Surat Pembaca

Peretasan Akun Akulaku dan Limit Digunakan Tanpa Notifikasi OTP

Pada tanggal 2 November ada notifikasi SMS ke HP saya yang menyatakan bahwa akun Akulaku saya ada pergantiannya nomor HP , namun gagal, saya tidak mengganti password dan jelas itu bukan saya. Karena saya merasa khawatir langsung saat itu juga saya mengganti password saya agar lebih aman. Lalu pada tanggal 25 November 2021 saya membayar tagihan cicilan saya sebesar Rp 3.255.000, melalui transfer virtual account BCA.

Pada tanggal 26 November, saya coba login, tapi ada pop up message bahwa akun Akulaku saya dibuka di perangkat lain. Begitu saya coba login, tidak bisa, tulisannya “Nomor anda tidak terdaftar”. Langsung saya hubungi CS Akulaku, dan ketika diminta sebutkan nomor HP yang terdaftar CS informasikan bahwa nomor HP saya tidak terdaftar, akhirnya saya sebutkan nomor KTP saya.

Setelah itu CS memberitahu bahwa ada transaksi di hari itu (26 November 2020) sebanyak 7 kali di Bukalapak dengan nominal masing – masing Rp 461.955, dan KTA Assetku telah dicairkan ke nomor rekening Sinarmas atas nama saya dengan nominal Rp 2.000.000

Saya kaget dan jelas- jelas saya tidak memiliki rekening Bank Sinarmas, lalu saya menanyakan nomor rekening tersebut lengkap dengan nomor HP yang telah di ganti oleh si pelaku, dan CS meminta saya menunggu 5 hari kerja yaitu jika saya hitung maksimal sampai tanggal 2 Desember.

Tanggal 30 November 2020 berbekal catatan nomor rekening Sinarmas dan nomor HP yang telah saya catat, saya datang ke Bank Sinarmas untuk mengecek mengapa bisa membuat nomor rekening atas nama saya tapi bukan saya karena sang penipu tidak mungkin memiliki KTP asli saya.

Ketika dicek nomor itu bukan nomor rekening tapi nomor berupa E money ( SIMAS E MONEY). Yang saya dapat dari CS Akulaku, nomor pelaku yang digunakan untuk mengambil alih akun saya adalah : 0821-2673-7682, dan nomor virtual simas e-money yang digunakan pelaku untuk mencairkan dana KTA assetku adalah 38082126737682, dimana disini bisa terlihat itu bukan nomor rekening, melainkan nomor virtual account menggunakan nomor HP pelaku, pembuatan nya tidak memerlukan KTP asli, cukup nomor HP dan email saja.

Yang sangat disayangkan di sini nomor SIMAS E MONEY bisa dianggap sebagai nomor rekening, yang mempermudah pelaku mencairkan dana, padahal pembuatan no rekening harus disertakan KTP asli dan NPWP asli.

Tanggal 3 November 2020 saya mendatangi kantor Akulaku karena sampai 6 hari tidak ada yang menghubungi saya terkait laporan dan tindaklanjut kasus saya, saya menceritakan ulang kejadiannya dan mendapatkan bukti print transaksi si pelaku, yang menjadi pertanyaan juga kenapa nomor HP saya bisa diganti tanpa ada kode verifikasi sms ke HP saya? Pada saat pergantian password ada scan wajah, tapi kenapa si pelaku bisa melakukan itu?

Pihak AKULAKU meminta saya:

  1. Membuat laporan ke pihak kepolisian (sat reskrim )
  2. Datang ke OJK (dengan membawa surat pengaduan dari Polisi)
  3. Menulis di blog media konsumen

Hari itu juga saya menuju ke kantor Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat (Polres Metro Jakarta Pusat) dan menceritakan semua kejadiannya, namun berdasarkan petugas yang bertugas, HP saya nanti harus menjadi barang bukti untuk di selidiki ke Menkominfo dan baru akan dikembalikan setelah persidangan selesai dengan tujuan untuk mencari jejak digital dari HP saya. Jelas saya keberatan bukan karena takut namun selain karena saya hanya memiliki 1 HP. Saya juga membutuhkan HP tersebut untuk pekerjaan saya sehari- hari.

Mengapa dari pihak Akulaku meminta saya ke sana ke mari sedangkan yang dirugikan saya. lain cerita jika saya tanpa sengaja memberikan kode OTP kepada orang lain itu adalah kelalaian saya. Namun bagaimana akun saya bisa diretas sedangkan saya tidak pernah mendapatkan notifikasi apapun.

Saya membaca banyak artikel dan sangat banyak orang yang menjadi korban. harusnya pihak Akulaku berbenah diri ada apa dengan sistem Akulaku sehingga bisa membiarkan kejadian ini terjadi berulang kali.

Tolong kasus saya segera dituntaskan dan jangan mengulur–ulur waktu sampai pihak collection Akulaku nanti menghubungi saya. Untuk semua yang membaca artikel saya ini, mohon untuk berhati–hati agar tidak menjadi korban.

Dan bagi anda penipu yang membaca dan merasa melakukan ini terhadap saya dan orang banyak, silahkan anda nikmati uang kami para korban dan anda akan meghadapi balasan dari Sang Pencipta bukan dari kami.
Jika ada menginginkan uang bekerja keraslah bukan menipu sana sini .

Saya tunggu kejelasan kasus saya dan pertanggung jawaban dari pihak Akulaku.

Terima kasih.

Regards,

Irvandy Julius
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan Akulaku atas Surat Pembaca Bapak Irvandy

Kepada Yth Redaksi Mediakonsumen.com di Tempat Dengan hormat, Terkait dengan surat pembaca konsumen dari Bapak Irvandy pada tanggal 5 Desember...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Parah parah...
    Akulaku lagi akulaku lagi
    Goblok banget yah sistem akulaku kok banyak banyak kasus kayak begini.
    Apa matanya orang2 akulaku picek ya , gak bisa baca..
    Kasusnya lho banyak sekali.
    Gregeten jadinya
    .

    • Waduhh coba deh akulaku dibnar kan itu keamanan aplikasinya jangan cuman nerima gt aja dong segala keluhan customer nya tapi ngak ada perubahan kasian yg kenak bobol gt

    • Barusan sy mendapat notifikasi bahwa sy ada mengajukan pinjaman dana di akulaku pdhal sy tidak pernah bahkan tidak tau aplikasi akulaku apalagi sampai mengajukan pinjaman dana. Berikut isi pesannya

      "Bapak/Ibu Yth, terima kasih utk pengajuan pinjaman anda. Akulaku akan analisa data Anda terkait proses tsb." Pengirim 62168

        • Halo mas, mau tanya ini kelanjutannya gimana, hanya spam atau ada penyalahgunakan data? Sepagian ini dr jam 3 pagi - 5 pagi saya dapat sms serupa

  • Saya mengalami hal yang sama, account AKULAKU saya sudah lama tidak saya gunakan, seingat saya sekitar bulan agustus saya uninstal dan sudah tidak ada tagihan lagi. tiba2 hari ini 5 des 2020 saya dapat WA dari debt coll Akulaku kalau saya ada keterlambatan pembayaran selama 12 hari, saya langsung hubungi CS dan ditanya no hp yg terdaftar, dicek oleh mereka nomor saya tidak terdaftar disana, lalu dicek NIK saya dan verifikasi data, ternyata account saya sudah berganti no HP, aneh nya kenapa tidak ada notifikasi ke nomor hp saya atau email saya kalau ada penggantian no hp dan login dari perangkat lain, apa semudah ini system akulaku dibobol? ada transaksi KTA yg ditransfer ke rek sinarmas e-money dan cicilan belanja di Bukalapak, saat ini saya akan menunggu feedback dari akulaku infonya 5 hari kerja, tapi saya tidak mau membayarkan tagihan yg transaksinya tidak saya lakukan.

    • Jangan mau Mba. Saya juga tidak akan mau bayar yang bukan real tunggakan kita. Al lepas tangung jawab sama sekali dalam hal ini.

      • Rencananya kalau sampai akulaku lepas tangan saya akan datangi kantor akulaku dan minta ketemu sama team anti fraud mereka, kalau ada temen2 disini yg senasib dengan saya, ayo sama2 datang ke kantor akulaku

  • Semenjak banyaknya laporan akun akulaku di retas tanpa OTP,saya langsung meminta pihak akulaku membekukan limit kredit saya demi keamanan dan akulaku langsung responsif atas permintaan saya.
    Dan saya pun langsung membuat Rekening Bank Sinarmas saat itu juga untuk jaga".

    Bagi kalian yang masih mempunyai limit di Akulaku,alangkah baiknya untuk membekukan limit tersebut agar kejadian serupa tidak terulang kembali.Jangan lupa langsung buka rekening di Sinarmas Via Online.

    • Kasus nya sama seperti saya Bro. Tgl 29 Nov 2020 kemaren saya dapet notifikasi kalo aku. Saya login dari perangkat lain. Pas saya cek AL saya nga bisa login dengan ket No tidak terdaftar. Saya Telpon CS verifikasi data pake NIK bisa login lagi. Tapi Akun udah kebobol sama percis kasus nya kaya situ Bro. Ada pembelian di BL voucher Elektrik sebesar Rp.461ribu,Kita kilat sinarmas dan pembelian polis asuransi. Ini si bener bener sitematis banget gebobol ya hampir tiap hari ada kasus akun AL di Bobol tanpa kode OTP. Dari pihak AL lepas tangung jawab enak banget semua di limpahkan kepada kita konsumen yang jadi korban tapi kita yang harus cari pelakunya. Saya si belom lapor ke @ojk @ylki @kepolisianri baru nulis di sini saja. Kita somasi AL rame rame lah kalo kaya gini.

      • Ayo mas kita laporin rame2, datengin juga kantor nya, saya kena hampir 5 juta, dan nyeseknya itu aplikasi dalam keadaan sudah saya uninstall, saya hari ini coba buat install ulang ga bisa login dan sudah minta blokir sama CS nya

  • Saya mengalami hal serupa,no hp akun akulaku di tukar tampa ada notifikasi kode OTP

  • Saya mengalami hal yg sama pada tgl 4 des akun AL telah di ganti no hp nya tanpa OTP dan telah di gunakan transaksi di Bukalapak sebanyak 5x transaksi , yang saya tidak habis pikir kenapa pihak AL tidak cepat menangani kasus ini padahal sdh bnyak pengaduan mau tunggu brp bnyak korban lagi .

    • http://chng.it/GS4BkNWjYc ini link petisi untuk membekukan aplikasi akulaku, untuk yang kena case seperti saya silahkan untuk ikut ttd petisinya.. dan kalau ada yg mau ikut datang ke ktr akulaku dengan senang hati klo bisa sama2 ketemu team anti fraud Akulaku.. terima kasih :)

        • Belum mas, rencana saya tunggu feedback dr team akulaku, kalau sampai kamis ini tidak ada respon saya akan kesana.. seharusnya kalo udh kaya gini PR nya akulaku dan team anti fraud harus ikut turun, konsumen ga cuma didiemin ya..

      • Saya sudah TTD petisi bekukan AL. Yang lain yang kena kasus sama please TTD petisi itu supaya yampe ke Pejabat terkait supaya di bekukan itu AL.

  • Hampir rata2 tiap hari isi keluhan media konsumen tentang pembobolan akun Akulaku,

    Korban2 tanpa notifikasi otp bertambah terus, tanggapan2 dr akulaku pun di media konsumen perihal tanpa notifikasi otp udh jarang di tanggapin,

    Investigasi dr pihak akulaku pun tidak smpai ke si pelaku pembobolan, melainkan kita yg harus dikorbankan utk membayar,

    Jelas2 ini 1 pelaku yg sama, dengan cara yg sama,

    Saya pun korban pembobolan, sma sprti para korban lainnya,

  • Sudah banyak korban. Belum terdengar solusi. Sudah saatnya yg berwenang/berwajib bertindak. Serumit apapun prosedurnya, harus dilakukan.
    Harus dicari penipunya. Dicari kelemahan/error security system di AL, ataupun bila ada keterlibatan orang dalam.
    Bila tidak ada tindakan, korban terus bertambah, tinggal tunggu waktu/giliran.

  • Aku udah minta dibebukan limitnya, dan CS bilang akan d proses, lalu ada email kalau pembekuan limit sukses, tapi kok pas di menu limitnya masih ada ya?

  • Nah iyaa saya setuju mbak mas, meskipun saya bukan pengguna dari AL tapi saya greget baca media konsumen yg slalu hampir tiap hari ada aja akun AL yg di bobol peretas. Menurut saya emng AL harus dilaporkan saja rame2 ke OJK ataupun pihak berwajib agar tidak ada korban lagi dikemudian hari Mbak mas, terima kasih.