Surat Pembaca

Akhir Cerita Pahit Saya dengan IndiHome

Pada tanggal 1 Februari 2020, tepatnya hari Sabtu lewat tengah hari, koneksi internet IndiHome saya mati, termasuk UseeTV dan telepon. Karena otomatis tidak bisa menghubungi 147 lewat telepon rumah, biasanya dengan menggunakan jaringan Simpati saya langsung menggunakan chat Indira melalui aplikasi myIndiHome di ponsel saya. Namun saat itu kuota internet Simpati saya kebetulan habis, maka saya mencoba menggunakan jaringan internet Indosat untuk chat Indira. Herannya saya selalu gagal dengan status error/busy, tapi saya terus menerus coba tiap jam hingga jam 2 dini hari.

Kemudian besoknya Minggu siang tanggal 2, dikarenakan masih terus gagal chat Indira menggunakan jaringan Indosat maka saya mencoba beralih menggunakan jaringan internet kartu As di ponsel istri saya untuk chat Indira – ternyata baru bisa dan mendapatkan nomor tiket pengaduan! Aneh, mungkin sudah bagian dari trick-nya harus sesama saudara.

Lanjut ke hari Senin tanggal 3 Februari 2020, belum ada teknisi yang datang, hingga sorenya saya coba menunggu. Malamnya saya berdiskusi dengan istri mengevaluasi “coba gratis” 1 bulan Netflix yang sudah kami nikmati hampir sebulan menggunakan jaringan Indosat. Saya menjamin kekhawatiran istri saya akan konten-konten pornografi terhadap anak-anak kami yang ternyata bisa disiasati dengan menggunakan akun “Anak” pada fitur Netflix.

Kami memutuskan menunggu sampai besok, kalau belum ada perbaikan hingga sorenya, saya akan ke Plasa Telkom hari Rabu untuk berhenti berlangganan dengan menimbang sekalian berharap tidak perlu keluar uang untuk tagihan bulan Februari, dikarenakan sudah mati sejak tanggal 1 awal bulan.

Selasa 4 Februari, sambil menunggu teknisi datang saya sedikit terkejut setelah iseng-iseng menghitung-hitung biaya Add On kalau saya mau nambah channel film-film kualitas HD di UseeTV yang bisa menghabiskan hampir 450 ribuan pada tagihan per bulan kami, yang tentu tidak akan termasuk film-film produksi Netflix Original. Sementara dengan harga yang sama (paket Netflix Basics + harga paket internet dari beberapa pilihan 4 provider 4G) saya bisa menonton film-film yang sama + film Netflix Original. Kembali saya menutup hari tanpa kabar dari teknisi IndiHome.

Rabu 5 Februari sekitar jam 9 pagi setelah selesai dari toilet ada missed call di ponsel saya dari nomor 11500755. Karena saya mengira itu dari teknisi IndiHome maka saya mencoba menunggu kembali telepon balik dgn harapan mereka akan datang kemudian. Sampai jam 3 tidak ada juga respon lalu saya berangkat ke Plasa Telkom di Pelita, Batam. Sialnya saya, setelah menunggu antrian 15 orang baru tahu saya kalau mau berhenti langganan harus dibawa sekalian modem + TV boxnya. Terlanjur sore, sebelum pulang saya berjanji kepada CS-nya akan datang lagi besok paginya. Sampai di rumah sekitar jam 5 barulah datang teknisi, kira-kira setengah jam kemudian IndiHome saya kembali normal.

Kamis tanggal 6 saya datang kembali menghadap CS jam 9 pagi ke Plasa Telkom. Di sinilah saya mendapat penjelasan yang akhirnya malah bikin 100% yakin untuk meninggalkan IndiHome. Ternyata sebelum berhenti saya masih dikenakan tagihan Februari sebesar Rp171 ribu yang berupa biaya abodemen 25 ribu, biaya pemakaian bulan ini 140 ribu + meterai 6 ribu.

Dan anehnya menurut penjelasan mereka kondisi gangguan yang saya alami sesuai laporan ke Indira yaitu pada tanggal 2, 3 & 4 itu sudah memang bagian dari SOP Telkom, yang menghitung 3 hari adalah standar masa kerja teknisi mereka dalam menanggapi keluhan pelanggan! Jadi walaupun baru pada tanggal 5 SORE nya mereka selesai memperbaiki, ternyata tetap dihitung bahwa pada tanggal 5 & 6 layanan IndiHome saya sudah normal. Menyesal sekali saya gak datang ke Plasa Telkom pada tanggal 4 hari Selasa kemarin untuk memutus IndiHome saya!

Lalu karena saya gak membawa uang segitu karena benar-benar gak menyangka, saya terpaksa mencari ATM di luar dulu. Dan setelah kembali saya diminta menandatangani form yang, lucunya sudah mereka centang sendiri “alasan berhenti berlangganan” pada kotak : Jarang (Tidak) digunakan lagi, dan pada pilihan tingkat kepuasan mereka “kosongkan.”

Singkat cerita, ternyata keputusan saya ini banyak didukung oleh orang-orang yang sudah duluan meninggalkan IndiHome. Baik dari dalam lingkaran teman-teman saya maupun orang-orang yang baru saya kenal, semuanya kapok dengan IndiHome. Kata mereka gak apa-apalah kena jebakan betmen, yang penting jangan mau diatur-atur soal pilihan kita ke Netflix. Yah, mudah2an pengalaman saya ini bisa jadi pertimbangan buat konsumen yang lain.

Rizaldy Hamzano
Batam, Kepulauan Riau

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan PT Telkom Witel Riau Kepulauan atas Surat Bapak Rizaldi Hamzano di Batam

Dengan adanya informasi yang disampaikan tentang “Akhir Cerita Pahit Saya dengan IndiHome” oleh salah satu pelanggan kami pada tanggal 8...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Nyesal bgt pake indihome. Saya minta pindah alamat, tapi ampe seminggu teknisi ga datang2. Setiap di telepon terus aja minta data dan bilang akan segera diproses. Gitu terus ampe ubanan. Padahal saya dan anak saya butuh internet untuk kerja dan sekolah. Akhirnya saya telepon untuk berhenti indihome dan ganti provider. Pas ke plasa telkom untuk mengembalikan alatnya (yang mana juga merepotkan karena harus di jam kerja), saya disuruh bayar tagihan sebulan plus bulan berjalan, yang mana tidak saya pakai sama sekali karena alatnya aja udah saya cabut. Pokoknya abis ini jangan ada tagihan2 lagi, dan saya kapok pakai indihome. Bye!!