Pentingnya Kawasan Bebas Merokok di Lingkungan Kampus

Ikuti kami di Google Berita

Saya adalah salah satu mahasiswa di UIN SGD Bandung. UIN SGD Bandung baru mendapatkan akreditasi “A” dari BAN-PT pada 26 Maret 2019. Namun fasilitas di UIN SGD Bandung tak seunggul akreditasinya. Masih banyak fasilitas di kampus ini yang tidak diperhatikan dengan baik. Banyak mahasiswa yang menyayangkan pemberian predikat “A” tidak sejalan dengan memperbaiki dan menambah fasilitas kampus, contohnya mendirikan kawasan bebas merokok seperti kampus lain.

Merokok sudah menjadi kegiatan wajib sehari-hari oleh para perokok aktif. Para perokok aktif hampir setiap hari kita temui di berbagai tempat, kapanpun dan dimanapun. Contohnya di lingkungan kampus, tentu tak sedikit mahasiswa yang terganggu dengan asap rokok tersebut termasuk saya. Yang seharusnya para perokok ini sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari asap rokok yang mereka hisap, bahkan perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif itu sendiri. Yang lebih miris lagi, tak sedikit yang mahasiswa yang merokok di dalam kelas tanpa memikirkan mahasiswa lain yang terganggu.

Memang tidak ada aturan yang melarang mahasiswa untuk merokok, namun menurut saya alangkah baiknya pihak kampus mendirikan kawasan bebas merokok untuk mahasiswa atau dosen yang aktif merokok. Atau membuat peraturan untuk tidak merokok di gedung atau di dalam kelas. Hal ini tentu untuk menumbuhkan kesadaran merokok pada tempatnya agar menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Tentunya ini sangat menghargai mahasiswa lain yang ingin bebas dari paparan asap rokok.

Mendirikan kawasan bebas merokok selain untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, juga untuk menghargai hak orang-orang yang tidak ingin terpapar asap rokok. Tanpa sadar para perokok sembarangan sudah merampas hak orang untuk menjalani hidup sehat tanpa terpapar asap rokok. Semoga pihak kampus lebih memerhatikan lagi tata tertib merokok di tempat umum.

Farras Devo Agrivina
Cipadung, Cibiru, Bandung