Harga dan Timbangan yang Tidak Sesuai di Hypermart

Terima kasih Media Konsumen sudah memuat surat saya ini.

Pada tanggal 1 Januari 2025 yang lalu saya berbelanja di Hypermart Ternate untuk kebutuhan rumah. Sebagai penggemar jengkol, dan di daerah Maluku Utara termasuk susah untuk mendapatkan jengkol, saya ingat beberapa hari lalu saya sempat melihat banyak jengkol yang sudah dikemas per-pack di Hypermart Ternate sewaktu menemani teman saya berbelanja.

Hari ini saya sedikit bahagia melihat masih tersisa beberapa pack jengkol di Hypermart Ternate. “Wah laris juga jengkol di Ternate, dalam beberapa hari sudah mau habis,” pikir saya. Namun sangat kaget ketika melihat harga yang tercantum di price tag di rak buah dan sayuran.

Harga per 250 gramnya Rp43.900, berarti Rp175.600 per kilogram jengkol. Saya sempat mengurungkan niat untuk membeli, namun saya pikir saya bisa membeli satu atau dua pack untuk menghilangkan rasa ingin saya.

Saya kemudian mengambil dua pack jengkol dan menuju area timbangan buah dan sayur untuk menimbang jengkol tersebut, karena harga yang tertera per 250 gram. Namun, staf yang bertugas di situ mengatakan bahwa barang yang sudah dikemas tidak lagi ditimbang.

Saya bertanya ke staf tersebut untuk harga per pack atau per 250 gram. Staf tersebut menjawab harga per 250 gram sesuai yang tertera di price tag di rak.

Kemudian saya meminta staf tersebut untuk menimbang jengkol tersebut untuk memastikan timbangan sesuai, karena saya yakin 2 pack jengkol yang saya ambil tidak sampai 500 gram. Dan benar, setelah ditimbang, berat jengkol tersebut hanya 388 gram.

Saya berpikir beberapa hari lalu begitu banyak jengkol yang ada, dan hari ini tinggal beberapa pack. Berapa banyak yang sudah terjual dan berapa kilogram timbangan yang tidak sesuai?

Saya kemudian meminta staf tersebut untuk memanggil Manager on Duty yang hari itu bertugas. Selang beberapa lama, saya disapa oleh seorang yang bernama Bapak Sui***** yang mengaku sebagai Manajer Divisi Fresh dan juga bertugas sebagai Manager on Duty hari itu.

Setelah saya menjelaskan dan memberitahu semuanya, beliau mengakui ada kesalahan harga, kesalahan timbangan, dan kesalahan price tag. Kemudian saya meminta untuk mengemas menjadi satu jengkol yang sudah saya beli kemudian ditimbang dan digunakan harga yang sesuai. Yang tadinya saya harus membayar Rp87.800, harga berubah menjadi Rp17.033.

Ini bukan hanya soal jengkol, tapi berapa banyak bahan pokok, buah, sayur lainnya yang sudah dikemas dan ditimbang di Hypermart. Haruskah kita percaya dengan timbangan dan harga yang tertera di Hypermart?

Beberapa kerabat, teman, saudara sudah saya himbau, jika terpaksa berbelanja di Hypermart, minta untuk timbang kembali barang yang sudah dipack, dan pastikan membaca harga dan informasi yang tertera di price tag, jangan sampai kejadian ini terulang ke mereka.

Wassalam,

Muhammad Izazad
Daruba, Maluku Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

16 komentar untuk “Harga dan Timbangan yang Tidak Sesuai di Hypermart

  • 7 Januari 2025 - (21:51 WIB)
    Permalink

    By The Way di Ternate Rupanya masih ada Hypermart?
    Hmmm…. Begitu ternyata cara mainnya.?!?!
    Dia tak akan pernah menyangka kalau akan masuk ke sini. Terima kasih, Pak.

    • 8 Januari 2025 - (11:20 WIB)
      Permalink

      Iya Pak, semoga kejadian ini bisa nambah perhatian dan pengalaman utk kita semua 🙏

  • 8 Januari 2025 - (02:34 WIB)
    Permalink

    Wow….Itu manager divisi fresh ngapain aja ya?
    Berapa uang yg Ilegal dihasilkan dengan cara seperti itu, sangat merugikan konsumen.
    apa lg TS bilang barang tersebut laku, tnggal tunggu klarifikasi Hypermart.

    • 8 Januari 2025 - (11:22 WIB)
      Permalink

      Waktu saya tanya ke beliau, pertama juga menyangkal alasan dari supplier. Lalu saya tegaskan, kalau dari supplier berarti tim Quality Control nya Hypermart yang ga betul, begitu juga mengenai harga, apa ga di cek di sistem. Akhirnya beliau akui memang ada kesalahan. Ga tau juga “kesalahan” ini udah berjalan berapa lama…

  • 8 Januari 2025 - (06:52 WIB)
    Permalink

    Coba Beli Online pengiriman dr Jawa.
    Kalau lebih murah bisa tuh, jadi ide Jualan utk di Ternate 🙂

    • 8 Januari 2025 - (11:23 WIB)
      Permalink

      Wah ide bagus tuh, tapi khawatirnya nanti habis di saya sendiri 🤭🤭

        • 8 Januari 2025 - (22:14 WIB)
          Permalink

          Kalo tadinya ga di kroscek lagi ya bisa2 segitu harganya Pak… hehehe…

      • 9 Januari 2025 - (06:59 WIB)
        Permalink

        Terimakasih telah berbagi cerita di MK, Pak.
        Perlu di UP sih ini, ane kira selama di hypermarket gede itu QC nya bagus jadi selain fixed harga, timbangannya juga fixed…
        Gila sih ini korupsinya kalo ini ga di UP! Serius ini pihak Hypermart ini harus respon ini…

        • 10 Januari 2025 - (13:21 WIB)
          Permalink

          Sampai sejauh ini blm ada tanggapan dari pihak Hypermart. Atau jangan2 memang seperti ini cara main nya? 🤔

  • 8 Januari 2025 - (14:14 WIB)
    Permalink

    Penasaran apakah ada jawaban dari management/PR Hypermart.
    Untuk manager on duty ataupun oknum yang melakukan itu siap-siap saja, jangan sampai cari kambing hitam.
    Berani berbuat berani bertanggung jawab, karyawan yang tau dan mendiamkan juga bakal kena sanksi.

    • 8 Januari 2025 - (14:35 WIB)
      Permalink

      Setuju sekali. Jadi was2 belanja produk fresh di Hypermart. Kedepan nya kita2 harus lbh teliti, minta timbang kembali barang yang sudah di pack. Ga tau apa “kesalahan” seperti ini sudah terjadi sejak lama, atau baru2 ini saja.. 🙏

  • 8 Januari 2025 - (14:27 WIB)
    Permalink

    waduh..
    Hypermart Ternate itu dilaporkan ke polisi saja pak..
    sudah termasuk penipuan itu..
    audit semua price tag nya

    • 8 Januari 2025 - (15:17 WIB)
      Permalink

      Kita tunggu aja penjelasan dari mereka dulu secara internalnya gimana…

  • 9 Januari 2025 - (08:09 WIB)
    Permalink

    sayang yah, hanya di jengkol doang buktinya, klo iseng nimbang yang lain, jd tau ini disengaja atau lalai, karna pastinya mereka sudah menghilangkan “bukti kejahatan” .
    Pastinya ini permainan manajemen tingkat atas klo emang bener, karna ga ada untungnya secara langsung di pegawai-nya.

    • 10 Januari 2025 - (13:23 WIB)
      Permalink

      Yah memang waktu itu juga buru2 dan memang cek barang yg mau di beli aja, istilahnya ini juga bisa jadi sample dari ribuan barang yang dijual dna sudah di pack. Kita ga tau apa ini memang dari “atas” , tapi kalau secara sistem memang pegawai2 di bawah ga dapat apa2. Sejauh ini juga blm ada tanggapan dari mereka

 Apa Komentar Anda?

Ada 16 komentar sampai saat ini..

Harga dan Timbangan yang Tidak Sesuai di Hypermart

oleh Raffliecious dibaca dalam: 2 menit
16