Surat Pembaca

Tokopedia Menjebak Customer Demi Mendapatkan Uang 15% dari Tindakan yang Tidak Halal! Karma Berlaku Guys

Tokopedia Menjebak Customer Demi Mendapatkan Uang 15% dari Tindakan yang Tidak Halal! Karma Berlaku Guys ??

Selamat siang teman-teman semua yang saya hormati. Semoga teman-teman pembaca sehat-sehat selalu ??

Di sini saya cuma ingin berbagi cerita dan pengalaman memakai tokopedia untuk berjualan. Sebelumnya saya mempunyai toko offline dan menjual segala macam handphone dan aksesoris merek Xiaomi dari distributor yang langsung ditunjuk oleh Xiaomi di daerah Sumatera. Akhirnya teman menyarankan untuk berjualan online saja semenjak covid-19 ini.

Jadi singkat cerita bahwa ada orang tua ingin membeli handphone dari saya tetapi ingin mengkredit dan saya tidak setuju karena saya butuh modal untuk tetap mengisi stok di toko offline saya. Cuma karena saya kasihan dengan buyer tersebut, akhirnya saya menyarankan untuk mentransfer uang cicilan pertama ke rekening saya sekalian uang biaya layanan ke tokopedia sebagai bukti keseriusannya membeli produk jualan saya.

Akhirnya saya bantu dan izin ke istri saya untuk memakai akun tokopedia istri saya untuk jualan dan dia memberikan izin kepada saya (ini saya lakukan dikarenakan orang tua tersebut, pertama tidak mempunyai akun Tokopedia dan yang kedua dia juga ingin kredit tapi tidak punya kartu kredit).

Orang tua itu akhirnya berjanji untuk mengirimkan setoran cicilannya di hari yang sama dilakukan transaksi tersebut setelah selesai kerja sebesar Rp 1.000.000. Transaksi dilakukan tanggal 11 September 2020.

Kronologi dari mulai transaksi sampai selesai dengan nomor invoice:

INV/20200911/XX/IX/626072715 :

  • 11/09/20 | 11.28 wib : Melakukan proses check out barang.
  • 11/09/20 | 11.28 wib : Tokopedia telah menerima pesanan dan meng verifikasi pembayaran dan meneruskan ke penjual.
  • 11/09/20 | 11.33 wib : Pesanan sedang diproses oleh penjual dan menunggu status pengiriman oleh kurir.
  • 13/09/20 | 16.08 : Pesanan telah tiba di tujuan. Dana akan diteruskan bila barang telah di konfirmasi pembeli dalam 48 jam.
  • 13/09/20 | 16.08 : Transaksi telah dikonfirmasi pembeli dan menunggu review tokopedia.
  • 13/09/20 | 16.08 : Review selesai. Terdapat pelanggaran terhadap syarat dan ketentuan tokopedia.
  • 13/09/20 | 16.08 : Transaksi selesai. Dana akan diteruskan ke penjual (Nyatanya uang seller mereka embat).

Saya coba melaporkan ini ke pihak Tokopedia dengan segala cara tapi tetap susah banget dan respon yang sangat lambat. Saya diminta untuk mengirimkan semua bukti-bukti nya dan di suruh menunggu 3×24 jam dan sampai saat ini tidak pernah ada balasan walaupun saya selalu chat terus ke Tokopedia (mungkin dianggap anjing menggonggong kafilah berlalu).

Padahal saya sudah disarankan untuk melaporkan kasus tuduhan fraud yg tak berdasarkan ini ke mediakonsumen.com dengan tujuan untuk memberikan informasi ke teman-teman yang lain agar berhati hati menggunakan aplikasi Tokopedia dan bila ingin bertransaksi ya berdoa aja semoga tidak dituduh melakukan pelanggaran.

Saya selalu disarankan untuk uninstal aplikasi Tokopedia dan memberikan rating 1 dan ulasan sesuai yang saya alami saat ini. Tapi semua ini tidak saya lakukan dengan harapan Tokopedia akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Ternyata saya salah Tokopedia tetap tidak ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik.

Tindakan Tokopedia sangat sepihak dengan tidak membuka secara transparan data-data dan bukti dan keputusan mereka final. Respon investigasi hanya basa basi karena saya mendapatkan email yang hanya mengulang hal yang sama.

Jika di marketplace lain seperti Shope*, bukalapa*, lazad*, blibl*, jd.I*, masalah ini selesai dalam waktu 2 jam, tetapi dengan Tokopedia, masalah seller bisa selesai berlarut larut tidak selesai masalahnya. Padahal seluruh bukti telah diberikan.

Di sini saya melihat beberapa kejanggalan yang ingin saya tanyakan ke pihak tokopedia:

1. Tokopedia menyatakan adanya “GESTUN” pada saat melakukan transaksi. Lalu kenapa sistem Tokopedia tidak mencegah atau memblokir transaksi tersebut sebelum dilaksanakan atau dilakukan pembayaran?

2. Jika Tokopedia melakukan “pemotongan dana atas pelanggaran syarat dan ketentuan yang Anda lakukan yakni sebesar 15% (lima belas persen) dari nilai transaksi”, berarti Tokopedia juga SENGAJA melakukan pembiaran atau KESENGAJAAN agar transaksi tersebut terjadi atau berhasil dan MENGAMBIL KEUNTUNGAN dari pemotongan nilai transaksi tersebut (sebesar 15%)?

3. Melihat dari waktu urutan transaksi, kenapa sejak dilakukan pembayaran sampai penerimaan barang tidak ada usaha apapun yang dilakukan oleh Tokopedia untuk memberitahukan adanya pelanggaran? Dan baru 1 detik setelah transaksi dinyatakan selesai sistem Tokopedia langsung menyatakan adanya pelanggaran. Apakah Tokopedia sengaja melakukan jebakan sampai transaksinya selesai (tidak bisa dibatalkan lagi karena barang sudah diterima dan penerima sudah menyatakan transaksi selesai)?

4. Pada email dari antifraud@tokopedia.com, kenapa pihak tokopedia tidak memberikan kesempatan pelanggan untuk mengklarifikasi?

5. Pada akun Tokopedia saya disitu dinyatakan sebagai transaksi gestun (gesek tunai). Saya menganggap ini terlalu mengada-ada dan tidak berdasar.

Pelanggan harus berhati-hati karena pihak Tokopedia dapat sewaktu-waktu menyatakan bahwa transaksi anda melanggar syarat dan ketentuan mereka tanpa memberi anda kesempatan untuk klarifikasi, dan memberikan penalti atau potongan dana secara sepihak.

Menurut saya, transaksi jual beli yang saya lakukan saya rasa tidak melanggar apapun, dan semuanya memiliki penjelasan. Jika pihak Tokopedia bisa bersikap lebih bijaksana dan memberikan kesempatan maka untuk berkomunikasi secara efektif maka saya dengan senang hati memberikan semua keterangan yang diperlukan

Hingga per-hari ini tanggal 27 September 2020, Belum adanya penyelesai dari pihak Tokopedia. Harusnya e-commerce sebesar Tokopedia Bisa mengatasi masalah ini hingga tidak ter-ulang kembali. Ketika ada data tokopedia ter-curi diluar, kenapa bisa melakukan perbaikan system keamanan? Sementara hal seperti ini dibiarkan seperti sengaja terus berlalu.

Dan Tokopedia harusnya mengembalikan dana tersebut ke bank kartu kredit yang digunakan oleh buyer. Bukan malah memotongnya tanpa tahu alurnya kemana?

Hingga saat saya menulis artikel ini, dari tanggal 11 September 2020 belum adanya penyelesaian masalah terhadap masalah ini.

Saya berharap bapak William Tanuwijaya selaku CEO & owner Tokopedia dapat memperhatikan lagi hal – hal seperti ini untuk kedepanya. Sudah banyak sekali seller yang berjualan disana. Tetapi harus dirugikan terkait hal seperti ini.

Saya meminta kepada pihak Tokopedia bisa menyelesaikan masalah ini. Karena saya sudah dirugikan banyak dari kasus ini mulai dari waktu, mengajukan banding yang tidak pernah ada SOLUSI nya, mengeluarkan uang/biaya dan beban psikologis lainnya.

Saya berjualan di tokopedia dengan harapan UNTUNG malah BUNTUNG.

Berikut saya lampirkan juga semua bukti dan keterangan sebagai bukti, silakan pembaca disini menyimpulkan sendiri.

Donald Kurniawan
Medan, Sumatera Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • loh, kartu kreditnya dan akunnya punya agan?terus beli di akun istri agan?jelas saja kena vonis gestun, kan agan beli di toko sendiri pakai kartu kredit sendiri dengan fasilitas cicilan. Agan dapat dana tunai dari kartu kredit agan dengan memanfaatkan fasilitas tokopedia. Jelas ini salah agan sendiri. Jika memang ada orang yang mau kredit kan ada kredit tanpa kartu kredit semacam kredivo, ovo pay later, dll. Jika orang tua tersebut tidak punya akun tokopedia kenapa tidak disuruh buat akun dulu jadi tidak pakai akun agan untuk beli.

    Terlepas dari kesalahan agan, memang marketplace online banyak yang seharusnya bisa mencegah transaksi tapi malah membiarkan supaya customernya bisa dihukum. Saya rasa tidak sulit dari sisi programming jika transaksi tersebut diindikasikan melanggar langsung digagalkan dengan menolak pembayaran.

    • Nah betul sekali pak, kita sebagai pembaca malah jadi bingung kan. Asumsinya sih itu barang dibeli sendiri yang jelas - jelas bakal terdeteksi GESTUN. Bahkan pembayaran oleh Orang Tua yang disampaikan penulis malah ditransfer langsung ke rekeningnya, ngapain pake Tokopedia klo pembeli udah mau nyicil langsung ke Rekening.

      • Sepertinya orang ini tidak tahu praktek gestun itu dilarang, malah jadi menuduh tokopedia yang aneh2, mungkin niatnya mau pinjam uang pake bunga 0% wkwk

        • Selamat malam Meru. Saya memang tidak tahu praktek Gestun karena saya pun tidak ingin berhutang atau bahasa yang lagi viral ya RIBA. Dan disini juga saya tidak ingin menyalahkan tokopedia. Saya cuma ingin berbagi informasi ke teman2 yang ingin membaca saja jangan sampai hal yg saya alami akan kalian alami nanti. Dan untuk transaksi di Tokopedia tidak pernah ada istilah gratis dll karena mereka memberikan biaya layanan yang besar. Cuma buyer setuju untuk menanggungnya. Tuhan memberkati

          • kalo ga mau RIBA g punya kartu kredit dari awal bro, lucu juga ini orang, definisi kredit nya sendiri itu apa coba.

            tokopedia g peduli km ada transaksi sama orang tua tersebut, lagipula bukti kamu apa?
            dari yang aku lihat bisa saja memang km gestun kemudian mengarang cerita untuk menutupi dan bisa mengajukan ke tokopedia. saat tidak berhasil km ke media konsumen

      • Selamat malam xlod. Diatas saya sudah menuliskan bahwa saya tidak ada keinginan sama sekali untuk melakukan tindakan Gestun. Buat apa saya lakukan gestun kalau kondisi keuangan saya masih ada? Ngapain juga saya bayar biaya layanan yg besar? Lagian Gestun juga bertebaran dimana2.
        Lalu masalah transfer ke rekening saya itu kan saya Uda jelaskan bahwa itu bentuk keseriusan buyer ke saya supaya saya percaya dan memang tagihan kartu kredit saya muncul di tanggal 18 setiap bulannya. Saya ada bukti, tapi di media konsumen cuma diijinkan untuk meng-upload 1 foto saja. Semoga kamu bisa memahami penjelasan saya dan semoga kamu tidak akan pernah mengalami hal yang sama. Tuhan memberkati

        • Sebenarnya bukan murni GESTUN pak, di Tokopedia itu ada ketentuan CC hanya boleh digunakan untuk sistem pembayaran.

          Kadang ada orang yang menyalahgunakannya untuk menghasilkan uang. Uang dihasilkan dengan melakukan penjualan palsu melalui CC, dan hasil penjualan berubah menjadi SALDO PENJUAL.

          Itu dianggap oleh Tokopedia sebagai indikasi GESTUN. yang sebenarnya lebih ke mengkonversi nilai uang di CC seseorang, menjadi SALDO PENJUAL. Dan canggihnya sistem mereka ternyata sudah bisa memperhitungkan kejadian tersebut. Itu yang Anda alami dalam kasus ini.

    • Seharusnya tokped itu memperbaiki sistemnya yang hancur
      Banya korban yang terkena masalah dari ketidakbecusan e-commerce ini mulai dari memberikan cashback terus dituduh melakukan pelanggaran yg berujung cashback ditarik dan akun di blokir WFH??
      buat promo diskon harga juga sama sesuka hati menuduh buyer melakukan pelanggaran
      Pantes tokped banyak yang ditinggalkan dan semua beralih ke warna oranye
      Aku juga korban dari tokped

      • Selamat malam Maxim. Ya kita sebagai pemakai cuma bisa berbagi informasi ke teman2 agar terhindar dari masalah yg saya alami. Disini kita cuma bisa mendoakan semoga tokopedia dibukakan pintu hatinya. Karena sekelas tokopedia tidak akan mungkin mengurusi masalah sepele seperti ini. Jadi ya pasrah saja. Karma akan berlaku kok. Yang penting kita cukup tau saja dan ambil pelajaran ini semua. Tuhan memberkati

      • Bukti iklan singkatnya (tapi sering muncul) yg lagi jor jor-an di hampir semua chanel tv, gak begitu disambut positif konsumen (di cuekin). Kalau saya pribadi udah 5 tahun ini selalu pake aplk. L***da, beberapa kali ada masalah tapi fast respon oleh C.S nya. Hasilnya : saya sangat puas dgn layanan mereka.

        • Selamat malam Iqbal. Saya setuju semoga yang lainnya tidak kena musibah seperti saya ini. Sakit sih sebenarnya uang yg seharusnya jadi hak kita diambil sepihak. Tapi tetap kita doakan saja semoga terbuka hati tokopedia untuk berubah. Semoga masukan dari berbagai masyarakat dapat mereka dengar. Tuhan memberkati

    • Disini saya tidak ada keinginan sama sekali untuk melakukan Gestun. Kalaupun saya ingin melakukan Gestun, ngapain saya pakai Tokopedia? Saya sebenarnya ingin meng-upload beberapa bukti agar pembaca dapat menilai cuma di media konsumen hanya diberikan 1 foto yg bisa di upload dan jujur saya jg baru belajar memakai media konsumen. Saya berterima kasih ke media konsumen telah diberikan kesempatan untuk bisa meng-upload keluh kesah hati agar dapat dibaca dan dijadikan pengalaman ke depan oleh yang membaca. Jadikan pelajaran yg saya alami ini untuk kalian pelajari. Saya tau Tokopedia tidak akan menanggapi kasus yg begini an. Jadi dengan meng upload di beberapa medsos, setidaknya saya bisa menyelamatkan teman2 di luar sana yg kemungkinan besar akan kena. Terima kasih telah memberikan saran nya ?

    • Saya punya toko online di Tokopedia sudah 3 tahun, selama ini aman-aman saja. Bahkan Tokopedia tidak pernah memotong sepeserpun dari harga jual barang karena mereka mengambilnya dari biaya/ongkos kirim.
      Memang pernah ada kejadian sehingga saya membuat laporan, dan menurut saya mereka cukup reponsif.
      Masalahnya yang anda lakukan adalah jelas-jelas pelanggaran. Jadi ya mungkin itu konsekwensinya. Tapi saya rasa tidak tepat kalau anda kemudian menggeneralisir seolah-olah Tokopedia brengsek.
      Makanya lain kali pelajari semua ketentuan yg berlaku sebelum mulai melakukan aktivitas toko online dimana pun itu agar terhindar dari kejadian seperti ini.
      Harapan saya semoga permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dan fair

  • Kasusnya bisa sama persis dengan SP yang baru saja diselesaikan oleh pihak Tokopedia di Link ini https://mediakonsumen.com/2020/09/25/surat-pembaca/tokopedia-beri-denda-penalti-15-sepihak-dianggap-gesek-tunai-gestun

    Kasus sebelumnya cukup jelas dan memang sudah diselesaikan. Yang jadi pertanyaan di Surat Pembaca ini kalo Orang Tua yang mau membeli itu tidak punya akun Tokopedia, lha transaksi jual beli itu kemana arahnya ? Yang beli siapa ? dan Resinya ditujukan kemana ?

    Coba dibaca komen - komen di Surat Pembaca yang satunya pak pasti nanti menemukan jawaban mengenai tuduhan GESTUN itu. Cuman bedanya di Surat Pembaca satunya akun CC yang digunakan memiliki kesamaan identitas.

      • Sebelumnya saya ucapakan semoga Tokopedia menyadari sistem ini sangat merugikan penggunaannya.

        Saya tidak ikhlas dengan dalih penjualan saya kena penalti, bahkan potongan dari hasil penjualan saya melebihi dari keuntungan saya.
        Pertama transaksi saya kena potongan 200.000, sedangkan keuntungan saya hanya 40.000 saja.
        Potongan penalti ke dua, sebesar 350.000, sedangkan keuntungan saya sama hanya 40.000 rupiah.
        Tolong pihak yg berwanang agar menegur pihak Tokopedia, sedangkan saya berjualan selama ini TIDAK pernah melakukan pelanggaran apa2 Krn memang saya berjualan hal yg wajar.
        Tolong pihak yg terkait bs menegur sistem yg sangat merugikan penjual dan pembeli yg melalui Tokopedia.
        Terima kasih ?

        • Selamat malam Deddy Hardy. Saya mengerti perasaan kamu. Itulah perasaan yang saya alami. Sakit tapi mau bagaimana lagi? Kita cuma berharap Tokopedia bisa terbuka hati nya agar berubah ke arah yang lebih baik. Tuhan memberkati

    • Itu salah sendiri maen kaga cantik belanja pake CC sendiri pake akun istri yg pasti masih 1 alamat ya wajar terindikasi gestun
      Kalo mau kaya gitu bikin akun baru terus transaksi in

      • Selamat malam Dasiri Dasiri. Tidak perlu membuat akun baru bila ingin benar2 bertransaksi. Cukup lakukan aja. Bila dituduh melakukan pelanggaran transaksi, ya kita doakan saja semoga tuduhannya salah dan dibukakan pintu hati mereka untuk berubah ke arah yang lebih baik. Dan terakhir saya tidak pernah terlintas di pikiran untuk melakukan Gestun yang kalian tuduhkan itu. Semoga Tuhan memberkati kita semua.

    • Selamat malam Felix Felix. Terima kasih sudah memberikan masukan dan dukungan. Tuhan memberkati

    • Kl mnrt saya si toped salah strategi...

      tp mnrt saya gestun d toped ga untung kok...
      admin 1.5% + power badge 1% = 2.5%
      sedangkan gestun bertebaran aja ada yg 2.3%
      kl soal cicilan... d toped bulan kmaren mau cicil hp ga jd.. admin fee 6%
      klo telpon ke bank lgsg d ubah cicilan kena 5% aja masi lebih rendah

      Soal cashback... ini mnrt g si rancu banget toped.. kasi cashbqck gede... bkin org main transaksi fiktif... mala ngaco org transaksi real d blg pemanfaatan program karna alamat sama...
      g ngalamin.. beli apa2 d toped sbulan bs 15-25 x blanja toped.. tp karna pas kbetulan d akun abang g dan g blanj pake kupon.. dblg fraud... pembatalan cashback.. padahal ktp beda.. norek beda blanja d toko beda... alamat aja sama karna sesuai ktp dan tinggal masi bareng...
      Jd toped ini sistem nya mulai kacau...
      2 id d blok skaligus ga bs pake buat freeong blanja.. padahal ud g ss list blanja d toped itu hampir tiap hari.. dr yg puluhan ribu.. ratusan ribu.. ampe 2-3 juta.. g juga ud jelasin kl mau main cb g full in transaksi g ampe dpt cashback mentok.. ngapain cm dpt 100 rebu doang cb...
      alhasil ud 4 bulan.. kl blanja ke sopii...
      Toped lg menuju penurunan.. buyer2 potential nya lari ke sopi.. gara2 dy kasi kupon.. tp kl org pake dgn alamat sama d anggap fraud.. padahal dr pembayaran... ktp.. no rek.. toko tmpt blanja beda smua
      ???

    • Selamat malam Ibra Malik. Orang tua akan melakukan untuk membuat sisa hidup mereka bahagia apalagi itu diperuntukan untuk cucu mereka. Seharusnya kita turut bahagia. Mereka masih mampu untuk memberikan kebahagiaan. Terima kasih telah memberikan masukan. Tuhan memberkati.

  • Semoga masalah agan bisa selesai gan
    Ane tetap dukung agan
    Banyak korban berjatuhan akibat tokped ini
    Mereka seakan akan sudah diatas langit tanpa hukuman
    Seenak hati menuduh melakukan pelanggaran
    Ane juga salah satu korban dari tokped dan ane sudah capek mencoba menghubungi tokped yg sama sekali tidak punya nomor custumer service yg bs di hubungi dgn urgent
    Mereka membuat cashback dan ane dituduh melakukan pelanggaran yang tidak jelas tuduhannya dan mengambil cashback ane
    Ini contoh e-commerce yang akan jatuh sendiri akibat kesombongan yang mereka buat

    Kalau memang tokped mendeteksi adanya pelanggaran ya harusnya di beritahu jadi ane tidak jadi membeli dan pindah ke e-commerce tetangga warna oranye yang lebih profesional daripada tokped

    Semoga masalah agan bisa selesai gan

    Harusnya kita bersatu dan berkumpul untuk menggugat tokped ini agar tidak seenaknya saja melakukan kesalahan yang memang sengaja mereka lakukan
    Semoga YLKI bisa bergerak dan memberikan sanksi ke tokped

    • Selamat malam Maxim. Terima kasih atas doa dan dukungannya. Semoga masalah kita bisa cepat selesai dan berakhir dengan bahagia. Saya juga tahu kerepotan kamu untuk menghubungi pihak tokopedia. Karena saya jg mengalami hal yang sama makanya saya membuat surat pembaca ini.
      Saya ikut aja bila ada pergerakan seperti itu karena disamping itu juga saya sibuk kerja juga. Yang penting berserah ke yang diatas semoga dibukakan hati tokopedia untuk berubah demi nama baik mereka agar mereka bisa berkembang pesat. Walaupun masalah saya ini mungkin tidak akan di tanggapi tokopedia. Karena mereka tidak akan mau meladeni urusan cecurut seperti saya. Tuhan memberkati

  • Tokoijo ni ngeri ya, untung saya selalu pakai bukalapak dan shopee. Itu tokopedia mau bangkrut x makanya mereka curi curi duit buat nutupin kerugian..
    Prakerja saya bermasalah tidak ada tindak lanjut. Berbelit-belit

    • Selamat malam Mikael Mikael. Beruntungnya kamu. Semoga masalah saya bisa dijadikan pelajaran kalian agar kalian tidak mengalaminya. Sakit bila dituduhkan yang tidak kita lakukan. Hush hush tidak boleh begitu. Ya kita doakan saja tokopedia dibukakan pintu hati mereka. Mereka juga bukan manusia yg sempurna. Semoga Tuhan memberkati kita semua.

  • Saya juga tidak setuju dengan marketplace yang "ambil fee gestun" sementara di lain pihak juga ngomong bahwa "mendukung peraturan anti gestun."
    Demikian juga cara mainnya yang "sudah bisa dibilang bukan main cantik lagi, karena sudah jadi rahasia umum" bahwa transaksi yang "katanya melanggar s & k" tapi "dibiarkan hingga sukses" baru kemudian mengutip fee (yang katanya "penalti").

    Tapi di lain pihak, bertransaksi secara online itu "banyak otomatisnya," sehingga memang gak bisa disamakan dengan transaksi secara offline yang bisa ngomong, nego2, contohnya seperti "si orang tua" yang kepingin beli HP secara nyicil tapi gak punya KK, & kemudian mau "perjanjian" transfer manual per bulan.
    Sekarang, di samping yang beginian ini sebetulnya sangat riskan wanprestasi, tapi taruh lah oke "si orang tua" *dijamin* bakal tertib transfer selama 6 bulan, yang jelas yang beginian ini mah gak bisa kalau dilakukan secara online.
    Makanya sejak jadul s.d. now kartu debit gak bisa cicilan, yang bisa kartu kredit.
    Makanya kemudian muncul "inovasi" macam fintech maupun pinjol.

    Semoga memang benar kronologi maupun sejarah kejadian yang terjadi adalah seperti yang Anda sampaikan, & yang lebih penting: semoga marketplace ybs percaya/setuju dengan segala bukti yang Anda sampaikan.

    Tapi yang jelas kalau menurut saya, Anda bisa dibilang cari perkara karena nyerempet2 melanggar peraturan marketplace ybs, yang memang sudah *terkenal* nyeleneh/unik2nya (khususnya soal "sistem" nya yang berusaha mencontoh Terminator yang super canggih artificial intelligence-nya, tapi sejauh ini masih jauh belum kesampaian).
    Mungkin memang benar di marketplace lain "lebih longgar" & tidak pake "sistem2an." Lah lalu kenapa kok tidak transaksi di marketplace yang "lebih longgar" tersebut?
    Atau, seharusnya Anda bisa transaksi "beneran" ke seller "beneran" (bukan anggota keluarga ataupun yang punya relasi/hubungan/kesamaan data dengan Anda), baru kemudian HP tersebut Anda jual secara offline, lengkap dengan segala perjanjian bahwa pembeli bakal mentransfer manual per bulan dll.

  • Yaelah Tokopedia lagi. Selalu saja Tokopedia ini berulah. Tidak kenal lelah mencari mangsa.

    Dulu Tokopedia jadi andalan saya buat belanja online setelah era KASKUS. Selain inventorinya lengkap dibanding marketplace lain, sellernya pun pelayanannya bagus. Dan Tokopedianya pun gak banyak aturan aneh2 kalo masalah promo.

    Sekarang sudah berubah. Tokopedia jadi pilihan terakhir saya buat belanja online kalo gak nemu barang yg sama di tempat lain. Selain sebagian inventorinya lebih lengkap yg sebelah, seller yg muncul di pencarian atas Tokopedia pun responnya kurang sigap. Kalo ditanya via chat or diskusi banyak yg gak dibalas. Sementara di tempat sebelah, seller2 yg muncul di pencarian atas responnya lebih sigap bahkan dalam hitungan menit. Belum lagi skrg promo2 Tokopedia juga banyak syarat dan ketentuannya. Bahkan yg lebih lucu, cashback yg udah dikasih bisa tiba2 ditarik lagi di kemudian hari. ?
    Yang lebih menyedihkan, Tokopedia gak pernah merespon konsumen yg komplain di sini. Semuanya disuruh berhadapan sama bots CS. Sekali udah ada keputusan dari mereka, gak ada ampun lagi. Bandingkan dengan tempat sebelah, yg CS-nya merespon keluhan2 yg ada di sini, yg rata2 sudah deadlock sebelumnya, tapi akhirnya bisa win-win solution setelah diposting di MK ini.

    Mungkin karena skrg Tokopedia masih merasa nyaman di posisi top. Tapi lihat aja, kalo begini terus bisa2 disalip sama si toko oranye. ?
    Saya sih TOBAT dan KAPOK dengan Tokopedia langsung tinggalkan saja.

    • Bener banget ini om Donny, hrs diakuiin dulu toped bagus, prestasi dia saat ini krn hasil kinerja yang dulu, ibarat sekolah, rapor adalah hasil sekolah sebelumnya... TAPI KALAU SEKARANG, gak usah dibenci, gak usah disumpahin, berikutnya bakalan uaaancuuur dgn sendirinya, krn ulah dan gaya managementnya yang dunno... Yang kecewa udah kelewat banyak..!!!

      • Benar banget itu bro Alvin.
        Saya setuju tidak usah di sumpahin.
        Nanti dengan sendirinya dia akan menikmati hasil yg telah mereka lakukan dengan banyak penjual dan pembeli yang tersakiti.
        Saya cuma heran aja dengan tokopedia soal keluhan2 seperti ini sama sekali tidak ada tanggapan yang mereka lakukan. Malah terlihat mereka seperti menikmati hasil kerja yang begitu. Itu sama halnya mereka menggali kuburan untuk mereka sendiri.
        Memang sakit yang dialami TS.
        Saya mengutuk sistem tokopedia yang mereka tau salah dari berbagai macam keluhan tetapi mereka tetap tidak mau memperbaikinya. Sedangkan marketplace saingan mereka sudah memprotek diri dari pengalaman buruk tokopedia yg sudah bertahun2 merajalela ini. Terlepas TS melakukan Gestun atau tidak ya itu urusan TS.

        Yang penting segera kita ambil tindakan dan berpindah haluan ke marketplace yang melindungi penjual dan pembeli dari pelanggaran yg disengaja tokopedia ini

        • Iyaa om Donny.. Btw gak usah heran dgn kelakuan kolor ijo, kalau 1 atau 2 org yg bodoh dlm 1 kantor kaga heran, tp kalo 1 kantor semua yang bodoh, itu kaga mgkn, jd pendapat sy, ini memang modus kesengajaan dan kolor ijo pura2 bodoh, makanya ranah customercare nya pun tdk difungsikan sesuai porsinya, jd buat yg kena mslh, saran sy hanya buang wktu utk menjelaskan, ikutin aj saran om Donny ini, benah diri n sampein berita ini kepada kawan sprti lagu Ebiet, langkah kita, kita yang tentukan sendiri, bukan org lain..!!! Buat yang kondisinya msh "bulan madu" pake kolor ijo, silakan aj.. Waktu yang akan membuat ente2 sadar.. Wkwkwk..

    • Selamat malam Donny aja. Ya kita doakan saja tokopedia bisa kembali ke jalan yang benar. Memang sakit mengalami hal seperti ini dan semoga ini bisa jadi pembelajaran bagi yang lain agar memilih marketplace yang banyak direkomendasikan oleh orang lain. Lebih baik cari di google baca2 info marketplace yg baik agar terhindar dari masalah. Habis waktu dan tenaga memikirkan ini. Semoga tokopedia bisa kembali seperti dulu kinerjanya biar tidak banyak pengguna yang kecewa. Tuhan memberkati

  • Saya rasa pinalty 15% ini peraturam BI yg buat bukan topednya. Kenapa di biarin sama toped dulu setelah transaksi selesai baru kena pinalty. Biar ada efek jera terhadap orang2 macam TS ini. Apa jadinya kalo transaksi otomatis cancel waktu indikasi gestun? Pasti TS dapat pelajaran dan merubah strategi sampai lolos gestun. Kalo gini kan mantab ts di jamin kapok seumur hidup.

    • Selamat malam Toko. Semoga kamu terhindar dari masalah yang saya alami daripada kamu merasakan yang saya rasakan. Transaksi beneran di tuduh tidak tidak dan orang lain yg transaksi utk mendapatkan uang malah dibiarkan. Walaupun yang buat BI, setidaknya tokopedia bisa memberikan edukasi ke pelanggannya dan membatalkan transaksi. Karena nama baik adalah taruhannya. Semoga kamu mengerti di posisi saya dan terhindar dari segala kerugian yang akan terjadi. Jadikan ini sebagai pelajaran dan jangan terjadi ke kalian. Tuhan memberkati

  • Saya rasa S&K tokopedia sudah sangat jelas akan apa yg terjadi jika ketahuan gestun. Biasalah orang indo mana peduli sama S&K yg super panjang dan njilmet itu. Yg penting hajar dulu kalo rugi baru play victim.