Keluhan Surat Pembaca Penagihan CC Mega oleh Debt Collector via Telepon Ke Kantor Buat Saya Terancam Diberhentikan 18 Mei 202010 Agustus 2020 Ahmad 33 Komentar Bank Mega, Debt Collector, Kartu Kredit Bank Mega, Penagihan Kartu Kredit, Penagihan Kartu Kredit Bank Mega, Tagihan kartu kredit Ikuti kami di Google Berita Assalamualaikum, Dengan ini saya ingin menyampaikan dan mengklarifikasi perihal tunggakan dan cara penagihan yang dilakukan oleh pihak ketiga dari Bank Mega. Saya menerima kartu kredit no 4201 92** **** 4845 dari Bank Mega pada awal tahun 2016 dengan alamat KTP dan kantor atau tempat kerja yang sudah berbeda dari tempat kerja saya yang sekarang. Padahal saya sudah update alamat KTP saya yang baru ke Bapak Umar 0858179946** selaku koordinator debt kolektor. Mereka tidak pernah datang menagih ke alamat KTP saya yang terbaru tetapi pihak debt kolektor menelpon ke tempat kerja saya yang baru. Itu berbeda dengan data saya yang terdaftar di Bank Mega. Entah darimana mereka dapat alamat kantor tempat kerja saya yang baru. Mereka menelpon kantor cabang tempat saya bekerja bahkan sampai ke kantor pusat secara continue setiap hari,setiap menit sehingga mengganggu operasional dan kinerja kantor. Mereka menagih dengan mengeluarkan kata-kata yang semestinya tidak pantas diucapkan. Tidak cukup melalui telepon mereka mengirim surat tagihan ke kantor tempat saya kerja yang baru. Surat yg dikirim langsung melalui debt kolektor hanya berupa selembar surat tanpa kop surat/amplop. Dan isi data saya tidak sesuai dengan yang sudah terdaftar di Bank Mega dan OJK dan terjadi perbedaan limit. Terakhir limit saya Rp5 juta tetapi di selembar surat tertera dengan limit 8 juta. Padahal saya tidak pernah mengajukan apalagi mendapatkan kenaikan limit. Akibat penagihan yang dilakukan debt kolektor melalui teror telepon dan selembar surat saya terancam diberhentikan dari tempat kerjaan. Singkat cerita disini saya merasa dirugikan secara pencemaran nama baik karena menagih ke bukan alamat dan orang yang bersangkutan. Dan perusahaan juga mengalami kerugian karena telpon masuk dari client terganggu akibat telepon secara continue setiap hari kerja bahkan setiap menit. Sehingga saya terancam diberhentikan dari perusahaan tempat saya bekerja. Ahmad Fahrurroji Jakarta Selatan Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
pinjol menyakiti18 Mei 2020 - (13:17 WIB)Permalink kok bisa segitunya ya sekarang penagihan Login untuk Membalas
cukup Iwan19 Mei 2020 - (00:15 WIB)Permalink debt colector mah GX kenal situasi lagi kek gini ??? Login untuk Membalas
Mohhamat20 Mei 2020 - (05:34 WIB)Permalink Kondisikan orang sekitar….DC makan nasi kok sma ma kt….jd jng tkut RAS atau kulit DC ….klo cara penagihan melenceng jng byar….orang hutang gk ad yg slah kok….gagal bayar bukan kemauan kt…karena rejeki orang gk ada yg tau…..???? 1 Login untuk Membalas
Nyamuk20 Mei 2020 - (09:59 WIB)Permalink Makanya gak aneh mereka dapat permusuhan dari masyarakat. Login untuk Membalas
mochammad_ashari19 Mei 2020 - (12:02 WIB)Permalink kalau bisa jangan ngutang apa lagi kredit di bank swasta pada saat ini,ekonomi Indonesia saat ini lg brantakan di titik terendah karena covid19,namanya Bank g mau rugi satu digid aja apa lg swasta..segala cara akan dilakukan utk penagihan..norma2 kemanusiaan pasti diabaikan dan diberikan kepada outsourcing (DC) demi menutupi dan menjaga nama baik bank. Login untuk Membalas
AhmadPenulis artikel19 Mei 2020 - (17:10 WIB)Permalink Mereka yang menagih bukan profesional,tidak menegerti aturan OJK mereka cuma tahu bayaran/upah nya saja kalau yang ditagih berhasil membayar,,maaf,mereka cuma kenal uang dan perut. Login untuk Membalas
Ery19 Mei 2020 - (21:28 WIB)Permalink Bank mega terkenal dengan penagihan nya yg tidak beradab, hajar saja kalo ketemu Login untuk Membalas
Wi Yanto20 Mei 2020 - (10:36 WIB)Permalink Kalo nanti di PHK cari aja DC ajak duel 1 lawan 1 nanti kalo kalah teriak rampok biar mampus yu DC yg ga punya otak Login untuk Membalas
Asis Asembagus19 Mei 2020 - (23:18 WIB)Permalink DC Bank Mega memang tidak punya etika .. OJK pun tutup mata dengan permasalahan ini.. saran saya laporkan sajaa ke LPKN ( lembaga perlindungan konsumen nasional) kumpulkan bukti2 nya baik rekaman maupun videonya.. yang nantinya kalau bukti sudah cukup bisa dilaporkan ke kepolisian buat pelajaran bagi para DC . Seperti yang saya alami dan akhirnya salah karyawan cabang bank mega di kota kami dapat teguran dan para DC sudah tidak berani neror lagi.. Login untuk Membalas
AhmadPenulis artikel20 Mei 2020 - (00:04 WIB)Permalink Baik,,terimakasih sarannya akan saya coba…? Login untuk Membalas
iulianto Yulianto18 Mei 2020 - (16:31 WIB)Permalink seandainya bisa berteriak ya mas.. kasus sy malah diteror sampai ke kantor istri, akhir nya kami berdua kemungkinan juga diberhentikan dr tempat kerja dan istri mendiamkan saya… pandemi covid-19 tidak berlaku buat mereka, yang jd tujuan duit masuk kantong, apapun caranya dihalalkan Login untuk Membalas
AhmadPenulis artikel19 Mei 2020 - (17:12 WIB)Permalink Semoga ada jalan yang terbaik y mas? Login untuk Membalas
Vitranda20 Mei 2020 - (00:57 WIB)Permalink Saya juga kena teror lewat telepon dari H*ME KR*DIT, parahnya bukan saya yg meminjam tp org lain yg masih ada hubungan keluarga dgn saya. Entah gimana caranya mereka dpt data saya, setiap hari bahkan setiap menit saya diteror lewat telepon dengan nomor yg berbeda2. Benar2 mengganggu dan merugikan saya, krn nomor yg saya pakai itu adalah nomor pribadi yg udah saya pakai bertahun2, dan posisinya saya sedang mencari pekerjaan dan nomor itu saya cantunkan di cv. Gara2 ada teror itu saya jd gak berani angkat kalau ada nomor yg tdk dikenal. Tolong sarannya, apa ada undang2nya untuk teror seperti itu? Masalahnya saya pribadi tidak pernah ada pembicaraan atau persetujuan bahwa data saya untuk jaminan si peminjam.. Login untuk Membalas
Soleh20 Mei 2020 - (08:55 WIB)Permalink lapor aja mang semua pinjol dan yg lainya kaya dajal, apa lagi dc, teriakin aja, warga jg dan masyarakat dah resah ma dc, pasti dah di bantu atau telp polisi Login untuk Membalas
Rudi19 Mei 2020 - (00:13 WIB)Permalink Terjadi dengan Saya juga. Saya pindah ke luar negri menyebabkan Saya sulit mengirimkan uang untuk pembayaran kartu kredit saya. Sudah dikonfirmasi bahwa Saya akan berusaha. Kirim uangnya.karena Dana terlalu besar tidak bisa langsung dikirim semua Karena Dana Saya Ada hanya sulit untuk mengirim ke Indonesia. Pihak ke 3 telpon ke keluarga teman2 sampai ke kantor lama Saya sehingga nama baik Saya rusak. Sudah Ada etikat baik tapi malah menagih secara brutal. Hingga keluarga jauh pun sampai memusuhi Saya. Dibilang Saya korbankan mereka. Karena terlanjur rusak nama baik Saya mohon maaf jangan harap Saya Akan s bayar sebelum nama baik Saya diperbaiki . Dan hubungan Saya Dan keluarga Saya membaik. 235jt tidak Akan Saya bayarkan. Login untuk Membalas
AhmadPenulis artikel19 Mei 2020 - (17:04 WIB)Permalink Iya bank mega..debt collector yang datang kekantor pun tidak pernah menunjukkan identitas mereka baik dari ID card, nama sampai nomer telpon. Login untuk Membalas
Mickey19 Mei 2020 - (03:55 WIB)Permalink Hampir semua Pemberi Pinjaman Kredit akan berlaku seperti itu. Bank,Finance/Leasing,apalagi Fintech,semuanya sama dalam hal penagihan. Bagi mereka aturan hanya sebatas aturan yg bisa mereka langgar semaunya dan mereka gunakan untuk pembenaran cara mereka menagih. Tanggapan mereka pasti akan berdalih bahwa mereka sebelum mendatangi atau melakukan hal-hal yg dimaksud,mereka telah menghubungi nasabah sebelumnya tapi tidak direspon. Covid19 membuka mata saya untuk bertekad berhenti berurusan dengan lembaga2 tsb. Mereka tidak mau tahu alasan atau musibah apa yg sedang menimpa nasabahnya,apapun itu mereka tidak perduli. Karena memang sudah skemanya seperti itu,siapa pun tidak bisa merubah Mereka memberi manfaat di awal dengan resiko yg sangat besar terhadap kehidupan dan masa depan kita. Login untuk Membalas
Galipat19 Mei 2020 - (05:10 WIB)Permalink lebih baik tahan diri untuk berhutang pake kartu kredit belilah sesuatu ketika kamu mampu jgn ikuti gaya hidup rezqi yg kita dapat cukup utk biaya hidup tapi tdk cukup utk gaya hidup Login untuk Membalas
AhmadPenulis artikel19 Mei 2020 - (23:24 WIB)Permalink Maaf pak,,,itu kartu kredit perdana saya,,saya masih awam kejadian 2016,,ketika CC saya terima ke esokan hari nya saya langsung aktivasi dan setelah saya aktivasi ada oknum yang mengatas namakan Bank Mega menelfon saya bahwasannya kartu atas nama saya mendapat kartu tambahan bonus/diskon namun kartu tertinggal di kantor Bank Mega,dan kami sepakat untuk janjian ketemu dirumah saya,singkat cerita saya mendapat kit berisi member dream card, handphone esia hidayah dan banyak lembaran kupon diskon kemudian kartu saya dipinta oleh oknum tersebut lalu digesek dengan total 3.970.000. Karena saya meeasa tidak menggunakan fasilitas itu maka saya tidak bayarkan tagihan nya sampai sekarang. Login untuk Membalas
Andi20 Mei 2020 - (04:36 WIB)Permalink Kamu bisa bilang gitu mas… Tapi kalo ga ada dan kebutuhan mendesak.. Pasti mau ga mau pakai jg cc.. Mau pinjam saudara atau teman kalo ada.. Kalo ga ada… Yg bisa bilang gitu mungkin kalo ga ada cc… Login untuk Membalas
Yusuf19 Mei 2020 - (07:49 WIB)Permalink Sebaiknya segera lunasi hutang kartu kredit anda. Demikian juga selanjutnya. Dan tidak perlu minta nomor debt collector untuk serahkan dokumen dll, karena tugas mereka adalah menggertak sampai penghutang lunasi hutangnya. Sebaiknya hubungi call center bank terkait kalau ada perubahan data. Login untuk Membalas
Lina Wulandari19 Mei 2020 - (22:15 WIB)Permalink Padahal jk dipikir jika debitur diberhentikan otomatis mlh terjadi ggal bayar dan kredit macet…ap g mikir kesitu ya Login untuk Membalas
Salim19 Mei 2020 - (22:28 WIB)Permalink Debt coll bank mega paling eneg yang namanya vaness* claudi* omongnya ngancam segala belagu gak ada tata keramanya Login untuk Membalas
ROMDONI20 Mei 2020 - (06:25 WIB)Permalink Ikut program bdjkk, di situ jawabannya ada dari segi hukum dan Emosional kita jadi terjaga. Sy dari 2017 diteror sama DC, aman aman aja tuh. Login untuk Membalas
lukman20 Mei 2020 - (12:44 WIB)Permalink Dc bank mega mang bangsat,saya juga sama dgn ibu,kantor saya juga di teror sama dc sampai kantor pusat,family2 saya juga di tlfonin.sampai saya di tegur atasan krn sudah menggangu kerja kantor.dc ya ngaku2 dari kantor pusat tempat saya bekerja dan ngancam2 mau pecat saya.lalu saya tlp kantor pusat ternyata tidak ada nama itu di kantor pusat.Kartu kredit itu bukan punya saya melainkan puya istri saya.sebelum menikah istri sudah punya kartu kredit itu.ngomong y kasar ngatain saya “di mana tanggung jawab bapak sebagai suami ga bisa ngatur istri”eeehhh naik tensi saya saya maki2 saya ajak ketemuan ga mau alasan saya di jakarta kejauhan.Dc mega ga ada otak! Login untuk Membalas
Rudi26 Mei 2020 - (22:27 WIB)Permalink Kayanya Hanya di Indonesia doang kredit macet Deb colektor tagih macam preman. Saya di USA Saya lihat kalau kredit macet Hanya dikirim Surat penagihan Dan ditawarkan untuk dicicil Dan negosiasi. Engga Ada tuh yg teror meneror Tapi disini takut untuk tidak membayar kredit Karena mempengaruhi kehidupan. Untuk sewa menyewa saja mereka cek kredit score kita. Kalau sudah Ada kredit macet untuk sewa rumah aja sudah engga bisa.makanya orang USA sangat menjaga kredit score mereka Login untuk Membalas
bambang_purwadi21 September 2020 - (03:45 WIB)Permalink Mas Ahmad saya sedang mengajukan gugatan hukum ke bank Mega di Pengadilan di Surabaya.Kalau sampai Mas Ahmad atau siapa saja yang sampai kehiangan nafkah akibat gaya penagihan Bank Mega saran saya gugat saja minta ganti rugi yang beat sekalian.Sudah waktunya bank ini diberi pelajaran secara hukum.Korbanya terus berjatuhan.Mari kita uji gaya penagihan mereka sudah dibenarkan secaara hukum atau tidak.Lihat cara mereka menanggapu keluhan, sekenannya. Gak ada beban sementara penderitaan yang diakibatkan begitu besar.Menurut saya nggak bermoral.Ironisnya Pemerintah kok ya membiarkan gaya menagih seperti itu meneror masyarakat ya..? Login untuk Membalas