Proses Ruwet KPR BTN, Karyawan BTN Tidak Informatif

Ikuti kami di Google Berita

Saya melakukan pendaftaran KPR BTN melalui aplikasi KPR online dan disetujui. Pengurusan dimulai dari bulan Agustus 2023 melalui aplikasi online dan saya terima SMS dari BTN pusat untuk berkoordinasi dengan Bank BTN Cabang.

Namun, yang saya temui di cabang, bank tidak berkoordinasi dengan konsumen, hanya dengan developer. Ini sudah 2 poin:

1. Saya mendaftar lewat online dan,
2. Saya dapat SMS agar berkoordinasi dengan Cabang BTN.

Yang sangat disayangkan, CS di BTN tersebut bernama Mu**** BTN Cabang Padang, Jalan Sutomo tidak memandu konsumen, dia hanya bilang tidak atau menolak hal-hal yang kita tanyakan tanpa memberi panduan. Jika tidak berkoordinasi dengan bank, seharusnya dia memandu agar kita meminta developer untuk mengurus berkas ke Bank BTN, tapi ini tidak beliau sampaikan.

Kemudian, SP3K saya sudah keluar dan tinggal menunggu akad. Namun, yang walaupun SP3K sudah keluar, CS ini meminta saya mengirim berkas, maka saya kirim softcopy lewat WA dan hardcopy lewat pengiriman.

Namun, pada saat developer ke sana, CS Mu**** ini mengatakan kalau berkas saya belum ada, dan dari kesaksian developer mengatakan, CS Mu**** mengeluarkan berkas beberapa berkas saya tapi tidak ada KTP, KK, dll. Itu sangat aneh, jelas sudah dikirim dan beliau konfirmasi sendiri sudah terima.

Akhirnya saya urus ulang file dan mengirim lagi lewat developer. SP3K saya keluar dan menunggu akad. Namun karena sudah menunggu waktu buat akad selama 3 bulan, dan beliau (CS Mu****) meminta update data.

Ini seperti mengurus ulang, karena sifat CS Mu**** yang tidak informatif, saya sedikit protes. Kenapa data diulang seperti mengurus dari awal? Beliau cuma jawab “Bapak hubungi saja atasan kalau komplain”,

Bulan September 2023, saya tanyakan kembali SP3K, apa sudah ada yang baru? Dijawab “Sama saja”.

Bulan Desember 2023 infonya SP3K keluar dan masa berlaku 3 bulan. Namun bulan Januari 2024, diinfokan lagi kalau SP3K-nya expired lagi dan saya disuruh update data kembali.

Ini membuat saya makin geram dengan kelakuan CS yang tidak komunikatif dan tidak informatif ini. Dia marah karena saya nanya kapan akad, padahal beliau selalu bilang segera (segera artinya tidak butuh bulanan, ini sudah sampai berkali-kali SP3K expired).

Beliau tidak pernah menghubungi saya, tapi pas dihubungi marah-marah. Akhirnya pada bulan Februari 2024, saya ingin kejelasan. Namun saya sedikit kesal dengan sikap bertele-telenya, malah diblokir WA saya dengan mudahnya.

Karena saya diblokir dan proses ini masih gantung, apa lagi sudah dari Agustus dan diblokir bulan Februari, maka siapa yang tidak akan marah? Sehingga saya menghardik beliau lewat telepon atas ketidakprofesionalan beliau.

Anehnya yang beliau ceritakan ke rekan kerja, soal saya marah, bukan soal beliau yang tidak kompeten. Kemudian saya dikabari oleh developer. Tanggal 27 saya disuruh akad oleh BTN ke kantor BTN Sutomo jam 14.00. Setiba di sana, tidak ada BTN yang mengaku kalau meminta saya datang buat akad (saya konfirmasi ulang ke developer, jelas BTN yang meminta datang, ditunggu oleh developer untuk info update-nya, sampai 27 Feb lagi, tidak ada dari BTN, artinya FIX akad).

Saudari CS Mu**** menolak bertemu pelanggan dan saya di-handle langsung oleh pimpinan cabang dan menjanjikan akad segera di hari itu juga 27 Februari 2024.

Anehnya lagi, pukul 3 saya diminta slip gaji dan rekening koran. Bagaimana bisa? Ini sudah sore, bank sudah tutup dan tidak bisa lagi print rekening koran. Slip gaji mana bisa, saya tidak di kantor dan jarak kantor 3 jam perjalanan ke Bank BTN.

Kemudian pada hari itu, Bank BTN melakukan BI checking, padahal data sudah berbulan-bulan masuk. Tahun 2023 saja sudah menyelesaikan BI checking dan AMAN. BI checking Istri, ada beberapa kendala, dan sudah diselesaikan kredit berjalannya di tahun 2023 dan diinformasikan OK dan sudah selesai.

Namun, tanggal 27 Februari 2024, katanya ada masalah dengan nama istri dan tidak bisa lanjut akad. Sangat kecewa dengan BTN. Setelah itu saya pergi ke bank lain, 7 hari selesai akad, padahal saya menggunakan nama istri yang katanya bermasalah.

Begitulah cerita saya.

Febri Suryadi
Painan, Sumatera Barat

Update melalui X: