Surat Pembaca

Gimmick Promo Cashback Ala Tokopedia

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa event tanggal cantik (12.12) yang baru saja berlalu hampir seluruh marketplace & para seller-nya melakukan gencar perang promosi.

Namun saya sebagai pengguna tokopedia kembali dikecewakan untuk yang kesekian kalinya atas cashback yang tidak saya dapatkan dengan alasan telah melanggar syarat dan ketentuan \”POIN M\”. Yang saya sendiri tidak tahu apa maksudnya? Atau jangan-jangan program cashback yang ada di toped ini hanyalah gimmick semata?

Ketika saya komplain kepada toped care mengenai alasan kenapa saya tidak menerima cashback yang seharusnya berhak saya dapatkan setelah saya klik terima pesanan? Pihak toped care menjelaskan bahwa transaksi saya terdeteksi oleh sistem di alamat saya terdapat akun toped lain (yang notabene itu adalah akun istri saya).

Apakah memang tidak dibenarkan menggunakan 2 akun toped yang berbeda berbeda antara suami & istri untuk 1 alamat yang sama? Menurut saya sungguh sangat aneh ketika saya & istri ingin belanja menggunakan promo bergantian menggunakan handphone dengan 1 akun yang sama.

Saya sudah jelaskan bahwa akun istri saya tidak menggunakan promo yang sama dengan belanja produk yang sama & tidak belanja dari seller yang sama (apakah itu salah/melanggar?). Dan sudah saya jelaskan juga seperti yang tertera di invoice toped tersebut bahwa cashback yang saya pergunakan itu ada 2 type (CASHBACK TOKOPEDIA & CASHBACK SELLER) yang mana itu merupakan cashback dari sumber yang berbeda, namun tampaknya pihak toped tidak mau menanggapinya.

Pada tanggal 05/11/2021 yang lalu (case id #32379367 saya pun pernah mengalami hal serupa (cashback tidak diberikan) dengan alasan yang sama yaitu \”melanggar ketentuan poin M\”, namun pada saat itu saya ikhlaskan. Tapi sekarang malah terjadi kembali (cashback senilai Rp.62.000), apakah harus saya ikhlaskan kembali?

Hendri Tjahjadi
Tangerang

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

    • @agus hp yg berbeda (hp saya & istri saya). Memang pd saat itu istri saya jg belanja menggunakan voucher namun dr toko yg berbeda & jenis barang yg berbeda pula. Makanya saya jg aneh letak pelanggarannya dmn

      • Saya & istri pernah mengalami waktu promo diskon bank mandiri. HP, identitas, norek mandiri, jam periode promo dan metode pembayaran via mandiri semuanya berbeda (debit & VA), Order saya sukses, namun order istri saya cancel. Alasannya sama seperti anda. Kalau membaca S&K, kita ga bisa dpt promo khusus bila nomor alamat tujuan sama. Kalo apartemen/kos memang 1 alamat tp nomornya kan beda2. Bila memungkinkan, sebaiknya pas ada event, alamat istri anda dibedakan jadi ke tetangga, keluarga yg tdk 1 rmh, atau teman yg ga ikut event, biar ga bentrok jg.

      • Kalau saya, kejadiannya di event 11.11. Alasannya juga sama. Saya sudah check tokopedia istri saya. Tidak melakukan transaksi di event 11.11. Tapi alasan dari tim investigasi begitu. Jadi saya nanya apakah 1 keluarga hanya boleh 1 tokopedia ? Katanya tidak masalah. Tapi kenapa cashback 27rb (cashback tokopedia dan cashback toko) dibatalkan. Trus katanya keputusan tokopedia tidak bisa diganggu gugat. Tokopedia OTORITER. Setelah kejadian dari itu, saya langsung #uninstallTokopedia. Lebih enak belanja di Shopee, Lazada, Blibli dan JD. Ga ada drama seperti di tokopedia.

        • @Rudy nah justru itu yang menjadi rancuh & aneh pak rudy. Kita suami & istri pastilah tentunya memiliki gadget & nomer yg berbeda namun tinggal dalam satu alamat dan tidak menutup kemungkinan memiliki 2 akun e-commerce yg sama. Masa hanya karena hal tsb kita tidak bs menerima benefit cashback tersebut karena terindikasi pelanggaran syarat & ketentuan pd poin M ini. Ini berarti dapat disimpulkan bahwa pembeli yang menginput kode kupon cashback itu belum tentu akan mendapatkan cashback yg dimaksud jika memang terindikasi melanggar syarat & ketentuan yg berlaku di marketplace tsb. Sedangkan syarat dan ketentuan masalah terdapatnya akun suami & istri dlm 1 alamat yg salah tentunya banya di dapat apalagi menggunakan alamat kantor, apartemen, kost2an, dan sharing address yg lainnya. Jadi kembali lagi ya tergantung systemnya akan memberikan atau tidak. Kalau spt ini berarti cashback tersebut masuk ke dlm zona abu2 sehingga sangat dpt dipastikan pembeli akan sangat kecewa setelah tau bahwa cashback yg diharapkan tsb telah dibatalkan. Sekarang kan permasalahannya adalah org yg melakukan pembelian di marketplace itu kan belum tentu adalah org yg memang membutuhkan baramg yg dibelinya, tdk sedikit pembeli di ecommerce yang melakukan transaksi hanya karena tergiur oleh program diskon ataupun cashback yg ditawarkan sebagai campaign dr masing2 marketplace (termasuk saya). Jika sdh seperti ini tentunya sama saja kita bs berkesimpulan bahwa kita telah tertipu dengan program cashback tsb. Namun permasalahan saya sdh clear pak..... pihak tokopedia sdh menghubungi saya sekaligus memberikan benefit promo atas cashback yg di batalkan sejak bln nov & des 2021 ini

          • Cashback saya sudah di kembalikan sama tokopedia tapi setelah saya #uninstallTokopedia. Jujur saja saya sudah terlanjur kecewa dengan tokopedia. Saya customer platinum Tokopedia dari tahun 2013. Kalau memang Tokopedia ga niat kasih cashback atau akun itu sudah melanggar aturan, akun tersebut tidak perlu kasih kupon lagi. Ngapain coba kasih kupon terus dibatalin. Marketplace yang paling banyak drama itu Tokopedia.

    • Kalo saya dulu pernah gagal dapet voucher di karenakan sumber topup untuk pembayarannya dari m-banking yg sama meskipun berbeda akun,,jadi sekarang pakai nya 2 akun dan 2 m-banking,,jd masing-masing lah,,baru lah aman pakai voucher ny,,,

  • maaf apabila akun istri sudah menggunakan voucher yg sama meski membeli dr seller yg berbeda tapi alamat pengirimannya yg sama dan metode pembayaran/sumber pembayaran yg sama (atau salahsatunya) maka bisa di banned oleh Tokopedia....kecuali menggunakan alamat pengiriman yg berbeda serta metode/sumber pembayaran yg berbeda, maka bisa lolos

    • @muhammad alfan oh ini malah sy baru tau pak. terima kasih banyak atas pencerahanya ya pak...??

  • ketika suami istri (teman juga bisa) membayarkan tagihan tokped dgn virtual account akun lain / alamat yg sama / pernah login 2 akun di 1 hp yg sama, system tokped menilai 2 akun itu satu org yg sama. Hal ini akan terbawa terus selama2nya, ga akan lupa karena system mencatat. Jd 1 voucher yg sama otomatis hanya bisa dipake di 1 akun, ketika 1 akun lainnya mencoba utk memakai voucher itu akan ga dpt cashback. Semoga paham kenapa cashback ga bs cair. Soalnya sy pernah begitu juga, niat bantu teman bayarin tagihannya malah dianggap org yg sama. ya sudahlah terima nasib aja, peraturan tokped dari sononya begitu tinggal ikuti saja aturan mainnya

    • @herwin herwin ok terima kasih banyak atas penjelasannya pak. Berarti salah satu (saya / istri) harus ganti akun & device agar manfaat cashback itu dpt kembali saya nikmati ya pak?

      • agar dpt dua2nya menikmati cashback lg, salah satu dr anda harus ganti hp baru, dan nomor baru. Pembayaran pastikan selalu memakai ovo/gopay. hrsnya sih udah aman jaya sentosa itu

      • dan satu lg, penamaan alamat kalo bisa jgn sama persis. misal di hp 1 nya Jl ABC no 123, nah di hp 1 nya lg tulisnya Jalan ABC nomor 123 kalo bisa tambahkan patokannya seperti seberang alfamart, masjid dll sehingga system mendeteksi alamat tidak sama. Harus seperti itu ngakalin biar ga kena semprit wkwkwk

  • Kelemahan Tokopedia dan Shopee tidak bisa lebih dari 1 akun dengan alamat sama. Apapun alasannya. Aneh memang, meskipun akun verifikasi KTP beda orang tetap tidak bisa. Kalau akun tidak verifikasi mungkin masih bisa diterima alasannya karena takut 1 orang punya banyak akun.

    • @suprapto nah betul sekali ini pak. Nampaknya memang benar apa yg sdh dijelaskan oleh sdr muhammad arfan & herwin diatas pak... makanya saya jg aneh mengapa ada aturan spt itu. Lantas bagaimana jika org yg tinggal di apartemen atau di kost2an ya pak? Mereka kan pasti alamatnya hanya 1

    • nyatanya jelas bisa.. coba alamat anda perkantoran, sudah pasti tidak mungkin tidak diperbolehkan sama

      yang masalah itu bukan cuma alamat, alamat itu cuma 1 indikasi saja, indikasi lain:
      1. jaringan yang dipakai sama(misal wifi rumah yang sama)
      2. device yang dipakai sama(satu device)
      3. pembayaran memakai kartu yang sama, misal 2 akun suami istri, tapi 2 2 nya dibayar pakai mbca nya suami
      4. dan lainnya

      yang pasti itu semua ada aturan dan indikasi nya sendiri, bukan asal 1 indikasi saja
      kalau alamat sama mah, repot ya, misal kantor, kos, dll, semua itu satu alamat

      • @Ivan saya sependapat pak... jadi parameternya banyak (belum tentu hanya krn mslh alamat, ataupun metode pembayaran, ataupun mslh device, ataupun ip address) jadi hanya internal toped lah yang tau parameternya tsb

      • sy dan istri sy tentu memakai 1 wifi yg sama, tp bisa pake promo barengan kok pak. seperti nya alamat, cara pembayaran, hape nya satu2, jgn ada saling tumpang tindih, gitu aja

  • Masih mending, saya 2X , dikecewakan dgn alasan yg sama, tidak memenuhi persyaratan, pasal yg sama spt Bpk, padahal saya cuma punya 1akun , sejak jadi goto, jadi ribet,

    • @Bersama iya pak.... ternyata setelah saya mendapatkan pencerahan dari komentar yg diberikan di keluhan saya ini, dapat saya simpulkan bahwa memang benar adanya bahwa sebenarnya promo TOKOPEDIA hanyalah GIMMICK semata atau dapat dibilang AKAL2AN MEREKA DALAM MELURUSKAN STRATEGI BISNIS MEREKA SAJA DENGAN ALIH2 SYARAT & KETENTUAN YANG MEREKA BUAT SNDRI DAN HANYA SYSTEM MEREKA JUGALAH YANG DAPAT MENDETEKSI MAU DI CAIRKAN ATAU TIDAKNYA KODE PROMO YG DI INPUT OLEH PEMBELI. jadi disaat mereka merasakan bahwa beban promosinya sudah melebihi limit, maka mereka dengan mudahnya membatalkan kode voucher tersebut. Ya kalau menurut saya: AKAN JAUH LEBIH BAIK KITA MENGGUNAKAN KODE VOUCHER POTONGAN LANGSUNG/DISKON KETIMBANG CASHBACK INI. sebab kalau kode voucher diskon kan motongnya di awal ya pak... sdgkn kalau cashback ini kan adanya di akhir setelah barang kita terima

      • Ini bisa jadi loh kak, istri atau anda sendiri pernah login tokopedia di hp yang sama sebelumnya. Walaupun akun beda. Misal hp bapak akun bapak, lalu istri pinjam dipakai login tokped dia sebelumnya. Ini otomatis ke banned kak. Saya sarankan 1 akun 1 hp, saya punya 2 hp dan punya dua akun,
        gopay juga 2 akun tokped, coba cek lagi apa kalian memaki akun gopay yang sama, atau pernah login gopay di hp yang sama juga.

  • Kalo promo 2akun dgn alamat sama dn di 1seller itu yg jd masalah, melanggar ketentuan... Beda seller yaa GK masalah dooong.

    • 2 akun saya & istri alamatnya memang sama pak, tp pd saat itu saya & istri belanja dr seller yg berbeda & jenis barang berbeda. Makanya saya jg bingung kno bs spt itu. Apalagi voucher yg saya pergunakan tsb berasal dr 2 voucher berbeda (yg dikeluarkan oleh seller & toped)

    • @RDFBFFA iya pak.. ternyata memang benar sekali bahwa kode promosi TOKOPEDIA sesungguhnya hanyalah GIMMICK semata. Karena ini semata2 merupakan bagian dr strategi bisnis mereka. Bahkan setelah saya baca2 kembali keluahan di forum MK ini (tentang TOPED) memang sudah banyak sekali korbannya (persis sama kasusnya dgn saya) dan kasusnya sama ramainya dengan masalah PINJOL

  • Tokopedia itu nama nya juga bakar duit , Pak... jadi tidak mau rugi rugi banget . Pernah dari Toped promo pengguna baru bisa belanja gratis. Saya coba dengan akun baru alamat berbeda tapi pengiriman ke alamat orang tua . Hasil nya tetap tidak bisa juga . Padahal di alamat tujuan tadi tidak ada akun toped yang biasa melakukan transaksi pembelian . Jadi walaupun anggota keluarga terpisah meminjam alamat pun tidak bisa dipakai untuk mengirimkan promo dari toped tadi yang program di traktir toped pengguna baru . Itupun gimmick Pak .. jadi memang ketentuan dari Toped itu bagaimana saya pribadi pun tidak paham . Inti nya jadi sama di sini semisal pengguna baru nama baru pengiriman ke alamat lain belum tentu pun bisa berhasil menggunakan promo Toped tadi . Alasan apapun jadi kalau buat saya pribadi ya bisa bisa merekalah strategi marketing untuk menggaet pengguna baru yang sama sekali belum pernah menggunakan Toped atau menjangkau jiwa baru di dalam dunia marketing bisnis . Ya moga moga saja kalau ada jiwa baru coba saja apa bisa menjadi pengguna yang setia untuk Toped ini . Toped ini pun jangkauan nya sangat besar secara garis besar hanya mereka yang sudah punya data sejauh mana daerah yang belum terjangkau oleh Toped . Kita mau protes pun ya pasti kalah karena mereka sendiri Toped yang mempunyai syarat dan ketentuan ... gigit jarilah kadang kalau belanja di E commerce . Sepaham misal nya tempat Kost , coba saja kirim ke alamat kantor , apalagi kalau yang punya Ruko banyak itu lebih berkesempatan bisa berhasil menggunakan alamat jadi bisa belanja dari Toped . Jadi akhir kata Toped hanya suatu kiasan kata E Commerce yang besar tapi belum tentu menyenangkan buat pelanggan ... coba saja salah satu nya mereka pelaku bisnis belum tentu bisa berbisnis langsung menjual produk .. hanya dunia digital yang bisa mereka kelola

    • @Suprapto Terima kasih atas pencerahannya pak.. penjelasan & pengalaman bapak sangat logis. Dapat saya simpulkan disini bahwa ini memang masalah KODE PROMO TOPED sebenarnya dpt dibilang hanyalah GIMMICK semata (krn sebenarnya ini hanyalah bagian dr startegi bisnis mereka semata du tengah sengitnya persaingan perang promosi antar sesama e-commerce). Mereka yang menciptakan syarat & ketentuan yang memang hanya mereka jg yg bebas sesuka hati mau mencairkan atau tidak atas benefit kode promosi tsb yang tentunya sebenarnya termasuk beban promosi perusahaan toped itu sndri. Jadi dengan alih2 SYSTEM MENDETEKSI BAHWA PEMBELI TELAH MELAKUKAN PELANGGARAN ATAS PERATURAN HURUF......, MAKA CASHBACK TIDAK DPT DIBERIKAN.. yang menurut hemat saya sebenarnya Ini sama aja termasuk sebagai tindak penipuan. Dan berdasarkan komentar yg ada sebelumnya bahwa ternyata di MK ini memang benar sudah banyak kasus spt yg saya alami ini terjadi dan pembeli semuanya merasa tertipu & tidak pernah ada penyelesaian ataupun langkah hukum yang dapat di tempuh. Sehingga toped berasa diatas angin dengan syarat & ketentuannya tsb

  • Sy udah nemu postingan seperti ini 6x, tapi dari pihak tokopedia tidak pernah ada yang memberi jawaban. Kasus ini sudah ada sejak 2018 tapi setelah pembayaran berubah ke gopay, sekarang jadi lebih sering terdengar. Sebenarnya kalau ada yg serius komplain bisa kita bawa ke jalur hukum sih, istilahnya sama aja melakukan penipuan kan(?). Seharusnya kalau memang tidak bisa pakai promo tokopedia memberitahu pembeli saat akan memasukkan promo, (promo ini tidak bisa digunakan karna bla bla bla..), lha ini berhasil CO dengan voucher, barang udah datang, pesanan selesai, eh promonya bodong. Nipu nggak tuh???

    • @NYA Nah betul sekali ini pak. Saya sependapat dengan anda. Kalau memang system bs mendeteksi harusnya dr awal (pd saat pembeli menginput kode voucher promo tsb) sebelum pembayaran dilakukan harusnya diberi keterangan "KODE VOUCHER / PROMOSI SDH MELEBIHI BATAS LIMIT PEMAKAIAN". Jangan malah setelah pembeli selesaikan pemesanan (dgn meng-klik "BARANG TELAH DITERIMA & DANA AKAN LANGSUNG DITERUSKAN KE PENJUAL" malah ternyata akhirnya ZONK... ya bener ini sama aja penipuan. Tp setelah sekian lama timbul banyak kasus yang terjadi seperti ini tdk ada satupun yang pernah sampai ke jalur hukum, ya jadi pihak toped merasa di atas angin dengan tindakannya tsb.

  • Jadi seperti ini @Pak Hendri : apakah e commerce di Indonesia khususnya apa sudah mempunyai dasar hukum yang jelas .Setiap klausal apa saja point point terpenting dalam hal penyelenggara suatu bidang termasuk jasa atau pelayanan . Dan apakah setiap jasa pelayanan itu sudah memenuhi nilai nilai pelayanan yang tidak boleh merugikan pihak si Konsumen tersebut . Jelas bukan kalau tidak ada nilai point klausal yang jelas nanti bisa bersilat lidah sendiri . Setiap negara sudah pasti ada hukum dan peraturan yang jelas , contoh simple nya pemakai jalan seperti mobil atau motor pengendara nya tidak bisa seenaknya membawa kendaraan mereka di jalan tanpa SIM , STNK dan harus bayar pajak bukan . Sama artian E commerce bisa di bilang sebagai pihak individual penyelenggara jasa secara virtual tidak nyata dan kalau bentuk bukan visual seperti kantor perwakilan harus ada sebagai perwakilan . Kita tahu memang tidak selamanya E commerce itu bisa menyelenggarakan suatu jasa dengan dasar hukum yang jelas . Kita bisa menanyakan apakah ada dasar syarat dan ketentuan di setiap promosi yang mereka adakan . Jangan nanti setelah pembeli mau memesan barang itu di hentikan sepihak oleh E commerce tersebut tanpa ada nya keterangan yang jelas dan konkrit. Kitapun harus tahu setiap promo yang mereka adakan cara permainan nya seperti apa jangan hanya belaka saja tidak transparan dan terbuka . Kalau tidak terbuka nanti bisa secara random mereka bisa melakukan semaunya sendiri . Yang di rugikan tentu calon pembeli . Hal simple lain nya begini Pak ... contoh Pak Hendri pesan suatu barang yang sedang bapak cari dan beli di e commerce tersebut , lalu bapak klik pesan , cek jumlah pesanan , pilih opsi pengiriman dan pembayaran lalu ok semua . Pesanan sudah di lakukan bukan , toko penjual proses pesanan tadi dikirim lalu barang di terima . Setelah barang di terima ternyata ada yang pecah , rusak ,mungkin pahit kata barang pesanan kurang . Lalu apa yang harus di lakukan oleh pembeli ? Komplain bukan ke e commerce tersebut dan kita harus melampirkan komplain kita , baik itu di rekam , foto dan bla bla ... . Lalu seller di tegur oleh e commerce proses segala macam apakah penjual setuju dengan komplain tadi ? Berapa persen bisa di proses dengan secara mulus tanpa kepala kita pusing . Biarpun pihak e commerce tadi seakan membantu antara penjual dan pembeli jadi penengah bukan ? Kebanyakkan siapa yang rugi ? Pembeli kah , penjual kah atau yang di untungkan yang di tengah tadi si e commerce tersebut dengan duduk manis , minum kopi di kantor tanpa melihat secara nyata barang dari kiriman si penjual bagaimana .. apakah si e commerce tadi secara langsung mendampingi si penjual di toko nya mengawasi secara langsung ? Opini saya mana ada e commerce bisa secara langsung hadir di toko penjual dan menyaksikan dari pihak pembeli mendampingi kita di rumah waktu terima paket ? Jadi yang enak di sini siapa ? Pembeli udah keluarin uang sendiri gigit jari , barang 100 ribu aja komplain sana sini tidak dapat jalan keluar .. penjual pun juga ya ada lah insist berdiri dengan cara pandang sendiri bukan salah penjual nich ... begitulah kira kira pak gambaran nya secara nyata ... dan nah ada satu lagi si anak emas nich yang belum saya cerita yaitu jasa pengiriman paket ... enak bukan cerita nya ... jadi selama e commerce belum pernah ada kena gugat secara hukum yang di daftarkan jadi enak enak saja mereka secara garis besar . Perusahaan besar ibarat nya aman , Pak . Boleh lah ibarat nya suatu saat nanti ada class action gugatan masyarakat pada pihak e commerce itu bisa dipertanyakan . Karena selama ini kesalahan pihak e commerce itu sama sekali tidak ada , mereka itu dewa nya dunia usaha kerajaan khayalan dunia dongeng mereka tersendiri , punya power . Dan belum pernah tersentuh sama sekali dengan yang nama nya pelanggaran seperti apa yang pernah mereka lakukan ... karena kita anggap mereka itu manusia dewa , tidak berdosa . Dan kalau memang ibarat nya loe butuh gue khan ya udah loe ngak usah ngatur ngatur usaha gue ... begitu Pak Hendri ibarat nya ... kita orang orang kecil kalah sama big company apalagi kalau bisa abuse people power seperti golongan manusia lemah .. kita di injak Pak ... kalau Pak Hendri ada niat semisalkan untuk bicarakan pengalaman tadi belanja di e commerce tersebut kita dukung .. saya percaya setiap kita pasti pernah dan ada rasa kecewa . Karena kalau di diamkan semakin semau nya mereka dan tidak transparan cara mereka ber bisnis

    • Secara garis besar pengalaman saya pribadi dengan real . Belum pernah saya temukan pelayanan yang sebaik mungkin . Transparan bertanggung jawab secara moral dan itikad baik pelayanan jasa umum yang baik di Indonesia ini . Kebanyakkan pihak konsumen masih tutup mulut dengan mutu pelayanan di Indonesia / customer service di Indonesia itu ihe worst customer service ever

      • Satu hal pengalaman yang belum pernah saya temukan di e commerce masih ada yang humble .. nah bisa Pak Hendri cari sendiri tanpa saya sebutkan nama nya . Nanti di bilang jangan jangan saya orang dalam di e commerce tersebut . Pelayanan e commerce tersebut malah inisiatif sendiri menghubungi saya untuk membantu menyelesaikan masalah pesanan barang dan yang cancel dari cust service tersebut ... saya sangat appreciated sekali dengan pelayanan mereka ... ( bocoran sedikit e commerce tersebut huruf depan nya seperti angka 8 )

        • Betul sekali pak @Suprapto untuk ke sekian kalinya saya kembali sependapat sekali dengan bapak. Selama ini saya pun memiliki pengalaman yang selalu positif dengan e-commerce blibli.com tersebut (meskipun terkadang ada beberapa hal yang sedikit diluar harapan saya, namun saya selalu mendapatkan solusinya dengan cepat dari perwakilan dari team crisis managemnet blibli.com yang bernama pak RIFAT) di salah satu artikel surat pembaca yang pernah saya posting sebelumnya di MK inipun saya pernah memuji akan kinerja dari pak RIFAT ini yang dengan tanggap & sigapnya bersedia membantu/menolong saya atas kendala yang saya hadapi tanpa perlu memakan waktu yang lama. Sebab setau saya moto e-commerce blibli.com ini adalah CUSTOMER #1. Jadi menurut pribadi saya: (dr sisi kebijakan maupun handling complain) bener2 blibli.com ini tetap nomer 1. Karena dari pengalaman saya berbelanja di sana sejak tahun 2012, saya tidak pernah mengalami satu kali pun mengalami problem seperti yang saya sedang saya keluhkan di tokopedia ini. Jadi kalau di blibli.com ini selama kita masih berhasil meng-input kode voucher (pd saat sebelum melakukan pembayaran) ya pasti promosi tersebut pasti akan di realisasikan setelah barang tersebut di terima (namun memang untuk waktu pencairan cashbacknya tsb tdk se-instant para kompetitornya) karena Di blibli.com ini membutuhkan waktu maximal 3x24 jam setelah status barang TELAH DITERIMA. Mohon di koreksi jika memang ada pendapat saya yang kurang tepat ya pak Suprapto??

    • Bikin blog bikin grup di suatu komunitas kumpulkan semua konsumen di Indonesia . Kita suarakan hak kita sebagai konsumen . Jangan selama nya kita diam saja dengan pelayanan customer service di Indonesia . Harus di perbaiki citra mereka

    • Terima kasih banyak atas masukan, penjelasan, & gambaran lengkap yg dapat pak @Suprapto sampaikan kepada saya. Dan saya sependapat sekali dengan penjelasan tersebut, sehingga pemikiran saya dapat lebih terbuka lagi terutama di dunia maya (khususnya mengenai e-commerce) meskipun selama ini saya hanya sebagai pembeli kecil/biasa (namun memang frekuensinya sedikit lebih intens) karena tergiur dengan beragam penawaran promosi / diskon yang diberikan (meskipun sebenarnya belum tentu menjadi kebutuhan saya pd saat itu) jadi lebih menggiring saya ke pola hidup konsumtif (ya karena semata2 hanya karena tergiur dgn berbagai tawaran promosi itu tadi).
      Singkat kata mudah2an permasalahan seperti ini tidaklah hanya berakhir di forum MK ini saja, harus ada salah satunya yang sampai ke meja hijau sehingga pihak penyelenggara e-commerce dapat lebih bijaksana & transparan dalam membuat & menerapkan aturan yang mereka buat sendiri tersebut (tentunya dengan berpedoman pada hukum yang berlaku).
      Terima kasih banyak pak Suprapto...??