Surat Pembaca

Shopee Tidak Adil dan Tidak Konsisten terkait Kompensasi Korban Penipuan

Saya tahu kasus penipuan yang terjadi pada saya bukanlah kasus yang pertama kali. Saya juga sadar kejadian ini tidak terlepas dari keteledoran saya (pelajaran yang berharga bagi saya). Namun kejadian ini juga tidak terlepas dari pihak Shopee. Kenapa? Kalau saja pihak Shopee serius menangani kasus penipuan ini dan memperkuat sistem keamanannya, kejadian ini tidak akan terjadi pada saya dan korban-korban setelah saya.

Dalam waktu seminggu saja sudah banyak pengaduan baru, yang bisa saya lihat di Media Konsumen dan komentar-komentar di Youtube https://youtu.be/rRmbmTusnao. Artinya apa? Artinya Shopee tidak serius menangani masalah ini, Shopee tidak serius dalam menjaga keamanan penggunanya.

Saya tidak akan menceritakan kronologinya, karena modusnya sama persis dengan korban-korban sebelum saya. Saya mengalami kerugian ShopeePay Rp1,3 juta dan SPinjam Rp5,6 juta.

Awalnya, setelah menggali informasi dari berbagai sumber dan kontak langsung dengan korban-korban lainnya, saya memutuskan akan membayar setengah dari tagihannya. Alasan saya adalah karena ini bukan sepenuhnya kesalahan saya dan juga karena mendengar bahwa Shopee memberikan tawaran berupa voucher dengan nominal rata-rata 50% dari total kerugian (saya mendapatkan info tsb langsung dari korban yang mendapatkan voucher tsb dan dari komentar-komentar di Youtube).

Saya pikir dengan Shopee memberikan voucher 50%, berarti Shopee ikut bertanggung jawab atas kejadian ini. Namun nyatanya setelah melaporkan kasus ini, Shopee hanya menawarkan voucher Rp630 ribu, atau 9% dari Rp6,9 juta.

Tentu saja saya tidak terima. Saya berusaha menghubungi pihak Shopee via email dengan sabar menunggu balasannya. Saya ingin tahu alasan kenapa hanya 9%? Atas dasar apa? Namun sungguh mengecewakan, setelah ditelepon oleh pihak Shopee, jawabannya gak jelas dan itu-itu saja “Maaf kak, ini sudah menjadi ketentuan Shopee”. Hanya itu kalimat yang keluar dari mulut CS. Saya langsung berubah pikiran, ternyata Shopee benar-benar lepas tangan.

Saya akan posting ketidak konsistenan Shopee mengenai waktu penawaran voucher sebelum dan sesudah saya tolak voucher-nya di pengaduan saya selanjutnya, jika pihak Shopee masih tidak menanggapi ini postingan ini. Ada bakwan dibalik voucher?.

Saya masih menunggu itikad baik dari Shopee. Saya akan bertanggung jawab kalau Shopee juga demikian. Karena kesalahan bukan hanya pada saya.

Terima kasih.

Rahmi Annisa
Padang, Sumatera Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • kalau dibalik gmn, bukan nya kamu salah ya, menuntut lebih untuk kerugian mu,
    tapi mksd saya ketentuan shopee yang menyebutkan dia akan memberikan voucher senilai rata-rata 50% apakah ada? tertulis di syarat dan ketentuan? saya rasa tidak...

    semoga berhasil saja untuk komplainnya

    mungkin membantu juga untuk ditulis metode penipuan nya seperti apa, jadi pembaca lain mungkin ada pengalaman serupa dan ada masukan untuk anda

    • Memang tidak ada, tp saya menanyakan alasan kenapa dibeda2kan tiap akun untuk kompensasi yg diberikan, padahal kasus sama..harus ada dasar dong.

        • Tolonglah kalo anda yang salah, jangan menuntut apapun ke pihak lain. Kenapa beda? Harus ada dasar? Lalu dasar apa yang mengharuskan shopee mengganti kerugian anda (yang anda perbuat oleh kesalahan anda sendiri) kenapa shopee tidak membekukan akun penipu? Yang laporan banyak, harus dikerjakan satu persatu, harus dibuktikan dengan berbagai syarat, bukan hanya laporan perseorangan saja. Sudahlah, anda yang salah, ga usah menuntut apapun ke pihak lain

      • Dimana2 yang namanya akun elektronik atau e-chanel. Kunci keamanan utamanya itu ada di pemilik makanya ada PIN, Paswaord dan OTP yang hanya pemilik yang boleh mengetahui, tidak boleh di informasikan ke siapapun itu bahkan ke keluarga juga tidak boleh. Semua tindakan penipuan online yang mengambil keuntungan dari akun2 online tidak akan pernah berhasil kalau pemilik tidak menginformasikan data Vital diatas. Ini mah masih mending di e-commerce dikasih voucher, coba di perbankan atau kartu kredit, jangan harap dapat kompensasi karena mutlak letak kesalahan ada di pemilik yang secara sadar atau pun tidak sadar telah menginformasikan Data Vital akun ke pihak lain. Lagi pun, sebelum kita membuat atau menyetujui pembuatan akun, telah diinformasikan mengenai larangan tidak boleh menginformasikan data vital aku ke siapa pun. Intinya mas, om , mbak atau tante, BERANI PUNYA AKUN BERARTI MEMIKUL TANGGUNGJAWAB MERAHASIKAN 3 DATA VITAL DIATAS DARI SIAPA PUN. Belum pernah ngalami scamer perbankan sih makanya berani nuntut voucher 50% atas dasar katanya katanya. Saya juga bisa asal komen kalau saya dapat Voucher 80% voucher pengganti kerugian penipuan di akun Tekpodio(contohnya) tapikan saya belum tentu benar atau bisa membuktikan kata2 itu valid. Saya ditoko sebelah kena tipu, gak diubah jadi cicilan tu pembayaranya, lgsg dijadiin pembayaran 1x. Kenapa penipu yang di mbak-nya punya perasaan ya? Sampai pilih pembayaran cicil 2x. Seperti mencium aroma2 tak sedap, hehehhe.

        Yang pengalaman kena tipu seperti saya pasti paham. Hehehe.
        Terimakasih.

    • Iya ini mnurut pendapat org awam rakyat jelata seperti saya, kalaulah kasus ini ditangani dari awal oleh shopee, ini tak akan terulang, sampai saat ini masih ada korban baru, artinya pelaku masih berkeliaran..terima kasih telah menanggapi

        • Intinya satu. Penipuannya modusnya apaaan. Biar yg baca jga bisa coba kasih masukan. Kalau diming imingin dapet hadiah terus berikan Otp mah bukan salah merchant Tapi salah penulis.

      • Pelaku akan terus berkeliaran tatkala ada user yang berani pake marketplace digital tanpa tahu segala seluk beluk di dalam marketplace..udahlah,kalo OTP udah dikasi ke penipu,jangan pernah sekalipun menuntut ke pihak marketplace manapun yang anda pakai. Msh ada itikad baik dr pihak marketplace untuk memberikan voucher sekian persen sebagai bentuk kompensasi atas kesalahan yang bukan mereka perbuat,dan hello??udah salah nuntut, masih meres juga??sehatkah anda??itu namanya "DIBERI HATI MINTA JANTUNG"

      • *Saya masih menunggu itikad baik dari Shopee. Saya akan bertanggung jawab kalau Shopee juga demikian. Karena kesalahan bukan hanya pada saya*

        lah situ ngasih otp ke penipu,, kok bilangnya bukan kesalahan situ? hadehhh

    • Terima kasih komentarnya abang, abang orang shopee ya??heheee..tolong sampaikan ke pihak shopee ya bg, pengguna shopee ternyata sebagian besar emang orang bodoh bg, toh gak ada test/ujian untuk bisa mengakses shopeekan bg..kalo udah tau penggunanya bodoh, gak usah pake fitur2 aneh bg..kalo gini terus kan shopee jd rugi bg..soalny pengguna shopee yg bodoh ini juga gak bisa bayar hutang si penipu bg..salam hangat b

      • Woi mbak,jangan kalo kita komentar pedes dibilangnya abang2 ato mbak2 shoppee,cerdas dong mbak.
        Mbak bilang jangan ada fitur aneh2?tolong diliat lagi dong sejarahnya kenapa sampe DIBUAT OTP? One Time Password/Password sekali pakai? OTP dibuat supaya pengguna yang memang benar2 pengguna hanya bisa mengakses data2 fatal dengan menggunakan password sekali pakai yg artinya ketika mbak udah pake,ya udah,selain mbak yg pakai,ga ada org lain lg yg bisa pake OTP itu kecuali mbak kasih ke org lain dengan sukarela biar akun diobrak abrik. Gausah aneh2?sebutkan satu aja metode yang jauh lebih simple tapi aman daripada OTP,ada ga?
        Emang perlu ada kursus buat belajar belanja / menggunakan aplikasi belanja online biar lebih terbuka wawasannya. Jangan sampe pas ketipu gara2 kebodohan sendiri, terus yg disalahin shoppee ato metode keamanan yg dipake. Makanya jadi orang jangan MARUK, dapet pemberitahuan bukan dr shoppee kalo dapet hadiah yang ga masuk akal langsung keblinger. Emang yg namanya pendidikan itu mahal harganya mbak, jadi gausah nuntut balik buat pendidikan yg mbak dapet dari kejadian ini

  • Palingan juga ngasih kode otp ke penipu..
    Dengan modus dapat hadiah berupa saldo ShopeePay sekian juta.
    Parah emang kode otp dikasihkan ke org lain dgn sadar.

    • Terima kasih komentarnya mba, mba orang shopee ya??heheee..tolong sampaikan ke pihak shopee ya mba, pengguna shopee ternyata sebagian besar emang orang bodoh bg, toh gak ada test/ujian untuk bisa mengakses shopeekan bg..kalo udah tau penggunanya bodoh, gak usah pake fitur2 aneh mba..kalo gini terus kan shopee jd rugi mba..soalny pengguna shopee yg bodoh ini juga gak bisa bayar hutang si penipu mba..salam hangat mba

    • Saya ingin klarifikasi bahwa saya sudah dihubungi pihak shopee dan masalah dengan tim shopee sudah di selesaikan, dengan ini saya mengucapkan banyak terimakasih untuk media konsumen, dengan adanya media konsumen jadi hak konsumen dapat diperjuangkan, MAJU TERUS MEDIA KONSUMEN.

  • Semua sudah aman menurut saya. Sekelas dengan google, amazon, semua pakai OTP. Syaratnya jangan pernah berikan kode OTP pada orang lain. Kalau masih ada yg bilang belum aman, mending tidak usah pakai hp, belanja online, manual saja. Beli dan utang di warung tetangga. (Sensor) dipelihara. Terus lindungi shopeepay/paylater dengan pin. Ganti password secara berkala. Password yg kuat, 16 digit, huruf angka simbol.

  • Gw yakin nih kasus diimingi voucher/apalah,dan karena tergiur,si penipu minta kode OTP,trus tanpa sadar di berikan sm korban,karena bujuk rayu mendapat hadiah/voucher dsb,pas kena tipu trus nyalahin marketplacenya/shopeenya,suruhbminta pertanggung jawaban,padahal udah jelas,setiap marketplace udah menjelaskan,selain transaksi di luar itu,itu bukan tanggung jawab pihak shopee,karena itu kesalahan sendiri,saya juga pernah hampir tertipu tp saya belajar supaya tdk ditipu

  • Penulis pikir dengan ngadu di MK bakal dpt kompensasi. Yang ada malah dibully.

    Tindakan bodoh koq dipertontonkan. Sudah salah malah minta kompensasi.

    Kebanyakan buka medsos kah?

    • Terima kasih komentarnya abang, abang orang shopee ya??heheee..tolong sampaikan ke pihak shopee ya bg, pengguna shopee ternyata sebagian besar emang orang bodoh bg, toh gak ada test/ujian untuk bisa mengakses shopeekan bg..kalo udah tau penggunanya bodoh, gak usah pake fitur2 aneh bg..kalo gini terus kan shopee jd rugi bg..soalny pengguna shopee yg bodoh ini juga gak bisa bayar hutang si penipu bg..salam hangat b

  • Di bantu 9%, malah nuntut 50%.
    Dengan bahasa nya "saya tunggu itikad baik shopee".
    Coba kalau urusan sama bank, 9% aja ga bakalan di kasih.

  • sms kode otp ada tulisan jgn berikan kode ini kepada siapapun TERMAKSUK SHOPEE WAPADA PENIPUAN .kurang jelas di mana lagi peringatan DI SMS KODE OTP. mau pake pengaman secanggih apapun kl usernya bodoh ya susah.denger menang hadiah langsung ilang otaknya

    • Terima kasih komentarnya abang, abang orang shopee ya??heheee..tolong sampaikan ke pihak shopee ya bg, pengguna shopee ternyata sebagian besar emang orang bodoh bg, toh gak ada test/ujian untuk bisa mengakses shopeekan bg..kalo udah tau penggunanya bodoh, gak usah pake fitur2 aneh bg..kalo gini terus kan shopee jd rugi bg..soalny pengguna shopee yg bodoh ini juga gak bisa bayar hutang si penipu bg..salam hangat b

      • betul, memang seharusnya udah mulai diadakan tes kompetensi online, khususnya untuk transaksi belanja online ?