Wow, Ternyata Modal iPhone 7 Hanya Rp3 Juta-an!

Ikuti kami di Google Berita

Para penggemar gawai canggih kini tengah berburu salah satu ponsel pintar teranyar dari Apple yaitu iPhone 7 yang secara resmi baru diluncurkan pada 7 September 2016 lalu dan mulai dijual pada 9 September. Bagi banyak konsumen, harga yang tinggi pada peluncuran perdana tidak menjadi masalah. Bagi mereka penting untuk menjadi orang pertama yang memiliki gawai teranyar, karena bukan lagi sekedar fungsi teknis yang mereka butuhkan dari sebuah ponsel pintar, tetapi lebih dari itu kepemilikan gawai teranyar dengan lambang buah apel tergigit ini bisa menunjukkan status sosial mereka.

Di Indonesia, iPhone 7 dan saudaranya iPhone 7 plus sudah bisa dibeli baik secara offline maupun secara online di situs jual beli online. Dengan berbagai varian yang dibedakan dari kapasitas penyimpanan internalnya (ROM) iPhone 7 bisa dibawa pulang konsumen mulai dari harga Rp9,8 juta sampai varian tertinggi sekitar Rp15,8 juta. Sebuah situs toko online JD.id misalnya menampilkan harga iPhone 7 dan iPhone 7 plus dengan berbagai varian seperti di bawah ini:

Namun berapakah sebenarnya modal pembuatan iPhone 7 ini? Sebuah laman di India dazeinfo.com membuka rahasia modal pembuatan iPhone 7 yang ternyata hanya sepertiga dari harga jualnya. Harga pabrikan perangkat keras iPhone 7 yang dilengkapi memori 32GB NAND flash adalah US$219.80 atau sekitar Rp2.949.958 pada kurs hari ini Rp13.415 per dolar Amerika. Sementara biaya perakitannya sebesar US$5 (Rp67.075), sehingga total biaya pabrikan adalah sebesar US$224,80 (Rp3.015.692). Biaya ini lebih mahal US$36.89 dari pendahulunya iPhone 6S karena gawai terbaru sudah ditingkatkan spesikasi teknisnya dengan chip A10, kamera lebih bagus, taptic engine, baterai dan memori dengan kapasitas lebih tinggi. Harga pabrikan iPhone 7 lebih murah dibanding pesaing terdekatnya Samsung Galaxy S7 sebesar US$255 (Rp3.420.825).

Memori penyimpanan 32GB harganya hanya US$16,40 termasuk RAM 2GB, tetapi Apple menghargakan lebih US$100 lebih untuk upgrade ke 128GB. Biaya maksimal untuk LCD IPS di iPhone 7 adalah sebesar US$43. Seperti dilansir 9to5Mac, iPhone memberikan Apple margin kotor penjualan sebesar 38%. Jadi, sesuai perhitungan, biaya akhir untuk iPhone berada di kisaran US$400 termasuk berbagai komponen biaya lainnya seperti pemasaran, R&D, kemasan, pengiriman, pajak dan jasa, earphone dan charger. Ada perkiraan Apple mengambil margin pada kisaran US$424. Dan harga jual dari Apple untuk iPhone 7 di pasar adalah sebesar US$649 (Rp8.706.335). Dengan demikian ada selisih margin keuntungan US$225 (Rp3.018.375) untuk setiap unit iPhone 7 yang dijual.

Tetapi tentu saja margin keuntungan sebesar US$225 (Rp3.018.375) bukanlah keuntungan bersih. Karena Apple harus mengeluarkan biaya riset dan pengembangan (R&D) yang sangat tinggi sebesar US$8 miliar pada tahun 2015. Apple juga harus mencadangkan sebagian dari keuntungan bersihnya untuk biaya operasi 463 toko penjualan di seluruh dunia serta biaya iklan dan pemasaran sebesar US$1,8 miliar yang mencatatkan sebagai salah satu biaya pemasaran tertinggi di dunia. Belum lagi biaya pajak yang dibayarkan Apple sebesar US$3 miliar di Amerika Serikat saja.

Selain itu Apple terkenal dengan layanan yang tanggap terhadap masalah terkait produk. Apple akan mengganti dengan gawai baru dalam kasus masalah kecil sekalipun seperti speaker yang tidak berfungsi. Kebijakan yang sama berlaku juga untuk aksesoris lainnya. IPhone Apple juga dilengkapi dengan layanan lain seperti iCloud dan iTunes yang gratis bagi pengguna dalam batas tertentu. Dengan tingkat layanan prima seperti itu, sudah sewajarnya perusahaan perlu mempertahankan margin yang tinggi.

Jadi kini sebagai konsumen Anda tahu bahwa harga tinggi yang Anda bayar untuk sebuah gawai canggih bukan hanya modal produk dari pabriknya saja tapi sudah termasuk banyak komponen biaya lainnya terutama R&D dan iklan, dan tentu saja jaminan kualitas produk yang prima. Berminat menukar iPhone lama Anda dengan iPhone 7?

(ed/disarikan dari: Dazeinfo.com)