Surat Pembaca

Saldo di Rekening Raib, Setelah Ditelepon yang Mengatasnamakan Call Center BSI

Pada tanggal 5 Oktober 2022 pukul 07.32, saya menerima telepon dari nomor +014040, yang mengkonfirmasi apakah saya mengganti nomor telepon internet banking saya di BSI. Penelepon yang mengaku dari call center BSI tersebut, menyebutkan data- data pribadi saya, yang membuat saya yakin bahwa orang tersebut petugas call center.

 

Saya yang merasa tidak mengganti nomor telepon, tentu saja panik ada yang mau mengganti nomor telepon saya. Kemudian penelepon tersebut menyarankan saya untuk memblokir ke-6 rekening saya, dan untuk memblokirnya, saya harus menyebutkan nomor token yang dia kirim ke HP saya.

Saya yang tidak merasa curiga karena penelepon mengetahui rekening dan data pribadi saya, serta mengaku berasal dari nomor call center resmi BSI, akhirnya memberikan nomor token saya untuk memblokir rekening saya. Kemudian di tengah percakapan, telepon terputus.

Lalu saya menelepon kembali call center BSI 14040, dan petugas mengatakan bahwa tidak ada yang menghubungi saya karena penggantian nomor telepon. Saya meminta petugas untuk memblokir rekening saya dan petugas mengatakan untuk memblokir internet banking harus ke cabang langsung.

Ketika pagi harinya pukul 9.30 saya datang ke cabang Bank BSI, ternyata rekening saya sudah berkurang sebesar Rp4.500.000. Saya sudah mengajukan pengaduan, tapi hingga sekarang tidak ada tanggapan dari Bank BSI.

Widowati
Sinabang, Aceh

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Kejahatan perbankan di negeri ini sangat mengerikan sehingga nasabah harus ekstra hati-hati

  • Jangan hanya dilihat dari satu sisi saja. Ini memang murni kesalahan dari SiPenulis, tapi yg harus digarisbawahi adalah Data kita di Bank manapun tidak aman apalagi di E-commerce. Jadi kita wajib berhati hati!!! Bagi SiPenulis, jangan berharap uang anda bisa kembali, ikhlasin aja dan ambillah hikmahnya! Tuhan tidak akan memberikan ujian dan cobaan kalau kita tidak pantas menerimanya.

  • Sekarang modus penipuan makin pinter
    Saya aja hampir kena tipu ketika mau dm salah satu bank di medsos tiba" di telp dari orang yang ngakunya berasal dari bank itu, dia semoat kirim kode otp facebook & saya ikuti arahannya untuk memberitahukan kode otp tsb, untung saya mulai curiga lalu saya blokir no wanya. Biasanya mereka kerja beberapa orang karna bukan 1 no wa aja yang menghubungi saya. Untung saya sudah ga aktif di fb, awalnya mungkin kode fb lalu pindah ke kode lainnya. Cara mereka juga pinter ga langsung ke inti masalah tapi berputar" sampai nanya rek bank lain, paylater, dompet digital dsb
    Waspada lah

  • Gak perlu nyuri dr bank, dr transaksi online mah nyuri data kek gini gampang, lu jualan di marketplace sengaja kirim barang kurang jadi kalo komplain kasih solusi transfer dari sini aja penipu bakal tau alamat, nama, no HP dan no rekening korban, trs ngapain ngmongin data bank bocor?

  • Yang pasti klo asli dari perusahaan GAK akan pernah yang namanya minta pin, password, token, username, telepon. Gak akan. Kenapa?

    Karena mereka udah punya datanya, ngapain nanya ke nasabah mending ke tim internal nya.

  • Pengen ketawa tapi kok sedih jelas penipuan minta kode otp, sedangkan di SMS aja ada tulisan jelasw jangan diberi kan kesiapa pun bahkan pihak BSI tidak pernah meminta kode tsb, sudah ikhlas kan saja kelalaian anda ini sebagai pelajaran, kalau mau diperkarakan ya lapor saja anda ditipu terus cr data2 pelaku yg memindahkan dana anda, tp psti pelaku nya jug pakai rekening bukan pny dia alias pasti dia bayar org buat rekening bank terus rekening tsb dia pakai buat Nerima uang hasil tipu2... Biar penipu nya gak bisa dilacak kayak difilm2 gitu deh....

  • Pembobolan terjadi karena keteledoran nasabah. Jangan memberikan kode otp kepada siapapun bahkan kepada petugas bank

  • Dia download Aplikasi I-Banking lalu minta kode OTP , utk Call Centernya pake nomor call Directing bisa beli online , kalo Resmi ga ada +01 , kalaupun ada pake nya +6221 , saya sendiri Nasabah BSI dan waktu ganti hp memang diminta kode OTP, tapi langsung dari nomor yang terdaftar di aplikasi sebelumnya, ga ada pihak CSO/CC yg nelpon jadi hati² utk yg lainnya, perhatikan baik² kode area CC tidak pernah pakai +01 karena itu nomor Direct call atau virtual yg bisa digunakan utk WA

  • Kaya nya OTP ini harus di ganti dengan LINK deh, kaya mandiri ataupun telkomsel kan sekarang setiap masuk pertama kali ke aplikasi harus menggunakan link yang di kirim langsung lewat nomer pribadi kita, mereka sudah ga ada lg OTP² an

  • Sy heran, ga habis pikir juga. Apakah para korban yg menulis di media konsumen pernah membaca media konsumen? Kalau mereka suka baca media konsumen mestinya tidak akan tertipu lagi utk hal semacam ini yg jelas sekali sudah banyak kasus serupa di media konsumen. Atau mereka tidak prnh membaca media konsumen, sehingga tidak tahu ada kasus penipuan sejenis ini?? Tapi koq bs tahu harus mengadu ke media konsumen bila tidak pernah membuka or membaca di media konsumen?