Surat Pembaca

Mau Menutup Kartu Kredit Bank Mega Dipersulit, Malah Muncul Lagi Tagihan

Saya salah satu pemegang kartu kredit Bank Mega Visa, dengan nomor 4201 92** **** **00, atas nama Merry. Sejak tahun 2020 lalu, saya sudah menghubungi call center Bank Mega untuk menutup kartu kredit Bank Mega saya. Saya merasa sudah melunasi semua tagihan yang ada.

Akan tetapi, pihak Bank Mega menolak penutupan kartu kredit saya, dengan alasan tidak ada rekening buku tabungannya. Mereka meminta saya menyimpan aja kartu kreditnya bila tidak mau dipakai lagi, serta annual fee yang sudah dibayar akan dikembalikan.

Mendengar itu saya sangat kesal dan marah. Kenapa nasabah yang tidak menunggak dan tidak memiliki rekening tabungan tidak bisa menutup kartu kreditnya? Saya benar-benar kecewa. Ketika jatuh tempo, ternyata ada tagihan email dari Bank Mega. Memang benar annual fee dikembalikannya lagi sebesar Rp400.000. Akan tetapi uang tersebut tidak saya pake sama sekali. Saya biarin aja tetap di kartu kredit saya.

Setelah itu saya tidak pernah menggunakan lagi kartu kredit Bank Mega dan tidak pernah dapat email tagihan dari Bank Mega lagi. Saya pikir bahwa itu sudah clear, tidak akan ada tagihan apapun lagi, seperti yang Bank Mega bilang.

Namun sekarang bulan November 2021, tiba-tiba saya mendapat email jatuh tempo annual fee sebesar Rp450.000, ada tagihan sebelumnya Rp24.601 serta biaya e-billing statement November Rp5.000. Total semuanya Rp479.601.

Saya sudah lama loh membuat permintaan penutupan kartu kredit ini, tapisekarang malah muncul tagihan annual fee dll. Saya merasa keberatan dengan semua tagihan itu. Dari mengajukan penutupan kartu hingga sekarang saya tidak pernah menggunakan kartu kreditnya lagi. Masih dikenakan tagihan sebesar itu? Di mana hati nurani Bank Mega ini?

Uang lebih saya di kalian gak pernah saya pake dan saya bukan nasabah menunggak. Saya nasabah lancar bayar, kenapa untuk menutup kartu begitu dipersulit?? Wajarkah kayak itu?? Ini sudah termasuk menyalahi hak asasi manusia.

Merry
Palembang, Sumatera Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan “Mau Menutup Kartu Kredit Bank Mega Dipersulit, Malah Muncul Lagi Tagihan”

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Ibu Merry yang disampaikan melalui mediakonsumen.com (29/11), dengan pengaduan berjudul “Mau Menutup Kartu...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Yang masih memerlukan kartu kredit banyak. Di over aja limit nya bagi yg memerlukan. Itu aja saran saya

  • Bilang aja sdh gak punya gaji dan mau tutup kartu. Tetap keukeh tutup kartu. Jangan ikut program yg ditawarkan apalagi disuruh simpan saja kartunya. Pokoknya harus sampai sih CS bilang baik saya proses penutupan kartunya. Kalau mau and oleh bilang nanti kalau saya dapat pekerjaan baru saya bakal apply lg. Cara saya sperti itu

  • credit Card, Kartu Kredit. Gaya hidup, yang bisa bikin Mati Gaya.
    Hidup sederhana, banyak menolong orang, maka hidup lebih tenang.

  • Jd ingat pengalaman pribadi di 2019.udh nelfon abis pulsa 180rb buat penutupan kartu di tolak trus.akhirnya baca" referensi dr org" harus keras.yg terakhir sepanjang telfon saya marah" trus dananya kencang dan g mau tau. Akhirnya di tutup Alhamdulillah. gak punya kartu di teror lg? Jelas wkwkw sepanjang 2020-2021 bahkan sampai bulan lalu marketingnya nelfon trus buat penawaran yg menurut mereka mengiurkan pdhl saya sedikitpun tidak tertari sama sekali. Dr awal di tolak baik". Karena meresahkan dan menggangu jd di kerasin nadanya. Alhamdulillah g nelfon lg. Intinya harus keras sama mereka. Dlu saya selama pakai kartunya bertahun" pernah telat 2 hari aja. Semua nomor di teror sampai kantor". Ngeri bank ini. 2 kartu kredit saya bukopin dan mega sudah di tutup dr 2019. Masya Allah tenang jd nya

  • Mending datangi langsung kantornya. Dulu sy juga begitu saat mau nutup cc, dibujuk 2 cs agar tdk usah nutup cc. Saya bilang tegas "saya resign dari pekerjaan, gmn nanti klo ada tagihan? Nanti ditagih2 trs oleh DC Krn tdk bisa bayar". Akhirnya CC bisa ditutup setelah menunggu 30 menit. CC juga digunting di depan saya. Sy juga minta bukti penutupan CC by email. Alhamdulillah lancar. Meski saya sedikit geram dgn ulah satpam yg dgn keras menyuruh saya memindahkan motor. Mentang 2 sy naik motor. Si satpam lupa klo dgn adanya nasabah, salah satunya saya, satpam ini bisa diperkerjakan dan digaji. Tapi ya sudahlah. Itu cerita lalu.

    • Saya juga alami hal yg sama, sengaja dipersulit sampai harus marah2 dan telp berulang kali. Sepertinya mmg sengaja begitu jika ada nasabah yg mau nutup kk

  • gak heran sih, dulu jg nutup kartu kredit sampe harus nyamperin kantor pusatnya di blkg rs aini., smpe ngomel2 di basement (penyelesaian hutang ada di basement) dan hasilnya dapet print out surat penutupan kartu kredit dari sana dan bener di bi checking udah gk muncul., pdhl tagihan dari 24rb bisa beranak smpe jd 700rb.,

  • Wah pdhl pengajuan kartu kredit aja sudah bgt. Yk semua oran di acc. Kayaknga oengaruh itu. Mereka lihat arusbuang yg keluar masuk dr rekening dan pendapat pokok. Kalau stabil bagus makanya susah buat ngelepas. secara pengajuan nya juga rumit. Gk semua ornag bisa