Risk Awareness Kartu Kredit, Nomor CVV Menempel di Double Tape

Yth Bank Danamon Kartu Kredit,

Hari saya menerima Perpanjangan Kartu Kredit ******* yang sudah expired. Namun setelah kartu tersebut saya buka alangkah terkejutnya saya karena No CVV saya tertempel jelas (membekas) di double tape tempat menempelkan kartu tersebut.

Padahal di kertas tersebut berisi data-data yang menurut saya sangat rahasia, seperti No Kartu, Limit kartu, Valid Until hingga alamat surat menyurat. Seandainya ada nasabah yang tidak aware  (tidak menghancurkan kertas tsb) dan data-data tsb diketahui oleh orang lain apakah hal tersebut tidak berbahaya? Meskipun pada saat transaksi sudah dilindungi dengan kode OTP. Namun menurut hemat saya akan lebih baik data CVV tsb tidak menempel di double tape tsb.

Mohon tanggapannya. Terima kasih.

Salam.

Muhammad Yani
Depok, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Danamon atas Surat Bapak Muhammad Yani

Redaksi yang terhormat, Sehubungan dengan surat pembaca yang masuk ke redaksi Mediakonsumen.com pada tanggal 30 September 2021 yang disampaikan oleh...
Baca Selengkapnya

24 komentar untuk “Risk Awareness Kartu Kredit, Nomor CVV Menempel di Double Tape

    • 30 September 2021 - (20:14 WIB)
      Permalink

      Norak memang jika limit kartu anda hanya puluhan juta. Peduli setan dengan CVV yg keleleran Namun anda akan sangat hati hati jika limit anda diatas ratusan juta

      3
      11
      • 1 Oktober 2021 - (08:34 WIB)
        Permalink

        Tidak ada yang norak dalam hal keamanan berapapun limitnya. Jangan menilai limit kecil, limit besar.

  • 1 Oktober 2021 - (08:42 WIB)
    Permalink

    Datangin Banknya komplain disana, kalo tidak ada tanggapan baru up di MK, bukan dikit2 lngsung ke MK.. Selesaikan dlu dg pihak terkait kalo tidak ada baru cari cara lain..

    • 1 Oktober 2021 - (08:49 WIB)
      Permalink

      ini bukan Komplen, namun ini Risk Awareness, agar orang-orang diluar sana juga aware terhadap risiko dan keamanan kartu kreditnya, mari sama2 kita saling menjaga jangan saling menghujat buat kebaikan bersama.

      • 4 Oktober 2021 - (00:09 WIB)
        Permalink

        Gak butuh. Ini media konsumen buat sesuatu yang serius, urgent, dan penting. Kalau hal receh gini, mending di tempat lain aja. Instagram atau twitter mungkin. Kalau media konsumen isinya kebanyakan hal hal receh gini, maka:
        1) mengakibatkan respect perusahaan terkait turun. Mereka menganggap pembaca di media konsumen itu newbie atau bocil. Padahal penulis aja yg bocil.
        2) mengakibatkan pembaca serius akan gak mau baca lagi di media konsumen, karena penulis nya masih newbie dan bocil.
        3) mengakibatkan hilangnya kepercayaan semua pihak yang akhir nya traffic media konsumen menjadi turun

  • 1 Oktober 2021 - (09:00 WIB)
    Permalink

    Penulis niat baik untuk memperingatkan pemegang kartu kredit lain, agar hati2 dikarenakan prosedur pengiriman bank yang lalai dalam prosedur keamanan pengiriman kartu.
    MK bukan cuma buat komplain saja. Saran, apresiasi dan public safety announcement juga diperbolehkan.
    Terima kasih buat penulis sudah mau berbagi dan semoga ada perbaikan dari bank terkait.

    12
    • 1 Oktober 2021 - (09:31 WIB)
      Permalink

      Dia Norak masbro, Kartu yang katanya di dobel tape itu ya memang dari dulu seperti itu.

      Itu berlaku diseluruh Dunia.

      Itu agar saat melepasnya terlihat jejak yang mengindikasikan bahwa itu memang baru dilepas pertama kali.

      Akan terlihat tanda tanda bahwa Kartu itu Belum Pernah dilepas dari tempat dia menempel artinya belum ada yang memakainya untuk Transaksi.

      Apakah bisa melakukan Transaksi saat Kartu masih menempel diatas kertas.? Tentu tidak kan.

      Yang terpenting adalah, saat anda mencoba melepasnya, cobalah di lepas pelan pelan. Pastikan angka yang masih mengecap di kertas sejajar dengan angka di Kartu.

      Jika sudah tidak sejajar, ada indikasi bahwa Kartu itu pernah di lepas dan di tempel ulang. Kalo itu terjadi memang tidak bisa di diamkan dan harus di Komplain.

      Itu kayak anda menempelkan sepatu di atas pasir. Jika cuma sepatu anda sendiri yang pernah menempel disitu ya pasti terlihat jelas bekasnya. Tetapi jika sepatu anda menginjak untuk kedua kali ditempat yang sama, tentu bekasnya akan tidak bagus lagi.

      Pengakuan bahwa Penulis memiliki banyak limit di kartu kreditnya, memastikan Penulis adalah orang yang tidak Norak.

      Tapi, Sangat Norak. Itu uang siapa kok bangganya seperti itu. Itu duit titipan Bank Masbro.

      2
      6
  • 1 Oktober 2021 - (12:27 WIB)
    Permalink

    @Pembaca MK

    Ada sifat manusia yang penting untuk dihindari?

    1. Membalas memakai Bahasa Inggris (ingin dianggap lebih berpendidikan)
    2. Mengaku limit kreditnya berisi ratusan juta, seperti Penulis (ingin dianggap lebih kaya).
    3. Memanggil anda dengan nama nama asing, yang mana itu bukan anda (dia tidak melihat anda, dia berbicara sambil menutup mata)
    4. Menyebut anda bodoh, gangguan bla bla bla, (merendahkan kemampuan otak anda).
    5. Berbicara “Kamu tidak tahu siapa saya.? “ (ingin dianggap memiliki jabatan tinggi/ ingin dianggap sebagai orang penting).

    Dalam berargumentasi diperlukan kata yang bersifat argument yang fokus membicarakan Masalah.

    Bukan malah MERENDAHKAN lawan bicara. Bukan malah berkata “siapa anda.?” “Anda tidak memiliki Kapasitas untuk berbicara ini.!!! Tidak begitu.

    Mereka yang semacam itu sebenarnya sudah tidak punya bahan lagi untuk membalas argument lawan bicaranya. Mereka sudah mati Kutu. Untuk menutupi itu, karena tidak mau dianggap kalah, tidak mau dianggap salah, ya…. jurus terakhir yang mereka keluarkan adalah dengan Merendahkan lawan bicaranya.

    Kalo berdebat langsung, hindari orang yang seperti itu.

    Apalagi orang yang membalas anda memakai bahasa inggris. Dia sudah tidak niat untuk berargument lagi. Emosinya terlalu tinggi tak terkendali. Bapernya sudah tidak terkontrol.

    Nb: Norak bukanlah sifat tapi sikap. Sikap itu juga bukan termasuk sikap buruk. Hanya sebatas menganggap dia Newbie, tidak lebih dari itu. Sikap yang bisa segera diubah. Instan.

    11
    9
    • 1 Oktober 2021 - (14:30 WIB)
      Permalink

      Mohon Maaf ya, saya tidak bilang limit kartu saya ratusan juta, saya hanya pedagang toko kelontong yg diberi limit hanya jutaan, namun diluar sana mungkin ada orang2 yg limitnya ratusan juta, dan tujuan saya menulis ini siapa tau ada orang2 ceroboh sehingga di manfaatkan oleh orang-orang jahat, dan saya juga sudah sudah cross cek dengan penerbit kartu lain, dan tidak ada CVV yg membekas di double tape,
      tujuan saya menulis tidak menyerang institusi atau orang perorang, murni untuk perlindungan konsumen, namun jika memang SOP nya spt itu, mohon maaf atas ketidak tahuan saya

    • 1 Oktober 2021 - (15:04 WIB)
      Permalink

      Wkw lu sebenarnya siapa sih admin kah? Tiap hari nongkrong di MK. Btw gw ngakak bro dengan komenan ente, lanjutkan terus wkwk tiap post di marahin awokwowkok

  • 2 Oktober 2021 - (06:06 WIB)
    Permalink

    ada PIN dan OTP utk verifikasi saat melakukan transaksi , PIN hanya anda yang tahu, OTP dikirim ke nomor ponsel yg anda daftarkan , jd tdk akan bisa di gunakan oleh orang lain.

  • 3 Oktober 2021 - (21:22 WIB)
    Permalink

    Terlalu lebai aja mempermasalah kan hal seperti itu. Kan tinggal dihancurin aja kertasnya. Dan dijaga data dan kartunya. Bukan masalah besar km ungkapkan disini. Ada-ada saja kau tulis

  • 3 Oktober 2021 - (23:58 WIB)
    Permalink

    Ini penulis hidup nya penuh ketakutan ya..?? Mau cvv nempel (membekas) atau tidak nempel, tetap itu kertas dihancurkan. Jadi, walaupun CVV gak nempel, lu pikir kertas itu gak perlu dihancurkan?

    Sumpah ini penulis hidup nya penuh ketakutan.
    Banyak banyak beramal bro, biar hidup damai.

    1
    1

 Apa Komentar Anda?

Ada 24 komentar sampai saat ini..

Risk Awareness Kartu Kredit, Nomor CVV Menempel di Double Tape

oleh fauzan dibaca dalam: <1 menit
24