Sudah Lunasi Kartu Kredit Bank Mega Tahun 2015 sesuai Kesepakatan, tapi Sekarang Ditagih Kembali

Saya memiliki kartu kredit Bank Mega Carrefour dan Mega Metro pada tahun 2015, saat saya masih bekerja di salah satu retail. Permasalahan kartu kredit Bank Mega saya mulai macet, pada waktu itu saya resign dari perusahaan tersebut di tahun 2016. Saya masih belum mendapatkan pekerjaan pengganti. Dan sebelumnya saya memakai kartu kredit Bank Mega untuk membeli sebuah Handphone guna untuk kebutuhan informasi, setelah itu saya masih bayar cicilan tersebut, tapi di pertengahan saya enggak bisa bayar.

Tahun 2017 awal Februari saya baru mendapatkan pekerjaan. Di bulan ke 5 saat saya ditelpon oleh Debt Collector pertama, saya ada itikad untuk membayar hutang tersebut dengan menggunakan program restrukturisasi dari Bank Mega, karena cicilan saya membengkak dengan bunganya, limit kartu kredit Bank Mega Carrefour Rp3.000.000 limit kartu kredit Bank Mega Metro Rp7.000.000,-

Setelah saya diberitahu oleh Debt Collector totalnya 2 kartu sebesar Rp15.000.000 saya menanyakan apakah bisa melakukan negosiasi untuk pembayaran tersebut. Dan Debt Collector menyarankan saya untuk datang ke Kantor Kartu Kredit bank Mega di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Setelah pertemuan ini perjanjiannya saya tagihan saya yang harus dilunasi menjadi Rp6 juta untuk 2 kartu, dan pihak penagihan bank Mega tersebut meng-iya kan. Saya dijanjikan oleh Debt Collector untuk mendapatkan surat pelunasan setelah mentransfer jumlah yang disetujui dengan janji akan mengeluarkan surat bebas dari tagihan 1 minggu dari tanggal saya transfer.

1 minggu sampai 1 bulan saya mencoba menghubungi Debt Collector tersebut namun tidak bisa dan saya tidak menerima surat yang dijanjikan tersebut. Sampai saat ini belum ada juga, uang saya sudah masuk ke Bank Mega Carrefour dan Mega Metro masing-masing Rp3 juta.

bukti pelunasan Bank Mega

Bulan Juli 2017 saya jatuh sakit selama kurang lebih 2 bulan dan 3 minggu saya koma. Sampai saat ini saya masih recovery penyembuhan. Sampai saat ini bulan Mei 2020 saya masih belum bisa bekerja dikarenakan kondisi saya yang tidak memungkinkan.

Pada tanggal 7 Mei 2020 saya kembali ditelepon oleh Debt Collector untuk melakukan pembayaran dengan nominal Rp29 juta, itu berikut bunganya. Saya kaget mendengar berita itu. Debt Collector itu selalu menelpon saya untuk melunasi hutang tersebut karena pihak Bank Mega sebelumnya sudah menjanjikan akan mengeluarkan surat di tahun 2017 saat saya diminta mentransfer total Rp6 juta.

Debt Collector baru saat ini mengancam akan mendatangi tempat istri saya bekerja. Saya sudah bilang kalau saya sudah melunasi kartu kredit Bank Mega tersebut, akan tetapi dia ngotot kalau saya harus membayar tagihan kartu kredit itu dengan cara yang kasar dan mengancam keluarga saya.

Saya mohon pihak bank Mega untuk menelusuri hal ini karena saya sudah melunasi hutang tersebut ke Mega Bank, 2 kartu Rp6 juta bukti saya lampirkan pembayaran Transfer ke Bank Mega, dan foto Debt Collector-nya. Sampai detik ini saya masih diteror oleh Debt Collector.

Saya sangat kecewa dengan tindakan yang dilakukan pihak Bank Mega karena secara tidak langsung saya merasa tertipu dengan yang dijanjikan tahun 2017. Bahkan saat saya menunjukkan bukti transfer saya ke petugas baru mereka sama sekali tidak mau tahu dan mengancam saya.

Endang Tirtana
Depok, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mega atas Surat Bapak/Ibu Endang Tirtana

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Bapak/Ibu Endang Tirtana di mediakonsumen.com (27/5), “Sudah Lunasi Kartu Kredit Bank Mega Tahun...
Baca Selengkapnya

11 komentar untuk “Sudah Lunasi Kartu Kredit Bank Mega Tahun 2015 sesuai Kesepakatan, tapi Sekarang Ditagih Kembali

  • 27 Mei 2020 - (15:22 WIB)
    Permalink

    Dc yang mengatasnamakan bank mega sekarang sudah main kotor dan di luar kendali seperti dc pinjol bicara kasar, ancamannya menagih melalui orang yang diluar orang yang berutang. Bahkan meneror orang yang di luar utang. Ketika di laporkan ke office bank mega nya sendiri keliatan cuci tangan tidak ada tindakan apapun juga. Kalaupun ada hanya sekedar permintaan maaf basa basi dan itu tidak bisa memulihkan nama baik seseorang. Pihak ojk atau bi sendiri saya yakin tahu hal ini karena pasti banyak yang lapor. Lalu apa tindakan mereka. Nothing. Jadi sekarang memang harus berjuang sendiri harus punya mental yang kuat. Jangan lupa selalu rekam pembicaraan. Buat bukti. Kalau mau tahu sejujurnya dc yang mengatas namakan bank mega itu hanya berani di telepon. Mereka ga berani berhadapan face to face. Mengesalkan memang dan menggangu. Kalau sudah begitu sebaiknya lapor polisi. Saya berdoa semoga masalahnya bisa selesai dan tidak berlarut larut. Semangat.

      • 27 Mei 2020 - (20:45 WIB)
        Permalink

        menurut sy, smua dc kasar apapun bank sama dan lembaga pembiayaan apapun jg, krn mereka pnya target krja ditekan target, kmudian memang yg lalai kita sbg nasabah apapun kondisi kita kartu kredit itu hnya barang, kita yg mngendalikan mau ke arah mbunuh ataw menolong kita sbg pengguna kartu .

        mk jgn pernah sekali² pke kartu kredit byr minimum payment,byrlah full payment krn merasa pke nya berapa byr sesuai pakai ( full payment ) ataw sekalian sblm 15 hr bill tercetak sgr telpn ke bank nya 24 jam , minta ubah ke cicilan spy lbih ringan .ingat smua bank bs merekonsiliasi bill minimal 15 hr sblm bill tgl cetak,

        memang betul kbnykn DC itu bnyk tingkah ulah nyebelin, pastikn sgr ada pnyelesaian spy tdk diteror trs , klu urusan kartu kredit bank apapun skali lg jgn datang ke cabang tp ke pusat nya kartu kredit nya , td mega di kuningan jkt, bru ada titik temu isi formulir di tanda tgnin lngsung valid dan lngsung msuk komputer ada yg satu jam ada yg saat itu jg, dan datang usahakn sdh bawa uang sekecil apapun. krn akn nego trs sanggup saat itu jg byr , jgn nunggu nti ( sdh nego tp msih blm ada dananya ganti hari lngsung balikin sistem nya lg ya bengkak lg. skali lg nega klu sdh ada dananya ya )

        2020 kok muncul lg dan jd bnyk , itu akumulasi kolektibilitas 5 ( macet ) pokok dan bunga ditambah anual fee byr kartu tahunan nya,

        kartu kredit itu mesin yg kerja jd ikutin mesin jln , klu mo disetop hrs ada tindakan pasti ( esekusi mesin ) dan jgn kuatir smua bisa diselesaikn asal serius tepat dan sdh siap.

        klu sdh macet lebih dr 6 bln nego lebih mudah krn akn trcatat 180 hr macet , lakukan nego dan saat itu jg esekusi byr sesui kesepakatan , klu sdh nego tdk sgr byr sm sj bohong , janji hari beda org lg yg nagih DC nya , beda cara lg demikian

        atw datang dulu ke slik ojk print slik nya spy tahu kpastian tunggakn brp macet brp lama dlm hari

        bru rekon ke pusat kartu kreditnya tp sdh ada uangnya ya. dan bank mega scr umum sy amatin tdk pernah nutup kartu kredit permanen modelnya nutup semu alias blok sepihak status tdk aktif sj , mk jgn heran pnya cc mega th 2000 sdh merasa di tutup th 2020 print ke ojk msih ada smua limit dll bawah keterangan tdk aktip atw smntara di alihkn

        paling sulit nutup cc bank mega , wlw cs bilang sdh tutup nyatanya blm ,dimn tahu di print OJK slik .mk kdg tiba tiba ada tagihan cc mega yg sdh 15 th tdk pke krn itu anualfee numpuk prtahun

        sy suka bahas kartu kredit jujur krn sy pemakai jg , 20 bank krtu kredit jd karakter kk bank beda beda tp secr umum sama , sy mega pun pnya jg hehe limit 179 dan 45 jt tp jujur detik ini sdh 3 bln 0 tagihan trs krn sy pke utk seperlunya sj .limit besar klu ga dipakai jg gpp , pke bijak seperlunya dan batas mampu bkn semaunya pke sebesar limit trs ga bs byr , jd neraka sengsara , pke lah yg sisi untung nya sj ,skrg nihh point mega buat blj di carefur dan atw transmart gratis silahkn cek pnya cc mega point nya berpa buat blj sj lumayan blj byr pke poit gratis belanja

        smg brmnfaat , yuk edukasi pke cc baik dan benar , hindari minimum payment spy tidur nyenyak, jebakan batmen ada di minimum payment. atw telat byr wlw telat 1 hr nm anda sdh jelekkkk di perbankn di Slik OJK .tks

        • 27 Mei 2020 - (21:52 WIB)
          Permalink

          Saya boleh tanya ? Saya 2 hari yg lalu menghubungi Customer service Mega buat tutup kartu kredit, dijanjikan 7 hk untuk proses penutupan.

          Seperti yg mas bilang, walau ngehubungin call center kadang suka nggak di tutup juga kartu kreditnya, dan annual fee bisa diakumulasiin, itu sy harus gimana ya buat mastiin kartu kredit akan bener2 di tutup ya, sy sudah minta surat penutupan kartu kredit jg sih, tp masih suka was was denger org yg udah nutup tp ternyata gak ditutup jg oleh CC nya, padahal pengen ke kantor pusat kartu kredit nya, tp karena lg pandemi gini jd gak bisa kmna mana.

          • 28 Mei 2020 - (02:08 WIB)
            Permalink

            Yang penting surat penutupan kartu kredit sudah diterima. Baik melalui email atau dikirim fisik. Karena surat penutupan kartu kredit itu sebagai bukti kita sudah melunasi semua tagihan yg ada di kartu kredit. Kemudian bulan depan setelah tgl 15, datang ke OJK utk minta SLIK, Trus cek di data SLIK apakah nomor kartu kredit kita yang ditutup sudah ada keterangan LUNAS apa belum. Keterangan LUNAS di SLIK artinya sudah ditutup atau tidak aktif permanen. Terimakasih

        • 28 Mei 2020 - (13:31 WIB)
          Permalink

          Makasih om buat pencerahannya. Tapi kan ada aturan yang harus diikuti oleh setiap dc. Karena sekaramg dc dc itu sudah melewati batas. Dan kita sulit untuk melabraknya. Seperti saya misalnya, diteror oleh dc bank mega. Saya sih tenang aja. Tapi mereka udah mulai main neror istri terus neror anaknya teman istri. Gila ga? Ketika dicallback ga pernah nyambung itu telp. Harusnya ada satgas khusus memberantas dc dc seperti ini. Tapi apa berani ojk??

          • 28 Mei 2020 - (13:50 WIB)
            Permalink

            itu kewenangan di lembaga pmbiayaan u.p .bid credit . tp memang setuju mayoritas dc bgtu apapun bank atw finteck atw pinjol . krn pinjamn tanpa jaminan itu bgtu tdk ada yg diangunkn jd mainya teror ke smua yg data terekam di sistemnya. beda dg pinjamn ada anggunan surat rumah, barang dll tdk kasar krn ada sita jaminan . sgt wajar klu arogan mk hati hati bijak dan hrs tahu resiko. dc hnya via telpn tdk umumnya dan ganti ganti krn satu ruangan kadang ada 50 – 100 org kali sy pernah lihat sendiri diruang penagihan cc ramaiiii skali smua org telpn bhs nya kasar kasar
            bank bumn pas sy tahu, satu lantai , lntai atasnya khusus kpr dikit adem ruanganya. berbeda dg ruang penagihan cc

            mulai bijak atur strategi ya. spy bnyk utang boleh tp produktip dan disiplin spy tdr nyenyak

          • 3 Juni 2020 - (07:24 WIB)
            Permalink

            Seperti nya yang dialami seperti ini sama juga saya alami. Sampai bingung mau lapor kemana. Saya sudah tutup kartu dari Bank Mega sejak 2014 akhir sampai 2015 awal. Sebelum ditutup semua kewajiban sudah diselesaikan. Namun memang tidak ada dokumen penutupan dari Bank Mega. Setelah sekian lama tiba tiba saja seminggu terakhir ini saya dinyatakan ada down grade kartu katanya dengan sejumlah tunggakan seratus ribuan sekian……namun cara nya CS Mega itu menelpon sangat sangat tidak punya etika. Sangat sangat menganggu. Maki maki dan kasar. Saya terus terang malah beranggapan ini penipuan. Saya coba untuk hubungi Call center nya ternyata katanya dioper ke bagian Billing. Dan dinyatakan kartu di blokir karena tidak pernah ada pembayaran alias macet. Saya coba cek BI checking SLIK mandiri di cek ternyata seperti nya itu sisa Anny fee atau apalah sebesar 35 rb saja. Benar benar sangat tidak nyaman Bank Mega ini. Jangan sampai ada urusan sama Bank Mega ini karena mereka sudah menghalalkan cara cara yang menganggu sekali dalam mencapai tujuan atau target mereka. Kecuali siap jadi orang jahat atau bermulut kasar kalau menghadapi mereka. Benar benar sangat menguji kesabaran dan juga bikin mendidih darah kalau mendengar kan CS atau tepatnya DC Mega Bank. Teror sangat. Mending kalau saya ada hutang…ini ga ada hutang diada adakan. Apa ga geram….

  • 29 Mei 2020 - (10:37 WIB)
    Permalink

    Ya pak utang emang harus dibayar. Tapi kalau penagihan seperti itu jadi malas untuk dibayar. Udah mah nama baik udah jelek gara gara mereka tapi tetap harus membayar. Siapa yang mau bertanggung jawab coba. Ibaratnya sudah dipukul tapi tetap harus ganti rugi. Rugi sudah diganti tapi mereka ga mau ganti rugi atas pemukulan. Gmna coba?? Ngejar siapa coba? Dc nya? Mereka nagih selalu pakai nama palsu. Ga tau yg mana jga orgnya. Ngejar banknya selalu lepas tangan. Lapor polisi? Ribet. Lapor ojk? Ojk nya ongkang2 kaki.

  • 29 Mei 2020 - (13:56 WIB)
    Permalink

    Kasus ibu mungkin muncul karena terlalu lama tidak ada follow-up untuk minta surat lunasnya… mungkin org/dc yang tadinya ngurusin kena PHK atau gimana… apakah sudah dicoba datang lg ke kantor pusat dengan membawa surat penawaran keringanannya dan bukti pembayaran… Oh ya waktu ibu melunasi itu seharusnya dikasih surat penawaran keringanan yg resmi dari bank. Surat penawaran keringanan tsb dan bukti bayar ibu sdh cukup sebagai bukti hutang sdh lunas, sebelum surat lunasnya terbit.

 Apa Komentar Anda mengenai Bank Mega?

Ada 11 komentar sampai saat ini..

Sudah Lunasi Kartu Kredit Bank Mega Tahun 2015 sesuai Kesepakatan, tap…

oleh Endang Tirtana dibaca dalam: 2 menit
11