Surat Pembaca

Pengancaman Membawa Ormas oleh Pembeli di Tokopedia

Salam sehat semuanya, dan terima kasih untuk Media Konsumen telah menerbitkan surat ini. Saya pemilik toko JAMZ* di Tokopedia dan sudah lebih dari 2 tahun saya berjualan online. Saya “bertemu” ribuan customer yang beragam modelnya, yang asyik, yang bawel, yang tiba-tiba ngasih ulasan ngasal dan masih banyak lagi. Namun baru kali ini ketemu buyer yang sok ngatur dan mengeluarkan kata kurang pantas dalam chat.

Kronologinya ada yang chat pada tanggal 7 Maret 2022, langsung saya share foto chat-nya saja:

Dari chat di atas, dari awal si calon buyer sudah request minta bundling paket diubah dengan harga yang jauh lebih mahal. Seperti akan saya jawab seperti pada umumnya: “yang didapat sesuai iklan/sesuai deskripsi”.

Lalu diorder lah sama dia dengan nomor invoice: INV/20220307/MPL/2108738133 dan nomor resi SiCepat: 003013461940, atas nama Erlan S******, tapi dengan masih “meminta produk lain yang berbeda dengan deskripsi iklan”. 2 hari kemudian, tanggal 9, saya mendapatkan chat lagi dari buyer:

Sebagai info, buyer transaksi tanggal 7 dan langsung saya kirim sore harinya. Estimasi sesuai pengiriman ekspedisi SiCepat yaitu paket tiba tanggal 8-11 Maret dengan tujuan Tarogong Kidul, Kab. Garut 44151, Jawa Barat. Entah apa maksudnya dalam kapasitas dia sebagai buyer menyuruh-nyuruh saya ubah ekspedisi, tapi tetap saya balas ditunggu sesuai estimasi pengiriman.

Tanpa ba bi bu, pukul 13.24 langsung dibalas dengan kata ‘PAYAH’, yang saya tidak paham konteksnya apa. Karena saya sudah melakukan semua kewajiban saya dalam proses transaksi, yaitu kirim barang pada hari yang sama, dan juga pengiriman masih dalam perjalanan. Lalu saya reply dengan sedikit emosi seperti screenshot di atas. Menurut saya seharusnya calon buyer itu sudah tahu estimasi kapan paket tiba, karena sudah jelas di halaman sebelum checkout seperti ini:

Besok harinya, dibalas lagi seperti ini menggunakan kata ‘STUPID‘ :

Pada tanggal 10 Maret 2022, paket sudah diterima oleh yang bersangkutan:

Saya kira sudah selesai sampai sini. Namun besok harinya, yaitu sekarang tanggal 11 Maret 2022 saat saya buat surat ini, si buyer dengan membuat komplain tanpa alasan yang jelas. Di awal email komplain yang saya dapat dari Tokopedia, si buyer mengajukan barang belum diterima. Padahal sesuai info di atas, tanggal 10 sudah diterima, dan bisa dikonfirmasi langsung ke pihak SiCepat.

Lalu diubah lagi dengan dalih ‘barang rusak’ seperti berikut komplainnya :

Dengan bukti ngasal seperti yang saya bilang, dengan sengaja buka pengajuan komplain:

Admin komplain Tokopedia a.n. Daffa juga sudah me-reply di kolom diskusi:

Update terakhir, buyer chat ke saya dengan mengancam akan membawa ormas. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas,  bahwa buyer tersebut dengan sengaja membuat komplain palsu agar duit saya tertahan.

Jadi pertanyaan saya, apakah Tokopedia berani menindak buyer seperti ini? Karena dalam konteks ini sudah ada indikasi berbohong (2x yaitu barang belum sampai dan barang rusak, yang nyatanya semua hoaks). Setahu saya ada pasalnya dalam transaksi jual beli online kalau ada penipuan, dan bukti semua lengkap. Saya tunggu info dan tindakan Tokopedia untuk si buyer.

Terima kasih sekali lagi untuk Media Konsumen, dan semuanya yang rela membaca surat ini.

Christian
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Seller tidak paham konteks dari kata "Payah" yang dikirimkan buyer, itu wajar om, gk usah diladenin, sama seperti ungkapan "Sayang sekali" atau "Aduh", tapi karena kata yang digunakan buyer adalah "Payah", maka seller merasa terhina, apalagi kemudian dikatain "Stupid".

    Menurut saya sellernya arogan, buyernya bocah sotoy tu loh sejak awal chat panggil seller "Kak".

    Buyer begitu menurut saya karena jawaban sellernya rese karena memang kelakuan buyer yang sotoy.

    Masa iya seller mau memperpanjang urusan sepele macam ini ?, mana nilai barangnya gk seberapa, malah ini juga jadi bumerang ke pihak seller, seperti kata saya di atas, sellernya bakalan dicap arogan.

    Saran temen-temen disini sudah benar, cuekin aja gk usah diladenin chatnya sejak buyer bilang "Payah", atau jawab pakai template aja misal "Proses pengiriman sesuai estimasi ya", bukannya malah dikatain jangan males baca.

    Saya kalo nemu seller seperti itu simple aja, kasih ulasan bintang 1 aja, tidak usah ngaku anggota ormas dan ngerjain seller, itu sih kelakuan bocah.

    • Menurut pengalaman saya, seller bakalan menang kok, karena SOP marketplace lumayan bagus juga, itu nanti buyer dimintai bukti yg valid (ini seller harus pinter-pinter argumen agar buyer gk bikin bukti palsu misal sengaja merusak barang), jika buyer tidak bisa kasih bukti maka komplain akan batal dan dana akan diteruskan ke seller, tapi seingat saya transaksi dianggap selesai maka buyer bisa kasih ulasan, nah siap-siap dapat ulasan jelek aja karena sellernya dianggap rese oleh buyer.

  • Izin save gambar nya mas, buat dikirim ke grup meme. Lucu soalnya, ngaku pemuda pancasila. Izin ya

  • Dari sudut pandang ku penjual juga baperan, harusnya bersikap santuy. Masalah ekspedisi tinggal balas "baik kak, untuk kedepannya akan coba kami evaluasi. Terima kasih" dievaluasi atau tidak yang penting respon dengan tetap santun (bhs biasanya cuma iya2 aja) ini penjualnya jawabnya nyolot juga, ya udah jadinya saut2an yang makin panjang. Pembeli dan penjual sama2 keras, sama2 menyulut api sehingga terjadinya kobaran besar hehe ... Ya udah, buat pengalaman aja, agar kedepannya biar lebih bijak lagi. Salam....

    • Buyer unik, seller emosian. ? Namanya jadi seller, banyak ngadepin macam2 pelanggan. Kuncinya sabar. "Ngadu" ke MD tujuannya apa selain ngumbar emosi di ubun2? Nggak ada benefit yang didapat selain ngumbar emosi di ubun2 ?

      • karena ada ancaman dan membawa ormas, dan sedang ingin diselidiki ke PP untuk konfirmasi bahwa yg bersangkutan benar anggota atau hanya 'membawa nama'

    • silahkan mampir ke toko saya dan lihat ulasannya boleh kali gan, saya buka keluhan semua ada BUKTI VALID.

      Dan untuk case ini, tidak mungkin saya umbar di media konsumen jika diakhir chat tidak ada pengancaman dari ormas entah itu benar ato hanya hoax. Masalah bisa clear di halaman komplain tokopedia.

  • Ribut masalah sepele ginian sama sekali gak worth it, sampai harus ke media konsumen, kopdar, lapor polisi, hingga berurusan dgn hukum. buang waktu, buang uang, buang pikiran, buang tenaga, yg diributin paling nilai profitnya hanya receh puluhan ribu, cuma mau muasin ego masing-masing.

    • Itu customer sama sekali tdk mencerminkan orang yg berpegang teguh dgn Pancasila. Kata2 ancaman darinya mah pasti cuma gertakan "tong kosong nyaring bunyinya aja" karena TS sdh mengancamnya terlebih dahulu dgn akan melaporkan atas tindakan penipuan, sepertinya itu customer ketakutan karena akan dilaporkan atas tindakan penipuan makanya dia menggertak dgn membawa2 nama ormas dgn mksd utk menakut2i agar tdk jd dilaporkan. Laporkan saja langsung ke polisi atas tindakan penipuan online, itu udh termasuk kedalam cyber crime, ga usah pake lapor ke DPC Ormasnya karena nanti malah bs berurusan dgn Ormasnya.

      • Sebetulnya buyer itu niat awalnya cuma mau belanja dg pengiriman super kilat. Cuma karena kepancing emosi sama respon seller yg kurang enak: "ga usah beli disini", jadinya tuh buyer sengaja cari² masalah.
        Saya juga kalo dijawabin seller kayak begitu, udah auto kesel duluan, berasa seller itu paling sok jagoan.

        • jawaban gak usah beli disini itu setelah buyer yang tidak paham untuk menunggu estimasi pengiriman, yang dimana sudah dijawab pertama. Itu gunanya tokopedia memberi informasi dan beragam pilihan pengiriman dihalaman checkout.

          • Ga usah dijawab sekasar itu juga kalee. Jawab aja sesuai template yg sopan. Akhirnya dia jadi cari gara² kan sama Anda. Coba aja kalo dijawab biasa aja, kan ga bakalan sampe ribut

  • Kedepannya kalo ada buyer barbar bilang saja "Maaf Terima Kasih/Maaf Tidak Bisa Membantu" supaya ga terbawa bawa apabila itu diluar urusan seller/komplain, kalo ngeyel terus bilang gitu aja tar ngilang.!

  • Ya dari mula memang sudah mau nipu....pemuda pancasila wow gitu..bangga jadi anal jalanan

  • Sellernya kena mental ama si buyer, digertak ngaku2 ormas oren langsung panik, harusnya lo kasih alamat lu, kalo beneran disamperin lo rekam viral dah tuh, lo yg menang ada buktinya bisa lapor ke isilop, kalo cuma modal chat gituan doang emang diladenin ya ama isilop, wkwkwk..

    • Tetep diproses bisa kok pake uu ite tapi yakin lanjut ngga? bisa jadi cuma diminta damai aja pake materai 10ribu, kan ngga ada kerugiannya ya cuma tersinggung aja kan si seller ama buyer..

  • Dari awal seharusnya seller tinggal jawab, jika ekspedisi itu pilihan dari aplikasi(untuk yg gratis ongkir) , untuk non gratis ongkir, pilihan buyer. Jadi seller tidak bisa menentukan ekspedisi.
    Beres masalah