Ditipu dan Diintimidasi oleh Debt Collector

Ikuti kami di Google Berita

Saya adalah pelanggan YUP sejak tahun 2022-2023 dan pembayaran selalu dilakukan dengan lancar. Namun sejak bulan Juni hingga Desember 2023, saya mengalami kesulitan finansial dan cash flow saya berantakan, dikarenakan adanya pemotongan gaji dan lay-off yang dilakukan di kantor. Hal ini mengakibatkan saya kesulitan membayarkan cicilan saya di YUP pada awal tahun 2024 ini, senilai Rp7,5 juta beserta dengan bunganya.

Singkat cerita, saya menunggak bayar selama kurang lebih 20 harian lebih, lalu tiba-tiba tagihan sudah menjadi Rp9,2 juta.

Pada tanggal 25 Februari 2024, datang seorang agen collector bernama He*** menyambangi rumah saya. Lalu beliau bertanya saya ada di mana dan adik saya sudah menjawab dengan sopan bahwa saya sedang berada di Makassar, Sulsel. Kemudian dengan tidak sopannya yang bersangkutan menjawab “Apa jangan-jangan kamu, karena mukanya mirip?”. Intimidasi tersebut tidak ditanggapi oleh adik saya dan adik saya meminta orang ini untuk pulang. Keesokan harinya dia kembali menggedor gerbang rumah saya dengan kencang dan kembali menanyakan saya di mana, seakan tidak percaya bahwa saya memang tidak berada di rumah itu.

Lalu adik saya sesuai dengan SOP penanganan field collection, meminta semua berkas yang harus ia tunjukkan ketika menagih. Namun dia hanya membawa surat tugas saja, itupun tidak diperbolehkannya untuk difoto. Setelah perdebatan kecil, lalu akhirnya surat tugas itu ia setujui untuk difoto oleh adik saya. Adik saya pun menanyakan nomor ponselnya dan diberikan untuk selanjutnya dikomunikasikan kepada saya.

Kemudian saya menghubungi nomor yang diberikan, untuk menanyakan keringanan pembayaran. Sdr. He*** memberikan penawaran, bahwa dari hutang saya yang berjumlah Rp9,2 juta saya akan dihapus dendanya dan diperbolehkan hanya membayar Rp4,6 juta saja secara langsung ke virtual akun milik perusahaan Yup dan tidak membayarkan secara langsung.

Mendengar hal ini, sontak saya langsung mencari talangan untuk segera bisa menutup tunggakan dan meringankan beban saya. Namun saya kembali memastikan keesokan harinya sebelum saya membayar, apakah memang benar bahwa hanya dengan Rp4,6 juta saja maka tagihan saya akan lunas?

Ternyata mulut debt collector memang tidak bisa dipercaya. Statement yang kemarin ia katakan direvisi dan berdalih bahwa Rp4,6 juta tersebut hanya akan mengcover tagihan saya yang sudah menunggak di bulan Januari dan Februari 2024 sejumlah Rp5,8 juta, dikarenakan masih ada beberapa tagihan yang belum jatuh tempo hingga bulan Mei 2024 mendatang. Saya pun tetap menyetujui untuk membayar, karena setelah saya hitung kembali bunga dan denda yang mencekik setidaknya akan dihapuskan. Yang semula tagihan saya sejumlah Rp9,2 juta, hanya akan menjadi Rp7,9 juta saja.

Namun ternyata untung tak dapat dan malang tak dapat diraih. Saya membayar tagihan sesuai dengan yang sudah dijanjikan, tetapi ternyata Rp, 4,6 tersebut hanya mengcover tunggakan dan denda saya bulan Januari. Sedangkan untuk yang bulan Februari (sekitar Rp1,2 juta) tidak tertutup sama sekali.

Saya sangat kecewa dengan penipuan ini. Kemudian saya mempermasalahkan ini kepada Sdr. He***. Dengan nada yang slengekan, di telepon dia bilang bahwa dia hanya menjalankan perintah atasannya saja. Dia mengatakan apabila saya akan kembali stop bayar, akan kembali mendatangi rumah saya, membuat kerusuhan setiap hari.

Saya sangat-sangat kecewa dengan pola intimidasi dan pembohongan yang dilakukan oleh kolektor YUP. Ini sangat mencederai niat baik nasabah untuk menyelesaikan tunggakannya. Semoga hal ini dapat menjadi perhatian dari YUP dan saya masih menunggu penjelasan dari pihak YUP.

Terima kasih dan salam,

Eka
Jakarta Selatan