Surat Pembaca

Komplotan Penipu Order Fiktif di Aplikasi Maxim Taxsee ID Sangat Merugikan Driver

Perkenalkan, saya Aditya Nataprawira, sebagai driver akun Taxsee ID (Maxim) dengan ID: 130014271. Saya ingin melaporkan permasalahan kualitas aplikasi driver Taxsee ID, yang tidak seperti aplikasi driver lainnya pada umumnya, seperti Grab, Gojek, Shopee maupun lainnya.

Sistem keamanannya menurut saya sangat-sangat amat jauh dibandingkan brand sebelah. Yang mana pada aplikasi Taxsee ID/Maxim ini sangat minim sekali. Singkat cerita, sudah berkali-kali saya terkena orderan fiktif, yang mana pelaku tersebut konfirmasi kepada saya terlebih dahulu, sebelum saya melakukan pengambilan order.

Hampir 10 kali lebih jika ditotalkan, saya sudah terkena orderan fiktif. Hal ini sangat merugikan saya sebagai driver Taxsee ID (Maxim). Yang mana untuk orderan food, selalu harus driver terlebih dahulu yang membayar (hanya ada pembayaran tunai, tidak ada pilihan pembayaran non tunai).

Singkat cerita, pada hari Jumat tanggal 24 Februari 2023, saya mengalami kejadian yang tidak mengenakan dan merugikan saya, yaitu saya menerima orderan Fiktif. Berikut saya lampirkan untuk screenshot orderan fiktif pada aplikasi Taxsee ID saya tersebut:

Orderan masuk pada aplikasi saya, lalu saya langsung berangkat ke titik penjemputan makanan yang dipesan oleh pelaku tersebut.

Saya sudah membayar pakai uang pribadi saya untuk pesanan yang dilakukan oleh pelaku orderan fiktif tersebut, dengan total harga Rp44.000 (termasuk potongan/diskon).

Dengan Identitas pelaku seperti screenshot yang saya lampirkan, berikut saya lampirkan juga untuk hasil pencarian pada aplikasi Get Contact terhadap nomor pelaku orderan fiktif tersebut.

Berikut saya lampirkan juga bukti percakapan dengan pelaku orderan fiktif tersebut, yang langsung melakukan konfirmasi kepada saya. Mohon untuk diperhatikan jam pada setiap screenshot yang saya lampirkan.

Saya lalu konfirmasi kepada pelaku jika sedikit terlambat dikarenakan di perjalanan sangat macet dan banjir. Saya rela melewatinya hanya untuk orderan tersebut.

Ternyata titik yang dipesan tidak sesuai. Saya harus melewati -+700 meter dan masuk ke dalam gang-gang kecil untuk menemukan penjual makanan tersebut.

Lalu saya membayar pesanan yang di order tersebut. Setibanya saya melakukan konfirmasi kepada konsumen, saat di perjalanan konsumen menitip pulsa. Di sini saya sadar bahwa orderan ini FIKTIF.

Lalu selang beberapa menit, saya ditelepon oleh komplotan pelaku tersebut yang mengaku-ngaku sebagai pihak Maxim, dan menanyakan tentang orderan tersebut serta meminta identitas saya berupa: Nama, NIK E-KTP, Nama Ibu Kandung, Nomor Hp, Nomor Rekening, Akun yang terdaftar, dan masih banyak lagi.

Saya ingin upload video tetapi tidak bisa di sini. Mohon untuk kepada pihak Maxim/Taxsee ID, untuk bertanggung jawab dan menyelesaikan permasalahan saya tersebut. Saya percaya bahwa di luar sana sangat banyak driver yang mengalami permasalahan yang sama seperti saya ini, hanya saja belum speak up.

Total kerugian saya:

1. Total belanja: Rp37.000.
2. Total ongkir: Rp8.000.
3. Potongan ongkir: Rp1.000.
4. Potongan fee layanan: Rp1.000.

Jumlah total kerugian: Rp45.000.

Aditya Nataprawira
Cibitung, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Suamiku awal-awal ngojek juga perna hampir di tipu ofik,tp untungnya di kasih tau sama mba Indomaretnya,

    • Nah, orang kek gitu juga ngerugiin orang yang mau kirim barang lewat maxim, barusan tadi sore aku jadi dicurigai orderan fiktif sama driver terus dicancel, driver yang kedua juga curiga cuman gara-gara aku sibuk buat pekerjaan lain untungnya aku sempat ngecek chat dan driver kedua langsung aku jawab bahkan driver yg dua juga cerita kalo sering ada orderan fiktif. Padahal aku sebagai orang yg tanggung jawab sama pengiriman barang butuh orderan maxim secepatnya tapi gara² orang kek mereka aku jadi lama ngirim barangnya

  • Memang ongkosnya untuk pelanggan lebih murah dari si ijo tapi potongannya besar besaran,
    Belum lagi setiap top up ada potongan lagi masuknya pun lama. Dan potongannya sering berubah ubah setiap kali selesai antar penumpang, update potongan saldo lama banget tau tau berkurang aja

  • Btw... sampai tanggal segini keluhannya koq belum ada tanggapan sama sekali dari pihak Maxim Indonesia yaa.., padahal ini keluhan dari mitra driver mengenai kesalahan, kelemahan dan kekurangan dari layanan aplikasi Maxim loh.., giliran mitra driver yg melakukan kekeliruan dan dilaporkan cs ke media aja langsung ditanggapi... Tolong yg profesional donk cara kerja dari manajemen Maxim Indonesia

      • Saran.... Segera hapus APKnya, pindah ke aplikator lain yg minim resikonya krn pihak Maxim jg tdk ada usaha utk perbaikan system.

  • Bpk saya baru slm ditipu dengan modus yg sma sepertinya mereka komplotan yg berkerjasma yg satu pura" Pesen yg ke2 udh tau bahwa tmnnya udh pesen otomatis di telpon sma Bpk saya dan dichat dan ditipu mlm", dia minta rekening mmh saya sekaligus alamat akun dan tanggal lahir mmh saya, untung pin atmny bukan tanggal lahir jadi ga bisa semudah itu tapi kalian hati" juga yg jadi apk maxim ini bnr" harus dilaporin ke pihak berwajib

  • Saya juga ojol maxim baru,
    Baru kena tipu orderan ke-2
    Sebesar Rp. 123.000 dgn nilai ongkos Rp.25.100
    G dapat apa2. Justru setor maxim >Rp.3rb

    • Hari ini Senin 2 Oktober 2023, hari pertama saya bekerja sebagai ojol di MAXIM kota Magelang.
      Pertama kali saya lihat beberapa daftar orderan di aplikasi, semuanya minta di talangi dulu untuk belanja di indomart atau alfamart.
      Saya belanja susu bebelac 1kg + rokok jarum black total harga 206 ribu. Setelah saya antar sampai ke hotel yang di tentukan pemesan, tiba2 hape pemesan sudah non aktif.
      Ternyata saya tertipu orderan fiktif.
      Pihak hotel menyatakan sering kali terjadi kasus serupa korbannya driver ojol Maxim.
      Apakah ini ada hubungannya dengan persaingan perusahaan layanan ojek online?
      Kenapa belanjanya harus di Alfamart dan Indomart? Lagi pula harus memilih yang jauh lokasinya?
      Siapa2 yang bermain di belakang semua ini?

      Sadar dong wahai komplotan hantu2 penipu...Lo juga punya anak bini...jangan elo umpanin dengan makanan yang kagak berkah....hati2 karma tetap berlaku....siapa menabur pasti menuai apa yang dia taburkan.

      Jaman lagi nggak mudah.
      Orang pada susah untuk memenuhi tuntutan hidup.
      Ini malah bikin orang2 pada gelisah....