Surat Pembaca

Penipuan yang Membobol Akun Kredivo Saya

Assalamualaikum,

Perkenalkan nama saya Cahyadi, saya salah satu korban dari penipuan oleh orang yang sangat tidak bertanggung jawab.

Adapun kronologis kejadiannya adalah, pada hari Kamis tanggal 5 Januari 2023 kurang lebih sekitar pukul 16.00, saya membuka Instagram. Lalu di beranda saya melihat iklan Kredivo untuk mendapatkan kartu flexy card warna hitam dengan limit sebesar Rp30 juta.

Setelah saya klik iklan tsb ternyata otomatis diarahkan ke WhatsApp. Setelah itu dia mengirimkan link untuk saya klik dan saya langsung diarahkan untuk men-download aplikasi Samsung Financing. Setelah saya download aplikasi Samsung Financing dan mengisi data ternyata secara tidak saya ketahui nomor telepon di Samsung Financing telah diubah oleh penipu. Dan secara bersamaan itu pula terjadi transaksi yang sangat besar di Tokopedia, serta saya tidak dapat login kembali ke akun Kredivo saya.

Saya sudah beberapa menghubungi pihak Kredivo untuk membatalkan transaksi tsb, tapi jawabannya tidak bisa. Saya juga sudah meminta keringanan ke pihak Kredivo, tapi tetap tidak bisa. Saya sangat menyayangkan pihak Kredivo yang tidak memberi tahu saya untuk menghubungi pihak Tokopedia supaya menggagalkan transaksi yang tidak saya lakukan.

Dengan surat melalui Media Konsumen ini, saya meminta bantuan serta pertolongan kepada pihak yang dapat membantu saya untuk bisa mendapatkan keringanan cicilan atau bahkan menghilangkan cicilan transaksi yang tidak saya lakukan.

Sebagai tambahan ID merchant transaksi di Tokopedia pada tanggal 5 Januari 2023 adalah: TKP2088943893.

Sekali lagi kepada pihak yang bisa membantu saya, saya memohon untuk bisa membantu saya dalam masalah ini, terima kasih.

Wassalamu’alaikum.

Cahyadi
Bogor, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Kredivo atas Surat Bapak Cahyadi

Pada kesempatan kali ini, kami ingin menanggapi surat konsumen yang telah dimuat oleh Bapak Cahyadi di website Mediakonsumen.com tanggal 15...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Banyak penipuan dari Instagram, (medsos lain seperti FB juga bisa sih) adikku ketipu beli sepeda harga 500rb minta pajak buat Nebus 1jt untung aja bisa di stop, biarlah ilang 500rb. Bisa bisa nya ketipu lewat Instagram yang sesi komen nya nonaktif.

  • Terjadi lagi..... punya smartphone tp yg pake gak SMART... padahal banyak kabar di sosmed bahkan sharing berita di WA kl yg namanya urusan soal duit jgn pernah mau disuruh klik link macem².... menang banyak malingnya ketemu orang kaya gini, mayan buat modal bikin website phishing yg canggihan ???

    • Seharusnya nyak kredivo bisa cek kebenaran dan mengusut tuntas karena penipu itu tahu tentang server kredivo....

  • Padahal di aplikasi kredivo sering dan selalu muncul keterangan hati-hati penipuan. Jangan percaya SIAPAPUN yang menawarkan Flexi Card di luar aplikasi Kredivo. Sudah sangat jelas. Dan setiap buka aplikasi pasti muncul peringatan itu. Kenapa tidak dibaca? Ini sama seperti rumah kemalingan tapi kuncinya diberikan ke maling.

  • Akun kredivo, ku uda gue ban...gk tak pake pdhl bunga dan adminya mahal kok di pake....keamanan terletak pda diri sndri..yg buat apk uda maksimal keamananya...mana tahu yg pembuat apk..klau itu di bjak...semua keamanan atau gembok uda di berikan yg bersangkutan...

  • 100% yg salah adalah TS.
    Tapi menurut saya keamanan KREDIVO juga harus ditingkatkan, seperti halnya seperti pada salah satu BANK yg tidak bisa begitu mudah ganti nomer hp jika tidak dari hp dan slot SIM yg sama. Bisa juga harus dg IP address yg sama seperti saat pertama kali daftar!!!
    Terlepas dari itu semua, COBAAN/UJIAN tidak akan datang jika orang itu tak pantas menerimanya.
    Terima kasih kpd TS karena mau berbagi pengalaman.
    NB: ADA MODUS BARU PENIPUAN, YAITU VCS (Voice Call Sex). Jika kalian melakukan Voice Call Sex dg orang ASING, berhati-hatilah... Kemungkinan besar komplotan PENIPU! Modusnya ketika kalian Masturbasi/Onani pada saat VCS, maka anda diRekam dan akan ada ancaman rekaman tsb disebarluaskan kepada kontak anda, baik di hp maupun kontak media sosial anda. Jadi BERHATI -HATILAH!!!

  • Jangan selalu menyalahkan orang yang tertipu,karena tergiur atau apalah itu.
    Yang seharus setiap laporan itu ada tanggapan untuk penyelesai karena tertipu dan sipenipu seharus ditangkap. Kalau tidak ditangkap atau tidak ditindak lanjuti pasti akan ada korban2 yang lain.
    Seberapa sering anda masuk website melalui google,atau media yang lain semua orang bisa tertipu tanpa melalui umpan mengiur. Bisa saja website yang anda kunjungi berduplikat bukan website asli. Itu salah satunya. Tanpa perlindungan dari pihak2 yang bersangkutan kita semua rentan penipuan.

    • Kalo cm baru sekali or dua kali kejadian ky gini mah pasti org jg akan bersimpati.
      Apalagi kejadian ky gini sdh memakan banyak korban dan sempat viral di banyak media.
      Kalau ada org yg blm tau,.bs di tanyakan apa aj yg dia liat bs sampai menjadi korban.
      Tinggal anda sendiri gmna mengambil sikap.
      Menahan diri dan selalu bersukur sy rasa emg sulit untuk di lakukan oleh manusia.

  • Mendingan mati aja pak sekalian... Hari gini masih percaya yg gitu gituan. Maka nya hidup sesuai kemampuan. Jangan gemar berhutang. Maaf ya saya agak kasar supaya yg lain... Jangan ikut jadi orang bodoh. Nyesek dengar nya.... Jangan di bayar.

    • Kalau kejadian seperti ini menimpa anda atau kelaurga anda,apa mau anda disuruh mati duluan dan mendahului kehendak Allah, musibah atau rezeki bukan manusia yg menentukan,anda bicara seolah anda yg paling benar di dunia ini

  • Dari artikel2 MK ternyata banyak sekali kasus penipuan melalui transaksi online dan saya baru tahu beberapa bulan lalu!!
    Padahal dari jaman disket 3 1/2 inch sampai detik ini ngebulnya asep dapur saya masih dari bidang IT, lebih khusus lagi di bidang software dev.
    Untuk ketidaktahuan saya selama ini, saya prihatin terhadap diri saya sendiri... bego! kok baru tahu!! :)

    Saya bisa bayangin, banyak banget orang2 selain saya yang mungkin juga baru tau, atau sudah tau tapi masih tidak menyadari...

    Dari beberapa kasus yang saya ketahui, benang-merahnya korbannya boleh dibilang:
    - Orang2 yang pernah bersinggungan dengan transaksi Pinjol/Spaylater (baik debitur aktif maupun pernah mencoba simulasi pinjaman melalui aplikasi Pinjol).
    - Orang2 yang tergiur promo di Medsos.

    Modus Penipuannya, dari sisi teknis IT tidak memerlukan tingkat keahlian yang tinggi.

    Ada modus yang hanya sebatas kemampuan membuat Website, itupun cukup dibuat menggunakan template2 yang banyak tersedia.
    Tidak perlu orang yang bisa programming web-based.

    Modus yang lain sedikit lebih canggih, si Pelaku bisa membuat program dengan platform Android. Penguasaan programming nya juga tidak perlu sampai menguasai arsitektur database, dll...

    Dari sisi Pemerintah, saya lihat kok penipu2 ini masih berkeliaran atau malah makin bertambah jumlah penipunya.
    Mengingat modus penipuannya tidak memerlukan tingkat keahlian IT yang tinggi, saya yakin tim cyber Polri lebih gampang untuk melacaknya. Polisi mempunyai tim ahli dan wewenang untuk penyelidikan. Lebih gampang di-trace (sok tau saya nya), semoga...

    Karena secara teknis penipuan ini relatif sederhana, maka si Pelaku masih memerlukan "bantuan" korban yaitu si pemilik rekening (baik akun Bank maupun Spaylater/Pinjol).
    Untuk itu, saya mengingatkan diri saya sendiri untuk selalu waspada... gak ada toleransi terhadap diri, Waspada!!!
    jangan sampai kitanya memberikan "bantuan" ke mereka, sambil menunggu action Polisi supaya penipu2 ini banyak yang tertangkap.

    Beda kalo Si Pelaku melakukan system-hacking (bank misalnya), dia tidak perlu "bantuan" kita untuk menguras uang kita.
    Prosesnya diem2 aja... tau2 udah pindah tu angka2... dan gak kita aja... rugi dianya.... bisa paling tidak 20% nasabah pindah angkanya... kalau dikit, rugi bandar :)

    Semoga kita semua terhindar ya, Semoga TS mendapatkan rezeki pengganti atas khilafnya...
    Aamiin.