Pelayanan TIKI yang Mengesalkan

Ikuti kami di Google Berita

Yth. Media Konsumen,

Saya adalah pelanggan baru TIKI Regular. Saya sering sekali belanja online dan untuk pertama kalinya saya menggunakan layanan TIKI Regular. Yang mana dijelaskan bahwa TIKI Regular mengantarkan paket kita tidak sampai 7 hari. Tetapi sampai saat ini paket saya belum kunjung tiba.

Saya memesan paket dari Surabaya ke Palembang pada tanggal 13 Desember 2015 dan oleh seller dikirimkan pada tanggal 14 Desember 2015. Begitu saya mendapatkan nomor resi pengiriman (030025662729), segera saya cek di www.tiki-online.com. Dan pada saat saya mengecek di website TIKI, saya sangat senang karena begitu cepat sudah di PACKING LIST.

Akan tetapi pada saat saya mengecek kembali di hari ke-5,  pada tanggal 18 Desember 2015, status di website TIKI tak kunjung berubah, tetap saja “packing list”. Saya pikir mungkin sedang system maintenance. Kemudian saya mencoba menghubungi TIKI Pusat yang ada di Jakarta. Namun sudah berulang kali saya menelepon, tidak ada yang menerima telepon itu.

Saya pun mencoba telepon ke TIKI Palembang dengan harapan adanya penjelasan. Namun dengan entengnya dia (CS TIKI Palembang) menjawab “Paket ibu belum kami terima”. Oke, saya pikir mungkin benar belum diterima. Lalu saya coba menelepon langsung ke TIKI Surabaya di mana seller saya mengirimkan paket saya. Dan lagi-lagi saya mendapat jawaban yang enteng juga dari CS TIKI Surabaya “Paket ibu sudah kami kirimkan ke Palembang”, dengan nada yang kasar.

Pada hari ke-6 tanggal 19 Desember 2015, saya coba telepon lagi ke TIKI Palembang dan memberikan nomor resi saya (030025662729) dengan harapan paket sudah tiba meskipun sistem sedang error. Namun saya malah menjadi kesal karena saya masih mendapatkan jawaban yang sama, dan lagi-lagi CS TIKI Palembang menjawab pertanyaan saya dengan nada kasar. Amat sangat disayangkan padahal mereka (TIKI) adalah pelayanan jasa.

Saya sempat bertanya “Kendalanya di mana ya mbak kok bisa telat pengirimannya?” Dengan nada santai si CS menjawab “Mungkin delay pesawatnya bu atau paketnya nyasar”. Dalam hati saya hanya berkata “Wow, enak sekali jawabannya.. Nyasaar broo, kalo udah nyasar kayak gitu gimana pertanggungjawabannya?” Tiap kali saya telepon mereka selalu minta nomor HP. Tapi tetap saja saya yang harus berulang-ulang menelepon mereka. Saya juga bekerja di pelayanan jasa namun saya tidak pernah sekasar itu pada konsumen.

Harapan saya, Manajemen TIKI bisa membina para karyawannya. Bila perlu ditraining ulang agar mereka bisa ramah menanggapi konsumen. Dan yang paling utama, agar bisa maintenance paket-paket para pengguna layanan TIKI. Termasuk untuk paket saya, karena per hari ini pun paket saya belum kunjung tiba dan tidak ada pemberitahuan sama sekali dari pihak TIKI.

Desi Puspitasari
Palembang