Surat Pembaca

Isi Paket Kiriman Dicuri Sebagian

Sebenarnya saya tidak ingin sampai membuat surat pembaca Media Konsumen, kalau saja J&T Cargo mau bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan ini. Permasalahan dimulai ketika saya mengirimkan 13 koli dari Bandung dengan tujuan ke Pasar Rebo Jakarta Timur menggunakan J&T Cargo, dengan nomor resi: 200135176805 pada tanggal 29 Desember 2022.

Barang diterima di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2022 yang diantarkan sore hari. Dari 13 koli, terdapat 5 koli yang jelas-jelas dibuka oleh oknum J&T Cargo dan diambil 10 paket skincare senilai Rp3.750.000.

Hal tersebut sangat terlihat dengan perbedaan lakban fragile yang digunakan. Terdapat motif lakban yang berbeda, setelah lakban aslinya dibuka. Hal tersebut menandakan bahwa oknum J&T Cargo mengambil barang yang dikirimkan.

Kami sudah berkomunikasi dengan pihak J&T Cargo, dan hanya diganti asuransi yang maksimalnya hanya Rp1.000.000. Saya sangat kecewa sekali dengan J&T Cargo, sebagai pelanggan. Tentunya oknum J&T Cargo tersebut haruslah ditindak dengan tegas karena sudah merusak nama baik J&T Cargo.

Ahmad Zadi Maad
Bandung, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan J&T Cargo atas Surat Bapak Ahmad Zadi Maad

Jakarta, 13 Februari 2023 Kepada Yth. Bapak Ahmad Zadi Maad Bandung, Jawa Barat Perihal: Surat Tanggapan Keluhan Bapak Ahmad Zadi...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Kamu kirim barang mahal kenapa tidak diasuransikan? Setau saya di counter biasanya ditawarin asuransi untuk mengantisipasi kejadian begini.
    Penggantian maksimal 1 juta kalau ga pakai asuransi jelas bikin rugi untuk barang yang nilainya mahal.

    • Saya bingung kenapa respon orang selalu 'asuransi'. Bukankah asuransi itu untuk kejadian yg di luar keinginan. Misalnya kebakaran, kecelakaan, dll, setidaknya itulah yang berlaku pada asuransi rumah dan asuransi mobil.

      Ini karyawannya mencuri, seharusnya diusut dengan tuntas walaupun tidak ada asuransi. Di karyawan harus dipecat dan dipenjarakan setelah ketemu. Ini kok malah enak saja cuma diganti 10 x ongkir. Seolah-olah managernya mendukung karyawannya untuk mencuri.

      • Gak mudah untuk "menemukan" pencuri di ekspedisi reguler.
        Karena ada banyak tangan yang mengurusi paket, bukan hanya 1 orang dan 1 tempat aja.
        Lalu, gak semua orang yang kerja di satu ekspedisi itu merupakan karyawan mereka, ada yang cuma perusahaan rekanan / mitra (contoh supir truk yang tugasnya antar paket dari gudang satu ke gudang lainnya)
        Butuh waktu berapa lama kalau mau ngecek CCTV satu persatu? Gak efisien.
        Toh, maling di sistem kurir sameday / instan yang melibatkan hanya 1 orang driver / ojol aja susah ketemu, apalagi ini ekspedisi reguler, akan ada banyak tangan yang diusut, dan kemungkinan tertangkap itu kecil sekali.

        • Soal lakban, dari Seller itu gunakan lakban apa ? Lakban Transparan atau lakban Fragile atau lakban Video Unboxing atau lakban transparan fragile terlihat ada di satu kardus dgn label jnt ? Karena Sya lihat perkardus lakban transparan itu ada di bawahnya lakban fragile yang di silet. Di satu kardus lainnya lakban tertulis video unboxing itu sepertinya kehabisan jadi hanya di plester 1/2nya ? Seharusnya jika paket ada lakban di silet/terbuka, jangan di terima, biarkan itu jadi urusan Seller sebagai pengirim dan kurir JnTnya.

          • Ngaco ah.. ga di singgung soal jual beli.. yg diceritakan cuman pengiriman barang via J&T cargo.. barang dikirim dalam keadaan utuh dan diterima dalam keadaan kurang. Kalau pengirim dan penerima masih 1 badan perusahaan kan ga masuk akal kalau dicolong sendiri.

        • Cctv Apa Berguna Investigasi Di Lapangan Harus Ketat Dan Di Dalam Bagasi Mobil Atau Pengiriman Harus Terdapat Kamera Dimana"

        • Kata siapa gk mudah
          ? Sebenarnya sangat mudah untuk di usut diketahui barang hilang oleh oknum jnt atau tidak, karena ada cctv, tapi masalahnya pihak expedisi gk mau melakukan itu, karena bisa membuat nama baik tercoreng kalau ternyata barang yang hilang di curi oleh oknum expedisi, pihak expedisi juga gk mau untuk mengeluarkan uang ganti rugi yang sangat besar kalau memang terbukti yang mencuri.dari pihak expedisi, dan juga untuk membuat agar fitur asuransi bisa berguna dan di pakai oleh konsumen sehingga pihak expedisi bisa mendapat untuk dari fitur asuransi yang di sediakan oleh pihak expedisi,

      • Makanya dibuat sistem asuransi pengiriman, yang sebenernya buat mempermudah proses klaim itu sendiri.
        Kalau mau tunggu malingnya tertangkap ya lama pak.
        Satu gudang aja bongkar CCTV entah butuh waktu berapa lama.
        Dan entah juga ada berapa gudang transit paket tersebut sampai diterima pembeli.
        Jadi bukan managernya yang mendukung karyawan mencuri, itu keliru.

      • Biaya asuransi ga nyampe 15rb.. dibandingin buat laporan ke polisi lama prosesnya + nambah biaya mending saya bayar asuransi kalau hilang dicuri tinggal klaim..

        Namanya perusahaan ga bisa semua sdmnya kerja bener, pasti ada yang nyeleneh makanya perusahaan bikin asuransi biar kalo ada kejadian gini konsumennya ga dirugikan bosku

        • Benar sekali. Kalau yang paham pasti komentarnya seperti anda gan. Tapi yang mau cari malingnya juga silakan, kali bisa DM ke J&T jadi jasa penangkap maling.

      • Pendapat yg benar dan logis. Memang asuransi ditujukan utk kejadian2 yg bukan krn unsur kesengajaan. Klu kejahatan spt ini dibungkus asuransi, kapan jeranya si pelaku krn mrk akan terus beraksi di balik paket tanpa asuransi. Jd kejahatan spt ini hrs siberantas dan pelaku hrs dihukum berat.

    • Anda bodoh apa *****? ini konteksnya PENCURIAN!!! Barang DICURI sama kurir. Baca lagi!

    • Semoga suatu saat lo ngalami jga kalau barang lo dicuri..ini bukan masalah asuransi..tapi masalah pencurian dari oknum karyawan,,dimana letak pengawasannya. Kalau masalah kehilangan tidak perlu asuransi..kalau masih diperlukan asuransi karena kehilangan itu menandakan perusahan pengiriman tersebut cara kerjanya tidak profesional..Asuransi Kehilangan akan semakin membuat banyak pencuri di perusahan pengiriman tersebut.

      • Sering ngalamin, dan selama ada asuransi selalu diganti full.
        Kalau saya tipe orang gamau ribet dan gamau kelamaan nunggu.
        Daripada nunggu malingnya ketangkep, mendingan langsung klaim asuransi.
        Masalah malingnya itu urusan marketplace, ekspedisi dan asuransi, urusan saya sebagai pembeli dan penjual cuma dapet duitnya balik. Itu aja.

    • Setelah dilihat isinya skin care, langsung disikat buat dipakai sendiri atau dikasih ke pasangannya. Biar langsung glowing ya mukanya pakai skin care, padahal skin care yang dipakai hasil curian.

  • Ketika maling kerja di ekspedisi. lama2 abis dah tuh paket kiriman yg ada. Bukan Nye kekirim, tapi dicolong Ama maling. malingnya kurir pula. Sy juga pernah paket di ilangin Ama J&T express taun lalu !. J&T cargo harus tanggung jawab penuh tuh.

  • J&T sebenarnya bagus, cuma karyawan2 maling ini kalau tidak di berantas oleh managemen J&T akan makin memperburuk reputasi perusahaaan dan mungkin akan makin meluas karna tidak di tindak tegas. Harusnya managemen langsung Gercep panggil polisi untuk menangkap maling2 paket ini dan laporkan setiap perkembangannya via media sosial. Sehingga menjadi pelajaran bagi karyawan lainnya dan pelanggan merasa managemen tidak diam saja terhadap maling2 paket ini, jika hanya diganti uang tanpa tindakan maka akan terjadi lagi hal ini di kemudian hari. So far saya aman2 saja selama ini di J&T, tapi membaca suara konsumen hari ini membuat saya berpikir ulang menggunakan layanannya

  • Ternyata lebih aman pengiriman paket dengan jasa Pos Indonesia selain teliti, aman dari pencurian dan yang jelas cepat dan tepat waktu...

  • Mungkin di setiap ekspedisi ada saja oknumnya, pernah dulu ada salah satu langganan kurir bilang kalo di gudang mati lampu dan cctv mati dah jelas pasti ada yang hilang barang dan terpaksa orang2 di gudang tersebut ganti patungan rame2. Selain itu pernah baca juga ada yang cerita seseorang sering di tawarin oknum kurir barang2 elektronik di rumahnya, telisik punya telisik dari hasil nyomot paket orang (klo gak salah baca di MK juga)

    Sebetulnya ada beberapa kemungkinan kalo terjadi kehilangan itu, bisa jadi tercecer atau betulan bener ada yang ngutil. Harusnya manajemen seriusi hal seperti ini agar kepercayaan konsumen kembali. Kalo tercecer2 atau kalo di comot oknum ya bilang aja, kalo bisa sertakan bukti pendukung.

    Buat TS minta aja ke managementnya biasanya di gedung ada cctv, bila memang di comot sama oknum viralin aja biar jadi pelajaran buat yang lain juga.

    Semoga masalahnya cepet selesai buat TS.

  • Kayaknya cuma expedisi PLAT MERAH yg hampir tidak ada komplain...tp sering diabaikan.