Surat Pembaca

Kartu Kredit CIMB Niaga Muncul Tagihan, Walaupun Tidak Dipakai

Saya sudah menjadi nasabah Bank CIMB Niaga cukup lama sejak tahun 2008 dengan produk berupa rekening tabungan dan kartu kredit CIMB Niaga (4284 **** **** **96) dan (5336 **** **** **20). Kekecewaan saya terhadap pelayanan CIMB Niaga bermula pada 25 Agustus 2020. Saya menerima surat tagihan 4284 **** **** **96 pada tanggal 25 Agustus 2020, bahwa ada transaksi yang terjadi pada tanggal 21 Juli 2020 di Bigo Live. Pada lembar tagihan tersebut terdapat sejumlah transaksi sebesar Rp19.898.381 ditambah dengan overlimit dll menjadi Rp 20.362.381.


Kartu CIMB Niaga 5336 **** **** **20 juga mengalami hal yang sama, terjadi transaksi Bigo Live pada tanggal 21 Juli 2020 sebesar Rp7.602.093 dimana transaksi tersebut tidak dilakukan oleh pihak saya.

Saya mendatangi kantor cabang terdekat CIMB Niaga pada tanggal 27 Agustus 2020 untuk meminta sanggahan atas tagihan itu, tetapi CS di kantor cabang itu mengatakan untuk menelepon 14041 karena tidak bisa melakukan sanggahan di kantor cabang. Setelah itu saya menelepon CS, diterima oleh Ibu Dania dan dibuatkan laporan dengan nomor laporan 270820ps22201EXTRA. Saya diminta untuk menunggu selama 7 hari untuk proses investigasi.

Namun setelah 7 hari saya tidak mendapatkan kabar. Akhirnya saya menelepon CS lagi dan diterima oleh CS yang lain dan dikatakan bahwa saya yang harus membayar tagihan tersebut. Saya keberatan untuk membayar karena transaksi itu bukan pihak saya yang melakukan.

Pada tanggal 3 September 2020 saya mendatangi Kantor CIMB Niaga Bintaro, tapi tidak bisa ketemu langsung. Saya hanya berbicara dengan pak Irtan melalui telepon di resepsionis, dikatakan bahwa saya harus menunggu 7 hari lagi untuk proses investigasi dan akan dikirimkan email untuk hasilnya. Pada tanggal 8 September 2020 saya diemail surat keterangan pembebanan CC.

Sebagai pihak yang dirugikan, saya tetap diwajibkan untuk membayar sesuai jumlah tagihan total. Saya sudah menyampaikan keberatan saya akan hal ini, yang berupa:

  1. Sebelum muncul transaksi pada tanggal 21 Juli saya sudah pernah meminta untuk ditutup CC-nya.
  2. Saya keberatan membayar tagihan secara penuh, dikarenakan nilai Rp20.362.381 dan Rp7.602.093 tersebut bukan transaksi yang saya lakukan.
  3. Ketika saya menyampaikan keberatan terhadap pihak CIMB Niaga untuk membayar sejumlah tagihan tersebut, pihak CIMB Niaga merespon agar saya tetap melakukan pembayaran secara penuh. Bukankah bank harus melakukan proses sanggahan dulu hingga tuntas baru nasabah membayar sesuai dengan tagihan sesungguhnya?
  4. Nilai transaksi tersebut sudah melebihi limit kartu kredit saya. Bukankah Bank dapat menolak transaksi yang melebihi limit kartu kredit nasabah? Hal ini juga mengakibatkan saya terkena biaya overlimit sebesar Rp 250.000. Baik melalui customer call maupun email ke 14041@cimbniaga.co.id tidak memberikan solusi atau jawaban atas masalah ini dan hanya meminta saya untuk melunasi seluruh tagihan terlebih dahulu.

Melalui cara ini, saya harapkan ada itikad baik dari pihak Bank CIMB Niaga untuk lebih adil
dalam memperlakukan nasabahnya dan memberikan solusi yang lebih baik. Diharapkan pihak CIMB Niaga segera menghubungi saya untuk menyelesaikan masalah ini segera.

Terima kasih.

Mujoko
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan CIMB Niaga atas Surat Bapak Mujoko

Dengan hormat, Sehubungan dengan surat Bapak Mujoko yang berjudul “Kartu Kredit CIMB Niaga Muncul Tagihan, Walaupun Tidak Dipakai” (Mediakonsumen.com, 15...
Baca Selengkapnya

Komentar

    • Saya jg kena 11 jt lbh hampir 12 jt melibihi limit CC. Dpt SMS transaksi bnyk banget utk transaksi via JD.ID. aneh nya keamaan nya gmna gitu knp ga ke blokir bila transaksi melebihi 5 X gagal. Utk JD ID transaksi nya ga bisa di batal kan utk Niaga nya jg ga bisa di batal kan

  • Wah kasusnya sama Pak sama saya..
    Papa saya sampe kena 100 juta, uda ditanggapi dan melampirkan bukti masih tetap disuruh bayar lunas.
    Bahkan waktu kami tahu ada transaksi fraud tersebut, orang CIMBnya sendiri yang menelpon meminta kepastian soal transaksi tersebut, papa saya blg itu bukan dia karena gak ngerti apa itu BIGO Live, lalu dari pihak CIMB nya meminta persetujuan papa saya untuk blokir, setelah diblokir, tagihan tetap ada dan papa saya diminta untuk bayar lunas.

    Saya juga dulu punya CC, sudah selesai tagihan dan sudah ditutup, kartu sudah digunting, malah dapat tagihan lagi.
    CIMB emang kacau banget!

    • Aduh kok ngeri jg ya, baca curhat ini. Sy msh baru dlm hal CC CIMB Niaga, baru sy aktif kan lg.
      Mending sy tutup lg..
      Klo Bigolive itu apa ya ? Ada yg bisa bantu jawab ?

      • Saya juga kurang paham betul itu apa. yg saya tau semacam streaming online(kayak Instagram Live) sistem kerjanya bagaimana saya gak tau persis sih.

    • sy pakai cc cimb niaga sudah 3 thn, dan pernah sih ada kejadian belanja online kemudian produk kosong lalu dibatalkan oleh seller dan dr tokopedia sudah lakukan refund dgn bukti pengiiriman email ke sy, tp saya masih harus bayar tagihan yg transaksinya batal tersebut krn oleh CIMB tidak di kreditan kembali dana saya...akhirnya saya harus telp ke CS buang buang pulsa untuk lapor, sesuatu hal yg bukan salah saya. jd punya cc harus pelototin bener2 transaksi2 tertagih....kalau ngak dicurangin kita. paraaaaahhh

      • Biasa peng-kreditan limit itu memakan waktu antara 7-14 hari kerja. Kalau sudah diatas rentang waktu itu dana belum kembali ke limit baru follow-up kembali ke merchant dan penerbit kartu kredit.

      • Saya ada beberapa KK dengan merk bank yang berbeda, & memang menurut saya bank yang ini tergolong cukup lama memproses refund. Tidak seperti bank sebelah yang super cepat. Jadi memang benar mesti nunggu sesuai buku aturan: 7-14 hari kerja.
        Tapi di lain pihak, bukan pemegang gelar "paling lama memproses refund" pula, karena ada bank lain yang lebih lama lagi...

    • Saya juga pernah mengalami ini, setelah menerima SMS OTP langsung ditelepon dengan mengatakan dideteksi ada transaksi yang janggal dan diminta ini itu...

      Sebenarnya disini yang menelepon bukanlah orang Bank tersebut melainkan penipunya yang pada akhirnya dia meminta OTP atau kalau tidak CVV dengan alasan memblokir kartu, padahal dengan kita menyebutkan yang dia minta tersebut kartu kita malah akan lebih gampang dibobol...

      Jadi bila ada SMS OTP dan kita tidak merasa bertransaksi online sebaiknya bila ada telepon yang mengaku2 dari pihak bank diabaikan saja apablagi sampai meminta OTP dan CVV itu hanya kita yang boleh tahu..

      • tapi lucunya ya Bu, dalam kasus papa saya ini, OTP yg dikirimkan itu masuk ke no XL papa saya yang sudah lama tidak aktif. Bahkan, saat kami ke XL utk cek nomor tersebut, mereka memang bilang bahwa no tersebut sudah bukan atas nama papa saya lagi dan sudah ganti menjadi pascabayar (pas dulu papa saya pegang, masih prabayar).
        Nah, bukti ini pun sudah kami sanggah ke CIMB, tapi ternyata mereka tetap meminta papa saya utk bayar. Sistemnya sangat bobrok.

        • Berarti ketika pemilik KK ganti no HP, tidak melakukan pengkinian data ke bank penerbit KK, sehingga OTP terkirim ke nomor yang lama.
          Kalau memang begitu kejadiannya, ya jelas bank tidak merasa bertanggung-jawab. Karena mereka sudah mengirimkan OTP ke nomor yang mereka tahu (sesuai catatan yang ada di bank).

  • @Anelia > Waduh kog kacau bin ngeri bgt ya ini CIMB. Saya dulu jg pernah pake CC CIMB tapi sdh saya selesain tagihan & tutup semua,. Dan pastiin di OJK semua yg ada kaitan nya dengan tagihan perbankan khusus nya CC sudah tidak ada. Jadi ngeri sendiri baca artikel nya ini.

    • kayaknya otp hanya berlaku di market place indonesia. pernah belanja di beberapa situs luar negeri gak pake otp. cuma butuh cvv aja

      • Lebih tepatnya: tergantung merchant untuk mengaktifkannya.
        & memang kebetulan kenyataannya adalah di negara kita mayoritas merchant mengaktifkan (tapi ada juga yang gak) sementara di negara2 Eropa & Amrik mayoritas merchant (termasuk yang besar2 sekalipun) tidak mengaktifkan.

  • Iya kartu kredit cimb syariah punya suami jg ada tagihan padahal tdk pernh d pake.. itupun krtu kreditny dtg tdk diminta. Dkirim krna punya cimb konven.. udah konf k bank cabang ktny langsung kepusat.. via telp ke pusat udah beulang kali djawab iya nanti d tutup tpi gak ad kjelasan smpe skr.. nyesel pernh ada urusan sma cimb

  • Ini sih berarti keamanan CC nya bermasalah, di deep web dan group2 di internet banyak yang jualan data pengguna CC umumnya susah untuk di buat transaksi, kronologi nya data CC bapak di perdagangkan di deep web atau group2 pembobol CC di internet, ada yang beli di pakai buat belanja koin di Bigo Live, yang aneh ko di CC bapak tidak ada pengaman 2 arah ya, misalnya sebelum transaksi disetujui bapak dikirimi kode otentifikasi gtu,
    Apakah jika bapak transaksi online pake CC CIMB pakai kode otentifikasi atau tidak ya? Soalnya kalo CC Bank Mandiri selalu diminta kode otentifikasi

    • Data pengguna CC bisa bocor dr phising atau ulah hacker yang pernah ngebobol situs belanja online kaya tokopedia dan bukalapak kemarin