. sya udah ke seller jg..

        Intinya jangan stupid bu.. lebih baik ibu jangan pakai market place online.. Ibu beli offline aja. Gak cocok. Kalau semua penerima barang spt ibu. Mampu kita ojol dan seller.

        Intinya jangan ***** dan ***** bu

        • anugrah, klw kamu pernah jadi ojol coba jelaskan darimana ojol cari jalan lintas hingga bisa sampe dalam waktu 2 jam di titik lokasi dengan layanan sameday. Pengiriman antar kota.

          Lewat jalur tol kah?

    • Saya sebagai konsumen sekaligus penjual jg, saya komen disini tdk memihak di salah satu, cuma mau bagi pengalaman aja..

      Beberapa kali terjadi setiap saya order barang atau makanan via ojol Sameday / Instant, driver bilang.. "Maaf kak sdh menunggu, soalnya titiknya nyasar di Gang RT sebelah kak"
      Atau titiknya nyasar di pintu masuk Gang, jd msh sekitar 50 - 100 meter dari rumah..

      Awalnya dlm hati saya bilang, masa iya sih.. Alamat sdh jelas dan lengkap kok..
      Tp setelah beberapa kali terjadi, mungkin ini bs saja terjadi, dan mungkin biasa terjadi, penyebabnya mungkin bs karena banyak hal, salah satunya mungkin sinyal di hp saya ataupun sinyal di hp driver yg lg buruk, ga tau jg..

      Tp ini saya jadikan pengalaman, setiap saya order sesuatu, saya selalu pantau perjalanan drivernya, kira2 sdh sampai mana, jadi saat driver sdh dekat sekitar 500 meter, saya pasti langsung keluar rumah, nunggu di luar, jadi saat driver nyasar, kadang saya samper ke titik dia, kadang jg ada driver yg langsung chat atau tlp, tp karena hp saya pegang ya saya langsung angkat / balas chat, saya tawarin ke drivernya, klo bpk mau ke rumah saya tunggu, klo saya yg hrs kesitu nyamper ke titik bpk jg gpp, tlg bpk tunggu..
      Tapi yg sering driver sih tepat dan pas di depan rumah..

      Pernah jg order barang, pesanan urgent, kebetulan pesanan tetangga saya, kebetulan jg pas hujan deras, di aplikasi estimasi paket tdk sampai maghrib, karena kebetulan via sameday, akhirnya paket betul2 tdk terkirim hari itu jg, malamnya sekitar jam 7an saya tlp no driver yg tertera di platform shopee, driver bilang, td kehujanan, bannya kebetulan bocor jg, iya saya jawab santai aja..
      "Santai aja pak, klo besok pagi, sebelum jam 8an tlg di antar ke alamat sesuai aplikasi bs kan pak? Nanti ongkirnya saya tambahin?"
      Drivernya bilang bs..

      Dalam hati cuma bilang, mau gimana lg, mau marah sdh terjadi, mau nyuruh driver ngantar sdh malam, iya sempat ada rasa kecewa sih, tp iya mau gimana lg, saya hrs tetap santai..

      Pdhl tetangga saya sdh marah2 karena pesanannya tdk datang hari itu jg, takut rusak lah, takut barangnya kurang lah, dst..

      Saya kasih pengertian ke tetangga saya, dgn nada yg halus, santai, sopan, Alhamdulillah tetangga bs mengerti, malah akhirnya nambahin ongkirnya ke si driver..

      Akhir kata, setiap transaksi.. Tdk lupa jg, setelah paket di terima, bilang makasih ke driver, di sertai senyum dan sedikit tips buat beli es teh / air mineral..

      • Mawar, benar kak. Itu normalnya kejadian saat kita memesan ojol. Saya juga pernah alami itu. Dalam kasus ini, tidak seperti itu driver nya kak. Dia nelpon berkali-kali tapi tidak meninggalkan pesan apa-apa. Dan herannya, panggilan dia gak kedengeran. Padahal kan klw ojol telpon, suara panggilan makin lama akan semakin keras di HP saya. Tapi si driver ini menelpon saya gak ada suara. Janggal menurut saya.

        Kejanggalan kedua, saya menggunakan layanan sameday. Biasanya setelah seller kirimkan,
        paket datang 4-5 jam kemudian baru paket sampai. Tapi ini, baru 2 jam, driver ini sudah sampai.

        Kejanggalan ketiga, biasanya para ojol klw kita sudah dihubungi balik dia akan mengantarkannya. Tapi si driver ini gak mau, ngotot buat retur padahal jarak seller saat itu lebih jauh dari pada saya.

        Inlah yg saya pertanyaan ke pihak gojek, emang boleh seenak mitranya meretur paket tanpa kasih bukti? Padahal dilapangan, mitranya banyak yang berbohong.

  • Gini ya mba, sekalipun anda memakai ojol selain gojek seperti grab ataupun shopee, itu biasanya peraturan nya sama, klo pembeli ga bisa ditemukan atau ga bisa dihubungi ya dibalikin ke penjual. Hal ini bertujuan untuk melindungi mitranya dari berbagai order yg ga jelas atau fiktif. Disamping itu juga bertujuan agar mitranya tidak dirugikan oleh waktu yg terbuang percuma, sehingga mitra masih dapat mendapat orderan baru

    sepengetahuan saya pihak aplikator selalu lebih pro ke pihak pembeli daripada ke mitra nya. Tp mengapa untuk kasus anda pihak aplikator tidak mendukung anda? Ini dikarenakan pihak driver telah memberikan bukti yang cukup. Pihak driver telah ada disekitar lokasi tempat anda. Dan sudah menghubungi anda berulang kali. Tapi anda tidak menjawab... Jadi ini salah siapa...

    Memang Sudah menjadi tanggung jawab driver untuk mengantarkan pesanan konsumen, tp bukan berarti konsumen bisa masa bodoh dengan pesanannya.
    Konsumen wajib untuk menunggu dan wajib memberi tahu lokasi tepat alamatnya jika ada driver yg menelepon. Itulah fungsi nomor Hp dan peta yg dicantumkan. Jadi agar bisa terpantau

    Disini, anda merasa korban dan dirugikan krn biaya pengiriman, tapi apakah anda berpikir klo si driver itu juga rugi krn harus menanggung ongkos 2* pulang pergi gara2 mengantar paket anda?

    Anda menyalahkan driver krn dia ga mencoba bertanya ke warga sekitar? Tau darimana anda klo dia udah bertanya atau belum? Krn Kadang kita merasa terkenal di lingkungan kita, tapi nyatanya engga seterkenal itu juga.. Karna banyak warga jg ga kenal

    Jadi daripada anda berusaha melakukan pembenaran atas apa yg anda lakukan. Coba anda koreksi, apakah benar itu kesalahan anda atau memamg kesalahan driver? Coba anda baca komentar sebanyak ini, berapa banyak yang dukung anda dan berapa banyak yg menyalahkan anda?

    • Dino, sebelum kamu bertanya ini itu ke saya. Alangkah baiknya kamu simak juga komentar2 saya. Karena semua pertanyaan mu ini sudah saya jawab di komentar. Saya udah bilang. Warkop disini kebetulan dekat dengan saya. Saya sudah tanya warkop itu dan juga tetangga, tapi mereka bilang gak ada ojol yang mencari saya saat itu. Berartikan si driver cuma pegang HP saja tidak mencari alamat. Kalau dia cari sendiri atau dia bertanya pastilah ketemu.

      Para ojol minta dimaklumi keadaannya di lapangan tapi gak mau peduli dengan masalah teknis kenapa customer tdk bisa dihubungi.

      Saya tidak melihat berapa yg mendukung saya dan yang tdk di MK ini. Karna pro dan kontra itu wajar. Saya juga gak tau siapa yg berkomentar disini. Bisa aja semua nya itu para ojol. Kalau di group seller si saya pasti di dukung karna mereka juga sudah pernah jadi korban paketannya di retur gitu aja sama ojol dgn alasan ini itu tanpa ada bukti.

      Saya memposting ini hanya untuk menyampaikan keluhan saya sebagai customer, itu saja. Soal keluhan saya di tanggapi pihak gojek atau tidak, itu tidak masalah. Toh masih ada aplikasi grab buat dipakai.

    • Wait.
      Jarak antara dia tlfn/ibu sadar ada miscall jam berapa sampai ibu hubungi dia balik jam brp?
      Setau saya kalo 15mnit ga ada konfirmasi/ga ktmu alamat sesuai pin point atau titik map/ga angkat tlfn. PAKET DI RETUR KE PENGIRIM dan pasti abangnya rugi karena ga dapet ongkos retur, sudah klik retur, ibu minta kirim lagi ya ga bisa mungkin.

      Jadi garis tengahnya, ojol KURANG SABAR dan Ibu juga kalo nunggu paket sameday dan ada perkiraan jarak tempuh dan waktu kenapa ga pegang hp terus?
      Kan ojolnya random, ga kenal/ojek pangkalan langganan ibu.

      Semoga ibu ikhlas, dan kang ojol tidak disuspen.
      Aamiin

      • Bapaknya, iya benar, sebenarnya driver nya rugi meretur paket saya. Karna saat saya hubungi dia blm jauh dari alamat saya. Lebih jauh alamat seller tapi karena dia kesal dia lebih memilih meretur. Makanya saya heran juga, ko bisa iya ada ojol yg memilih jarak lebih jauh gitu daripada putar balik.

        Dan saya yakin, dia begitu karna tidak ada aturan dari pihak gojek yg mengwajib mitranya memberikan bukti posisi dia saat membuat laporan customer tidak bisa dihubungi itu. Hanya dengan bukti panggil keluar maka paket sudah bisa mereka retur dengan alasan tidak bisa dihubungi tanpa memberikan bukti lain.

  • Yang saya heran sih jaman dulu Pak POS gag pake hape bisa kirim paket nyampe ke rumah orangnya

    Emang teknologi itu gag selamanya memberikan manfaat sih,, efektifitas membuat orang hanya berpikir kuantitas tanpa memikirkan kualitas dan tanggung jawab

    • Cara berfikir anda mundur pak. Pak pos dan kurir apapun paketnya, dia kirim paket berdasarkan alamat. Sedangkan ojol berdasarkan titik gps. Sama seperti anda pakai google map. Jika sdh sampai titik yg dituju ya sdh sampai. Nah ts sendiri ngomong bahwa titik ojol dgn rumahnya masih 4 pintu atau 200 meter (mungkin pintu pabrik) nah kemungkinan titik gps nya tidak akurat.

      • Hery Mulyanto, kalau kau bilang ojol mengantarkan paket berdasarkan titik gps lalu kenapa si driver mempermasalahkan telpon?

        Kenapa para ojol tidak meletakkan paket di titik gps aja?

    • nugroho, benar banget. Para ojol sekarang ngotot aja bilang kalau mereka mengantarkan paket sesuai titik gps. Dikira semua rumah itu titik gps nya di google map da ada kali.

      Aku juga heran.
      Lalu buat apa alamat rumah di cantumkan.

      Teknologi nya sudah canggih cuman skill SDM nya masih rendah. Cuman bisa bawa motor tapi gak bisa cari alamat, tapi sudah bisa diterima jadi Mitra gojek.

  • Akal akalan driver biar dapat ongkos cash /tambahan sih kalo ini. Mending driver gojeknya yang dipertanyakan. Paling tidak seharusnya minta share lock kalo emang telp ga diangkat.

    • Telp saja tidak diangkat kok minta sharelok, anda waras. Gunanya telp kan mau minta sharelok. Anda sudh minum obat?

      • Hery Mulyanto, wajarnya ojol emang gitu. Kalau sekali dua kali gak diangkat pasti chat customer minta sharlok ko kalau emang driver nya manusia. Tapi kalau driver nya siluman iya pasti cuman miscall donk buat bikin laporan bodong bilang konsumen gak bisa di hubungi.

    • Adi, iya normalnya para ojol kan gitu. Klw ditelpon sekali dua kali gak diangkat, dia pasti langsung chat. Nah, driver ini gak. Cuman ada panggil tak terjawab aja. Tapi HP saya gak bunyi.

      Makanya saya menduga kalau dia cuman miscall buat dapetin panggilan keluar untuk dia laporkan ke pihak gojek. Dan pihak gojek tanpa minta bukti apa-apa langsung menerima laporan bodong dari mitranya ini. Inilah yg saya persoalkan, andaikan aturan gojek jelas, gak akan ada oknum driver yang berbohong seperti ini.