Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Bank Mega Salah Memburu Orang Kasus “Bad Debt” Kartu Kredit 10 Agustus 201624 Agustus 2016 Hengky Witarsa 1 Komentar Bank Mega, Debt Collector, Kartu Kredit Ikuti kami di Google Berita Dear Bank Mega, Di awal Maret 2016, saya ditelepon oleh (yang mengaku) team debt collector Bank Mega dan meminta saya harus segera melunaskan bad debt sejak 2012. Saat itu saya kaget karena saya tidak pernah mempunyai Kartu Kredit Bank Mega. Saya berdebat di telepon dan saya bersedia ditemui di kantor saya. Penasaran saya cari kontak Bank Mega dan mendapatkan PIC yang langsung saya telepon yaitu, Bpk. Robi Setiawan dengan alamat email robi.setiawan@bankmega.com. Saya segera kirimkan data KTP dan kartu keluarga via email kepada Pak Robi (7 Maret 2016). Pak Robi balas email saya untuk follow up case tersebut. Lama tidak ada respon, tiba-tiba saya dihubungi lagi oleh team DC dengan case yang sama. Saya hubungi Pak Robi dan beliau info bahwa email yang saya kirim attachment nya tidak ada. Saya kirimkan lagi (8 Juni 2016) data saya dan histori saya serta surat pernyataan sesuai dengan permintaan Pak Robi (16 Juni dan 23 Juni 2016). Jawaban selalu normatif bahwa akan ditindaklanjuti ke pihak terkait. Saya juga meminta bantuan sahabat saya yang bekerja di Mega capital untuk bisa menyampaikan case saya ini ke level management Bank Mega. Tanggal 10 Agustus jam 15.33 WIB, saya ditelepon kembali oleh Bank Mega (+62 201 008, saya record semua call masuk dari Bank Mega) menagih case yang sama. Kemudian minta informasi tentang data saya. Apakah Bank Mega tidak punya SOP yang jelas dalam menyelesaikan suatu masalah? Atau saya tetap dianggap menjadi buronan Bank Mega? Awalnya saya dikejar oleh Bank Mega RS Aini Kuningan sekarang saya dikejar oleh Bank Mega Kota. Citibank dan HSBC punya data track record saya karena saya pemegang kartu mereka sudah 10 tahunan. Saya minta Bank Mega segera clear-kan nama saya. Hengky Witarsa DJ PT Solusi Tunas Pratama, Rukan Permata Senayan Blok C-1 Jakarta Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya. Berikan penilaian Anda! [Total:2 Rata-Rata: 2/5]
_327518 Desember 2016 - (17:55 WIB)Permalink kami berbicara dengan akrab di suatu ruangan yang nyaman, di gedung yang megah,bau wangi semerbak parfum mahal dari Ibu saat berbincang tercium di seantero ruangan,teh hangat dan snack tersaji yaitu singkong coklat keju…hmmm…perpaduan tradisional dan barat,sementara aroma singkong merembet ke paru paru saya ,Ibu meninggalkan saya di ruangan tsb,derap langkahnya dari sepatu berhak sedang berkilat meninggalkan diri saya sesaat pintu terbuka sesosok lelaki dan beberapa orang berkelebat dibelakangnya, lelaki pertama berambut keriting dengan logat Indonesia timur berkata : “cukup,kembalikan yang kau pakai!!” tenggorokanku tercekat,aroma singkong yang saya sebelumnya terhirup digantikan sesak napas”siapa kau? Kau salah orang”tanyaku bergetar… “aku Jon dunner tak peduli bagaimana caranya kembalikan apa yg kau pakai,perusahaan ini bukan punya moyang kau!!!” kucium bau busuk dari mulutnya laksana sulfur neraka,dan kengerian menyergapku seluruh tulang dan sendi ku serasa terlolos dari tubuhku ,dia berteriak lagi : “oke,kalau aku belum cukup kau segani,masih banyak kawan kawanku menunggu kau dibelakangku” inikah akhir hidupku? menyesal sudah tidak bisa mengubah nasibku,sungguh terasa merasakan neraka saat berurusan dengan kolusi sistematis yang mengerikan seperti ini Login untuk Membalas