Kecewa dengan Kebijakan Pengiriman TIKI yang Aneh, Paket Saya Dibatalkan Sepihak dan Voucher Potongan Hangus

Ikuti kami di Google Berita

Saya ingin menyampaikan rasa kecewa saya terhadap layanan TIKI Express.

Pada tanggal 28 Mei 2025, saya membeli sebuah laptop di Tokopedia seharga Rp10.131.600 dengan menggunakan voucher potongan. Setelah pembayaran berhasil, pada tanggal 29 Mei 2025, seller menginput resi dan paket tercatat sudah dikirimkan melalui TIKI dari kantor Mataram.

Tapi hanya beberapa menit kemudian, TIKI membatalkan pengiriman secara sepihak tanpa ada pemberitahuan atau alasan yang jelas.

Masalah makin rumit karena status pengiriman di Tokopedia masih aktif, padahal di sistem TIKI pengiriman sudah dibatalkan.

Saya akhirnya harus komplain ke CS Tokopedia dan TIKI, bolak-balik, karena sistemnya enggak sinkron. Setelah satu hari proses komplain, barulah pesanan bisa dibatalkan secara manual, dan saya bisa checkout ulang.

Setelah saya tanya ke seller, ternyata alasan pembatalan adalah karena admin TIKI salah pencet. Jujur saja, saya kaget. Bagaimana bisa sebuah paket yang sudah masuk sistem, sudah ada resi, dan tercatat dikirim bisa dibatalkan begitu saja hanya karena kesalahan teknis manusia?

Selama ini saya sudah ribuan kali kirim paket pakai J&T dan SPX, dan nggak pernah sekalipun mengalami kejadian kayak gini. Di jasa kirim lain, pengiriman yang sudah diinput tidak bisa dibatalkan sepihak oleh admin—pasti ada prosedur resmi atau minimal konfirmasi.

Ini baru pertama kali saya menemui kasus seperti ini, dan sayangnya terjadi justru pada transaksi besar.

Yang bikin makin kecewa, voucher potongan yang saya pakai hangus, karena hanya berlaku satu kali. Akibatnya, saat checkout ulang saya harus membayar Rp10.660.000, padahal harga laptopnya masih sama.

Saya rugi lebih dari Rp500.000, bukan karena kesalahan saya, tapi karena kelalaian dari pihak ekspedisi.

Saya harap TIKI bisa segera memperbaiki sistem dan SOP internalnya, terutama untuk mencegah kejadian seperti ini terulang. Pelanggan yang sudah membayar dan mengikuti prosedur seharusnya tidak dirugikan hanya karena sistem pengiriman yang tidak aman atau kesalahan admin.

Ahmad Maulanal
Malang, Jawa Timur