Surat Pembaca

Penagihan Salah Alamat dengan Mendatangi Rumah Saya

Jakarta, 16 Mei 2023

Kepada Yth.,
PT. FinAccel Finance Indonesia (KREDIVO)
Gedung Dana Pensiun Telkom
Jl. Letjen. S. Parman No.56 Slipi, Palmerah
Jakarta Barat 11410
T.0807-1-573348

Perihal: Penagihan Kredivo Salah Alamat

Nama saya Tulus Rushali. Rumah saya telah beberapa kali didatangi oleh orang yang tidak dikenal, yang mengatasnamakan PT. FinAccel Finance Indonesia (“KREDIVO”). Mereka mencari orang bernama Tulus Pan****n S., untuk menyampaikan surat dan melakukan penagihan hutang terhadap yang bersangkutan. Untuk itu telah kami sampaikan bahwa kami tidak mengenal, tidak mengetahui dan tidak pernah berhubungan dengan orang bernama Tulus Pan****n S.. tersebut.

Perlu kami sampaikan, bahwa kami juga tidak pernah memiliki pinjaman ataupun hutang kepada Kredivo, serta tidak pernah memiliki hubungan hukum apa pun dengan Kredivo atau pihak mana pun dalam kaitan tersebut. Meskipun kami telah menyampaikan informasi yang jelas berkaitan dengan hal tersebut, tapi pihak Kredivo yang lain berulang kali tetap mendatangi kembali rumah kami. Oleh karenanya, tindakan tersebut telah mengganggu kenyamanan dan ketenteraman kami sebagai warga masyarakat.

Pihak Kredivo yang datang tanpa konfirmasi, kemudian tetap menyampaikan surat kepada anak kami yang kebetulan berada sendiri di rumah. Yang mana pada amplop surat terdapat kop surat Kredivo, tapi tidak ada alamat tujuan surat, hanya tertulis kepada Bpk. Tulus Pan****n S. di tempat dan nomor telepon untuk informasi lebih lanjut (terlampir).

Kami telah melaporkan peristiwa ini kepada pihak RT dan RW setempat untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak kami inginkan di rumah dan di sekitar lingkungan rumah kami. Kami telah menginformasikan pula peristiwa ini kepada pihak keamanan setempat.

Berdasarkan hal tersebut di atas, kami menyampaikan keberatan dan meminta PT. FinAccel Finance Indonesia (Kredivo) agar menghentikan penagihan salah alamat pada alamat rumah kami. Demikian surat ini disampaikan dan atas perhatiannya ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Tulus Rushali
Kota Depok, Jawa Barat


Update (26 Mei 2023): Surat pembaca di atas kembali mendapat tanggapan dari pihak Kredivo sebagai berikut:

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Kredivo atas Surat Bapak Tulus Rushali

Terima kasih atas informasi yang Bapak Tulus Rushali sampaikan di website MediaKonsumen.com pada tanggal 19 Mei 2023 melalui kolom Surat...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Ada surat kuasa dari KREDI** nggak??? Kalau nggak ada surat kuasa, Jangan -jangan itu MODUS kejahatan, melihat -lihat situasi Rumah anda! Kalau ada surat kuasa, bisa dong dilaporkan dg pasal perbuatan tidak menyenangkan!!!

    • Pak Leo, sepanjang yang langsung bertemu saya, penagih hanya menanyakan nama yang bersangkutan di surat tagihan, tidak menunjukkan surat kuasa. Kami sudah jelaskan bahwa nama yang dimaksud tidak kami kenal dan pemilik rumah tidak pernah memiliki kaitan dengan pinjaman. Bahkan kami sudah sarankan untuk datang ke RT setempat menanyakan apakah nama tersebut adalah warga setempat. Awalnya kami masih bersabar dan mejelaskan baik-baik, tapi karena bolak balik datang orang yang berbeda maka kami jadi merasa terganggu.

      • Jangan dilayani pak manusia beginian. Datang menagih tanpa ada surat resmi, identitas resmi dll. Biasa modus maling beginian. DC resmi itu pasti pakai seragam, identitas resmi dari perusahaan, sama bawa surat penagihan. Yg datang kerumah anda itu kemungkinan besar ada modus kejahatan, pura pura nanya alamat nasabah, tau tau malah maling.

      • Dicoba aja minta foto identitas dan selfienya, setahu saya itu syaratkan untuk pinjol? Kli aja TS mnngenal si pelaku tpi nyuri identitas, cmn ganti nama doang, soalnya klo pinjol resmi kyk kredivo dll itu ga bisa pakai pakai KTP ngasal krena database NIK udh bisa diakkses pinjol

  • Klu saya, tenang saja, surat kita tolak jgn diterima dan sampaikan dgn tegas bahwa surat itu sdh berulang kali dikirim dan salah alamat. Mrk mau berlagak, abaikan saja. Mau mengancam, abaikan saja. Klu sampai yg nagih berbuat macam2, wahh perusahaan bisa kena tuntut besar itu apalagi sampai berani menganiaya SALAH ALAMAT, beda cerita itu. Tapi semua kembali ke mental Bapak sekeluarga, berani tdk menghadapi spt itu dgn cara abaikan. Memang terkadang kejadian spt itu sangat2 tdk mengenakkan dan tdk adil utk Bapak yg jd korban atas kelalaian org lain. Saya jg pernah mengalami walau dgn konteks sedikit berbeda. Ceritanya kakak saya punya hutang kartu kredit sangat besar dan di banyak kartu dan kakak saya sdh tdk tinggal di tempat saya tinggal yg merupakan rmh org tua yg kena kasus hutang gak bisa dibayar kakak saya sendiri gara2 nekad menggadaikan aset itu, akhirnya saya dan istri ambil alih menebus hutang yg nilainya 2 kali lipat dr nilai rmh krn ada permainan dgn pihak pemberi pinjaman yaitu kepala LPD di Bali (ternyata hutang kakak saya dimana2). Awal2 saya tinggal di rmh itu, hampir tiap hari pak didatangi tukang tagih. Kadang tagihan itu diselipkan di wiper mobil. Sampai akhirnya kita buat pagar besi mirip tembok penjara yg tdk bisa dilihat dr luar dan pasang bel pintu, tiap hari ada saja yg bel dr pihak penagih. Preman berbagai bank dgn muka sangar sdh menjadi keseharian kita. Ya mrk ada yg ngotot, ada yg sopan, ada yg belagak mengancam, dll semua saya hadapi santai, tp tegas. 3 tahun lamanya kita diganggu spt itu akhirnya mrk capek sendiri. Bukan waktu sebentar kita diusik kelakuan tukang tagih bego (sdh diberitahu, lagi2 dtg dr bank yg sama, tp beda org) spt mrk. Kita sdh sampaikan bahwa kakak saya sdh tdk tinggal disini dan saya tdk tahu dia pindah dimana krn sejak kasus rmh ortu tergadai itu saya sdh tdk lg berkomunikasi dgn keluarga akibat saya dituduh serakah menguasai rmh org tua, pdhal kita sampai kehilangan rmh besar gara2 nebus rmh ortu yg digadaikan kakak saya demi menyelamatkan rmh penuh kenangan masa kecil itu. Begitu seterusnya ada beberapa bank. Capek banget pak ngeladenin manusia2 spt mrk. Ada rasa marah bahkan istri saya sampai stress. Tp ya saya paham, tukang tagihnya jg cari makan dr situ. Ya mrk datang ya saya jelaskan walau mulut ini sdh benar2 lelah rasanya bicara yg sama berulang kali. Mau gemana lg, semua sdh terjadi dan Tuhan ijinkan itu terjadi, berarti ya saya hrs hadapi dgn tenang dan skrang mrk sdh tdk pernah datang lg. Jadi saran saya, hadapi semua itu dgn tenang dan saya percaya Bapak sekeluarga tdk akan dirugikan lebih dr itu. Tenang saja pak, orang Bapak sekeluarga tdk bersalah dan menyampaikan kejadian itu disini salah satu cara yg sangat bijak menurut saya biar mrk malu jg 😊😊😊😊....

    • Pak Anak, Saya turut prihatin atas permalahan yang bapak alami sekeluarga. Puji Tuhan bahwa Bapak akhirnya dapat melaluinya meskipun dengan penuh perjuangan. Terima kasih atas support yang diberikan kepada kami. Semoga lewat surat pembaca ini maka permasalahan penagihan salah alamat ini dapat segera mendapatkan tanggapan dan ada penyelesaian. Amin

  • ikut prihatin dg kasus yg menimpa Pak Tulus,..Saran sy Pak. Besok kalo DC nya yg bego itu datang lagi. suruh duduk sebentar. Terus play/putar dg volume maksimal, lagu Ayu Ting2 yg berjudul "Alamat Palsu"........

    • Pak Baron Sasongko, terima kasih atas supportnya. Mudah mudahan melalui Surat Pembaca ini maka permasalahannya menjadi clear dan tidak perlu DC nya datang lagi.

  • Pasang tulisan papan nama di depan rumah aja, ato kertas dengan tulisan "Ini Rumah Bapak Tulus Rushali bukan Tulus P**". Sapa tau setelah liat tulisannya langsung balik badan, hehe