Surat Pembaca

Apakah Benar Unit Bank BRI Tidak Menerima Pecahan Uang Kecil dan Lecek?

Terima kasih kepada Tim Redaksi Media Konsumen, yang sudah menjadi wadah untuk bagi konsumen di Indonesia.

Pada hari Selasa, 20 Desember 2022 sekitar pukul 10:40 pagi, saya melakukan pembayaran BRIVA di Unit Kas BRI yang Berada di Jl. Jenderal Sudirman, Kota Gorontalo. Saya dilayani oleh teller bernama T***. Uang saya berjumlah Rp4.800.000, dengan nominal Rp3.000.000 pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu, serta Rp1.800.000 dengan nominal Rp20 ribu, Rp10 ribu dan Rp5 ribuan dan masih layak edar menurut saya. Karena tidak ada uang yang hilang sebagian atau tidak memiliki seri, hanya saja beberapa lembar uang pecahan Rp5 dan Rp10 ribu sudah lecek, akibat digunakan transaksi sehari-hari.

Awal mulanya, saat saya datang ke kantor unit hanya terdapat 1 antrean dan hanya 1 orang nasabah dalam ruangan itu. Kemudian saya menulis jumlah setor untuk pembayaran BRIVA di kertas form yang disediakan. Setelah itu, ambil antrean dan langsung ke teller saat nomor dipanggil. Sang teller menghitung dan mengatakan kurang 1 lembar RP5 ribu. Kemudian saya minta untuk dihitung ulang, karena uang yang saya bawa sudah saya hitung hingga 3 kali, agar tidak lebih ataupun kurang.

Setelah itu, teller kemudian menghitung uang saya kembali dan benar saja, teller yang salah menghitung uang saya, akibat sebelumnya dia tidak sengaja menyenggol lembaran uang hingga sebagian berantakan dan ada yang terjatuh, yang bisa dilihat di CCTV kantor unit BRI tersebut. Sembari berdiri (saya di depan teller), datanglah 2 orang ibu/ wanita yang akan mengantre di belakang saya.

Usai menghitung uang yang saya bawa untuk membayar BRIVA, teller mengatakan kalau kantor unit tersebut tidak menerima uang kecil atau rusak. Bahkan dia memanggil satpam, untuk tidak menerima uang kecil atau rusak. Parahnya lagi, dia mengatakan uang saya rusak semua, padahal hanya beberapa lembar yang lecek, bukan rusak dan masih layak edar dimasyarakat.

Saya memang sering melakukan pembayaran BRIVA di kantor unit ini yang berada di Jl. Jenderal Sudirman, Kota Gorontalo, tapi baru kali ini saya dilarang membawa uang kecil dan rusak (kata dia). Padahal yang saya bawa juga masih layak beredar. Teller mengatakan sudah berulang kali, mengatakan jangan bawa uang kecil/rusak di sini.

Saya kemudian membantah, bahwa dia tidak pernah juga mengatakan jangan bawa uang kecil di sini, baru kali ini. Hanya saja memang, ada teller wanita yang sebelumnya (saya lupa namanya), yang mengatakan ke saya kalau bawa uang kecil diatur baik dan misalnya ada yang rusak dipisah. Bukan itu saja, karena uang kecil katanya antrean jadi padat dan dia (teller T***) tidak bisa melayani. Sehingga kalau menggunakan uang kecil harus ke cabang. (NB: Redaksi menerima lampiran bukti foto dan audio percakapan dengan teller).

Okelah, kalau benar padat seperti apa yang dia bilang. TNamun seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kalau ada dua wanita yang kemudian datang setelah saya. artinya itu tidak padat juga, dan uang saya pun hanya nominal Rp4.800.000, dengan nominal kecil sebanyak Rp1.800.000 tidak pantas dijadikan alasan untuk tidak menerima uang kecil, bukan?!

Kalaupun memang ada aturan Kantor Unit BRI yang tidak menerima uang kecil, rusak, atau lecek. Apa benar ada aturan begitu? Lagian, saya selaku masyarakat yang membayar BRIVA ke Unit BRI menggunakan uang yang diterbitkan dan didistribusikan oleh bank-bank yang ada di Indonesia, bukan mata uang asing.

Saya sebagai masyarakat tahunya bank menerima uang yang diterbitkan, sehingga saya membayar BRIVA menggunakan uang yang saya miliki, yang diterima di Indonesia. Sehingga, kalaupun ada aturan Bank BRI tidak menerima uang kecil, rusak ataupun lecek, di mana edukasinya ke masyarakat?

Terima kasih Media Konsumen yang bersedia memuat tulisan saya.

Riman Lambase
Kota Gorontalo, Gorontalo

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan PT Bank Rakyat Indonesia Atas Surat Bapak Riman Lambase

Sebelumnya kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank BRI dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • "Bahkan dia memanggil satpam, untuk tidak menerima uang kecil atau rusak. "

    Wkwkw arogan bener kek punya bapak dia aja itu bank

  • Kalau benar kejadian seperti itu, parah banget kualitas pelayanan teller bank nya. Pihak BRI harus bertindak supaya tidak terulang kembali ke depannya.

  • Mohon maaf tanpa ingin semakin mengompori.
    Tapi berdasarkan pengalaman pribadi saya dari berbagai bank yang pernah saya transaksi di dalamnya. BRI ada di urutan paling bawah terkait pelayanan, memang tidak semua tapi kebanyakan seperti itu. Terutama di daerah (bukan perkotaan) ntah alasannya apa ntah karena nasabahnya banyak atau apalah. He

  • Si teller kelihatannya concern sekali pada kebersihan, kerapian dan keindahan. Sebaiknya dimutasi jadi OB saja... Tempo hari, ada kasus uang yg dimakan rayap aja bisa diterima kok. Selama kondisi masih di atas sekian persen dan nomor seri masih terbaca jelas... Ini cuma lecek aja bertingkat.

  • Uang cuman lecek dan kumal aja itu karena sering bolak balik masuk kantong dan dompet makanya lecek. Untungnya pihak BRI fast respon masalah ini. Kasih sanksi buat si teller, biar ada efek jera.

  • Berbagi pengalaman saja, sy setoran uang ke tanungan anak sy recehan dari Rp.100 Rp.200 dan 500 campir sm uang ribuan dan seratus ribuan di bank Nisp ga pernah di tolak, hanya sj teller menganjurkan untuk merapihkan uangnya dulu dirumah atau di lakban jadi nominal yg mudah di hitung. Bahkan di bank lain di BCA uang yg robek di ujung pun mereka masih terima asal seri angka tidk hilang lebih dari 2 digit. Lah si ts cuma lecek harusnya masih bisa diterima,

  • BRI perasaan bank pemerintah yg sering bermasalah ya.....
    Banyak yg saldo hilang lah...., Pelayanan yg jelek lah....
    Lama2 BRI kalah sama Bank swasta.

  • Alhamdulillah. Saya terakhir punya rekening BRI itu tahun 2003. Sampai sekarang g pernah kepikiran lagi buka rekening di BRI. Gimana ya? Ga ada bagus2nya kalo menurut saya. Selain Membantu org2 di daerah2.

    • Sama kayak unit ditempat saya,yg 2.000an ditolak katanya suruh nuker ditempat percetakan saja.
      Dan Uang yg saya setorkan malah kurang 250.000 katanya ada beberapa pecahan 5.000an satu iket cuma 50.000 gak ada 100.000 padahal sebelum ke bank uang saya itung dulu dri rumah.