Surat Pembaca

Saldo di ATM BRI Hilang Sebesar 5,8 Juta Rupiah

Pada tanggal 21 Desember 2021 pukul 08:22 pagi, saya hendak menarik uang di ATM BRI Jl. Raya Munggu Tanah Lot, Bali. Sebelum menarik uang, saya mengecek saldo karena sudah hampir 1 bulan saya tidak melakukan transaksi. Saya sangat terkejut melihat sisa saldo saya tinggal Rp1,9 juta. Karena seingat saya di ATM saya masih ada uang Rp7 juta lebih.

Saya mencoba 3 kali untuk cek saldo, karena saya pikir ada kesalahan/gangguan di ATM tersebut. Setelah 3 kali cek, hasilnya sama. Saya sangat panik dan khawatir. Saya ingin melapor ke Bank BRI terdekat, tapi saya tidak bisa. Karena pada hari itu saya kerja dari pukul 09:00 sampai pukul 17:00 sore. Saya putuskan untuk melapor besok paginya.

Pada tanggal 22 Desember 2021 pukul 09:00, saya melapor di Cabang Bank BRI terdekat di Jl. Raya Munggu Tahan Lot, Bali. Setelah melapor ke CS, saya meminta rekening koran bulan Desember 2021 untuk mengecek saldo dan transaksi debet di bulan itu. Saya kaget karena ada transaksi tarik tunai pada tanggal 6 Desember 2021 pukul 11:21 (Rp1,3 juta), pukul 12:38 (Rp2,5 juta), pukul 12:39 (Rp500 ribu) dan tanggal 14 Desember 2021 pukul 09:24 (Rp1,5 juta).

Saya sangat terkejut melihat ada transaksi tersebut. Padahal saya tidak pernah melakukan transaksi tarik tunai di tanggal dan jam tersebut, karena pada tanggal dan jam tersebut saya sedang bekerja dari pukul 09.00 pagi sampai pukul 17.00 sore, dan ATM selalu saya bawa.

Setelah melaporkan ini semua ke CS, CS pun membuat laporan dan menyarankan saya untuk menghubungi Bank BRI Pusat (14017). CS juga menyuruh saya untuk menunggu 20 hari kerja. Setelah menelepon Bank BRI Pusat (14017), saya mendapat 2 nomor pelaporan: 38039125 dan 38039056.

Pada tanggal 27 Desember 2021 saya mendapat SMS dari BRI-INFO bahwa transaksi tersebut normal/sukses.

Pada tanggal 30 Desember 2021 pukul 10.00 saya kembali ke Bank BRI lagi untuk menanyakan SMS tersebut kenapa transaksi normal/sukses? Namun sesampainya di Bank BRI, security mengatakan jika hari itu CS tidak bisa melayani nasabah karena di tanggal itu bank tutup buku.

Pada pukul 19.30 saya mencoba menelepon kembali Bank BRI Pusat (14017) untuk menanyakan tentang laporan saya. Tim back office Bank BRI Pusat mengatakan bahwa tidak ada unsur skimming dan transaksi normal. Saya tidak terima dengan keputusan Bank BRI Pusat, karena saya tidak merasa melakukan penarikan uang pada tanggal tersebut. Saya pun melakukan naik banding untuk pengecekan CCTV di ATM BRI terdekat.

Pada tanggal 4 Januari 2022 saya pergi ke cabang Bank BRI Unit Seminyak Kuta untuk meminta/melihat CCTV. CS Bank BRI Unit Seminyak Kuta meminta nomor pelaporan saya dan menyarankan saya untuk mengganti PIN saja. Setelah CS mengecek nomor pelaporan saya, ternyata sudah tidak ada. Akhirnya CS membuat laporan ulang. Seperti biasa saya harus menunggu proses 20 hari kerja.

Tanggal 20 Januari 2022, saya pergi ke Bank BRI Unit Seminyak Kuta untuk menanyakan bukti CCTV, karena saya ingin melihat apa benar ada transaksi tarik tunai pada tanggal dan jam tersebut. Setelah selesai membuat permohonan untuk melihat CCTV di ATM, CS mengatakan akan menghubungi saya kembali jika record hasil CCTV sudah dikirim dari ATM Kerobokan, ATM Teuku Umar dan ATM Monang Maning Denpasar.

Setelah menunggu lama, pada tanggal 31 Januari 2022 saya kembali pergi ke Bank BRI Unit Seminyak Kuta untuk menanyakan apa sudah ada record hasil CCTV-nya? Ternyata sudah ada. Setelah melihat bukti CCTV, saya kembali menelepon BRI Pusat (14017) untuk menjelaskan bahwa tidak ada transaksi tarik tunai sebesar Rp5.8 juta pada tanggal dan jam tersebut. Namun tim back office Bank BRI pusat terus mengatakan bahwa transaksi ini normal, tidak ada unsur skimming dan menyuruh saya untuk mengirim bukti CCTV pada pelaporan saya.

Pada tanggal 2 Februari 2022 saya meminta CS Bank BRI Unit Seminyak Kuta untuk mengirim record hasil CCTV ke pelaporan saya. Tanggal 9 Februari 2022 bukti/record hasil CCTV sudah dikirim ke laporan saya, dan menunggu 20 hari kerja untuk tahap investigasi.

Tanggal 17 Februari saya mendapat SMS dari BRI-INFO, sama seperti sebelumnya jika Transaksi Normal/Sukses!! Di sini saya agak kecewa dengan hasil investigasi. Sudah jelas ada bukti CCTV, akan tetapi keputusan tim back office Bank BRI Pusat masih saja tidak bertanggung jawab, dengan alasannya transaksi normal!!

Hingga saat ini saya masih berharap ada keadilan atas hak saya. Uang Rp5,8 juta tersebut sangat berarti untuk saya dan suami, karena itu hasil jerih payah kami di masa-masa pandemi ini. Saya memohon kepada tim back office Bank BRI Pusat agar lebih teliti untuk pengecekan pada saat investigasi. Karena sudah jelas ada bukti CCTV, kalau bukan saya yang mengambil/ tidak penarikan tunai pada tanggal dan jam tersebut sebesar Rp5,8 juta.

Di sini masalah keamanan Bank BRI dipertanyakan! Saya akan terus berjuang demi hak saya. Tolong agar Bank BRI bertanggung jawab atas apa yang dialami nasabahnya. Terima kasih.

Siti Nur Aisyah
Tabanan, Bali


Catatan redaksi (diperbarui 6/3/2022): Penulis menyatakan masalah di atas telah diselesaikan dengan baik oleh pihak-pihak terkait.

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Bank BRI atas Surat Pembaca Ibu Siti Nur Aisyah

Terkait dengan aduan nasabah BRI di portal Media Konsumen tersebut dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut: 1. BRI telah melakukan...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Pertama cek, penarikannya di atm mana. Lalu cek cctv. Siapa tau ada org yang di kenal yang menyalah gunakan.
    Kalau tidak kenal, maka sebaiknya lapor polisi saja. Karena sudah termasuk tindakan kriminal. Nanti dari sana akan di lalukan investigasi.

    Smoga uangnya bisa kembali

  • Ak juga pernah uang di bank BRI tiba² ilang 89rb .. sedikit sih, tp sebelum ilang lebih banyak semua uang langsung ak pindah ke bank lain terus sampe sekarang gak ak pakai lagi BRI nya .

    • Cek mutasi/Rekening koran. Pada tanggal kejadian di lokasi mana dan di WSID berapa dia transaksi. Setiap mesin mempunyai WSID berbeda. Ketika sudah dapat WSIDnya minta eJournal+record CCTV internal dan external di ke 3 lokasi tersebut. Nanti akan terlihat orang yang melakukan transaksi dan jumlah transaksinya.
      Semoga membantu dan semoga masalahnya cepat selesai, ya. Aamiin

  • kayanya bukan sama pelaku kejahatan profesional deh, kl sm pelaku profesional pasti dikuras habis tu saldo..kan ga kenal juga pelaku profesional mah sm korbannya, ni mah pelaku msh kasian sm korban jd disisain saldonya

    • Padahal BRI transaksi mobile pakai wifi saja ga bisa, harus pakai kuota sim 1 kok tetep masih bobrok!!!

    • Saya pernah mengalami, kejadian persis seperti ybs.
      Saldo saya..tiba2 berkurang tanpa saya terima tunai.
      Betul2 membuat shock, kecewa, sedih dan tertekan. Karena kebetulan itu uang yang saya kumpulkan untuk biaya sekolah anak.

      Kejadian tahun 2016-17.
      Kronologi nya, Kamis malam ke ATM, mau tarik tunai ,.2juta. ternyata uang tidak keluar.
      Dalam pikiran mgkn saldo di brankas tdk cukup.
      Saya turunkan 1.5jt, ( 3x) tidak keluar juga uang nya.
      Saya klik lagi 1.3juta, tetap tidak keluar.
      Berikutnya 1juta, tidak keluar juga uang nya.
      Mulai was-was...
      Terakhir saya klick 300ribu..fix tidak keluar.
      Padahal dari awal...di layar tertulis sukses...
      Mulai berdegup jantung saya.. gemetar dan rasa takut gelisah.

      Penasaran, saya cek saldo.. tidak sesuai data saya.
      Saya langsung telpon cs, saya sampaikan keluhan dan minta di blokir sementara.
      Sambil tanda tanya..dan pikiran saya mulai ngelantur ke mana2.
      Namun lebih banyak negatif nya.
      Karena selama ini ATM selalu ada di tangan saya.
      Saat itu baru saja VIRAL, heboh ada nasabah yang tiba2 raib saldo nya 70juta...dan setelah itu beriringan..kasus raib saldo mulai ramai, di bank BUMN.
      Saya berpikir, jangan sampai saya termasuk korban2 yang kena SKIMMING.
      Besok paginya saya langsung ke kantor polisi buat laporan, dan ke cabang BRI tempat saya membuka rekening.
      Setelah di cek.. pimpinan cabang tsb, mengatakan itu tarikan normal, dan itu terus ber ulang'2 dia sampaikan.
      Saya seperti di pojokan, se-olah2 mau menipu.
      Saya tetap bersikukuh... dan ber sumpah demi Allah, tidak terima uang tunai nya.
      Ber jam2 waktu habis di depan komputer kepala cabang BRI tsb, untuk meng cross cek dan konfirmasi dgn team pusat nya.
      Dan akhirnya di berikan waktu 14hari kerja menunggu hasil nya.., Setelah 2minggu, ternyata jawabannya.. sama tarikan normal. Kesal dan kecewa pasti nya., Karena tidak mendapatkan jawaban yang kurang maksimal.
      Dan itupun mereka tidak pro aktif.
      Kerugian nya, sesuai berapa kali saya menarik atau klick. 9juta lebih.
      Karena itu uang untuk sekolah anak.
      Saya harus berjuang, berusaha keras agar bisa kembali uang itu.
      Akhirnya saya menulis lewat Twitter dan inbox, ke BRI pusat, OJK, lpks dan BI.
      Selama kurleb 3 bln, setiap 2hari sekali , saya monitor terus ke BRI pusat menunggu jawaban dan respon positif dari pihak ybs..tanpa lelah.,dan CC ke BI dan OJK, lpks.
      Saya tidak mau berhubungan dgn cabang Bank. Percuma., Lebih baik langsung ke pusat.
      Terus saya.. tanyakan perkembangan nya..dan saya tetap meminta uang saya kembali.
      Karena teringat kejadian2 kasus internal karyawan Bank.
      Yang banyak terjadi.
      Karena terus terang saja,.. saya kecewa dgn pengamanan pihak Bank.
      Yang seharusnya uang nasabah, bisa di jamin keamanan nya.
      Tapi, ini sering terjadi.. raibnya saldo nasabah.
      Saat itu booming.. banyak saldo nasabah raib di bbrp Bank BUMN.
      Setelah berjuang selama kurang lebih 3bulan.. akhirnya saya mendapatkan kembali uang saya, walaupun dengan cara di cicil..
      Di cicil sesuai tarikan yang saya lakukan.
      Di cicil setiap 2-3 hari sekali.
      Alhamdulillah, .masih rezekinya saya dan bersyukur karena di kembalikan lagi semua.
      Semenjak kejadian itu, saya sangat trauma dan kapok, tidak lagi menyimpan uang lebih di tabungan dan deposito di Bank apapun.
      Dulu saya rajin deposito berjangka per tahun.

      Tapi, sekarang deposito pun.. banyak yang membuat nasabah kecewa, karena setelah adanya penyertaan program investasi di setiap asuransi deposito.
      Sepertinya investasi wajib di ikuti
      Sekarang norek di Bank, lebih baik saya gunakan hanya untuk setor - tarik dan transfer sesuai kebutuhan.
      ------------------------------
      ANEH.. yang tahu PIN itu hanya nasabah yang punya norek dan petugas Bank.
      Tapi, kejadian SKIMMING, selalu terjadi.

      Harus lebih hati-hati dan waspada.

      • tarik tunai ,.2juta. ternyata uang tidak keluar.
        Dalam pikiran mgkn saldo di brankas tdk cukup.
        Saya turunkan 1.5jt, ( 3x) tidak keluar juga uang nya.
        Saya klik lagi 1.3juta, tetap tidak keluar.
        Berikutnya 1juta, tidak keluar juga uang nya.
        Mulai was-was…
        Terakhir saya klick 300ribu..fix tidak keluar.

        Kenapa gak Cek Saldo. Bodo amat. Nih.

        Mulai berdegup jantung saya.. gemetar dan rasa takut gelisah.

        Untung gak pingsan di ATM...

    • Iya, yg ambil ternyata suaminya ?
      Udh ada klarifikasinya tuh di surat pembaca

      • Iya, saya juga mikir gitu dr pertama kali baca. Ngapain pake disisain kalo emang SKIMMING. Nanggung amat ?

  • Ibu sy saranin jgn pake bang bumn
    Mau aman pake bc* bu
    Kejadian sprti itu udh bnyk skli di bang Br*

  • Kalian mau bacot apa soal Bri tetap banknya selalu rame dan dipakai oleh masyarakat!! Mampus lo hatters bri

  • Mending ini bank kalau tidak bertanggungjawab diperkarakan saja ke polisi, kalau sebut Bank saja mungkin pimpinannya cuek bebek, coba tuntut nama-nama personal pimpinannya, misal nama-nama kepala cabangnya.
    biar nama-nama itu mau serius tangani masalah ibu.
    tapi kalau saran saya bawa dulu kasusnya ke OJK dan YLKI agar dimediasi.

  • tutup buku aja seperti saya. udah muak sama b*i.saya juga ngak ada tanggapan waktu laporan. malah dicuekin no sibuk urus orang pinjem duit.. setuju klo di tutup bank itu

  • cuma mau mastikan aja, yg dimaksud tdk ada transaksi di 3 atm tsb. itu mksdnya beneran tdk ada transaksi yg dilakukan oleh pelapor atau orang lain sbg terduka pelaku atau gimana?
    utk transaksi tarik tunai yg menggunakan fisik kartu & pin, meskipun bukan sipemilik kartu yg transaksi tp orang lain. maka transaksi itu oleh bank akan dianggap sbg transaksi normal atau tetap dianggap sbg transaksi biasa. jd kl pun kita ngotot minta rekaman cctv dan pada saat kejadian berdasarkan rekaman cctv org yg melakukan transaksi bkn kita, maka oleh bank tetap akan dianggap sbg transaksi normal. krn utk transaksi tarik tunai itu dibutuhkan 2 hal agar bisa berhasil. fisik kartu & pin.
    utk pelapor semoga permasalahannya bisa segera mendapatkan penyelesaian dgn win win solution. utk pembaca lain,semoga lebih hati2 dan waspada agar tidak mengalami hal yg merugikan diri sendiri