Surat Pembaca

Tertipu Orang, Semoga Bank BCA Dapat Membantu dalam Pengembalian Uang Saya

Pada tanggal 22 Februari 2023, saya tertipu. Ceritanya, saya melihat di Facebook marketplace ada orang yang mengaku sebagai Gunawan dan istrinya Ernanda Aprita, menawarkan hp dengan harga agak murah. Setelah saya chat, dia minta dilanjut di WA. Setelah saya tanya, katanya bonus istrinya kerja di toko hp besar di Indonesia, saya diminta datang ambil hp tersebut. Saya mulai percaya, setelah saya datang ke toko tersebut, langsung sales-nya membawakan hp sesuai dengan yang diiklankan membuat lebih percaya.

Saya katakan saya akan mengambil hp tersebut. Penipunya mengatakan bayar dan bukti diserahkan, baru hp bisa dibawa, lalu saya dikasih nomor rekening BRI atas nama istrinya. Saya minta rekening BCA dan dikasih rekening BCA 7815608411 atas nama Muhammad Isro.

Kesalahan saya, harusnya saya tanya sales-nya apakah kenal dengan nama Ernanda itu sebelum transfer. Namun saya melakukan transfer sebelum bertanya ke sales-nya. Setelah itu bukti transfer saya kirim dan saya tanya ke sales-nya nama istrinya itu, ternyata dia tidak kenal. Di sana saya mulai curiga dan berusaha hubungi nomor WhatsApp 081351774288, tapi ternyata nomor saya sudah diblokir.

Seketika itu saya sadar dan saya langsung telepon Halo BCA. Seperti biasa Halo BCA menanyakan pertanyaan normatif dan saya diminta membuat surat pernyataan, surat permintaan blokir, bukti transfer dan KTP sambil menunggu laporan polisi.

Setelah saya buatkan semua, saya berharap BCA dapat membekukan nomor rekening penerima transfer BCA 7815608411 atas nama Muhammad Isro dan rekening BCA lanjutan lainnya dari rekening pertama uang hasil kejahatan itu untuk tindakan preventif, sambil menunggu saya memberikan laporan polisi. Pihak Halo BCA hanya mengatakan akan dilanjutkan ke tim terkait, tanpa saya tahu bagaimana progresnya dan saya disuruh tunggu sampai tanggal 3 Maret 2023.

Setelah saya serahkan bukti transfernya ke Halo BCA dan menanyakan bagaimana perkembangan kasus saya, dengan nomor laporan: 2053559770, dijawab sama seperti sebelumnya akan diserahkan ke tim terkait dan diminta tunggu sampai tanggal 3 Maret 2023.

Dalam hal ini saya minta bantuan pihak BCA, agar segera tanggap dan bertindak pemblokiran dulu lalu pemilik rekening penerima transfer, dihubungi lalu teleconference dengan saya. Sehingga pihak Bank BCA dapat mengetahui dengan jelas, apakah saya mengada-ada atau memang benar terjadi penipuan.

Kalau memang terjadi penipuan, maka saya berharap uang saya dapat dikembalikan oleh pihak BCA. Sampai saat ini surat saya buat, saya belum mendapatkan kabar sama sekali tindakan tim Bank BCA. Saya jadi stres, yang mana saya juga memerlukan uang tersebut untuk pengobatan. Dalam hal ini saya ingin mencari tambahan uang pengobatan, malah gak jelas statusnya.

Saya mohon dan berharap pihak BCA dapat segera mengambil keputusan, agar uang saya dapat diselamatkan dari penipu tersebut. Terima kasih dan salam hormat kepada Bank BCA.

Herman Sugianto
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan BCA atas Surat Bapak Herman Sugianto

Menanggapi keluhan Bapak Herman Sugianto Gondokusumo di Suara Pembaca Media Konsumen tanggal 28 Februari 2023 dengan judul “Tertipu Orang, Semoga...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Jadi modus si penipu ini gimana ya kakak-kakak, saya masih gak paham. Tolong kasih tau modusnya, saya jadi was was ini nanti takut sampe kejadian sama saya.

    Si penipu ini jual HP di fesbuk, kemudian pura pura hp hadiah istrinya dari kantor. Tapi kenapa di suruh ngambilnya ke toko ??

    • Intinya toko itu cuma umpan doang buat si penipu dan si ts yang percaya aja tanpa mau tanya dulu ke salesnya langsung transfer ke si penipu padahal si sales juga gak kenal sama si penipu ini. Kayaknya udah pro ini penipunya mungkin udah berapa kali percobaan yang ini berhasil

  • aturan menurut sy semua bank bikin peraturan baru harusnya untuk mencegah penipuan uang transfer di atas 10jt contohnya diksh tenggang 1jam contohnya g bisa di cairin dulu.dan kalo ada yg telpon nasabah yg udah sesusai datanya.baik itu penipuan apa salah transfer .rekening tujuan dibekukan dulu supaya gak bisa di ambil.trus kalo udah sesui data.bikin sistem transper bisa di censel.jadi mencegah penipun bkn bca aja tp seluruh bank.itu hemat sy

    • ya gak bisa begini juga. transaksi jual beli jd terhambat 1 jam dong. penjual nungguin dana cair ke rekening sampe 1 jam, keburu jamuran.
      intinya ada barang ada uang. gitu aja

      • Betul mass gua gg setuju mungkin diatas 50jt an masih dimungkinkan
        Kalau kejadian yg lg BU alias butuh uang yg memang urgent gmn kjadiannya

    • Ya ga bisa gt lah kocak.. dimana orang transaksi itu pingin cepet dengan nominal yg lebih besar juga. Ya klau nunggu satu jam yg ada ekonomi makin mundur bukan maju.?.. yg bener itu transaksi ya face to face, klau mau online udh ada toko online juga yg nyediakan jasa amannya.

  • Saya sering beli barang dari marketplace online dengan model COD selain model rekber. Motor sampai 3 kali, sepeda, laptop, dll. Satu yang pasti, berapapun nilainya, selalu saya transfer 2 kali. Transfer 1 Rp 10.000-20.000. lalu di pastikan ke orang yang COD di depan saya, apakah sudah masuk transfernya? Kalau oke, baru transfer ke 2 sisanya. Krn memang ada juga yang bukan pakai rek dia, tapi istrinya (ngakunya) misalnya. Mendingan rugi Rp6.000 biaya admin transfer, daripada sampai kejadian spt ini.


  • السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
    Turut prihatin ya pak... Semoga bapak tegar dan sabar menghadapi musibah ini, kesan pertama saya membaca pengaduan ini adalah
    1. Bapak terlalu percaya melakukan transaksi setelah melihat iklan di medsos dan melakukan transfer.
    2. Setelah sadar "tertipu" baru bapak meminta pihak bank BCA untuk bertindak melakukan "sesuatu", yg jelas2 kecerobohan sendiri (tidak dalam tekanan) dg dalih alasan uang tersebut untuk keperluan biaya "berobat". Hm...berasa ada yg janggal ya, antara berawal untuk berobat tiba2 tergiur iphone 14 promax...?
    Saya doakan, semoga cepet ada solusi dari pihak terkait. Endingnya apapun hasilnya.
    Tetep Semangat pak menjalani hidup.

  • Yg jelas uang anda tidak bakalan kembali, karna itu semua murni anda yg salah secara sadar mentransfer, bukan dari kesalahan pihak bank..
    Kemudian anda beralasan uang itu mau di pake untuk berobat, lalu kenapa malah anda mau beli hp..
    Tidak perlu mengada2 alasannya supaya uang kembali, karna ga masuk akal..

    • Baca semuanya dulu baru komen pak jgn memvonis seseorang tanpa tahu jalan ceritanya, salam waras

      • Lah..kan anda sendiri yg nulis jalan ceritanya..??
        Saya komen sudah sesuai jalan cerita anda..
        Niat anda beli hp..
        Lalu karna kena tipu, anda berharap pihak membantu uang anda untuk bisa kembali..
        Lalu anda beralasan uangnya untuk tambahan pengobatan..
        Kan terlalu mengada2 alasan yg anda buat, untuk berharap uangnya kembali..
        Jauh sekali perbedaan niatnya, dari yg beli hp, tertipu, lalu alasan uangnga untuk berobat..??

    • Alibi TS itu untuk membuat rasa iba dan simpati. Siapa tahu penipu membaca media ini dan kemudian mengembalikan uangnya. Penipu itu raja tega, gak ada rasa iba atau kasihan pada korbannya. Kalau ingin mencari tambahan biaya pengobatan kena pula beli iphone, karena tergiur harga murah? Merasa untung gitu, malah buntung kan? Sudah tahun 2023 masih ada kena tipu dengan modus murahan seperti itu.

  • Dana anda gak akan bisa kembali, karena itu kesalahan dari anda sendiri. Dana bisa kembali kalau kesalahan dari pihak bank. Andaikan penipu tertangkap dan uangnya masih ada, uang anda gak akan kembali karena disita sebagai barang bukti. Modus penipuan dengan iming iming harga HP murah sudah ada puluhan tahun, kok masih bisa kena? Memang keserakahan bisa menimbulkan ketololan dan kerugian. Ya anggapanlah itu sebagai biaya kursus anda menambah wawasan dan pengalaman. Meskipun sangat menyakitkan (biaya kursus rp. 25 juta).

  • Yg begini sih gk pernah diusut makanya penipuan spt ini akan terus berulang. Kita bayar pajak tp yg punya wewenang diam2 bae. Entah anggapnya kasus begini gk penting, atau gk sanggup memecahkan krn kalah cerdas dr para kriminal.

    Klo mmg dana tdk bs kembali paling gk ada efek jera kpd pelaku.

    • sebenarnya gampang sekali polisi utk meringkus ginian. ada alat canggih, yg bs mendeteksi keberadaan hanya dgn nomor hp. akun2 media sosial pun bs dilacak. dari rekening/e-wallet pun bisa. dia tarik tunai di atm jg bisa dilacak via cctv. dia ke atm pake motor/mobil, bs dilacak jg dari plat nomor. dia transfer ke rekening lain lebih mudah lg diringkus. intinya polisi cyber gampang sekali tangkepin orang2 ky gini. masalahnya adalah: mau atau tidak. Dan juga sudah terlalu byk kasus penipuan seperti ini, tp kurang nya personel polisi cyber, jd mereka hanya bekerja bila kasusnya sudah viral atau kerugian mencapai ratusan juta-miliaran

  • Anda pasti lihat iklannya di fb marketplace akun Susan ya? Dijual iphone 14pm 256gb new ibox hrg 15jt. Awalnya anda messeger lalu gunawan bls dng ksh no hp lanjut wa. Gunawan blng klu istrinya krj di erafone dpt bonus 2 ip dari bossnya. Berhubung gunawan BU utk biaya perkawinan adik iparnya maka ip nya di jual dng hrg murah. Kebetulan gunawan&istri sdh berangkat keluar kota maka ip di titipkan tmn krj istrinya. Jd klu mau cek ip nya anda di srh ke marina. Benar seperti itu kan ya pak kronologi nya?

  • Sistem COD pun juga bisa jadi penipuan. Modusnya sebagai perantara, menghubungi saya untuk beli barangnya dgn alasan cuci gudang karena mau tutup toko. Tapi menghubungi pemilik barang sebagai reseller, ingin beli untuk dijual lagi, dan minta tolong diantarkan barangnya ke tempat saya.
    Lalu si pemilik barang ke tempat saya mengantarkan barang atas pesanan si penipu. Si penipu belum bayar dp sama sekali padahal, hanya dijanjikan akan transfer begitu barang saya terima.
    Sampai tempat saya otomatis saya juga percaya aja karena pemilik barang mengatakan ini mau antar barang atas nama si penipu.
    Lalu saya konfirmasi ulang, apa bener ini barangnya si penipu, dijawab iya. Kalau iya ya saya transfer. Dijawab iya lagi oleh pemilik barang. Begitu saya transfer si penipu langsung hilang gak transfer ke pemilik. Ya masih untung cuma 1,6 juta an
    Intinya kalau COD jangan mau pakai perantara. Saya pribadi nggak ngerti kalau penipu ini perantara krn ngakunya sbg pemilik barang. Yg kena tipu sejatinya ya pemilik barang krn mau mengantarkan barang alias COD di tempat atas nama orang lain. Seharusnya minta DP dulu itu pemilik barang nya. Waspada ya jangan mau pakai embel2 perantara entah itu adik, sepupu, bapak ibu, atau langganan. Membuat si pemilik barang jadi sungkan krn dianggap lancang kalau jujur.

    • Semoga si penipu lekas tobat dan membaca pesan bapak skrg,,sy coba cari informasi data rekeningnya siapa tahu ada jejaknya&trnsksi lokasi terakhir