Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Debt Collector Bikin Nasabah Dipecat dari Kantor 16 Desember 20165 Januari 2017 Bandhana Nandayori 2 Komentar Debt Collector, Kartu Kredit Bank Mega, Kredit Macet Ikuti kami di Google Berita Saya bingung sama bank ini, kenapa mempekerjakan manusia-manusia tidak beradab. Kalau sudah seperti ini, bagaimana saya dapat melunasi semua hutang saya? Dua hari yang lalu seorang debt collector menelepon ke kantor saya, dia minta besok sore saya harus membayar tagihan kartu kredit sebesar Rp5 juta. Namun saya belum sanggup membayar karena mencari Rp5 juta dalam hitungan jam bukan perkara yang mudah. Tadi pagi, debt collector yang lain (Akbar) menelepon, mengancam, mencaci maki, menghina saya. Saat itu sedang ada pimpinan saya. Pimpinan saya pun sudah mencoba berbicara baik-baik Kepada Akbar namun tidak diindahkan. Dampaknya bos saya marah dan memecat saya. Kalau sudah seperti ini, bagaimana saya dapat melunasi semua hutang saya? Sedangkan saya sudah dipecat dan tidak bisa mendapatkan penghasilan. Siang ini saya datang ke kantor Bank Mega di Setia Budi (Jakarta) pun belum ditanggapi. Hanya disuruh menunggu. Sangat disayangkan sekali hal seperti ini. Bandhana Gendis Jakarta Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
_327516 Desember 2016 - (22:09 WIB)Permalink kami berbicara dengan akrab di suatu ruangan yang nyaman, di gedung yang megah,bau wangi semerbak parfum mahal dari Ibu saat berbincang tercium di seantero ruangan,teh hangat dan snack tersaji yaitu singkong coklat keju…hmmm…perpaduan tradisional dan barat,sementara saya menyantap singkong tsb,Ibu meninggalkan saya di ruangan tsb,derap langkahnya dari sepatu berhak sedang berkilat meninggalkan diri saya sesaat pintu terbuka sesosok lelaki dan beberapa orang berkelebat dibelakangnya, lelaki pertama berambut keriting dengan logat Indonesia timur berkata : “cukup,kembalikan yang kau pakai!!” tenggorokanku tercekat,singkong yang saya santap telah meluncur ke lambungku,siapa kau? tanyaku bergetar… “aku Jon dunner tak peduli bagaimana caranya kembalikan apa yg kau pakai,perusahaan ini bukan punya moyang kau!!!” kucium bau busuk dari mulutnya laksana sulfur neraka,dan kengerian menyergapku seluruh tulang dan sendi ku serasa terlolos dari tubuhku ,dia berteriak lagi : “oke,kalau aku belum cukup kau segani,masih banyak kawan kawanku menunggu kau dibelakangku” inikah akhir hidupku? menyesal sudah tidak bisa mengubah nasibku,sungguh terasa merasakan neraka saat berurusan dengan kolusi sistematis yang mengerikan seperti ini Login untuk Membalas
Rista Permata4 Juni 2017 - (23:08 WIB)Permalink Mba Gendhis, turut prihatin atas hal yg menimpa mba sampai dipecat seperti itu. akhirnya tanggapan bank mega bagaimana mba? Semoga mba segera dapat pengganti pekerjaan yg lebih baik ya mba. Login untuk Membalas