Surat Pembaca

Indodana Menambah 1 Bulan Tenor Saya

Kejadian ini bermula ketika saya bertransaksi di Tokopedia pada tanggal 28 Maret 2022. Saya membeli barang seharga Rp5.000.000. Metode pembayaran yang saya pilih Indodana, karena waktu itu sedang ada promo cicilan bunga 0% dan saya ambil tenor 3 bulan dengan angsuran Rp1.735.500/bulan.

Seiring berjalannya waktu, saya pun selalu tepat waktu membayar tagihannya, sehingga tidak terkena denda. Namun pada bulan angsuran kedua/Mei, Pembayaran saya sempat pending. Karena tanggal gajian jatuh setiap tanggal 28, dan ketentuannya jika tanggal 28 jatuh pada hari libur (Sabtu, Minggu) Maka gajian saya di-pending hingga hari kerjanya (Senin-Jumat).

Pada hari Senin, tanggal 30 Mei2022 saya berniat membayar angsuran kedua tersebut, dikarenakan sudah gajian dan saya sudah berjanji kepada debt collector akan bayar di hari tsb. Akan tetapi ketika melihat tagihan tersebut yang seharusnya 3x angsuran, bertambah 1x angsuran menjadi 4x angsuran dan membuat saya marah tidak ingin membayarnya.

Lalu dari pihak Indodana terus menagih dan lebih parahnya menghubungi keluarga yang membuat saya malu.

Akhirnya pada hari Kamis, tanggal 09 Juni 2022 setelah terjadi kesepakatan antara saya dengan DC. DC tersebut menjanjikan akan menghapus denda penambahan 1x angsuran tersebut. Lalu saya membayar tagihan bulan Mei dan beserta denda keterlambatan bulai Mei.

Namun pada saat mau bayar angsuran ke-3 (terakhir),  denda penambahan 1x angsuran masih ada dan belum terhapuskan tidak sesuai janji DC. Saya membayar lebih awal untuk angsuran ke-3/terakhir pada 22 Juni 2022, padahal jatuh tempo tanggal 28 Juni 2022, karena ditakutkan terulang lagi kejadian sebelumnya.

.

Setelah membayar angsuran ke-3, harusnya saya sudah lunas, akan tetapi sampai saat ini denda penambahan 1x angsuran saya masih ada dan belum hilang. Lalu saya menghubungi DC tersebut, tapi tidak ada tanggapan. Padahal dia yang berjanji akan menghapuskan denda 1x angsuran tersebut, tapi malah lari dari tanggung jawab. Setelah itu saya menghubungi call center Indodana, tapi tidak juga membantu perihal kendala masalah saya.

Jujur saja ini sangat berat bagi saya di masa setelah pandemi seperti ini, untuk membayar denda tersebut. Saya mohon pengertiannya untuk Indodana. Saya sudah beritikad baik ingin membayar, tapi kenapa seakan saya dijebak dan dibohongi seperti ini?

Semoga ada tindak lanjut dari pihak Indodana untuk kasus saya ini. Terima kasih.

Erlangga
Jakarta Pusat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Indodana Atas Keluhan Bapak Erlangga

Menanggapi keluhan bapak Erlangga yang diterbitkan melalui surat pembaca Media Konsumen tanggal 21 Juli 2022 dengan judul “Indodana Menambah 1...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Masalah ini sudah ada di S&K. Telat bayar ya denda 1x. Jika anda mengeluh denda memeberatkan di masa pandemi begini, harusnya anda tidak berhutang sepatu basket yang mana itu bukan kebutuhan pokok anda. Dikondisi pandemi begini orang orwlang fokus ke isi perut, bukan yang lainnya seperti sepatu basket. Anda berhutang berarti anda yakin ekonomi anda cukup mampu. Anda dan Indodana 12 pas. Gk elok kalau anda hanya menyalahkan Indodana. Biang masalah anda telat bayar dan dikenai denda 1x cicilan.

    • Tidak usah menghakimi jika tidak bisa membantu atau memberikan solusi lebih baik diam mas?

  • Ikut komentar (biar bisa jadi pelajaran buat kita semua).
    Pertama, anda terlalu terburu -buru membuat keputusan, mumpung bunga cicilan 0% anda langsung eksekusi tanpa membaca syarat dan ketentuan (S&K) yg berlaku. Disini anda sudah jelas melakukan kesalahan, dan kesalahan lainnya anda telat bayar, meskipun telat hanya satu hari, tetap akan di kenakan denda sesuai dg S&K yg tidak anda baca (meskipun sebenarnya denda 1x angsuran itu sangat -sangat KEBANGETAN!!!) Disinilah letak muslihat PINJOL untuk menjebak konsumen, karena kebanyakan konsumen tidak pernah baca dan pelajari S&K.
    Kedua, jangan bawa-bawa PANDEMI, karena apa yg anda beli bukanlah barang kebutuhan POKOK, karena jika anda mempertimbangkan PANDEMI, maka anda tidak akan beli barang yg sekedar "hobby", jadi jangan meminta PINJOL memberikan keringanan dg alasan karena PANDEMI! (cari alasan yg lain jika anda merasa keberatan dg dendanya- yg KEBANGETAN yg memanfaatkan kelemahan konsumen/nasabah -)
    Ketiga, jangan anda bawa-bawa HALAL -HARAM disini, karena apa yg anda lakukan itu termasuk perbuatan HARAM (menurut hukum ISLAM), jadi anda tidak bisa menghakimi DC yg mengHALALkan kebohongan.
    Tetap BERJUANG untuk memperoleh keringanan denda, dan semoga denda 1x angsuran yg KEBANGETAN itu bisa dihapuskan (meskipun sulit terwujud).
    NB: JANGAN PERNAH PERCAYA dg KATA-KATA dan JANJI MANIS DC, karena DC akan melakukan segala cara yg penting Nasabah mau bayar.
    MA'AF jika komentar saya terlalu PEDAS. (kalau terlalu PEDAS bisa ditambah KECAP MANIS)?

  • Makanya biasakan baca syarat dan ketentuannya sebelum ambil tindakan. Itu kan ada penalty kalo telat bayar tenor tambah 1x.

  • ??????? G kuat..
    ???????Perut sampe sakit..
    Alasan lagi pandemi, kesulitan ekonomi, telat bayar, eh yg di beli sepatu??????..

    • Tidak perlu menghakimi mas, kalo tidak bisa membantu/kasih solusi lebih baik diam?

      • Denda akibat dia melanggar pembayaran, orang lain loe suruh bantu? Loe waras? Sast dia memutuskan berhutang, dia harusnya sudah tahu konsekuensi telat bayar meski sehari. Kasus dia adalah akibat. Jadi tidak bisa disebut penghakiman apalagi dibantu.

  • ngutang itu boleh aja, tp utk hal2 yg produktif, bukan konsumtif. produktif artinya kita yakin uang utangan itu akan balik modal + untung dari usaha produktif itu. utang utk buat bergaya mah pantes saja hidupmu sulit di masa pandemi ini. aplg beli sepatu sampe 5juta, hebat2 dah. sy aja nyari sepatu maunya yg paling ratusan ribu, kl udah 1 juta pasti otomatis kepala geleng2

  • Jdi gmn mas gak ada solusi sma sekali dri indodana ? Kasus saya sma seperti mas erlangga... Saya cuma telat 4hari byar denda 49.500 plus tambh tenor juga 1blan

  • Saya ada bukti kontraknya malah disitu d tuliskan jika terlambat 3hari kalender dikenakan denda keterlmbatan 10% dri angsuran perbulannya.. tidak ada tuh d tuliskan ada tmbhan 1blan tenor,,, sygnya gak bsa d upload dokumennya nih klo bisa udh kasih unjuk sma smuanya

    • Terima kasih ka astria, kalo masih ada buktinya bisa di blow up disini ka???

    • Transaksinya sama ga dgn si penulis? Dia pakai promo cicilan 0%, sdh pasti ada s&k yg tdk sama dgn kontrak.

  • Sebelum transaksi pastikan dahulu kebijakannya tenor denda dan lain-lain kedua jangan sampai telat dan melanggar kesepakatan yang telah disepakati ketiga semoga cepat selesai masalah