Surat Pembaca

Bukalapak Gagal Mencegah Transaksi Pembajakan

Pada tanggal 2 Juni 2023, saya menerima WhatsApp yang meminta untuk meng-update aplikasi BRI Ceria sekitar pukul 12.30. Kemudian ada pesan untuk meminta OTP, setelah saya masukkan beberapa menit kemudian yaitu pada pukul 12.47 saya menerima notifikasi di BRI Ceria telah terjadi transaksi sejumlah Rp2.787.131 (dua juta tujuh ratus delapan puluh tujuh seratus tiga puluh satu rupiah) dari Bukalapak, padahal saya tidak melakukan transaksi ini (ss notif). Dari sini baru saya sadari saya telah menjadi korban pembajakan.

Untuk mencegah berlanjutnya transaksi ini, saya langsung menghubungi BRI Ceria untuk mengkonfirmasi bahwa telah terjadi transaksi yang tidak dilakukan oleh saya. Maka oleh pihak BRI meminta saya untuk menghubungi Bukalapak untuk dilakukan pembatalan transaksi.

Maka saya segera menghubungi Bukalapak yang kemudian direspons dengan mengirimkan email ke saya pada pukul 14.23, untuk meminta data-data yang diperlukan berupa Lampiran Nomor Tagihan yang tertera di BRI Ceria (ss email1). Pada pukul 14.45

Bukalapak mengirimkan email terpisah untuk meminta data serupa, namun karena Nomor Tagihan belum terbit, kami membalas dengan melampirkan ss notifikasi transaksi dan ss saldo terpotong pada pukul 14.52 (ss email-2) bermaksud supaya pihak Bukalapak aware akan transaksi ini.

Kemudian kami menghubungi kembali BRI Cerita pada pukul 3.52 sore untuk menanyakan perihal Nomor Tagihan yang oleh pihak BRI Cerita menginformasikan bahwa Nomor Tagihan kemungkinan baru akan terbit tanggal 9 Juni. Maka kami membalas kembali email dari Bukalapak untuk menginformasikan bahwa nomor tagihan belum terbit dan apa yang bisa kami lakukan (ss email-3). Kemudian pada pukul 16.49 pihak Bukalapak membalas email kami dengan tetap meminta Nomor Tagihan.

Selanjutnya kami melakukan pengecekan berkala ke aplikasi BRI Ceria, dan ternyata pada pukul 21:00 Biling Tagihan telah diterbitkan oleh BRI Ceria, maka kami langsung membalas email Bukalapak dengan melampirkan SS Biling pada pukul 21:02 (ss email4) dan juga menghubungi Bukalapak melalu telepon untuk memastikan mereka menerima data yang kami kirimkan.

Oleh Bu Muti dikonfirmasi bahwa data telah diterima dan telah diteruskan ke tim terkait, dan pada pukul 21:14 menerima email dari Bukalapak dengan tiket #34949968 menginformasikan hal serupa, bahwa kendala telah diteruskan ke tim terkait (ss email-5).

Perlu kami informasikan bahwa waktu kejadian hingga laporan ditindaklanjuti hanya berjarak sekitar 8,5 jam. Dan hal ini terjadi pada hari Jumat dan hari libur bersama Waisak. Dari notifikasi Tagihan di BRI Cerita, transaksi berupa pembelian “Samsung lipat JadulBiaya Tamb….”.

Kami sangat terkejut ketika menerima email dari Bukalapak pada Minggu, 4 Juni 2023 pukul 11:42 yang menginformasikan bahwa “Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terkait tindakan pembajakan kartu BRI Ceria yang Anda alami dengan nominal Rp2.787.131, Kami sampaikan permohonan maaf karena dana tersebut tidak dapat diproses untuk pengembalian dana ke limit kartu BRI Ceria Anda dan sudah berhasil digunakan oleh pihak pelaku.” (ss email-6)

Karena kami sangat heran bagaimana mungkin transaksi pembajakan yang dilaporkan dalam waktu 8,5 jam kemudian dan terjadi pada hari libur dan di akhir pekan, bisa dilakukan pencairan dana oleh Bukalapak sehingga berhasil digunakan oleh pelaku.

Kami tidak mengetahui proses apa saja yang terjadi di sistem Bukalapak sehingga hal ini bisa terjadi. Sepengetahuan kami, secara prosedur hal ini tidak mungkin terjadi. Bahkan dari deskripsi barang yang tertera di BRI Ceria, yaitu “Samsung Lipat JadulBiaya Tamb…” tidak mungkin dijual dengan harga Rp2,7 juta, kecuali antara seller dan buyer sama-sama berada di pihak pembajak di mana ini mengindikasikan kecacatan dalam prosedur verifikasi akun di Bukalapak. Namun dalam hal ini kami tidak bisa berbuat apa-apa.

Kami hanya menuntut Bukalapak untuk mempertanggung jawabkan atas kerugian yang terjadi dan mengembalikan saldo BRI Ceria yang telah digunakan pelaku dikarenakan kegagalan Bukalapak dalam mencegah pembatalan transaksi ini.

Kami di pihak korban sungguh tidak mampu berbuat banyak dan tidak tahu ke mana harus meminta bantuan dari pihak lain. Kami telah berusaha merespons dengan cepat dan memenuhi kelengkapan data yang diminta oleh Bukalapak dalam waktu sesegera mungkin, dan merasa yakin bahwa transaksi pasti berhasil dibatalkan. Namun kami sangat kecewa dengan kinerja Bukalapak sehingga kasus pembajakan ini tidak bisa ditangani dengan baik.

Kami berharap dengan surat ini ada perhatian dan itikad baik dari Bukalapak untuk mempertanggung jawabkan kasus ini dan tidak hanya lepas tangan dan menyalahkan kami sepihak.

Dyana Hastuti
Kota Batam

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan perihal Bukalapak Gagal Mencegah Transaksi Pembajakan

Dengan hormat, Terima kasih atas masukan yang diberikan kepada Bukalapak melalui kanal Media Konsumen. Kami informasikan bahwa terkait dengan kendala...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Mau nyalahin anda tapi gak tega... Karena yg lain juga sudah nyalahin anda dengan sangat sadis.... Semoga rezeki anda diganti sama Allah dgn yg lebih banyak dan lebih berkah

  • Otp sudah dikasih ke penipu terus nyalahin pihak lain? Ini gimana konsepnyaaaa

  • konsumen , dicermati dulu letak kesalahan nya dimana , jelas jelas anda disitu anda " MENERIMA WA update BRI CERIA " & anda " MEMBERI OTP " , anda dengan PD menyalahkan bukalapak dan BRI ? kenapa anda tidak menyertakan SS WA yang katanya dari BRI CERIA ? Sebenar nya anda tahu kalo anda sudah kena kejahatan cyber cuma anda seolah pura pura bodoh u& berharap uang anda kembali
    anda juga paham atau tidak soal update untuk aplikasi ? perbanyak pengetahuan anda tentang kejahatan cyber barulah anda menyalahkan pihak lain kalo anda sendiru sudah aware .
    peruma hp smart tp orang nya engga smart

  • Kocak, malah nyalahin Bukalapak, padahal sendirinya kasih OTP. Ibarat udah kasih kunci pintu ke pihak maling eh malah nyalahin yang bikin pintunya. Wkwkwk 😂

  • buruk muka cermin dibelah, introspeksi diri sendiri dulu apakah sudah mengamankan akunnya atau belum...memang mahal harga sebuah kelalaian

    • Susah mau dikasih tau
      Udah ada yg kasih tau sadis pula
      Jgn percaya atau kasih OTP ke orang lain, sekarang nyesek kan.

    • Pengalaman adalah guru yg terbaik, tapi tidak harus pengalaman sendiri juga, contoh kalau jatuh itu sakit, anda tidak perlu menjatuhkan diri, tapi tanya orang yg sudah pernah jatuh , anda harusnya sering baca bahayanya memberikan kode otp ke pihak lain termasuk plathform yg anda gunakan, sudah banyak korban karena otp ini, jadi harusnya anda belajar dari artikel² mengenai bahanya otp, bukan penasaran dan mengalami sendiri😁😁😁

  • Ane tersenyum getir. Bisa2nya di jaman yg tiap org udh punya nomor WhatsApp, punya akun sosmed, msh tertipu dgn kode otp. Sad but true, emak2 spt ini pasti kebingungan buka akun sosmednya di hp laianya. Biasanya akun sosmednya dibuatin konter trs tinggal pake, tinggal buka aplikasi bhw itu semua akun butuh otp mana mau tau wkwkle