Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Telepon Bank OCBC NISP Sangat Mengganggu Anak-anak Saya 7 Agustus 20185 Desember 2018 Arona Rahardja Beri komentar Bank OCBC NISP, Telemarketing Ikuti kami di Google Berita Awal “bencana” ini adalah pada bulan Mei. Ketika jalan-jalan ke Mal SMS saya tergiur dengan penawaran taruh uang sebesar Rp 13 juta-an selama 1 tahun, akan mendapat voucher belanja MAP Rp1 juta. Ketika itu saya tidak diberitahu mengenai ketentuan-ketentuan lain, salah saya tidak teliti. Ketika saya sudah buka 2 akun atas nama 2 anak saya, saya baru dikasih tahu bahwa saya harus taruh Rp 15 juta, yang Rp 3,5 juta akan di-hold 6 bulan, sisanya 12 bulan. Dan voucher-nya ternyata berupa MAP Rp800 ribu dan Bandar Jakarta Rp200 ribu. Karena sudah terlanjur tanda tangan ya sudahlah. Eh tidak tahunya begitu besok saya dihubungi lagi mengenai kekurangan data salah satu anak saya, saya diberitahukan bahwa saya harus melakukan transaksi selama 3 bulan masing-masing sebanyak 2 kali. PR banget nggak sih. Hal yang paling menyebalkan adalah kartu ATM baru datang beberapa minggu kemudian, setelah itu PIN tidak datang-datang, padahal saya sangat terbebani dengan ketentuan mengenai keharusan belanja 2 kali itu. Saya sampai mengejar-ngejar orang bank untuk dapatkan PIN tersebut. Setelah itu masalah tidak selesai begitu saja, hampir setiap hari ada saja orang OCBC yang menelpon kedua anak saya, mengingatkan untuk menaruh uang Rp 15 juta dan belanja menggunakan kartu ATM tersebut. Kedua anak saya masih pelajar, dan mereka sangat ketakutan karena setiap hari dihubungi oleh orang bank. Semua ketentuan telah saya jalankan tetapi mengapa setiap hari anak saya dihubungi? Hidup kami tidak pernah sama lagi, setiap ada bunyi telepon kedua anak saya sangat ketakutan. Saya amat sangat menyesal telah menjadikan kedua anak saya nasabah bank tersebut dan membuat mereka sangat tidak nyaman. Ketika di kelas dan sedang bermain mereka dikejar-kejar telepon. Apa yang harus saya lakukan agar kami bisa bebas dari teror ini. Saya sampai menangis karena sangat tersiksa dengan telepon-telepon tersebut. Apakah orang bank tidak bisa periksa di catatan mereka, apabila nasabah sudah memenuhi semua ketentuan seharusnya tidak perlu diingatkan lagi kan? Teror telepon ini sudah berlangsung sejak bulan Mei sampai saat ini. Saya ingatkan kepada teman-teman harap hati-hati dan tidak mudah tergiur. Arona 08551110*** Alam Sutera, Tangerang Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.