Saldo di Rekening Raib, Setelah Ditelepon yang Mengatasnamakan Call Center BSI

Pada tanggal 5 Oktober 2022 pukul 07.32, saya menerima telepon dari nomor +014040, yang mengkonfirmasi apakah saya mengganti nomor telepon internet banking saya di BSI. Penelepon yang mengaku dari call center BSI tersebut, menyebutkan data- data pribadi saya, yang membuat saya yakin bahwa orang tersebut petugas call center.

 

Saya yang merasa tidak mengganti nomor telepon, tentu saja panik ada yang mau mengganti nomor telepon saya. Kemudian penelepon tersebut menyarankan saya untuk memblokir ke-6 rekening saya, dan untuk memblokirnya, saya harus menyebutkan nomor token yang dia kirim ke HP saya.

Saya yang tidak merasa curiga karena penelepon mengetahui rekening dan data pribadi saya, serta mengaku berasal dari nomor call center resmi BSI, akhirnya memberikan nomor token saya untuk memblokir rekening saya. Kemudian di tengah percakapan, telepon terputus.

Lalu saya menelepon kembali call center BSI 14040, dan petugas mengatakan bahwa tidak ada yang menghubungi saya karena penggantian nomor telepon. Saya meminta petugas untuk memblokir rekening saya dan petugas mengatakan untuk memblokir internet banking harus ke cabang langsung.

Ketika pagi harinya pukul 9.30 saya datang ke cabang Bank BSI, ternyata rekening saya sudah berkurang sebesar Rp4.500.000. Saya sudah mengajukan pengaduan, tapi hingga sekarang tidak ada tanggapan dari Bank BSI.

Widowati
Sinabang, Aceh

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Berikan penilaian mengenai pengalaman ini:
[Total:143    Rata-Rata: 3.3/5]

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

84 komentar untuk “Saldo di Rekening Raib, Setelah Ditelepon yang Mengatasnamakan Call Center BSI

  • 18 Oktober 2022 - (12:57 WIB)
    Permalink

    Lebih tepat judulnya : Saldo di rekening raib setelah menyebutkan nomor “token” alias otp.

    42
    2
    • 18 Oktober 2022 - (13:23 WIB)
      Permalink

      Yah saya percaya memberikan token..karena ditelp oleh nomer dari call center

      6
      33
        • 18 Oktober 2022 - (13:35 WIB)
          Permalink

          Saya pernah beberapa kali ditelp call. Center yg memang bukan dari bsi.. Biasanya ada tambahan 1 nomer didepan.. Kecuali kalo kita menelpkn nomer call centernya…dan orang yg menelp saya tersebut tau data pribadi saya seperti jumlah rekening saya yang ada di BSI

          21
          • 18 Oktober 2022 - (17:44 WIB)
            Permalink

            Bohong, mana mungkin sih call center +01? Indonesia itu +62.. kalo +01 itu amerika mbak… Token yg disebutkan itu kemungkinan OTP pemindahan atau sejenisnya.. ketika diberikan ya uenak dah yg neleponnya

            21
          • 18 Oktober 2022 - (22:57 WIB)
            Permalink

            Sudah sering kejadian macam ini dan pihak bank selalu mengingatkan nasabahnya ,”bahwa customer service bersifat pasif, tidak akan pernah menghubungi nasabah dengan media apapun, kecuali nasabahnya lebih dulu menghubungi customer service nya”. Update terus perkembangan pengetahuan agar terhindar dari korban penipuan.

            37
          • 20 Oktober 2022 - (16:47 WIB)
            Permalink

            Sebenarnya di SMS nya ada peringatan utk tidak memberikan kode otp kepada siapapun.

            6
            1
        • 19 Oktober 2022 - (08:40 WIB)
          Permalink

          Walaupun nomor call center ataupun telpon dari presiden sekalipun, jangan kasih kalau nyebutin OTP, itu udah di infokan keseluruhan warga se wakanda kalau sop bank atau sejenisnya ga boleh kasih otp walaupun yang telpon dari customer service bank
          Tolong pahami SOP call center mba.
          Semoga jadi pembelajaran diri, saya yakin bank BSI akan menyampaikan hal yang sama dengan saya. Walau saya berdoa pelaku bisa ketemu dan ditangkap.

          25
        • 19 Oktober 2022 - (10:08 WIB)
          Permalink

          Apa sih yg membuat otp ini sebegitu telaknya sehingga membuat dengan mudahnya uang berpindah dari 1 rek ke rek lain?? Kalau kuncinya ada di otp kenapa pihak perbankan tidak membuat seketat mungkin, malah kalau perlu ga usah ada nama nya otp otp an…karena kasus seperi ini kedepan pastikejadian lagi.
          Kenapa?? Karena pihak bank masa bodoh toh itu bukan uang mereka.
          Lagian, itukan bisa ditelusuri aliran dana nya kemana, pihak bank harusnya lebih terbuka kepada masyarakat, kalau perlu sama alamatnya agar nasabah bisa datangi sendiri alamat penipunya.

          Itu yg bener, kalau emang niat memberantas penipuan.

          26
          18
          • 19 Oktober 2022 - (13:50 WIB)
            Permalink

            cara melihatnya bukan seperti itu, karena disisi lain transaksi digital itu diperlukan di zaman modern,jika OTP dihilangkan bagaimana terus apa yang menjadi kunci untuk transaksi online? masa ya mau transfer harus ke bank lagi seperti zaman dulu.

            yang jadi masalah bukan OTP nya, tapi edukasi ke pengguna bahwa OTP itu adalah hal yang sangat rahasia, tidak boleh memberikan ke siapapun termasuk call center resmi bank sekalipun, apapun alasannya. hanya kita sendiri dan Tuhan yang boleh tau.

            24
            1
          • 20 Oktober 2022 - (07:57 WIB)
            Permalink

            OTP itu sudah sangat aman kak, kalau gak mau sistem OTP mau yang kek gimana. Edukasinya berarti kurang paham, kalau password biasa masih bisa kebobolan kalau orang lain tahu. Sedangkan OTP kan sistemnya beda, beda transaksi beda pula kodenya. Makanya penipuan tuh, gak bisa langsung bobol akun kita, seringnya menghubungi dulu, dengan mengatasnamakan ini itu. Tergantung kita sebagai konsumennya, jadi yang harus di edukasi tuh konsumen biar paham

          • 20 Oktober 2022 - (11:45 WIB)
            Permalink

            Udah brani ngasih nomer token ya udah ikhlasin bu. Karena bank yg resmi sudah wanti wanti ga pernah minta token. Jd clear kesalahan dipihak siapa kan ya

          • 20 Oktober 2022 - (14:01 WIB)
            Permalink

            Wkwk. OPT itu kode rahasia no hp. Jadi jk kita berikan otp ke orang lain otomatis dia ambil alih no kita. Jadi begitu orang lain menguasai no kita otomatis menguasai norek kita yg terhubung dgn no hp kita

          • 23 Oktober 2022 - (11:24 WIB)
            Permalink

            Kelihatannya dari kode token tsb lah, penipu bisa mendebet uang anda…hati2 ya jgn memberikan token otp kepada siaapa pun termasuk pihak bank…

        • 21 Oktober 2022 - (00:14 WIB)
          Permalink

          Birokrasi bank terlalu kaku njlimet dan kesanx egp dg keluhan2 nasabahx.
          Shg sy illfill utk simpan uang di bank.Lbh baik investasikan ke yg putaranx cepat.Selain lbh menguntungkan jg jauh dr riba. Tdk pernah sy temui respon bank khususx kasus penipuan lgsg action misalx blokir rek spt permintaan pemilik.
          lantas utk apa ada call center hanya ngabisin pulsa utk denger sapa basi mesin penjawab kl ujung2x cm utk disuruh ke kantorx? Apa tdk bs dibuat aturan yg sdkt berpihak ke nasabah khusus utk kasus2 mendesak urgen dan kira2 akan membahayakan simpanan nasabah shg sama2 enaklah.jgn knp2 yg rugi sll nasabah..
          Mang byk dr Qt gk sadar sistem perbankan membuat qt dijajah sm duit qt sndri.

          8
          2
      • 18 Oktober 2022 - (19:21 WIB)
        Permalink

        Gak bisa begitu juga kali mbak. Itu token sangat rahasia.

        Data perbankan di-era digital jangan harap percaya 100% aman kecuali bank tersebut menerapkan teknologi mundur alias primitif yang penyimpanan arsip data nasabah itu masih ditulis tangan dan disimpan di lemari besi anti api seperti jaman kolonial.

        Data nasabah yg terhubung ke internet bisa dicuri! Hacker topi item ada dimana-mana.

        Syaiton aja kagak boleh tau isi token, apalagi si penelepon meski ngaku “pegawe” BSI.

        Dah gitu coba liat incoming call nya ada “+” . Itu nomer virtual / masking phone. Dah pasti abal abal.

        Sy jg sering dpt miscall dr nomer diatas tp sy cuekin, tp kl gak salah 2 minggu lalu hr jumat pagi sempet sy angkat dan sy bilang begini, “berisik nyet!”. Dan tutup tlp, alhasil gak nelepon2 lagi.

        Tp cukup aneh, keamanan BSi internet banking kan ada 2, kenapa hanya token saja bisa jebol?

        Nasi sdh menjadi bubur, wes bablas!
        Untuk kedepan kalau ada tlp dr “bank” atau “call center” .. apapun resikonya, datengin KCP terdekat untuk menanyakan keabsahan informasi.

        21
      • 18 Oktober 2022 - (23:24 WIB)
        Permalink

        No. Token/Otp hanya untuk anda seorang. siapapun yang minta jangan di berikan termasuk kepada pihak bank.. ingat otp yg masuk ke HP anda hanya anda yg tau.

      • 19 Oktober 2022 - (06:27 WIB)
        Permalink

        Ya Mbak. Penipu mempermainkn psikologis nasabah shg ltanpa sadar memberi nomor token. Sy (BRI) juga tertipu pdhl tak pernah memberi nomr token atau pin. Sy tertipu sms yg menyebut bea transfer BI fast 0 rupiah. Hny disuruh klik utk prosedur ternyata satu kali klik itu sama dg membobol data. Ga ada kasih2 nomor pin atau token. Hacker jauh lbh canggih. Dan bank2 sibuk nyetor keuntungan ke atasan drpd memperkuat keamanan cyber data nasabah spy tak mudah dibobol hacker maling. Sungguh miris.

      • 19 Oktober 2022 - (13:57 WIB)
        Permalink

        Buat pelajaran aja mba, otp, token, password, pin, pihak bank tdk pernah minta, dan kalaupun diminta tdk boleh d infokan.

      • 19 Oktober 2022 - (15:28 WIB)
        Permalink

        Yang sabar mbak…. Sy turut prihatin… Kasus mbak sepertinya baru… Karena penipu pakai nomor telepon yg hampir sama dg nomor call center BSI. Siapapun yg mengalami, kemungkinan akan terkecoh sama penipu.

        Yang sangat di sayangkan adalah kenapa dalam kasus scan perbankan mempersulit pemblokiran ya?

        Padahal pemblokiran gak ada yg dirugikan? Seapes-apesnya pemblokiran, apabila yg meminta blokir ternyata bukan nasabah asli, tetap saja dana nasabah asli akan tetap aman, artinya tindakan bank sangat minim resiko. Berbeda jika pihak bank tidak cepat tanggap, malah meminta nasabah datang ke kantor cabang, tentu semua jadi amsyong…tindakan pemblokirannya sudah terlambat dan dana nasabah jadi hilang.

      • 19 Oktober 2022 - (17:30 WIB)
        Permalink

        Kan dari pihak bank sudah ada himbauan ke seluruh nsabah jangan pernah memberikan OTP sekalipun kepada cs atau petugas bank itu sendiri, dalam bentuk apapun. Dan lebih lgi slama sya pernh di telp callcnter blm prnh ad yg berawalan +0.

      • 20 Oktober 2022 - (11:07 WIB)
        Permalink

        Kesalahan fatal adalah anda memberikan OTP. Jelas2 di setiap kode OTP yg dikirim pasti disebutkan bahwa jangan memberikan kode itu kepada siapapun, siapapun, bahkan CS, call center, presiden, menteri, direktur bank sekalipun, tidak akan pernah meminta kode itu apapun alasannya. Orang lain yg minta kode OTP itu dgn alasan akan membantu proses anda sudah bisa di pastikan hanyalah seorang PENIPU. Di ingat ini. Pembelajaran buat anda

      • 22 Oktober 2022 - (18:03 WIB)
        Permalink

        Itu keteledoran korban sendiri, kan sudah sering di katakan jangan memberikan kode OTP sekalipun yang punya BANK meminta, jadikan ini pelajaran buat semua orang

      • 23 Oktober 2022 - (15:25 WIB)
        Permalink

        Udh banyak pemberitahuan untuk tidak memberikan otp kepada orang lain termasuk ke PEGAWAI BANK

      • 24 Oktober 2022 - (09:52 WIB)
        Permalink

        Tp tetep mba kalo otp itu gak boleh di infokan ke siapa pun termasuk pihak bank, cukup hanya nasabah yg tau……. ya udah yg sabar mba x aja nti dpt rejeki di jadikan pelajaran aja mba buat ke depannya

    • 19 Oktober 2022 - (06:15 WIB)
      Permalink

      Jangan salah Bung. Penipuan semacam ini telahbsangat bnyk korbannya. Rata2 mereka kalangan awam yg percaya kalo ditelp atau di wa call cemter resmi. Mesalahan utama ada di pihak Bank yg tak mau memperkuat keamanan cyber nasabahnya. Kita percaya bank, tp bank hny punya uang oas2an utk memperkuat keamanan cyber data nasabah. Akibatnya mudah sekali dibobol hancker. Dan enak aja bank kabur gak bertanggung jawab. Plis lah investasikan dana utk meningkatkan keamanan IT nya spy nasabah gak jadi korban..

      5
      6
      • 21 Oktober 2022 - (00:26 WIB)
        Permalink

        Bagus jgn nabung taroh duit bawah kasur bae kl ilang ridhox cpt dpt??
        Kl taroh di onoh kesel n gedegx lama..
        Drpd knp2 pihak onoh cm mau enakx aja.giliran puter duit nasabah pd demen,giliran jagain duitx setengah ati..Buktix msh cpt dibobol.Kyk kue kek dibuat berlapis2 ??

      • 22 Oktober 2022 - (18:12 WIB)
        Permalink

        Itu kebodohan korban memberikan kode OTP, bank amerika aja tetep jebol klo kode OTP di kasih tau, OTP itu kunci konfirmasi, OTP itu sistem keamanan tercanggih, coba lebih perbanyak wawasan supaya tidak memalukan diri sendiri

    • 19 Oktober 2022 - (07:42 WIB)
      Permalink

      Jaman teknologi maju dan modern gini masih ada orang yg kudet dan mudah dikibulin gini ya. Terima saja jadi bahan pelajaran agar bsok tak terulang kembali.

      6
      3
    • 19 Oktober 2022 - (10:02 WIB)
      Permalink

      Assalamualaikum…begini Bu/mbak…ini pengalaman berharga yg jangan terulang lagi, pesan saya jika ada pihak yg meminta no OTP/PIN/PASSWORD/TOKEN MBANKING…. atau apapun istilah kode rahasia ini ..maka jangan pernah beritahukan kepada siapapun termasuk kpd petugas bank,dari kasus ini setelah anda sebutkan kode token tadi maka penipu ini sendiri yg mengganti phone banking anda di BSI, setelah penipu tahu token/OTP ini di bisa bertransaksi mencuri saldo di akun anda ..

  • 18 Oktober 2022 - (13:16 WIB)
    Permalink

    coba perhatikan isi token / OTP tsb. pasti ada kata2 JANGAN MEMBERIKAN KODE OTP INI KEPADA SIAPAPUN TERMASUK PIHAK BANK.
    Udah dicapslock tapi seringkali lalai, tp merasa dirinya terdzolimi

    22
    1
    • 18 Oktober 2022 - (13:20 WIB)
      Permalink

      Tidak ada yg memberitahukan tidak diberikan termasuk pihak bank…saya bisa screenshoot smsnya kepada bapak

      19
      • 18 Oktober 2022 - (19:27 WIB)
        Permalink

        @Widyowati
        Ada mbak ???
        Itu di sms tokennya begini:

        “Yth Nasabah BSI Net, Token Anda adalah (no token), (no token), (no token), (no token), (no token), (no token). Berlaku s.d. xx Oct 2022 13:42:58. Mohon dirahasiakan! Terima Kasih.”

        13
        1
      • 18 Oktober 2022 - (20:01 WIB)
        Permalink

        Mohon maaf mbak ya.
        Kalau menurut saya mbak sudah salah.
        Otp itu tidak boleh diberikan kepada siapa pun.
        Di SMS pum juga pasti tertulis. Jangan berikan kode otp pada pihak siapapun

        Mbak jaman ni sudah canggih, jadi tingkat kejahatan juga sudah canggih.
        Sekarang juga sudah ada aplkiasi, kalau nlp seseorang no itu bisa di edit.

        Tp yang sabar mbak ya, semoga Allah SWT menggantikan nya dengan rezeki lain.
        Amin

      • 19 Oktober 2022 - (08:56 WIB)
        Permalink

        SMS screen shoot dikirim nomor hp atau nama perusahaan kalau perusahaan krm kode otp itu gak pakai nomor lagi cmn muncul nama perusahaan misal bankneo, mandiri, BCA, etc contoh : BNC(bank Neo) pengiriman nya mau dibls SMS atau ditelp gak bisa karena gak ada Nomor nya. Hanya teks saja. Dewasa dikit mbak buk….

      • 19 Oktober 2022 - (16:29 WIB)
        Permalink

        cara kerja penipu adalah membuat korban panik, gugup, jadi akal sehat nya tertutup. saya yakin ibu pernah membaca bahwa OTP itu sifat nya rahasia, tapi karena psikologi ibu sudah di mainkan, akhir nya lupa pada hal yg sifatnya rahasia. ini pelajaran bagi kita semua, jangan pernah gugup dan jangan langsung percaya bila ada orang tak di kenal menelpon kita.

        banyak kasus penipuan lewat telpon yg cara kerja nya membuat kita panik, membuat kita gugup, misal nya mengabarkan keluarga kita kecelakaan, keluarga kita ditangkap polisi, yg ujung² nya minta transfer uang.

        2
        1
  • 18 Oktober 2022 - (13:59 WIB)
    Permalink

    Siap-siap deh di bombardir oleh para komentator musiman yang maha pintar. Untuk TS, hemat energi anda, jangan dibuang-buang percuma untuk adu argumen dengan pihak BSI. Kasus ini murni kesalahan anda dan upaya yang seharusnya anda lakukan adalah lapor polisi.

    26
    3
  • 18 Oktober 2022 - (14:43 WIB)
    Permalink

    Kira kira kalo kesalahan sendiri apakah akan di kembalikan uangnya? secara sah dan sadar memberikan akses token kepada orang lain.

    Semoga kedepannya lebih berhati hati?

    13
    • 18 Oktober 2022 - (21:35 WIB)
      Permalink

      Ga bakalan d kembalikan. Karena itu kesalahan sendiri. Temen ku yg ngalamin 25 juta hangus ga d ganti ama bangnya.

  • 18 Oktober 2022 - (15:13 WIB)
    Permalink

    Tiap hari baca media konsumen korban penipuan dan korban penipuanbisa menulis di media kosumen tapi enga pernah membaca media konsumen yg telah banyak korban2 sebelum ny menulis ditipu..

    18
    • 18 Oktober 2022 - (15:26 WIB)
      Permalink

      biasanya sih korban penipuan sebelumnya ga ada akun di MK. rata2 abis kena tipu, lalu googling ada gak yg sama kayak dia, eh ketemu situs MK ini, sekalian bikin surat pembaca deh akhirnya. jd rata2 yg nulis gini masih awam

      14
      1
  • 18 Oktober 2022 - (15:42 WIB)
    Permalink

    kenapa masih marak penipuan model gini ?
    karena masih banyak yang mudah tertipu ….

  • 18 Oktober 2022 - (17:02 WIB)
    Permalink

    Itu no luar negeri,+01 itu dr India kl gk salah server,Kode OTP itu jgn pernah diberikan kesiapapun,semua sudah terjadi,jadikan semua ini pelajaran yg sangat berharga utk kedepan

    10
  • 18 Oktober 2022 - (17:46 WIB)
    Permalink

    Yg saya heran kenapa data bank di Indonesia ini gampang bgt keluar dr bank, pdhl aturan UU Perbankan jelas menyebutkan bahwa data nasabah adalah rahasia bank. Klo sampe ada pihak lain yg tau nmr rek, jumlah rek, data2 pribadi maka bisa dikatakan bank membocorkan rahasia data2 kita dan bs dituntut. Hal ini tidak terbatas dan termasuk kaitan dengan penagihan pihak 3. Tinggal anda mau kuat2an dgn bank itu mslhnya. Jangankan bank kecil, bank gede aja masih bs jebol apalagi bank ecek2

    • 19 Oktober 2022 - (04:58 WIB)
      Permalink

      Gak perlu nyuri dr bank, dr transaksi online mah nyuri data kek gini gampang, lu jualan di marketplace sengaja kirim barang kurang jadi kalo komplain kasih solusi transfer dari sini aja penipu bakal tau alamat, nama, no HP dan no rekening korban, trs ngapain ngmongin data bank bocor?

      • 19 Oktober 2022 - (05:03 WIB)
        Permalink

        Gini ya bro, Data Bank diberikan ke Kolektor pihak ke 3 itu sudah termasuk pembocoran data nasabah. Lu tanya deh sama siapapun, data lu itu yg boleh tau ya cuma bank. Yg berhak nagih elu klo elu punya pinjaman itu ya bank yg kasih lu dana. Klo sampe kolektor pihak ke 3 nagih ngaku perwakilan bank apa namanya klo bukan pembocoran data??? Berpikir yg sehat bro wkwkwkwkwkw

        1
        5
        • 19 Oktober 2022 - (09:14 WIB)
          Permalink

          Wkwkwk ini orang sok tau sok pintar saya jadi mau ketawa lihat comment lu apa yang di maksud pembocoran data, belajar yang rajin ya bro biar cepat pintar

          • 19 Oktober 2022 - (11:02 WIB)
            Permalink

            Sorry bro, klo bahasa gw ketinggian buat lu.. mgkn level kita beda. Gw org hukum, lu yg mgkn ga nyampe mikirnya wkwkwkwkw beda kelas bro, udh ga usah dibahas.

            1
            1
        • 19 Oktober 2022 - (13:09 WIB)
          Permalink

          Anda memang pintar tp hacker lebih pintar. Biarpun gak ada yg bocor tp hacker bisa membuat lubang supaya bocor. Ud sampai level itu blm??

    • 19 Oktober 2022 - (10:36 WIB)
      Permalink

      Tidak melulu dari pihak bank yang bocor kak Theo, dari smartphone kita juga bisa disadap oleh penipu,modus di atas pernah terjadi di saya, ketika itu pas mudik lebaran adik pinjam CC utk beli tiket di tr*vlka, saya kirim datanya via wa, beberapa hari kemudian modus di artikel di atas dilakukan ke saya, mengatasnamakan bank telpon saya dengan nomer yang mirip2 dengan no cs bank tsb. Saya ambil kesimpulan bahwa data saya bocor via WA. Karena prinsip otp adalah sangat rahasia selalu saya pegang akhirnya tindak penipuan dapat terhindar dari saya.

        • 19 Oktober 2022 - (13:03 WIB)
          Permalink

          Data itu bisa bocor dari banyak cara contoh paling sering terjadi dari klik link phising. Kemudian untuk semua nomor telpon yang di awali +1-9 lebih baik di hiraukan aja. Karena penipu sekarang rata” pakai no luar negeri buat menyakinkan seolah itu no dari CS.

      • 19 Oktober 2022 - (11:06 WIB)
        Permalink

        Kak, saya paham tp apa Traveloka tau smp nama ibu kandung, nominal rek, no CC, alamat, dll? DC sampe bs tau data2 pribadi scr detail itu dr mana klo bukan dr bank yg kasih? Itu yg saya mksd. Pdhl jelas OJK melarang penggunaan penagihan dengan jasa pihak ke 3

  • 18 Oktober 2022 - (17:52 WIB)
    Permalink

    Kesalahan sdri itu sih.. Udah jelas2 sering di ingatkan OTP itu pribadi siapapun tidak boleh tau. Ikhlaskan saya.. Jadi kan pelajaran aja

  • 18 Oktober 2022 - (18:19 WIB)
    Permalink

    Kejahatan perbankan di negeri ini sangat mengerikan sehingga nasabah harus ekstra hati-hati

  • 18 Oktober 2022 - (19:14 WIB)
    Permalink

    Jangan hanya dilihat dari satu sisi saja. Ini memang murni kesalahan dari SiPenulis, tapi yg harus digarisbawahi adalah Data kita di Bank manapun tidak aman apalagi di E-commerce. Jadi kita wajib berhati hati!!! Bagi SiPenulis, jangan berharap uang anda bisa kembali, ikhlasin aja dan ambillah hikmahnya! Tuhan tidak akan memberikan ujian dan cobaan kalau kita tidak pantas menerimanya.

    4
    1
  • 18 Oktober 2022 - (21:56 WIB)
    Permalink

    Sekarang modus penipuan makin pinter
    Saya aja hampir kena tipu ketika mau dm salah satu bank di medsos tiba” di telp dari orang yang ngakunya berasal dari bank itu, dia semoat kirim kode otp facebook & saya ikuti arahannya untuk memberitahukan kode otp tsb, untung saya mulai curiga lalu saya blokir no wanya. Biasanya mereka kerja beberapa orang karna bukan 1 no wa aja yang menghubungi saya. Untung saya sudah ga aktif di fb, awalnya mungkin kode fb lalu pindah ke kode lainnya. Cara mereka juga pinter ga langsung ke inti masalah tapi berputar” sampai nanya rek bank lain, paylater, dompet digital dsb
    Waspada lah

  • 19 Oktober 2022 - (04:58 WIB)
    Permalink

    Gak perlu nyuri dr bank, dr transaksi online mah nyuri data kek gini gampang, lu jualan di marketplace sengaja kirim barang kurang jadi kalo komplain kasih solusi transfer dari sini aja penipu bakal tau alamat, nama, no HP dan no rekening korban, trs ngapain ngmongin data bank bocor?

  • 19 Oktober 2022 - (06:23 WIB)
    Permalink

    Yang pasti klo asli dari perusahaan GAK akan pernah yang namanya minta pin, password, token, username, telepon. Gak akan. Kenapa?

    Karena mereka udah punya datanya, ngapain nanya ke nasabah mending ke tim internal nya.

  • 19 Oktober 2022 - (08:53 WIB)
    Permalink

    Pengen ketawa tapi kok sedih jelas penipuan minta kode otp, sedangkan di SMS aja ada tulisan jelasw jangan diberi kan kesiapa pun bahkan pihak BSI tidak pernah meminta kode tsb, sudah ikhlas kan saja kelalaian anda ini sebagai pelajaran, kalau mau diperkarakan ya lapor saja anda ditipu terus cr data2 pelaku yg memindahkan dana anda, tp psti pelaku nya jug pakai rekening bukan pny dia alias pasti dia bayar org buat rekening bank terus rekening tsb dia pakai buat Nerima uang hasil tipu2… Biar penipu nya gak bisa dilacak kayak difilm2 gitu deh….

  • 19 Oktober 2022 - (09:41 WIB)
    Permalink

    Pembobolan terjadi karena keteledoran nasabah. Jangan memberikan kode otp kepada siapapun bahkan kepada petugas bank

  • 19 Oktober 2022 - (12:48 WIB)
    Permalink

    Dia download Aplikasi I-Banking lalu minta kode OTP , utk Call Centernya pake nomor call Directing bisa beli online , kalo Resmi ga ada +01 , kalaupun ada pake nya +6221 , saya sendiri Nasabah BSI dan waktu ganti hp memang diminta kode OTP, tapi langsung dari nomor yang terdaftar di aplikasi sebelumnya, ga ada pihak CSO/CC yg nelpon jadi hati² utk yg lainnya, perhatikan baik² kode area CC tidak pernah pakai +01 karena itu nomor Direct call atau virtual yg bisa digunakan utk WA

  • 19 Oktober 2022 - (14:31 WIB)
    Permalink

    Kaya nya OTP ini harus di ganti dengan LINK deh, kaya mandiri ataupun telkomsel kan sekarang setiap masuk pertama kali ke aplikasi harus menggunakan link yang di kirim langsung lewat nomer pribadi kita, mereka sudah ga ada lg OTP² an

  • 19 Oktober 2022 - (15:20 WIB)
    Permalink

    Sy heran, ga habis pikir juga. Apakah para korban yg menulis di media konsumen pernah membaca media konsumen? Kalau mereka suka baca media konsumen mestinya tidak akan tertipu lagi utk hal semacam ini yg jelas sekali sudah banyak kasus serupa di media konsumen. Atau mereka tidak prnh membaca media konsumen, sehingga tidak tahu ada kasus penipuan sejenis ini?? Tapi koq bs tahu harus mengadu ke media konsumen bila tidak pernah membuka or membaca di media konsumen?

  • 19 Oktober 2022 - (21:01 WIB)
    Permalink

    Konyol, play victim, udh tau salah ngasih kode token, kan jelas jelas kode gaboleh diberikan kepada siapapun

  • 19 Oktober 2022 - (23:02 WIB)
    Permalink

    OTP PENGAMAN SISTEM KOMPUTER.

    Kode OTP di-generate secara acak (random) menggunakan rumus tertentu.
    Rumusnya bersifat variabel (bukan statis), berubah-ubah.
    Pembuat rumus juga tidak bisa menebak angka berapa yang akan dihasilkan dalam satu waktu proses generate.
    Kode yang dihasilkan juga tidak disimpan dalam database.
    Makanya, OTP berlaku hanya dalam waktu yang singkat, hanya saat program masih dalam status proses (Running)

    Nah Kode OTP inilah yang dikirim ke No. HP yang sudah terdaftar sesuai rekening kita.
    Yang hanya tahu, orang yang memegang HP tersebut…

    Tidak ada yang tahu kode OTP bahkan oleh
    programmer yang membuat program untuk generate OTP nya.

    Berbeda dengan dengan PIN (ATM misalnya) ya…
    PIN tersimpan dalam database.
    Walapun diacak (enkripsi), masih ada peluang bagi penyusup untuk
    memecahkan kode enkripsinya (walaupun perlu waktu) dengan menyusup ke database.

    Mohon maaf ya bro & sist, kok malah komen soal OTP hihihii…
    asik baca komen2 diatas jadi gatel pengen ikutan komen juga.

    Btw, jangan pernah memberikan kode OTP kesiapapun!!!

    Oh ya… OTP ini agak mirip dengan PIN yang kita terima saat baru pertama kali
    buka kartu ATM.
    PIN ini juga di-generate mirip seperti OTP, namun disimpan dalam database

    Kita akan memperloeh PIN yang dicetak dalam kertas karbon segel.
    Customer service tidak bisa tahu PIN nya karena kertasnya disegel.
    Tapi PIN nya kan tesimpan di database… nah…
    yang paling aman adalah OTP… hidup OTP…. hihihihi
    dan jangan sampai diberikan ke orang lain….

  • 19 Oktober 2022 - (23:31 WIB)
    Permalink

    Masa ga bisa blokir dari m bangking si?kirain semua bank punya aplikasi m bangking sudah ada fitur blokir nya

  • 20 Oktober 2022 - (06:29 WIB)
    Permalink

    Yg paling aman adalah seperti saya, saya tidak pernah mau pakai internet banking sampai sekarang, meski pengetahuan saya tentang internet, gadget ataupun komputer,karena kalau hp kita kena hack, pasti rekening kita juga bakal bobol, jadi cukup dengan kartu ATM saja biar aman

  • 20 Oktober 2022 - (08:40 WIB)
    Permalink

    Yg disesalkan dr pihak bsi, knp utk memblokir aja prosesnya lama, hrs ke bank dulu, ya keburu kekuras itu saldo, hadeuh bsi bsi, kmu harus berbenah

    2
    1

 Apa Komentar Anda mengenai pengalaman ini?

Ada 84 komentar sampai saat ini..

Saldo di Rekening Raib, Setelah Ditelepon yang Mengatasnamakan Call Ce…

oleh Wiwi dibaca dalam: 1 menit
84