Surat Pembaca

Terdampar di Batam Akibat Salah Pesawat dalam Penerbangan LION Air Pontianak – Jakarta

Tanggal 09.09.2022 saya connecting flight dari Ketapang ke Jakarta via Pontianak, dengan kode penerbangan IW1347 pukul 15.45 dan JT 687 pukul 14.00. Setelah panggilan untuk boarding, saya masuk gate 3 dan petugas merobek potongan tiketnya. Ketika berjalan di lorong, tidak ada satu petugas pun yang mengarahkan. Sesampai di pesawat, saya tunjukkan tiket saya ke pramugari dan saya dipersilahkan duduk di kursi 27F.

Setelah sekian lama terbang, pesawat mendarat. Saya baru tahu kalau pesawat yang saya naiki turun di Batam, bukan Cengkareng di Jakarta sesuai tiket saya. Saya tanyakan ke pramugari perihal ini dan dilanjutkan ke petugas LION di Batam.

Setelah diskusi dan koordinasi dengan petugas di Batam dan Pontianak, mereka hanya bertanggung jawab pada pembelian tiket Batam-Jakarta untuk penerbangan keesokan harinya. Sementara itu saya harus menginap di Batam, karena sudah tidak ada tiket ke Jakarta. Jadilah saya terdampar di Batam.

Padahal saya sudah janji keesokan harinya dengan istri dan anak saya untuk bisa mengantar ke kampus mengikuti ospek. Sementara itu biaya menginap di hotel dan taksi PP harus saya bayar sendiri!! Sudah jatuh ketiban tangga, itulah kira-kira yang terjadi pada diri saya.

Rasanya aneh ketika saya salah naik pesawat kenapa pramugari tidak melihat kertas boarding saya dengan teliti??? Kalau saya salah naik pesawat harusnya jumlah penumpang menjadi kelebihan karena bertambah penumpang dari flight lain??? Kenapa tidak dicek jumlah penumpangnya???

Saya tunggu respons pihak maskapai LION perihal keluhan saya ini.

Sudarwanto
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • pada saat boarding dari gate di pengeras suara diinformasikan no penerbangan dan tujuan pesawat, check point terakhir pada saat masuk pesawat pramugari yg menyambut pasti meminta boarding pass penumpang memastikan no kursi dan no penerbangan sambil menginformasikan tujuan pesawat. lah kok msh bisa salah pesawat, ini kali yg namanya sama...sama2 gak fokus, FA nya ngeliat sambil lalu penumpangnya ho oh ho oh aja gak menyimak, kombinasi yg pas :)

    • Menurut analisa saya sebagai pengguna rutin dan pengamat transportasi udara, titik terang permasalahan anda sepertinya begini :

      Kemungkinan Pertama, di GATE 3 Bandara Supadio pada Tgl 9 September, terjadwal 2 penerbangan Lion Air dengan waktu keberangkatan yang berdekatan :
      - JT687 : PONTIANAK-JKT PK.16.15
      - JT989 : PONTIANAK-BATAM PK.16.25

      Ternyata pesawat JT989 tujuan Batam telah tersedia lebih dulu di garbarata GATE 3, sehingga penumpang tujuan Batam dipersilakan boarding terlebih dahulu. Anda ikut boarding ke JT989 karena mengira pesawat tujuan Jakarta pasti berangkat lebih dulu kalau dilihat dari jadwalnya.

      Analisa saya tsb berdasarkan data histori flight JT687 dan JT989 di tanggal 9 September dimana :
      - Flight JT687 tujuan Jakarta, jadwal take off 16.15 mengalami Delay 5 menit menjadi 16.20.
      - Flight JT989 tujuan Batam, jadwal Take Off 16.25 dimajukan menjadi 16.15.
      Jadi flight tujuan Batam berangkat mendahului flight Anda tujuan Jakarta.

      Kalau Anda mengatakan bahwa "Di Gate 3 ada banyak penerbangan dan banyak penumpang yang boarding bersamaan" rasanya kurang tepat.
      Karena di bandara Supadio setahu saya setiap 1 Gate hanya terhubung dengan 1 garbarata, otomatis kalau boarding melalui 1 Gate hanya akan mengarah ke 1 pesawat. Total ada 7 Gate dan 7 garbarata.

      Kemungkinan kedua, pesawat anda JT687 dipindahkan dari Gate 3 ke Gate lain tanpa anda sadari, karena di Gate 3 telah tersedia lebih dulu flight JT989 tujuan Batam.

      Yang membuat saya penasaran, kalau petugas ground tidak memberikan arahan/pengumuman, kenapa hanya Anda sendiri yang salah boarding?

      • Pak Yun, izin bertanya sebagai pengamat transportasi udara.
        Bagaimana kejadian ini dimata otoritas/kementrian perhubungan bidang transportasi udara? Penumpang tidak sengaja salah masuk flight(bukan menyelinap secara diam-diam).
        kira-kira yang akan ditegur atau diberikan sanksi?
        kemudian apabila amit-amit sesuatu terjadi dengan flight tersebut??bagaimana keluarga yang ditinggalkan bisa mendapatkan hak? karena nama tidak tercatat dimanifest(saya kurang paham istilah ini).
        Saya tidak menampik kemungkinan bahwa setiap perjalanan ada risiko kecelakaan, tapi apakah kejadian ini adalah hal wajar? tentu saja edukasi passanger harus selalu dilakukan.

        • Setuju, gara² males nanya doang. Sangat sepele sebenarnya. Malah TS dengan sukarela mempublikasikan keb0d0hannya keseluruh dunia. Bjorka bakal nangis liat kelakuan orang kaya gini

  • Sepengalaman saya menggunakan maskapai Citilink, Sriwijaya dan Garuda setiap saya memasuki pintu pesawat dan disambut oleh Pramugari / Pramugara, mereka selalu menyempatkan menyebutkan tujuan penerbangan pesawat yg saya baru masuki saya pikir itu pasti memang SOP yg seharusnya dijalankan oleh mereka namun saya pribadi memang sudah membiasakan diri untuk menanyakan ulang kepada Pramugari / Pramugara yg menyambut saya di pintu masuk mengenai tujuan pesawat yg saya masuki tersebut seraya menyerahkan boarding pass yg saya pegang, ini saya lakukan sebagai bentuk antisipasi saja kalau kalau saya salah masuk pesawat.

    Dalam hal ini sebaikan memang dari pihak kita sebagai penumpang juga harus proaktif sebagai antisipasi saja karena dengan suasana ruang terminal bandara yg terkadang bising dengan berbagai aktivitas yg belangsung hingga kita tidak terlalu dapat mendengar dengan jelas pengumuman boarding yang disampaikan melalui pengeras suara sekalipun.

    Namun dalam hal keluhan penulis ini saya sangat sayangkan tidak adanya informasi terakhir yg disampaikan oleh petugas AP saat petugas menyobek boarding pass mengenai lorong mana yg harus dimasuki penumpang sesuai dengan tujuan penerbangannya. Saya rasa tidak mungkin 2 penerbangan melakukan proses boarding terakhir disaat waktu yg bersamaan dengan petugas AP yg sama bukan .... (sepengalaman saya biasanya petugas AP selalu menyebutkan tujuan pesawat dan nomer penerbangan saat merobek boarding pass penumpang)

    Dan untuk kasus penulis yg harus terdampar di Batam dengan biaya sendiri seharusnya pihak maskapai memberikan kompensasi mengenai biaya tersebut.

    Oya Maaf sebelumnya tanpa bermaksud diskriminasi tetapi saya sudah berjanji tidak akan pernah menggunakan maskapai Lion Air Group lagi karena alasan pengalaman tidak mengenakan yg beberapa kali saya alami dengan Maskapai ini.

    Demikian Pengalaman, Pendapat dan Tips dari saya menanggapi keluhan Penulis, semoga dapat berguna. Terima kasih.

  • SUDAH jangan debat di komen, kenyataannya adalah yang keliru cuma dia ? seluruh penumpang di gate itu lainnya betul, GATE BUKA bukan berarti anda boarding, gate buka itu ada pengumumannya kemana tujuannya dan flight berapa. PILOT juga pasti mengumumkan akan kemana tujuannya

    sudah jelas yang salah siapa

    • Ya memang sudah jelas, bahkan dapat pertanggungjawaban untuk penerbangan ke Jakarta sudah dicover.
      Sepertinya saya akan gunakan lion air dibanding dengan maskapai lain karena mereka dengan perhatian dengan penumpang/passangernya.

  • Ijinkan saya berbagi cerita pengalaman tanggal 6 Mei 2022 di Bandara Adi Sumarmo, Solo.
    Sore itu saya berada di ruang tunggu Gate 1 untuk penerbangan GA tujuan Jakarta.
    Saat itu di Gate 1 sedang berlangsung proses boarding penumpang pesawat Lion Air. 10 menit setelah proses boarding selesai, petugas boarding gate mengumumkan Last Call dengan menyebut 1 nama penumpang pria untuk segera naik pesawat. Last call diulang-ulang dalam waktu 5 menit. Saya dan calon penumpang GA di sebelah pun celingukan, penasaran.
    Setelah pengumuman Last Call berulang atas 1 penumpang itu berakhir dan pintu kaca ke garbarata ditutup, berdirilah 1 orang pria dari tempat duduknya yang berjarak hanya 4 meter dari petugas boarding gate tsb.
    Pria seumuran 30-an tahun itu menghampiri petugas boarding dan menanyakan flight dia yang ternyata dia adalah nama penumpang Lion Air yang dipanggil terakhir tapi tidak segera boarding.
    Penumpang2 penerbangan lain yang sedang di ruang tunggu sontak kaget dan geleng2.
    Apalagi melihat pria tsb mulai beringas terhadap 2 petugas boarding yang menahan dia supaya tidak memaksakan diri menorobos gate untuk mengejar pesawat yang saat itu sudah mulai taxing. Akhirnya petugas keamanan bandara dan 2 anggota TNI yang sedang bertugas saat itu ikut mengamankan pria tsb.

    Point pentingnya adalah, perlunya penumpang untuk "aware", pasang mata-telinga, dan jangan malu bertanya dengan penumpang lain atau petugas untuk memastikan penerbangan kita demi kenyamanan perjalanan.
    Hal paling mungkin menjadi penyebab lengahnya penumpang bisa karena : sibuk menatap layar HP/chatting, mendengarkan musik menggunakan ear phone, ngobrol dengan teman2. Sebagian kecil lainnya disebabkan minim pengalaman naik pesawat (pemula).

    • Setuju, pasang mata dan telinga, dan buka mulut, sering2 nanya.... Ketiga hal itu saya lakukan selama ini kalau di bandara, alhamdulillah ga pernah salah naik pesawat. Biasanya sebelum taxing ada lengumuman dari pilot atau pramugari kok tujuan kemana, ketinggian jelajah berapa ribu kaki, jarak tempuh berapa lama. Kalaupun disuruh boarding di gate yg sama dgn penerbangan lain, biasanya ada pemberitahuan kita lewat garbarata atau disuruh turuh terus naik bis. Di bawa garbarata, sebelum naik bis juga biasanya ada petugas yg kasih tau penerbangan kita naik bis yg mana

  • izinkan saya berbagi kisah tanpa bermaksud memihak apalagi menyalahkan. saya tgl 3/9/22 HAMPIR salah gate karena diketerangan check in boarding di gate E6 tp saya melihat dipapan informasi bahwa pesawat saya di gate E5, MAKA saya berinisiatif untuk bertanya dan memastikan ke petugas yg berjaga di gate E6. Alhamdulillah masih sesuai di gate E6. saya pun sempat berpikir mungkin petugas typo ketika menginput di papan informasi HAHAHAHA

  • Dari saya lihat komentar dan artikel tersebut saya simpulkan “Bahwa penumpang berindikasi memakai earphone dan fokus melihat HP dan tidak melihat petunjuk arah kemana pesawat penumpAng (sipenulis) dikarenakan saya sering melihat penumpang ketika turun ataupun naik pasti ada yg hmpir salah masuk” dan yg lebih riskan ketika penumpang turun sudah terpampang besar petunjuk arah turun belok akan tetapi pax tersebut lurus dikarenakan dia terlalu fokus melihat HP”

    Selanjutnya “bukan saya disini mau sombong atau pamer saya sering terbang hmpir 1 bulan pling sedikit 8 kali dikarenakan tugas kerja saya dan keluarga saya sangat jauh tapi saya akui saya menjadi ragu dengan bapak(si penulis) apakah betul FA tidak ada naucement di psawat?? Selama saya terbang dri saya pertama naik pesawat smpai skrang anaucement itu selalu dilakukan oleh Fa Kemudian oleh PILOT atau CO PILOT”

    saya yakin bapak(sipenulis) sudah dewasa akan tetapi bapak tidak utarakan kelalaian bapak contohnya tidak melihat papan petunjuk arah,mendengar petugas boarding gate dan tidak bertanya atau memastikan kembali pesawatnya sebelah mana.

    Memang bapak (si penulis) merasakan pengalaman yg tidak menyenangkan akan lebih baiknya bapak intropeksi diri dan ungkapkan sebenarnya di artikel bapak

    Untuk maskapai nilai 8 dari 10 dikarenakan bertanggung jawab dengan tiket kembali BTH CGK dan memonitor kejadian tersebut agar tidak terulang lagi

    Memang gampang mencari kesalahan seseorang tapi mengakui kesalahanya sndiri itu susah

    Terima kasih

  • buset dah Lion Air, udah ky naik angkot, bisa salah jurusan. Andai terjadi kecelakaan, Lion buka manivest daftar penumpang. dan eng ing eng, nama anda muncul di berita2 nasional maupun internasional. kacau banget sih ini Lion Air.

  • Bodohnya kelewatan udah gak bisa baca, gak mau bertanya lagi untuk sekedar mastiin.. Terus nyalahin orang lagi.

  • apesnya anda nomor kursi yg anda duduk sepertinya kosong,
    coba kl udah di isi ga akan kejadian seperti ini
    semoga kedepannya tidak kejadian seperti ini dan lebih teliti

  • Kok pada komen tiket dirobek sendiri sih, jelas2 penulis udah bilang

    "Setelah panggilan untuk boarding, saya masuk gate 3 dan petugas merobek potongan tiketnya"

    • Disini mulai janggal si penulis berbicara jujur atau tidak dan atau si penulis hiperbola melebih lebihkan kronologis dan menyudutkan maskapai…kalau smpai bukti terkuak sebenarnya seperti apa bapak(si penulis) bisa terkena UU ITE pencemaran nama baik

    • Inilah implementasi peribahasa malu bertanya sesat kemudian. Udah jelas dipesawat dibilangin ini adalah penerbangan JT xxx dengan tujuan bandara xxx. Makanya didengerin kalo pramugari ngomong jangan liatin bodi semlohaynya aja, tanya juga pas masuk pesawat kalo ragu, kalo masih malu, tanya kursi sebelah anda, jangan sok apatis jadi orang!
      Bener kata alm Kasino, yang dipiara cukup kambing, jangan ke******an.