Surat Pembaca

TransNusa Meninggalkan Penumpang yang Sudah Menunggu di Boarding Area

Sebenarnya kejadian ini sudah cukup lama, yaitu 2 minggu yang lalu. Namun  sampai saat ini saya masih tidak percaya bahwa saya mengalaminya. Sudah ratusan  kali saya melakukan penerbangan, baik domestik maupun international, dan sekali pun saya tidak pernah mengalami yang namanya “missed flight” alias ketinggalan pesawat.

Kejadiannya pada tanggal 1 September 2023, saya melakukan penerbangan JKT – DPS dengan maskapai Trans Nusa. Pada saat booking tanggal 1 Agustus 2023,  jam penerbangan yang tertera di tiket pesawat adalah keberangkatan pukul 13:10 WIB dan tiba pukul 15:55 WITA. Namun pada tanggal 09 Agustus 2023, saya mendapat email dari Nusatrip  (agen tiket), yang memberitahukan bahwa penerbangan saya ada perubahan jadwal, tiba menjadi 16:20 WITA. It’s ok lah buat saya.

Pada hari H penerbangan, seperti biasa saat masih di rumah sekitar pukul 07:00, saya melakukan check-in online. Yang mana hal itu sudah menjadi kebiasaan saya saat melakukan penerbangan domestik. Berasa tenang saja kalau sudah check-in. Saya estimasikan pula bahwa saya akan tiba paling lambat 2 jam sebelum keberangkatan.

Sekitar pukul 11:10 WIB, saya tiba di terminal 3. Setelah melakukan check in bagasi, saya sempat makan siang di salah satu restoran di dalam terminal 3. Setelah selesai, lalu saya bergegas ke Gate 27  yaitu loket TransNusa. Cukup jauh perjalanan dari proses check in menuju gate, apalagi gate 27 adalah gate paling ujung terminal 3. Terus terang saat itu saya memang tidak duduk di area gate 27, karena saat itu saya ingin membeli kopi di kedai kopi yang berada di ujung terminal. Saya pun sempat mengambil foto kedai kopi tersebut. Yang mana foto tersebut menunjukkan pukul 12:40 WIB.

Lalu saya duduk sekitar gate tersebut, membaca berita dari HP. Saya tidak menggunakan handsfree, karena saya khawatir saya tidak mendengar saat dipanggil untuk masuk pesawat. Saat itu sesekali saya mendengar intercom panggilan penumpang GA dan Citilink, dan sesekali suara pesawat take off.

Sampai pukul 13:25 WIB waktu di jam tangan saya, saya tersadar dan merasa aneh, kok tidak ada panggilan untuk naik pesawat? Saat itu juga saya langsung menuju ke gate 27, dan menanyakan kepada petugas yang masih ada di sana, kenapa tidak ada panggilan penumpang untuk naik pesawat? Saat itu saya sempat berpikir, apakah ada delay? Karena dengan waktu berangkat yang sama yaitu pukul 13:10 WIB, tapi mengapa ada perubahan tiba menjadi 16:20 WITA?

Alangkah kagetnya, ketika petugas yang ada di gate 27 mengatakan, bahwa pesawat saya sudah terbang/tinggal landas. Lalu mereka menulis di boarding pass saya, pukul 13:31 WIB (menunjukkan waktu show up). Saya kaget dan panik, karena seumur-umur baru kali ini yang namanya ketinggalan pesawat.

Petugas tersebut bilang, bahwa nama saya sudah dipanggil-panggil. Namun demi Tuhan saya tidak mendengar sama sekali. Saya pun tidak melihat petugas dari TransNusa tersebut berkeliling mengecek penumpang, seperti yang biasa saya lihat di maskapai lain, yang mana mereka memanggil nama penumpang dengan HT,

Karena merasa saya tidak dipanggil, lalu saya meminta tanggung jawab mereka atas hak saya sebagai penumpang. Karena saya  sudah berada di area boarding dan saya merasa tidak “dicari”. Padahal bagasi saya sudah ada dalam kargo pesawat. Lalu petugas gate tersebut mengarahkan saya untuk komplain ke bagian check in, mungkin saja saya bisa dialihkan ke penerbangan berikutnya.

Dalam kondisi benar-benar panik dan lelah, saya kembali lagi menempuh jarak 2 Km untuk mencapai counter check in yang berada di lantai 2. Sampai di counter check in, saya diarahkan ke counter petugas CS (mungkin counter ini untuk menangani keluhan penumpang).

Setelah saya ceritakan duduk perkaranya, CS tersebut menginformasikan bahwa saya bisa ikut penerbangan berikutnya, tetapi saya tetap  harus membayar Rp737 ribuan. Angka tersebut berasal dari rate flight saat itu (sudah Rp1,6 juta) dan ditambah charge dikurangi harga tiket saya.

Saya jelas tidak mau membayar sejumlah itu. Karena menurut saya missed flight ini bukan sepenuhnya karena keteledoran saya. Saya sudah melakukan online check in pukul 07:00, lalu tiba di Airport terminal 3 pukul 11:00, dan sudah berada di area boarding pukul 12:40. Jadi sebagai penumpang saya sudah melakukan apa yang harus saya lakukan sebelum melakukan penerbangan.

Masalah yang lebih besar lagi, saya ke Bali bukan liburan buat diri saya sendiri. melainkan di sana saya membantu meng-guide kolega saya yang datang dari Australia. Mereka pasangan orang tua berumur 80 tahun, yang mana saya bertanggung jawab untuk pemesanan  transport dan akomodasi selama mereka berada di Bali. Sehingga no matter what, saya harus terbang hari itu juga. Karena kalau tujuan ke Bali untuk liburan buat diri saya, saya lebih memilih pulang ke rumah, cancel penerbangan/trip saya, daripada membayar kembali seharga tiket pesawat. Apalagi saat itu saya baru  mem-booking one way tiket, jadi nothing to lose bila saya membatalkan penerbangan/perjalanan.

Saat itu saya meminta keringanan biaya, karena pada saat itu uang rupiah saya hanya tersisa Rp250.000. Saat itu  saya tidak membawa kartu ATM, yang saya bawa saat itu adalah kartu kredit dan mata uang asing (AUD 200). Sebenarnya uang tersebut pun akan saya gunakan untuk membeli tiket pulang. Namun CS keukeuh mengatakan saya harus membayar sejumlah tersebut atau saya tidak terbang sama sekali. Tidak ada empatinya sama sekali, malah kesannya menyalahkan saya, yang mana ada 167 penumpang tapi hanya saya yang tertinggal.

Well, kalau saya ketinggalan pesawat karena saya telat sampai airport atau sibuk belanja, boleh lah yang bersangkutan berkata seperti itu. Namun kondisinya saat itu saya sudah berada di area boarding dan menunggu keberangkatan pesawat.

Akhirnya saya pun harus berlari ke Money Changer untuk menukar uang AUD saya, karena mereka tidak menerima Credit Card/Debit Card. CS mengatakan  pembayaran harus cash/tunai dan setelah saya membayar, CS I** tampil  dengan senyum ramahnya mengatakan, terima kasih…hahaha.

Saat  saya membayar untuk  penerbangan selanjutnya, yaitu pukul 15:10 WIB, saya langsung menanyakan status koper saya yang sudah berada di pesawat sebelumnya. Alangkah kagetnya saya, karena CS I** mengatakan bahwa koper saya sudah dikeluarkan dari pesawat. Hal ini terus terang malah makin membingungkan saya, karena pada saat saya bertanya di gate, petugas menulis waktu show up pukul  13.31 di boarding pass. Berarti hanya selisih 21 menit dari waktu take off. Apakah mungkin mengeluarkan koper bisa secepat itu??? Apalagi koper saya berukuran kecil dan saat itu jumlah penumpang adalah 167 orang.

Apakah ini berarti feeling saya benar, bahwa saya tidak serius “dipanggil dan dicari”. Mereka hanya memanggil mengandalkan mulut mereka. Karena mau teriak-teriak kayak gimana pun ya gak akan terdengar apalagi kalau petugasnya perempuan. Teriak-teriaknya dari meja gate pula. Ditambah dengan begitu mudahnya mengeluarkan koper yang sudah berada di kargo pesawat. Apakah tidak ada di logika mereka, kalau koper sudah masuk bagasi, ya berarti penumpang cukup serius untuk melakukan penerbangan, akan berbeda kalau penumpang check in tanpa bagasi.

Saat saya sudah berada di pesawat, saya melihat masih banyak seat kosong. Sedih sekali, karena kalau memang masih banyak seat kosong, kenapa tidak memberikan free saja? Atau hanya membayar fee yang biasanya berkisar sekitar Rp200 – 250 ribu. Karena saya pernah mengalami keterlambatan penerbangan dengan AA, waktu itu saya ke Malaysia, saya terlambat karena di tol ada kecelakaan (hal itu bisa dibuktikan di berita), dan akhirnya saya diikutkan dengan penerbangan berikutnya hanya membayar Rp150.000 saja.

Setelah duduk di pesawat pun saya jadi mengerti kenapa saya bisa ditinggal. Karena pesawat yang saya tumpangi sangat cepat sekali untuk take off. Mungkin hanya duduk sekitar 5 menit, pesawat langsung jalan di runway dan  take off. Saya perhatikan tidak ada juga penghitungan penumpang oleh petugas cabin crew maupun petugas darat, yang mana selalu saya lihat di penerbangan-penerbangan saya sebelumnya.

Kesimpulan saya, ya untuk mengejar zero delay, mereka dengan tega mengabaikan penumpang. Ya boleh saja sih kalau mereka meninggalkan penumpang lalu memindahkan ke penerbangan berikutnya tanpa biaya apa pun. Namun di kasus saya, saya harus membayar selisih harga tiket.

Setelah 10 hari di Bali, akhirnya tiba kembali pulang ke Jakarta. Jujur, kejadian missed flight ini membuat saya sedikit anxious. Akhirnya saya memilih kembali ke Jakarta melalui jalan darat dan biaya tiket pun lebih murah, walaupun harus lebih lama sampai Jakarta, tapi minimal bisa melupakan suasana airport dan boarding.

Saat ini yang masih tidak masuk akal buat saya adalah, koper yang sudah berada di kargo pesawat bisa dikeluarkan dalam waktu 15-20 menit. Bagaimana menurut kalian??

Suwarni Sidik
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan perihal “TransNusa Meninggalkan Penumpang yang Sudah Menunggu di Boarding Area”

No. 001/TAM/WECARE/I/2023 22 September 2023 Kepada Yth: Mediakonsumen.com Up. Redaksi Surat Pembaca Dengan hormat, Sehubungan dengan surat Ibu Suwarni yang...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • [Terus terang saat itu saya memang tidak duduk di area gate 27]

    Anda menanyakan kenapa tidak dicari padahal sudah check-in. Well, apakah anda itu anak kecil yg terpisah dari ortunya? Kan bukan. Sudah SOP bagasi penumpang yg tidak boarding itu diturunkan dr pesawat. Itu menunjukkan mereka ada memanggil dan memastikan nama anda tidak ikut naek ke pesawat. Kalaupun dipanggil, dicari, ya di area tunggu gate 27 aja toh, memang harus bikin search party cari penumpang dewasa dr gate 1-27 dan skalian ke area resto sekitar?

    Dijadikan pengalaman aja. Jadwal 13:10 kamu baru sadar 13:25, panggilan boarding itu tentunya jauh sblm waktu take off yg dijadwalkan tsb.

    Kejadian sudah checkin namun ketinggalan pesawat juga pernah dialami rombongan teman saya ber-5, keasikan ngobrol di area tunggu.

    Intinya, kalau 167 penumpang lainnya tidak mengalami hal yg sama, jelas salah yg 1 orang tertinggal tsb. Beda cerita jika yg tertinggal saat itu bukan anda sendirian.

    • Saya liat TS ini agak ngawur kisahnya. Dan ngelesnys juga ga cocok, dari ditinggal pesawat jadi beralih kemasalah CS dan ujungnya masalah bagasi. Saya agak meragukan kredibilitas TS yang katanya sudah "ratusan kali saya melakukan penerbangan" tapi masalah gate, waktu tunggu, boarding call, dan masalah tiket pengganti yg anda sebut itu ga lazim dibahas oleh orang yg berpengalaman terbang, kecuali memang teledor aja. Silahkan belajar dari pengalaman ini, jadilah orang yang humble dan tidak songong.

      • Songong bahas mana y? Apakah EYD? Artinya apa?
        Maaf saya tdk membela TS cuma kadang agak terganggu dg kata2 kasar.
        TS mungkin salah tp sebagai konsumen tentu berhak memberikan masukan yg konstruktif & perlindungan sesuai UU perlindungan konsumen.
        Semua ada hak & kewajiban dan pasti juga Bandingkan dg penyedia layanan sejenis yg lain.
        Betapa asyiknya hidup ini bila tanpa bully & kata2 kasar...🙏

    • Klo sy pernah ngalamin pesawat terbang lebih awal dari jadwal yg semestinya,di tiket 14.30 tapi nyatanya 14.00 sudah berangkat.tp sy gak ketinggalan karna memang sudah di lokasi dan langsung nanya sama petugas yg di gate,karna suasana ruang tunggu agak berbeda,biasanya rame,ini kok sepi.maka jgn ragu2 untuk bertanya,saran pertama untuk TS.
      Pernah juga dri sby ke jkt..ini asli sy telat..di tiket 14.15 sy tiba di bandara 14.20 dlm kondisi basah kuyub karna naik motor dari malang.sy bawa ransel dan 1 kardus oleh2 yg sudah sobek karna basah,lari2 sy ke loket untuk c/i,nomer 1 yg sy tanyakan,apakah nomer penerbangan sy masih ada,dan ternyata pesawat masih nunggu..petugas bahkan masih mau nerima bagasi sy..petugas cweknya manggil entah siapa lewat ht..langsung nongol petugas berseragam putih..ngambil tiket sy,ngajak lari cepet2 ke pesawat..bgtu duduk,pintu langsung tutup dan terbang,.yg lucunya pas smpe jkt..lagi ngantri bagasi,kardus sy udah muter 2x tp sy ga ngeeh klo itu bagasi sy,sampe sy deketin dan perhatikan baik2 nomernya baru sadar klo itu bagasi sy,yg ternyata dusnya di pack ulang sama petugas karna sobek.asli gw makasih banget sama lion air..merasa di spesialin.saran ke dua sy buat TS jgn malu bertanya..jgn tunggu di samperin petugas,apalagi klo sy sampai hari ini masih suka bingung dgr suara di intercom bandara tuh..kadang jelas,kadang kayak mendem suaranya..dri pada ragu2 ya bertanya saja.aman

    • Adik saya jga pernh dulu,dri Batam ke Yogya...pdhl uda masuk diruang tungu yg ga bisa keluar..ngobrol sma Org,,Barang nya uda Sampe Yogya Koper dan Bok..tpi Orgnya msi di Hangnadim Batam..bli tiket baru lgi...Keluar dri Ruangvtungu peswt...Rupanya ada jga yg mau ke Medan ..Ketingalan jga,,pdhl bukn di waryng Kopi...uda di Ruang duduk tungu yg ga bisa keluar..bisa ketingaln...

  • Saya memang bukan anak kecil, dan kondisi saya tidak mengobrol seperti teman anda, walaupun saya tidak duduk di area Gate, tapi saya memasang kuping saya, makanya saya masih mendengar panggilan penumpang GA/Citilink melalui intercom bandara, lagian disini saya bertanya soal koper yg dikeluarkan dlm waktu 15-20 menit, dimana saat saya bertanya, petugas itu mengatakan pesawat sudah terbang/lepas landas bukan gate atau pintu pesawat sudah tutup, jadi kesimpulan, dipanggil tidak ada ya mereka langsung mengabaikan tanpa sedikitpun bertoleransi waktu....ya mudah2an anda tidak pernah mengalami hal seperti saya.. terima kasih

    • Anda terlalu sombong jadi orang... Gak brsosialisasi.... Harus nya anda mencari teman ngobrol yg satu penerbangan... Mana mungkin penumpang sebanyak itu gak di panggil... Pake logika... Jangan asyik nonton bokep... Hhhhhh

    • Kalau ketinggalan ya sudah, jangan nyalahin maskapainya, tidak mungkin boarding tanpa ada pemberitahuan.

      Saya berempat juga pernah mengalami ditinggal pesawat saat sudah di area boarding karena tidak mendengar ketika ada panggilan, padahal pesawat belum berangkat namun sudah tutup pintu.

      • Bapak...berempat ..dan satupun tidak ada yg mendengar?? kayaknya keluarga bapak perlu ke THT....

        • Padahal bapak di atas kasih masukan baik loh. Gak bully. Malah TS gak sopan langsung nyuruh sekeluarga ke THT. Setidaknya dia memiliki attitude yg baik, sadar & intriopeksi bukan kyk anda yg salah tapi malah nyalahin petugas Ckckck mukin ini cara yg diatas mengikis kesombongan anda pak. Ambil hikmahnya aja

        • Kayanya anda yg perlu ke spesialis otak karena rada geser otaknya, ke spesialis THT juga karena terbukti anda juga kurang pendengaran....
          Orang bicara baik2 malah anda hina2..... Situ sehat?!

  • Sebenarnya maskapai tidak berkewajiban untuk mencari/memanggil penumpang yang terlambat boarding. Itu cuma layanan tambahan saja. Asal sudah memberi informasi yang benar tentang lokasi dan waktu boarding.
    Seperti yang komen diatas,buktinya yang tertinggal cuma Anda,bisa jadi saking asyiknya main HP kita jadi lengah.

    Maaf ya tapi di negara Timur agak susah untuk bisa mendapatkan maskapai low cost carrier yang benar² low cost, dikarenakan kebiasaan konsumen disini yang harus selalu dilayani dan dibimbing.
    Di luar sono tiket low cost carrier bisa benar² low cost, karena konsumennya terbiasa mandiri. Saya pernah dapat tiket PP RyanAir cuma €18 untuk penerbangan durasi 3 jam. Kalau harga normalnya sekitar €60 ,yang terbilang masih sangat murah,sebagai perbandingan harga gula pasir disana waktu itu sekitar €2.5 sekilo. Bisa efisien karena penumpang diharapkan untuk mandiri dgn harga segitu murahnya. Tidak ada namanya dicari jika belum boarding. Staff terbatas ,waktu grounding terbatas itu yang bisa membuat jadi benar² low cost.

    • Kalau dibilang keasikan dengan hp juga nggak Krn saya masih mendengar panggilan penumpang GA/Citilink dgn jelas, kalau memang low cost, masa iya harus begitu??? Bagaimana kalau banyak penumpang yg pendengarannya agak terganggu ya?? Jangan2 walaupun SDH duduk didepan petugas, tapi Krn tidak ngeh dan mendengar, akhirnya ditinggal...
      Dan pada akhirnya flight saya tidak termasuk low cost kok!

        • Ini memang anda yang lalai. Berangkat jam 13.10 otomatis bording ±30 menit sebelum keberangkatan 12.30 / 40. Proses boarding 15 menit otomatis closed 12.45 untuk menyiapkan manifest penumpang ke pilot dll. Kenapa anda bukan nya kembali ke gate 27 malah duduk santai beli kopi. Setahu saya untuk announcer di soetta emang gak semua flight. Untuk pengeluaran koper itu biasa setelah close door dan manifest penumpang keluar.

          • Anda itu pernah naik pesawat gak sih??? setau saya waktu boarding masuk diruang tunggu ..sampai panggilan masuk naik pesawat...bahkan di KLIA dan Changi aja, kalau belum waktu boarding, ya belum bisa masuk ruang boarding pak!!!
            perlu saya info lagi, saya sudah berada diarea boarding!!!!! tidak jauh dari kedai kopi difoto ..coba deh anda ke terminal 3 gate 27....

          • justru karena saya tidak merasa Sultan, kondisi sudah lelah..dan saat itu uang didompet saya hanya Rp.250rb, e money saya 250rb, dan saya berburu dengan waktu...sehingga saya minta keringanan untuk charge flight berikutnya....
            Well saya hanya berdoa, semoga anda dan keluarga tidak mengalami hal yg sama seperti saya.

  • Sortir bagasi pesawat sudah lama menggunakan teknologi pindai barcode. Gak perlu heran kenapa bisa secepat itu.
    Point yang menjadi pelajaran adalah anda tidak berada di boarding gate sesuai gate penerbangan anda pada waktu yang ditentukan (30-45 menit) dari jadwal take off. Apalagi pukul 12.40 (30 menit sebelum jadwal take off) saat anda mengambil foto, bisa jadi proses boarding sudah akan dimulai. Sebagai orang yang berpengalaman terbang, pada periode jam tersebut secara naluri seharusnya anda mendekati ke boarding desk untuk sekedar mengecek di layar bawah gate keberangkatan tidak berubah, atau bahkan sudah mulai ada antrian masuk ke pesawat.
    Maskapai tidak akan meninggalkan penumpang yang sudah check in tanpa melakukan last call.
    Zero delay itu bukan semata-mata kepentingan maskapai, tapi secara lebih luas lagi untuk menjaga operasional bandara sebesar Soekarno-Hatta yang melayani ribuan penerbangan setiap hari.

      • Naek pesawat Ratusan kali tp bisa2nya ketinggalan cuma anda saja,,, ??

        Dan anehnya sudah tau anda harusnya berada di gate 27 tp nggak menunggu disitu malah dimana,,,

        Klo soal merasa tidak dipanggil.
        ((Terkadang orang yg keasyikan maen hp bisa tidak mendengar lawan bicara disebelahnya,,,))

        Klo saya ya ini saya,,, belum ratusan kali, paling baru puluhan kali naek pesawat Alarm itu pasti tak pasang 30 menit sebelum waktu boarding,,
        Dan pasti di gate yg tertera,,, biar nggak harus kebingungan atau kerepotan klo ada perubahan tempat boarding atau yg lain..

        Dan bagi saya pribadi anda lucu soal baru sadar klo jam 13:25 atau 13:27 baru sadar??

        Itu sudah jelas menunjukkan KETELEDORAN ANDA yg dimana sampai anda lupa waktu ke gate yg dimaksud paling tidak 30 menit sebelum take off,

        Dari 167 orang hanya 1 yg tertinggal pasti tetap ada keteledoran dari anda sendiri, jika anda cukup Gentle mengakuinya.

        Namanya pesawat itu kadang nggak tentu, ada delay ada pindah bandara pun saya juga pernah🤣

        Pas mau ke malaysia yg harusnya dari Solo jam 12:25klo nggak salah dulu jadi pindah ke semarang jam 13:55

        Jam 9an baru dapat pemberitahuan,, jam 10 langsung gas ke semarang..

        Untung ada Tol jadi 2,5 jam saja sampe ke bandara,,,

        Intinya begini pihak maskapai jika ada yg nggk sesuai pastidiumumin, pas di gate itu se pengalaman saya pasti dipanggil2...

    • Nah itu dia...kenapa saya merasa tidak ada panggilan melalui intercom, krn utk airlines lain GA/city sangat terdengar jelas, dan kalau mereka sdh memanggil penumpang saat tepat jam boarding 12:40 wib, ya wallahualam alam sih...
      Krn saat penerbangan selanjutnya, mrk tidak memanggil penumpang tepat disaat jam boarding ..cuma terus terang kapok lah menggunakan Airlines ini..dimana CS nya tanpa empathy saat kita minta keringanan tapi tersenyum lepas saat kita akhirnya mau membayar😆

      • Pak,, dengan pengalaman terbang ratusan kali,, harusnya sudah paham dengan waktu masuk pesawat,, ini TKP pasti terminal 3,, yang dimana saya perhatikan terminal ini memang lebih meng anak emas kan maskapai yang bapak sebut GA/citylink, ini dibuktikan dengan gate mereka yang lebih Deket dibanding gate Transnusa yang diujung, pengalaman saya naik maskapai ini kita ngga bakal menemukan layanan yang bapak maksud panggilan intercon,, bahkan saya sendiri mesti tanya lagi/memastikan lagi gate maskapai setelah sampai di gate 20sekian lupa pastinya berapa,, dan bener aja berubah dong gatenya,,
        Dan iya mereka cuma manggil lewat suara mulut tanpa pengeras suara,, semoga jadi pembelajaran pak kedepannya

      • Makanya gak usah gunakan maskapai yang gak jelas itu… mending pakai yang pasti pasti aja walau udah cukup lama juga umur maskapainya tapi belum teruji kayak maskapai lainnya yang lebih kapable kayak GA/Citilink, ini jadi pelajaran kita semuanya milih maskapai yang lebih kompeten

    • Setuju sm komen ini. Setau sy boarding itu biasanya 30 menit sblm take off, berarti 12.40 itu sbnrnya udh pada naik ke pesawat, makanya TS gak denger. Dan setuju jg dgn komen yg blg hrsnya duduk di gate sesuai yg ada di boarding pass, karena walaupun lg melamun sekalipun, kita pasti akan sadar waktu melihat org2 pada beranjak dan berbaris utk naik ke pesawat.

    • terima kasih infonya mengenai system bagasi pak...btw seingat saya, di area bording tsb tidak ada layar schedule penerbangan, makanya saat itu saya hanya pasang telinga baik2 menunggu panggilan untuk naik pesawat.

  • proses boarding(masuk ke pesawat) dimulai kira2 15-30 menit dari waktu keberangkatan (ETD -Estimate Time Departure) tergantung ukuran pesawatnya...seharusnya sebagai pengguna aktif jasa penerbangan (seperti yg anda tulis) anda harusnya tahu kapan harusnya standby di gate keberangkatan anda..dari asumsi anda yg lupa waktu (baru sadar jam sudah menunjukn pukul 13.25) berarti anda tidak sadar dengan diri anda sendiri,ambient vocal mungkin terdengar ditelinga anda,tapi anda tidak fokus dengan suara itu...anda terlalu fokus dengan aktifitas sehingga lupa diri/lupa waktu...jangan mencari2 kesalahan orang lain (petugas darat) mereka hanya mencoba melakukan tugasnya dengan baik,seharusnya mawas diri,jangan2 itu tiket anda nonrefundable,sudah dibantu dengan solusi terbaik untuk next flight (hanya menambah sesuai fare tiket yg available)...tiket tidak hangus saja seharusnya anda sudah bersyukur...jadikan pelajaran untuk dikemudian hari,supaya tidak lupa diri.

    • maaf saya tidak lupa diri, kalau saya lupa diri, mungkin saya tidak mendengar panggilan GA/Citilink...well saya hanya berdoa, semoga anda tidak mengalami kejadian yg saya alami, mungkin kalau di terminal 1 atau 2 masih enak, ke counter check in tidak terlalu jauh..tapi teminal 3, mungkin anda boleh mencobanya...terima kasih.

      • just for info,saya bekerja di bandara soetta,tepatnya di lingkup terminal 3.Disetiap gate keberangkatan,ada layar monitor (semacam flat tv) ukuran 28inchi kira2,berisi informasi penerbangan (boarding,delayed,last call,onschedule) usahakan duduk di gate keberangkatan anda,disana ada informasi yang kamu butuhkan...jadi biasakan berada ditempat yang tepat sesuai waktu yang ditentukan (moda transportasi apapun itu jenisnya)...dan satu lagi,kalo semua orang menganggap dirinya dalam keadaan prima dan meyakininya,maka tidak ada gunanya para pakar bergelut dengan masalah human factor and human error....mawas diri.

  • terlalu santai, kebanyakan ngopi....harusnya duduk sesuai gate sambil perhatikan penumpang lain yg satu pesawat...

    • kalau saya santai, mungkin saya tidak mendengar panggilan penerbangan lain Garuda/Citilink...semoga anda tidak mengalami hal yg sama seperti saya...

  • Ini keteledoran parah sih. Soalnya kl compare sama kejadian saya bisa nangis nanti. Saya d boarding pass tertulis gate 25 tp d layar tertulis gate 14 yg jaraknya 10-15 mnt jalan kaki. Saya asumsi yg terupdate itu yg d layar krn cek in sdh dr seminggu sebelumnya. Nunggu d gate 14 dr jam 06.30 sampe jam 07.20 kok blm ada antrian. Ternyata mendadak d layar berubah penerbangan. Setelah dkroscek ternyata pindah ke gate 25. Saya dan byk penumpang lari ke gate 25 krn itu uda masuk waktu boarding. Sampai sana tidak ada penerbangan kami. Lalu dpindah ke gate 23 (yg relatif deket). Dan jangan salah mikrofon masi memanggil penumpang untuk naik dr gate 14 wkwkwk. Muka kami pada pucat krn bingung gate mana harus bersiap. Bayangkan 180 penumpang bingung ga tau gate nya hehehe. Kacau kan. Thats why better trs mengecek layar pada gate dan nanya ke petugas sebelum dtinggal pesawat. Ga ada kata tenang2 saja deh kl d jam boarding.

    • saya lupa deh, kayaknya di terminal 3 itu gak layar sechedule penerbangan, mungkin ada, tapi tidak di area gate 27..kalau soal salah gate, saya juga pernah ngalamin di Airport Bali, waktu transit ke Perth, Alhamdulilah, karena pasang telinga baik2, jadinya saya nggak ketinggalan...
      Pasang telinga baik2 dengarkan informasi, sebenarnya itu informasi yg lebih akurat dan itu yg sudah saya lakukan disaat menunggu penerbangan.

  • Berarti bagus maskapainya mengedepankan ontime, anda sangat lagi lucu²nya ada kalimat
    seperti ini ** Kesimpulan saya, ya untuk mengejar zero delay, mereka dengan tega mengabaikan penumpang. ** Maksud anda maskapai harus delay untuk menunggu anda sambil teriak nyari anda? Sebenarnya maskapai juga tidak berkewajiban untuk cari anda itu hanya bagian dari service mungkin. Kan sudah di info dan tertulis 3 jam sebelum keberangkatan anda sudah disana juga tapi ngelayap makan dan minum dll. Terus harus delay nunggu anda isi perut anda? Capek daahhh

    • sepertinya anda belum pernah naik pesawat komersil atau selalu naik private jet???
      karena ada loh crew pesawat dari airlines lain yg rela memanggil penumpang dengan HT nya sampai2 memakai roller coaster...belum pernah liat ya pak???

      • Padahal sudah dijelaskan kalau maskapai tidak ada kewajiban untuk mencari dan memanggil manggil. Masih ngeyel aja dengan mebandingkan maskapai lain. Intinya itu, anda yg harusnya bertanggung jawab dengan jadwal yg sudah ada. Bukan malah berkilah dan minta di panggil. Bukannya sadar diri kalau sudah teledor tapi malah ngeyel terus.
        Mungkin analoginya sama seperti adik saya, dia yang telat masuk gerbang sekolah tapi nyalahin penjaga gerbangnya. Dengan alasan harusnya penjaga gerbangnya punya hati buat nungguin dia yg spesial. Kalau hal tersebut dibuatkan terus menerus, bisa bisa semua penumpang akan cuek dengan jadwal yg sudah ditentukan katena merasa akan ditunggu, dipanggilz

  • Kaum mendang mending yg low cost minggir dl komen ini buat yg banyak duit..😂😂😂😂..

    • Seharusnya 1 jam sebelum waktu tertera di tiket keberangkatan, harus berada di boarding area.
      di tiket terbang pesawat jam 13.10.

      Jadi harus berada di boarding area jam 12.10.

      Sementara bapak masih ada di kedai kopi jam 12.40 (terlihat jam di gambar kedai kopi)

      Ingat, jam di tiket itu jam terbang pesawat, bukan jam boarding naik pesawat.

      • pak..pak...yg terbang saya, yg ngalamin ketinggalan saya, kok ngarang2 jawaban???
        kan saya sudah bilang, waktu boarding itu 12.40wib, jam terbang 13:10 wib
        sayangnya ticket boarding pertama saya, diambil sama petugas CS...buat bukti supaya bapak nggak ngelantur.

  • Pelajaran: duduklah di gate yg tertera dengan tiket, anda akan dengar panggilan untuk masuk pesawat. saya sudah alami, untung masih selamat gak ketinggalan.

    • Betul pak...jadi pelajaran banget, mungkin kalau saat itu saya pegang uang banyak, nggak masalah, tinggal beli bayar atau beli tiket baru..kondisinya saat itu sudah lelah banget...pembayaran harus cash, jadilah saya kejar2an waktu dengan money changer...
      Yg jelas kapok sih naik Transnusa....Batik/CItilink atau Airasia better lah, apalgi cuma untuk penerbangan domestik.

      • Sudah tau ga bangak uang tapi meremehkan jam keberangkatan yang tertera. Dan punya mindset harus dicari lalu dipanggil.