Surat Pembaca

Bank Mandiri Lepas Tanggung Jawab

Saya mempunyai e-toll OBU Mandiri (On Board Unit), yang saya beli sekitar tahun 2017 melalui e-commerce Tokopedia. Masalah yang terjadi adalah layar tidak dapat menampilkan informasi secara jelas.

Menurut informasi dari Bank Mandiri melalui pesan di Instagram, saya harus membawa alat ini ke Bank Mandiri terdekat. Saya pun membawa alat ini pada bulan Januari 2021 ke cabang Bank Mandiri Duta Merlin.

Singkat cerita, saya diinformasikan oleh pihak kedua dari Bank Mandiri, bahwa alat tidak dapat diperbaiki karena tidak adanya invoice pembelian dari Tokopedia. Yang mana pihak Tokopedia tidak bisa mengeluarkan invoice pembelian apabila sudah melewati dua tahun dari pembelian. Alasan ini juga sudah saya sampaikan kepada pihak kedua dari Bank Mandiri.

Bahkan juga sudah saya sampaikan bahwa saya tidak meminta ganti barang baru dan bersedia mengeluarkan biaya untuk biaya reparasi. Namun respons dari pihak kedua Bank Mandiri mengatakan (selain invoice pembelian) bahwa sparepart pengganti tidak ada dan bahkan banyak sekali unit-unit yang bermasalah yang masih pending untuk dikerjakan.

Apakah (yang katanya) Bank BUMN terbaik cara kerjanya seperti ini? OBU ini tidaklah murah harganya, tetapi Bank Mandiri tidak menyediakan sparepart jika terjadi kendala. Saya bahkan beberapa kali mengirimkan email kepada customer service, yang jawabannya selalu sama “sedang diproses”.

Sampai surat ini dibuat, saya belum mendapatkan respons yang positif. Luar biasa kecewa dengan Bank Mandiri.

Iwan Sutedja
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Produsennya itu PT LEN, Coba googling aja siapa tau mereka punya service center.

    Dulu saya pernah dapat info dari salah satu CS Cabang Bank Mandiri, jika mau beli barang ini di cabang Bank Mandiri sendiri sudah tidak dijual lagi karena produksi PT LEN udah kewalahan dan tidak ada stok.

    Apalagi beli di tokopedia, pasti beli dari pihak ketiga atau bukan official store.

    Mungkin next time kalo beli barang macem gini harus tau kalo ini tipe barang yang buy at your own risk...

    • Halo Haceel, terima kasih atas informasi nya. Perihal statement anda yang mengatakan jika membeli barang seperti ini, resiko ditanggung sendiri, saya agak kurang sepaham. Karena ini barang elektronik dan pengadaannya juga resmi oleh Bank Mandiri (meskipun yang menjual banyak diluar Bank Mandiri).

      Menurut saya dari sisi konsumen, segala sesuatu penjualan elektronik itu wajib memberikan garansi dalam kurun waktu tertentu (terkecuali sudah di informasikan di awal tidak ada garansi dan atau apabila lewat dari masa garansi maka alat tidak dapat diperbaiki).

      Bank Mandiri wajib menyediakan service centre (pihak kedua) apabila terjadi kendala. Penambahan biaya "mungkin" akan dibebankan kepada pembeli apabila sudah melewati masa garansi. Bagaimana jika masih dalam garansi alat tersebut bermasalah? sudah saya jelaskan di surat awal bahwa pihak kedua pun menginformasikan banyaknya unit-unit yang masih pending berbulan-bulan dan terkesan menutupi informasi pada saat berbicara dengan saya.

      Jika memang cara Bank Mandiri seperti ini cara after-sales nya, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan OBU ini menjebak konsumen. Buat sebagian orang mungkin nilai 600 ribu atau 800 ribu bukan lah hal yang besar, tinggal buang dan beli baru. Bagaimana dengan nasib konsumen yang membeli dengan terpaksa di harga diatas 1 juta dikarenakan kosong nya barang dimana-mana.

      Ini hanya sekedar sharing pemikiran saya saja tanpa bermaksud untuk menyanggah statement anda ??

      • Iya Pak, tidak apa. hak untuk berpendapat dilindungi undang-undang kok. hehehe

        saya sebenarnya setuju kalo memang fokus bisnis jualan elektronik harusnya ada service centernya sih, cuma sekalian menyarankan untuk cari service center nya di PT LEN.. karena memang Bank, bisnis intinya di Lending dan Funding..

        mungkin sama casenya seperti beli alat aeropress atau pernak pernik lain di starbuck, walaupun yang jual mungkin starbuck, tapi dia tidak punya service center untuk barang tsb apabila rusak. jadi kalo tetep mau beli alatnya starbuck ya gpp tapi ya buy at your own risk tadi pak. hehehe

        • Siap! terima kasih untuk penjelasannya. Hari Senin akan saya coba hubungi PT. Len, mudah-mudahan ada penyelesaian yang baik ??

        • Kenyataannya memang produk OBU bank Mandiri ini banyak masalah, mulai dari baterai yg cepet banget abis, emoney yg sering kedebet 2x, atau bahkan ga kebaca jd ujung2nya tap manual, dll.
          Saya punya 2 jenis produk lama dan yg tipe baru, sama sama ga kepake. Untung dpt dr komplimen jd ga berasa rugi beli.
          Enw.. Sptnya memang ini produk maksa dr Mandiri utk dijual ke JM, sementara kedua pihak sama2 ga support aftersalenya.

  • Kalau barang belum lebih dari 4 tahun Gugat aja ke Pengadilan dgn batuan YLKI , tentu dgn somasi dulu 2x baru gugat ke Pengadilan jika masih belum ada itikad baik dari Bank Mandiri. Walaupun ongkos nya bisa lebih mahal daripada beli baru, paling tidak pelajaran buat Bank BUMN untuk lebih baik lagi.

    • Terima kasih, saya akan coba menghubungi YLKI mudah-mudahan ada titik terang meskipun saya pesimis mengenai hal ini. Tapi ya lebih baik dicoba daripada tidak ada tindakan sama sekali.

      Saya mau lihat sampai kapan pihak Bank Mandiri merespon surat ini.

  • Ya gitu lah BUMN, aftersales NOLL.
    Kalo ada tunggakan kresit ajah nagihnya ngalahin pasangan ingetin makan. kota rakyat bisa apa ??