Surat Pembaca

Penagihan ke Telepon Kantor oleh DC Pihak Ketiga, Membuat Saya Terancam Kehilangan Pekerjaan

Saya sudah menulis mengenai keluhan ini, tetapi belum ada tanggapan dari pihak Indodana atau MBA Consulting, mengenai teror telepon tagihan dari staf DC yang bernama Esther. Hutang pinjaman saya di Indodana sisa Rp2.174.900, dari yang sudah saya bayarkan pada tanggal:

  • 10 Desember 2022: Rp200.000, saya kirimkan bukti transfer ke nomor WA 0838-5416-7556
  • 19 Desember 2022: Rp668.600, saya kirimkan bukti transfer ke nomor WA 0895-3851-85946

Namun nominal yang masih ditagih oleh DC sebesar Rp3.000.000, padahal di aplikasi hanya Rp2.174.900.

Saya sudah info dari awal akan cicil setiap akhir bulan, tetapi DC bernama Esther, dari tanggal 10 Desember 2022 sampai surat ini dibuat, terus-terusan telepon ke nomor telepon kantor tanpa jeda, teriak dan mengatakan hal ancaman. Seperti akan email ke atasan saya, akan telepon ke atasan saya, akan menyebarkan rekaman telepon ke seluruh karyawan kantor dan akan terus telepon supaya tidak ada telepon lain yang bisa masuk.

Telepon ke kantor ini sangat mengganggu staf lain. Karena di kantor hanya 1 line telepon dan telepon yang berkaitan dengan kantor tidak bisa masuk sehingga mengancam saya kehilangan pekerjaan.

Saya sudah ada itikad baik untuk menyelesaikan hutang ini. Namun teror via telepon dan WA tidak berhenti memaksa saya harus bayar Rp3.000.000 hari itu juga, dengan tenggang waktu hanya hitungan jam. Saya sudah info tidak sanggup dan hanya bisa pada akhir bulan.

Saya ada beberapa file screenshot WA dan rekaman percakapan via telepon, tapi tidak bisa saya attach. Tolong untuk tidak melakukan hal teror dan ancaman seperti ini karena saya sudah komitmen akan selesaikan. Terima kasih.

Leti Farida
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Indodana Atas Keluhan Ibu Leti Farida

Berkenaan dengan surat pembaca yang disampaikan oleh ibu Leti Farida di Media Konsumen tanggal 21 Desember 2022 dengan keluhan “mengenai...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Pinjol itu Renternir yg di legalkan, dc mulutnya udah kayak dia yg ngutangin, bukan cuma peminjam di teror bahkan yg gak tau apa apa jg diteror, bolak balik dihubungi dengan alasan kontak darurat dan kantor, padahal gak pernah ngijinkan, jd kondar, kalau pas saya yg dihubungi sebagai kontak darurat saya ancam balik, kalo lu nelpon lagi saya suruh peminjam gak usah bayar sekalian,

  • saya tidak menyikapi pilihan anda untuk pinjol mungkin saja ini keadaan sangat terpaksa buat anda, bawa semua bukti digital anda, jika anda merasa benar sudah melakukan kewajiban anda dengan baik tetapi pihak pinjol melakukan hal hal yang sangat merugikan anda, saran saya laporkan ke pihak berwajib dalam hal ini minimal ke Polda (propinsi) karena unit verhal pelaporan atas pelanggaran UU ITE hanya ada ditingkat kepolisian daerah (propinsi) semoga anda segera mendapatkan hak hak anda karena anda telah melakukan kewajiban dengan baik. semoga keadaan anda akan lebih baik, terimakasih.

  • Mo dibahas gmanapun, namanya pinjol y gitu, sama jga boong lapor di mediakonsumen.. paling sumpah serapah yng kluar

  • Indodana memang begitu, pernah minjam 1x doang telat 1 hari langsung telpon dan WA penuh semua, padal sudah pasang denda kalau telat di aplikasi pun sdh ada dendanya, ngrusuhin orang mau, makan dendanya juga mau, temen saya minjol di aplikasi sebelah telat bayar cuma di tlp di ingetin dendanya doang ga bacot yg lain2 kaya indodana.

  • Ini pinjol udh termasuk sabar sih walau ujung2 nya yah gt meneror tapi klu telat nya emng udh smpi berbulan2 yah gmana ya? Nah sya juga pemakai pinjol telat 1 Hari udh ratusan telpn sms Dan wa yg masuk bahkan 2 Hari sebelum jatuh tempo udh d terror. Sya juga pemakai indona tapi emng blm pernah telat sih walau sya ajukan d Indodana lagi Dan di tolak tpi Alhamdulilah krna itu menjauhkan sya dri masalah. Sya pemakai lama indona Dan emng blm pernah sya smpai d telp sma DC pas msh Ada pinjaman dri Indodana. Saran sya sih klu minjam pinjol jngan smpai ksh no tlp perusahaan krna DC gk mau Tau klu anda d pecat atau sebagai nya yg mreka Tau mreka dpat membuat anda bayar hutang.!! Mungkin klu ibu ini gk ksh no tlp Kantor.. bisa Saja d diamkan dlu telp2 mereka Dan pas sampai si ibu bisa bayar utang sprti yg d janjikan ahir bulan.. gk ush d respond biarin Aja yg penting anda menepati janji bayar ahir bulan Dan selesai urusan Dan klu bisa gk ush hutang pinjol lagi lbh baik hutang ke bank kan skrng bank Ada sistem KTA juga memang agak lama prosess nya tapi aman Dan jngan Lupa untk ttp bayar cicilan tepat waktu krna hutang itu d bwa mati.

  • Kalau ibu masih respon atau menjawab wa atau tlp DC seharusnya mereka jangan lagi hubungi kantor/saudara, lawan aja ga usah takut, menagih juga ada hukumnya apa lagi itu pinjol yg resmi. kalau pihak ke 3, mereka apapun juga dilakuin pokoknya harus bayar walaupun harus nipu, tapi kalau kita nya lembek, makin ditindas.

  • Pinjol itu gak ada jaminan/anggunan klo udah gagal bayar/nunggak cicilan tidak sesuai dengan jadwal ya pasti akan seperti itu nagihnya. Lebih keras daripada bank dengan sistem pinjaman konvensional.. Karena juga proses pencairannya sangat mudah tanpa survei, tanpa bertemu langsung. Tanpa jaminan.. Kita sendiri juga belum tentu mau minjemin duwit ke orang dengan nilai jutaan rupiah dengan orang yang gak dikenal. Bisa dibilang seperti itu. Tanpa tatap muka langsung, tanpa jaminan dan tanpa survei apakah orang ini baik atau bukan. Tp berani kasih pinjaman.. Makanya ada pilihan.. Pinjem ke bank dengan proses pencairan yang lumayan ribet pakek jaminan/survei dan segala macem.. Tp nagih nya tidak keras atau pakek Pinjol yang proses pencairan sangat mudah tp dengan penagihan yg keras dan bunga lebih besar. Itu seharusnya sudah dipikirkan sebelumnya...

  • Saya pernah membantu org yg hampir dipecat oleh suatu perusahaan krn dc pinjol sering telpon ke kantor perusahaan tempatnya bekerja, akhirnya Saya alhamdulillah bisa memediasi antara pihak perusaan dan karyawati tersebut, walapun Saya mediasi melalui video call. saat itu Saya katakan seperti ini ke pihak perusahaan, karyawati tersebut kan msih ada gaji ya sdh suruh bendaharanya memotong gaji karyawati tersebut utk mencicil ke pinjol tersebut, jadi tdk perlu ada pemecatan terhadap karyawati tersebut kasian, yg ada malah menambah beban karyawati tersebut dan tdk bs melunasi hutang ke pinjol. Alhamdulillah saran saya diterima oleh pihak HRD perusahaan tersebut dan karyawati tersebut tdk jadi dipecat dan hutang ke pinjolnya lunas. ALHAMDULILLAH. MAAF INI HANYA SEKEDAR PENGALAMAN SAYA AJA MEMBANTU DENGAN SESAMA MANUSIA.