Surat Pembaca

Travelio Membebankan ‘Post Charge’ untuk Kerusakan Furniture Bukan oleh Saya

Kejadian ini bermula setelah saya check in di Travelio pada 17 September 2021 hingga 17 Desember 2022 (1 tahun + 3 bulan) dengan kode pemesanan E6BDE8DF5 di unit 16HD Tower Crysant dengan deposit 4,5 juta.

Berikut

Pada 1 hari setelah kami check in, kami komplain AC tidak dingin, rak kulkas kosong, dan kompor sulit dinyalakan. Benda benda yang kami komplainkan adalah benda yang memang kami pakai. Untuk lainnya seperti kasur kamar kecil yang sudah tua agak dempes serta meja kaca yang retak tidak kami komplain karena kami tidak tidur di kamar kecil. Dan kaca meja retak juga tidak mengganggu aktivitas kami.

Namun, untuk 3 benda yang kami komplain, tidak diperbaiki sepenuhnya, contohnya untuk AC saya yang perbaiki sendiri karena respon Travelio terlambat.

Sementara untuk kulkas hanya tidak selesai untuk freezer tetap dibiarkan saja sementara saya butuh untuk penyimpanan ASI.

Untuk kompor hanya dibersihkan saja, jadi yang nyala tetap 1 tungku dari 2 dan itupun masih tetap sulit dinyalakan.

Dan tibalah saatnya kami checkout, setelah semua unit kami difoto staff operasional. Tiba-tiba 5 hari kemudian kami mendapati transfer pengembalian deposit dari Travelio Rp 932.415 dari 4,5juta uang deposit kami.

Alangkah kagetnya kami, akhirnya kami meminta penjelasan dan didapatlah penjelasan bahwa itu post charge
deposit dipotong untuk:

  1. Keca meja retak oleh tamu 800.000
  2. Kasur jeblos oleh tamu 2.500.000
  3. Tagihan air & listrik periode 17/11/2022 – 17/12/2022 – Tagihan dipotong dari deposit 267.585

Dan begini penampakan kasur yang dijadikan post charge.

Kasur seperti pemakaian lebih dari 10 tahun

Dan berikut meja kaca yang retak:

Yang dilingkaran hijau dari awal sudah ada, namun menambah lebar saat kami pakai

Post charge untuk meja kaca kami terima meski mahalnya post charge 800 rb karena memang retaknya melebar pada saat kami pakai (meskipun kalau sudah ada retak diawal hanya tinggal menunggu waktu melebar kembali).

Namun untuk kasur yang sudah seperti puluhan tahun dan memang dari kondisi awal seperti itu, kami tidak terima dikenakan charge 2,5 juta. Saya tidak menerima dikenakan kerugian dari apa yang tidak saya perbuat. Ini seperti jebakan.

Travelio terus menanyakan foto saat kami check in yang kebetulan kami tidak memfoto kasur tersebut (kami hanya foto 3 benda yang kami komplain seperti kulkas, AC dan kompor). Anehnya, saya sempat bertanya bukti foto-foto pada saat check out penghuni sebelumnya kasur itu. Namun diantara semua foto, tidak ada satupun foto kasur tersebut.

Berikut foto foto yang diunggah staff operasional (Hikmah):

Dari semua foto-foto diatas (foto checkout penghuni sebelumnya/ foto unit sebelum kami check in), tidak ada satupun foto yang memperlihatkan kondisi kasur tersebut. Sedangkan kasur tersebut dari awal kondisinya memang seperti itu.

Mereka bersikeras post charge dikenakan karena kami tidak melaporkan hal itu, sedangkan kami merasa tidak terganggu dengan hal itu karena bukan barang pokok yang kami pakai sehari-hari.

Hal yang saya takutkan adalah kasur tersebut dijadikan jebakan untuk penghuni penghuni di situ. Pemakaian 1 tahun 3 bulan tidak akan membuat kasur tersebut terlihat seperti umur puluhan tahun. Apalagi kasur tersebut tidak pernah kami gunakan.

Tolong kembalikan deposit kami Travelio.

Erwin Yohanes
Banjar, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Kwwkwkkw travelio mah sudah biasa hal2 bgtu..
    Saya sewa apartemen saat cek barang sama2 cek list kalau gunting dalam apartemen itu patah dan lampu mati 2..di akhir masa sewa deposit saya tetap di charge gunting patah dan lampu 2 mati.. Sebelum pakai aplikasi travelio mending cek review di goggle dulu deh.. 90% kecewa..

  • Sepertinya ini memang pemerasan yang sudah direncanakan travelio. Sengaja memasukkan perabotan yg sudah rusak ke unit yg akan ditempati penyewa. Akal busuk utk mendapatkan uang

  • Gw beli kasur 7 th yg lalu (udah ga dipake, di gudang) saat dibuka pun msh jauh lebih baik kondisinya dari yg difoto.. kaga mgkn 2th pake jebross.. trus harus bayar 2.5jt... Travelio akal2an.. pantesan namanya ga terlalu terkenal, ga akan gw pake travelio

  • Saya kecewa dengan manajemen travelio yang tidak punya tanggung jawab dengan kerusakan yang terjadi di unit sy. dalam hal ini sy posisi sebagai pemilik unit.

    Kronologi
    Tgl 4 feb 2023 sy menginap di unit apartemen sy sendiri dan menemukan pintu kamar mandi yang ternyata pecah karena didobrak oleh salah satu penyewa sebelumnya. kemudian saya membuatkan laporan ke owner relationship travelio yang di layani oleh agus prida (screenshot terlampir) pada intinya respon dari mereka karena sejak awal pintu kamar mandi saya sudah rusak dan menyarankan untuk menganti pintu tersebut Rp. 1.550.000 belum ppn 11%. ditambahkan info nya lagi penyewa2 sebelumnya mengeluhkan pintu susah dibuka.

    Disinilah letak permasalahan tidak satupun saya dapat laporan mengenai komplain penyewa2 bahwa pintu susah dibuka baik melalui lio partner / WA. Jadi hal tersebut dibiarkan begitu saja sama mereka dan sampai akhirnya pintu kamar mandi didobrak hingga pecah.

    Yang jadi pertanyaan saya adalah
    kenapa tidak diberitahukan sejak awal begitu ada nya komplain pertama penyewa ada nya indikasi/gejala awal pintu susah buka?
    (karena jika hal ini diketahui oleh saya pastinya akan mencari tau sumber masalahnya misalnya?
    apakah karena sistem pengunciannya atau engselnya yang pasti biaya pengantian parts juga jauh lebih murah
    jangan sampai pintu kamar mandi didobrak hingga pecah yang mengharuskan pengantian lebih mahal (harus ganti 1 pintu)

    atau memang ya alasan yang mereka sampaikan hanya dibuat2 saja untuk menghindari tanggung jawab mereka atas kerusakan terjadi?

    saya sendiri cape juga menghubungi owner relationship (agus prida) karena ya jawabannya dibuat muter2 yang intinya jump to conclusion pintu sejak awal sudah rusak.

    dan malah sy menemukan hal kejanggalan dari penjelasan owner relationship (agus prida) tidak sesuai kenyataannya yang terjadi di unit misal
    - dibilangnya rusak luar dalam (padahal kenyataannya yg rusak itu hanya dibagian luar saja daun pintu robek akibat didobrak)
    - pintu susah dibuka (padahal mudah dibuka sampai sy buat rekam video sendiri)

    selain itu masih juga masalah lain seperti handle jendela (buat buka tutup jendela juga patah) yang akhirnya sy beli ditoko bangunan dan pasang sendiri.

    demikian semoga bisa jadi pengalaman buat temen2 dan berharap travelio (jika membaca surat ini) punya rasa tanggung jawab.

  • makasih yaa utk sharingnya, walau saya belum pernah pake app ini..tapi ada rasa was was kalo ada kerusakan, pasalnya harus charge mahal..lebih enak inap dihotel aja deh rasa ratusan ribu tapi aman

  • menyesal gak cari tau lebih dalam, mana saya lagi proses sewa jalan 2 bulan, bener saja tagihan listrik membengkak ga masuk akal hingga 3 kali lipat, untungnya saya punya bukti tagihan meteran dari management building dan ternyata benar, mereka ubah meteran start KWH nya, diskusi live chat sampai saat ini belum ada titik temu, mana depositnya gede lagi :(