Surat Pembaca

Minus Saldo Penjual Sampai Rp100 Juta Lebih Karena Selisih Ongkos Kirim

Dear Tim Lazada,

Saya Lili Mufliah, seller toko GKC di Lazada dengan ID: ID67XH33HD. Saya mendapatkan penjualan di Lazada pada tanggal 06 Juli 2023, dengan nomor pesanan: 1196515421855960, yang mengalami selisih ongkir sampai Rp33.890.686. Tanggal 03 Juli 2023, dengan nomor pesanan: 1193883279695247, selisih ongkir Rp9.749.180. Tanggal 07 Juli 2023, dengan nomor pesanan: 1208299330338925, selisih ongkir Rp59.914.535. Sehingga total minus saldo yang saya alami mencapai Rp101.262.443.

Pada tanggal 16 Juli 2023, setelah mengetahui minus yang kami alami mencapai ratusan juta, kami menghubungi pihak Lazada melalui chat live agent pada aplikasi seller center. Ternyata minus ini terjadi dikarenakan kami ada kesalahan dalam menetapkan berat produk. Yang seharusnya 0,3 Kg menjadi 300 Kg, dan kami juga mengaktifkan ongkir ditanggung penjual, yang baru kami ketahui setelah ada masalah ini.

Terkait masalah ini kami sudah meminta solusi penyelesaian kepada pihak Lazada. Kami diminta untuk mengisi formulir klaim selisih ongkir oleh pihak Lazada. Pada tanggal 16 Juli 2023, kami mengirimkan formulir seperti yang diminta pihak Lazada. Sesuai dengan arahan CS Lazada kami mengirimkan formulir sebanyak 3 kali, tapi ditolak semua oleh pihak Lazada.

Formulir yang pertama, entah alasan apa langsung diakhiri dan dianggap selesai saja. Lalu formulir kedua ditolak dengan alasan SKU yang diajukan tidak ada selisih ongkos kirim dan pesanan dinyatakan sudah 30 hari sejak delivered. Padahal pesanan kami belum mencapai 30 hari. Lalu formulir ketiga diakhiri karena kami dimintai untuk mengirimkan formulir kembali.

Kemudian kami kirimkan kembali formulir pada tanggal 17 Juli 2023, dengan bukti laporan selisih ongkos kirim dan juga bukti pesanan. Namun ditolak kembali, dengan alasan nomor pesanan tidak valid. Padahal nomor pesanan yang kami kirimkan sudah sesuai. Lalu kami menghubungi pihak Lazada melalui chat live agent kembali dan katanya masalah akan diteruskan kepada pihak terkait dan kami diminta untuk menunggu 2×24 jam.

Setelah menunggu, pada tanggal 18 Juli 2023 masalah dianggap selesai, karena toko mengaktifkan voucher gratis ongkir yang ditanggung penjual pada seller center. Namun katanya dana tidak bisa diproses ke penjual atau dikembalikan. Lalu kami hubungi kembali pihak Lazada dan akan diteruskan kembali kepada pihak internal, terkait Lazada kembali dan kami disuruh menunggu 2×24 jam lagi.

Kami sebagai seller meminta bantuan kepada pihak Lazada untuk mengembalikan dana saya. Kalau memang dana yang sudah ditarik tidak bisa kembali, minimal untuk minus saldo penjual itu hilang, karena kerugian yang kita tanggung sudah banyak. Saya sudah menghubungi pihak Lazada berulang kali, tapi hanya muter-muter saja jawabannya, tidak ada penyelesaian yang diberikan.

Setelah saya cari informasi di Google, ternyata masalah seperti saya bukan pertama kali terjadi, tapi sudah ada yang mengalami juga dari tahun 2022. Semoga saja pihak Lazada membaca ini dan menyelesaikan masalah kami, setelah saya buat surat di Media Konsumen ini seperti seller-seller lain yang sudah mengalaminya.

Karena tidak mau masalah terus berlarut, kami sampai nekat datang ke kantor Lazada, jauh-jauh dari Purbalingga Jawa Tengah ke Jakarta. Namun di sana ternyata harus ada janji dulu kalau mau bertemu dan akhirnya kami pulang tanpa hasil apa pun. Kami diminta untuk menunggu lagi 2×24 jam, tapi sampai saat ini belum ada penyelesaian sedangkan pendapatan kita terus ditarik sepihak oleh pihak Lazada.

Lili Mufliah
Purbalingga, Jawa Tengah


Update (26 Juli 2023): Terkait surat pembaca di atas, penulis memberikan klarifikasi dan apresiasi atas tanggapan dari pihak Lazada sebagai berikut:

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Akhir-akhir ini banyak seller yang kena selisih ongkir, khususnya melalui ninja express. Untung saya sudah berhenti jualan di lazada sejak saldo 30jt ditahan selama 1 tahun

  • Masih ada aja nih e-commerce, JD.ID yg keren aja ga survive, nah ini perasaan sering ada keluhan tp masih survive aja

  • Saya sih ga pnasaran knpa seller bisa salah input, mungkin dikira gram kali. TAPI yg bikin penasaran, buyer nya kok rela beli pakaian 100rb ongkir belasan juta, status delivered lagi?

    • Ya karena buyernya gk tahu itu ongkir puluhan jt nya ditanggung seller,karena di lazada buyer kebaca freeong

      • Apa gada nilai maksimal potongan ongkir bagi buyer klo blanja di lazada? Apa tidak ada maksimal nilai subsidi bagi seler tiap checkout?

  • Kalau Pihak Lazada dan Ekpedisi Tidak segera Menyelesaikan masalah ini, saya Rasa Mereka Tidak bisa dipercaya Lagi, saya Takut Jika Hal itu Kena ke kami juga, memang Kesalahan kami jika Human Eror, Tapi Jika Jenis barang dan Jumlah sedikit Dengan Harga Ongkir sampai Begitu,Bukankah perlu pengecekan mendalam

  • Semoga permasalahannya cepat kelar, hanya gara2 salah input berat barang jd mendadak punya utang sampai seratus juta.

  • Ini seharusnya pihak ekspedisi menunda dulu kiriman paket yg beratnya sampe ratusan kg apalagi kalau ketahuan paketnya ga nyampe 1 kg. Biasanya konfirmasi dl ke pengirim

  • Seandainya ongkir ditanggung PEMBELI dan selisih kerugian mencapai 100 juta, apakah petinggi marketplace akan gercep turun gunung setelah kasusnya viral? Romantika seller yang selalu jadi ba-ba black sheep. Mungkin seller jualan online perlu bikin wadah atau paguyuban skala nasional dan bergabung dengan partai politik, ada win-win solution disitu. Setiap penyelenggara marketplace akan langsung gatal-gatal jika ada kasus menyangkut platformnya diangkat jadi isu publik apalagi makin sedap dibumbui oleh pernyataan politisi.

  • Bknnya utk subsidi gratis ongkir itu paling cuma 10ribu sampai 20ribuan aja ya? Ga sampai 100% ditanggung sama si pemberi subsidinya (dlm hal ini penjualnya). Jd seandainya memang ada kesalahan input berat seperti ini pasti si pembelinya yg membayar ongkirnya sampai jutaan2 jg dan hanya mendapatkan potongan puluhan ribu saja. Saya bknlah penjual jd ga begtu paham dgn subsidi ongkir yg hrs ditanggung oleh penjualnya klo penjual mengikuti program gratis ongkir tp saya adalah pembeli yg sdh ratusan kali membeli barang di ecommerce dan jg dgn menggunakan gratis ongkir yg diberikan, setau saya sebagai pembeli, diskon atau potongan gratis ongkir yg diberikan itu pastilah tdk sampai 100% nya kecuali total ongkirnya lbh kecil dr total diskon atau potongan yg diberikan. Selama bertahun2 saya menggunakan gratis ongkir paling potongan yg didapatkan itu berkisar antara 10rb sampai dgn 20ribuan aja sih dan jikalau total ongkirnya ternyata lbh besar dr total potongan gratis ongkirnya ya saya yg membayarkan sisa ongkirnya.

  • Pernah diingetin sm calon buyer., katanya ongkirnya kemahalan. Pas kita cek ternyata salah input berat.

  • Semangat buk semoga masalah nya cepat terselesaikan :( namanya manusia ga luput dari salah jadi jgn masi di salah2 in ya netizen media konsumen