Tanggapan BCA atas Surat Ibu Diah Fitriastuti
Menanggapi keluhan Ibu Diah Fitriastuti di Redaksi Media Konsumen tanggal 08 Desember 2021 dengan judul “Penipuan dengan Modus hadiah Cashback...
Baca Selengkapnya
Pada hari Jumat, 26 November 2021, saya mendapat telepon whatsapp dari penipu dengan nomor kontak +1 (574) 500-2126, yang mengaku dari Shopee dan menawarkan hadiah cashback Rp1,5 juta. Saya diminta mengikuti langkah-langkah sesuai arahan oknum penipu.
Pertama, mengaktifkan fitur SPinjam di aplikasi Shopee. Saya diberi tahu bahwa ini adalah syarat dan tidak akan ada tagihan, hanya mengaktifkan SPinjam. Kedua, mengklik link m-BCA melalui whatsapp dan mengisi beberapa data sebagai dalih untuk transfer hadiah cashback.
Akibat dari arahan oknum penipu, saya tidak dapat akses m-banking BCA saya. Lalu pada Shopee SPinjam muncul tagihan sebesar Rp5.800.423 (jatuh tempo 2 Januari 2022) dan tagihan berikutnya sebesar Rp5.800.422 (jatuh tempo 2 Februari 2022).
Menurut CS Shopee, SPinjam telah cair ke rekening BCA saya dan karena saya melaporkannya sebagai tindakan penipuan, akun saya dibekukan. Lalu saya menghubungi HaloBCA, untuk pemblokiran dan pengecekan aktifitas rekening saya. Menurut mereka pada jam saya ditelepon tsb ada aktivitas yaitu: menerima transfer dari Shopee SPinjam, lalu ada 3 transfer keluar yang totalnya sebesar Rp11.230.000. Transfer tersebut untuk top up saldo OVO ke nomor 085640657868 a.n. LA**A FI***A dengan nominal: Rp4.990.000 dan nomor 085710264208 a.n. RU**A SA****R dengan nominal Rp4.990.000, serta scan QR dengan menggunakan nomor HP saya dengan nominal Rp1.250.000.
Semua dokumen seperti identitas diri, surat kronologis, Surat Tanda Terima Pelaporan / Pengaduan ke Polsek Jagakarsa, print rekening koran bank BCA serta screenshot-screenshot bukti dari HP saya telah saya email ke pihak BCA dan Shopee . Pihak Shopee menyatakan saya tetap harus membayar tagihan.
Saya di sini sebagai korban penipuan sangat menyayangkan penyelesaian dari pihak Shopee. Pointer dari saya:
Sampai saat ini tidak ada hal konkrit yang dibantu oleh pihak Shopee, baik itu peninjauan kembali proses SPinjam tersebut ataupun bantuan untuk korban penipuan seperti saya.
Diah Fitriastuti
Jakarta Selatan
Menanggapi keluhan Ibu Diah Fitriastuti di Redaksi Media Konsumen tanggal 08 Desember 2021 dengan judul “Penipuan dengan Modus hadiah Cashback...
Baca Selengkapnya
Komentar
Korban sudah banyak ,bagi yg menyalahkan Korban itu org tidak berkemanusiaan, disini Korban menceritakan masalah yang dihadapi, dan tidak ada orang yg MW ditipu dan di rugikan, tidak ada orang bodoh yg ada orang tidak tau , apa lg penipu tau username dan nama korban, dan korban adalah langganan shoppe, dan sistem keamanan dari shoppe kurang , harusnya korban Sudan ratusan ada perbaikan dari shoppe , ap lg transaksi puluhan juta , harusnya analis keuangan shoppe bisa menelfon pelanggan terlebih dahulu, dan di aplikasikan shoppe tidak ada , pemberitahuan tentang penipuan yg orang banyak, ini sangat merugikan pelanggan
Ngeri juga baca komen2 yang menyalahkan korban, kasihan juga karena mereka ga tahu hak mereka sebagai konsumen. Dimana2 jika ada kebocoran data yang tanggung jawab ya perusahaan terkait, sayangnya UU perlindungan konsumen disini masih kurang memihak rakyat. Sesama rakyat kecil tapi malah menyalahkan. Perusahaan yang bernilai triliunan malah dibela, padahal mereka ga bisa menjaga data konsumennya. Corporates wants profit , they are not your bestfriend !
bisa dibuktikan kalo shopee yg membocorkan data? bisa aja penipu dapat username & no hp nya dari bungkusan barang yg dipesan dari shopee. jd dia ga hancurkan itu resi pengiriman dan dimanfaatkan oleh org yg tak bertanggungjwb
Yang salah pemerintah, ga bikin UU perlindungan konsumen yang tegas. Untuk argument Anda , coba deh belanja di toko lain (saya sering toko hijau ) di paket tidak pernah sekalipun tercantum no hp saya. Ada pun disensor.
I live abroad for a decade, i live long enough, seen enough and just giving you my opinions. If you still want to defend the corporate, then it's your choice.
Saya tidak menuduh shoppe kebocoran data ,. Saya bilang penipu tau username dan nama korban, mohon cermati kata2 saya, pasal 378 KHUP
Perjanjian tidak akan sah kalau disitu dengan tipu muslihat, atau merungikan pihak lain,
Saya jadi ke inget kasus Nirina penipuan sertifikat tanah, antara notaris dan penipu. Jadi sich notaris ini tidak tahu kalau pinipu itu mempunyai tanda tangan, dan surat kuasa , yg didapat penipu untuk membayar pajek, dan akhirnya surat kuasa tersebut di salah gunakan untuk balik nama penipu , dan sertifikat itu buat agunan bank.
Kalau di notaris kedua belah pihak harus hadir spertinya gak bisa pake surat kuasa
Nah bisa jadi. Saya selalu ancurin data resi pas terima barang.
Betul banget mas Rizal
Nahh iyaa bner harus ada intropeksi juga dari marketplace nya, mngkin sistem dan kemanan nya di perketat jngn hanya gembar-gembor saja tapi hrus ada tindakan nyata bgaimana agar kejadian tersebut tidak terulang lgi ke depannya.. gedung doank bagus, bersih dan rapih, orang2 kntornya pun kece2 tapi sistem keamanan di aplikasi nya sungguh bobrok mudah sekali di bobol hacker dan sejenisnya.. SUNGGUH MIRIS dan PRIHATIN..
S*pe sering terjadi penipuan jenis gini karna ada fitur spinjam/paylater ditambah pengguna kurang smart kalo msh newbie mending belanja MP lain siijo/simerah
Kamu tuh gabut atau apakah? Sy sering dpt telp atau wa malah sy kerjain balik, dan belom pernah sampai tertipu, krn sy melek literasi dan teknologi, sy sering bilang ke penipunya, oh kalo gitu disumbangkan ke tempat ibadah terdekat saja mas, biar lbh berkah, sy blg gitu, wkwk
Kalo memang blm siap dgn teknologi, kyk bapak sy saja, yg uang pensiunnya tiap bulan ambil dari teller bawa buku rekening, dan antri panjang, wkwk
Sebenarnya saya kasihan sama mbak Diah Fitriastuti , tapi saya cukup gemes liat curhatan mbak juga.
kok bisa mudah banget kena tipu.
Bisa pakai smarthone dan tau cara pakai m-banking kirain lumayan smart.
Solusinya ya mungkin bisa menghubungi shopee untuk mediasi relaksasi pembayaran kalau tidak sanggup bayar nominal awal dan akan dibayar cicil sesuai kesepakatan.
Memang korbannya sudah banyak dan surat serupa sudah sering dimuat di Media Konsumen, hanya saja yang 1 ini endingnya mungkin akan sedikit berbeda. Karena akhirnya korban melaporkan tindakan kriminalitas ini ke kepolisian. Sebelumnya surat pembaca serupa hanya menghasilkan bullying tanpa solusi.
Kita semua juga sudah tahu bahwa kesalahannya ada di tangan pengguna tidak perlu diperjelas dan tidak perlu diragukan, tapi dengan masuknya instansi kepolisian di kasus kali ini akhirnya individu ataupun sindikat yang menjalankan aksi tersebut akan mulai terendus.
Lihat saja jejak digital di akun pengguna OVO yang jelas tertinggal disitu. Uang korban mungkin tidak akan kembali, dan paylaternya tetap harus dibayar. Tetapi karena keberanian korban, mungkin modus penipuan ini akan segera dapat diakhiri dan kita dapat menyaksikan sosok - sosok individu yang ada di balik modus kriminalitas ini di media.
Kalo bukan kita yang bertindak untuk melaporkan tindakan kriminalitas ke kepolisian, siapa lagi ?
Iyaa usut sampai tuntas kriminalitas dunia cyber agar dikemudian hari tidak ada korban lagi..
saya pernah dapat telpon dengan nomor luar negeri dan foto CS yang sama. Katanya saya dapat cashback 2 juta. Langsung saya matikan telepon dan blokir karena jelas penipuan
Pihak shoppee nya lg buat tanggapan sambil ketawa2,,, ?
OTP itu jangan pernah berikan kepada SIAPAPUN!!itu adalah mutlak
semoga pihak sope berbaik hari yah mau menghapus semua tagihannya
2021 udah mau berakhir, msh ada ya yg percaya begituan
Ternyata masih ada orang yang lebih apes daripada gw ... 11 Jeti gak tuh.
Haha bukannya menghina tapi ini malah mempublikasikan kebodohan sendiri jadi bukan malah dapat tanggapan positif dari Shopee atau netizen, tapi malah sebaliknya